Tugas Agama Islam 3
Tugas Agama Islam 3
TENTANG
BAGAIMANA CARA MELAWAN ALIRAN SESAT MASUK KE ITK
Disusun Oleh:
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah agama ini.
Adapun makalah agama tentang bagaimana cara melawan aliran sesat masuk ke itk ini
telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak,
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun
bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu kami sangat berterima kasih kepada
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah agama ini.
Akhirnya kami mengharapkan semoga dari makalah agama tentang bagaimana cara
melawan aliran sesat masuk ke itk ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat
memberikan pengetahuan terhadap pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia yang sebagian besar adalah mayoritas Islam, selalu luput dari keberadaan
ajaran-ajaran yang menjerumuskan mereka kedalam kesesatan. Yang menyebabkan sehingga
mereka dengan mudah mengikuti aliran sesat tersebut, dikarenakan kurangnya pemahaman
ilmu tentang agama Islam itu sendiri.
Aliran aliran sesat itupun kini kian merajalela dengan cara mencuci otak para
mahasiswa, dengan menyelundup masuk ke dalam universitas atau institut tertentu dan
melakukan aksi mereka untuk mendapatkan pengikut yang sebanyak banyaknya. Tidak
menutup kemungkinan, bahwa aliran-aliran ini nantinya akan masuk ke wilayah kampus ITK,
oleh karena itu sebagai Mahasiswa yang cerdas, kita harus mampu mencegah mereka masuk
ke dalam wilayah kampus ITK. Makalah ini dibuat dan bertujuan untuk menjelaskan
bagaimana mencegah masuknya para aliran sesat tersebut ke dalam wilayah ITK.
1.3 Tujuan
DASAR TEORI
Aliran Sesat” yang dimaksud dalam tulisan ini adalah istilah khas dari kaum muslimin
Indonesia untuk sebuah kelompok agama atau pemikiran yang menyatakan diri bagian dari
Islam tetapi menyimpang dari Islam. Dikatakan sebagai “istilah khas” karena memang istilah
ini bukan istilah resmi keagamaan Islam yang diturunkan dari al-Qur`an dan
hadits.Pengertian “sesat” dalam al-Qur`an dan hadits berbeda dengan pengertian “sesat”
dalam istilah “aliran sesat” yang dimaksud tulisan ini. Pengertian “sesat” dalam al-Qur`an
dan hadits mencakup semua jenis penyimpangan dari jalan yang lurus, baik dalam level kecil
atau besar, disengaja atau tidak disengaja.[1] Sementara pengertian “sesat” dalam istilah
“aliran sesat” adalah penyimpangan dari dasar-dasar Islam (ushuluddin) yang dirumuskan
oleh MUI ke dalam 10 kriteria, yaitu:
1. Dalam mendakwahi calonnya, mata sang calon ditutup rapat, dan baru akan dibuka ketika
mereka sampai ke tempat tujuan.
2. Para calon yang akan mereka dakwahi rata-rata memiliki ilmu keagamaan yang relatif
rendah, bahkan dapat dibilang tidak memiliki ilmu agama. Sehingga, para calon dengan
mudah dijejali omongan-omongan yang menurut mereka adalah omongan tentang Dinul
Islam. Padahal, kebanyakan akal merekalah yang berbicara, dan bukan Dinul Islam yang
mereka ungkapkan.
3. Calon utama mereka adalah orang-orang yang memiliki harta yang berlebihan, atau yang
orang tuanya berharta lebih, anak-anak orang kaya yang jauh dari keagamaan, sehingga
yang terjadi adalah penyedotan uang para calon dengan dalih demi dakwah Islam.
Tetapi semua itu, hanya sebagai alat (sarana) untuk menyedot uang.
4. Pola dakwah yang relatif singkat, hanya kurang lebih tiga kali pertemuan, setelah itu,
sang calon dimasukkan ke dalam keanggotaan mereka. Sehingga, yang terkesan adalah
pemaksaan ideologi, bukan lagi keikhlasan. Dan, rata-rata, para calon memiliki kadar
keagamaan yang sangat rendah. Selama hari terakhir pendakwahan, sang calon dipaksa
dengan dijejali ayat-ayat yang mereka terjemahkan seenaknya, hingga sang calon
mengatakan siap dibai’at.
5. Ketika sang calon akan dibai’at, dia harus menyerahkan uang yang mereka namakan
dengan uang penyucian jiwa. Besar uang yang harus diberikan adalah Rp 250.000 ke
atas. Jika sang calon tidak mampu saat itu, maka infaq itu menjadi hutang sang calon
yang wajib dibayar.
6. Tidak mewajibkan menutup aurat bagi anggota wanitanya dengan alasan kahfi.
7. Tidak mewajibkan shalat lima waktu bagi para anggotanya dengan alasan belum futuh
(masih fatrah Makkah). Padahal, mereka mengaku telah berada dalam Madinah.
Seandainya mereka tahu bahwa selama di Madinah-lah justru Rasulullah saw. benar-
benar menerapkan syari’at Islam.
8. Sholat lima waktu mereka ibaratkan dengan doa dan dakwah. Sehingga, jika mereka
sedang berdakwah, maka saat itulah mereka anggap sedang mendirikan shalat.
9. Shalat Jum’at diibaratkan dengan rapat/syuro. Sehingga, pada saat mereka rapat, maka
saat itu pula mereka anggap sedang mendirikan shalat Jum’at.
10. Untuk pemula, mereka diperbolehkan shalat yang dilaksanakan dalam satu waktu untuk
lima waktu shalat.
11. Infaq yang dipaksakan per periode (per-bulan), sehingga menjadi hutang yang wajib
dibayar bagi yang tidak mampu berinfaq.
12. Adanya qiradh (uang yang dikeluarkan untuk dijadikan modal usaha) yang diwajibkan
walaupun anggota tak memiliki uang, bila perlu berhutang kepada kelompoknya.
Pembagian bagi hasil dari qiradh yang mereka janjikan tak kunjung datang. Jika diminta
tentang pembagian hasil bagi itu, mereka menjawabnya dengan ayat Al Qur’an
sedemikian rupa sehingga upaya meminta bagi hasil itu menjadi hilang.
13. Zakat yang tidak sesuai dengan syari’at Islam. Takaran yang terlalu melebihi dari yang
semestinya. Mereka menyejajarkan sang calon dengan sahabat Abu Bakar dengan
menafikan syari’at yang sesungguhnya.
14. Tidak adanya mustahik di kalangan mereka, sehingga bagi mereka yang tak mampu
makan sekalipun, wajib membayar zakat/infaq yang besarnya sebanding dengan dana
untuk makan sebulan. Bahkan, mereka masih saja memaksa pengikutnya untuk
mengeluarkan ‘infaq’. Padahal, pengikutnya itu dalam keadaan kelaparan.
15. Belum berlakunya syari’at Islam di kalangan mereka, sehingga perbuatan apapun tidak
mendapatkan hukuman.
16. Mengkafirkan orang yang berada di luar kelompoknya, bahkan menganggap halal
berzina dengan orang di luar kelompoknya.
17. Manghalalkan mencuri/mengambil barang milik orang lain.
18. Menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan, seperti menipu/berbohong, meskipun
kepada orang tua sendiri.
2.3 Pencegahan Aliran Sesat
Salah satu cara agar aliran sesat tidak masuk ke ITK adalah
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Aliran sesat merupakan sebuah kelompok agama atau pemikiran yang menyatakan
diri bagian dari islam tetapi ajarannya menyimpang dari ajaran agama islam dan mengatas
namakan agama islam. Dimana aliran - aliran tersebut memiliki beberapa kriteria tertentu.
Aliran sesat dapat kapan dan dimana saja mempengaruhi manusia terutama kaum
remaja khususnya mahasisa. Juga memiliki banyak cara yang dinilai aneh dan tidak masuk
akal. Orang - orang yang ada pada pada aliran tersebut juga memiliki banyak cara untuk
mempengaruhi setiap orang bila ada kesempatan terutama mahasiswa.
Namun sebagai seorang muslim kita dapa mencegah terjadinya dan terjerumusnya
kita ke dalam aliran sesat terutma di kampus ITK terutama bagi kita mahasiswa ITK.
Beberapa caranya adalah yaiitu adanya seleksi pengajar dan kerjasama antar civitas akademi
ITK. Tetapi yang utama adalah tetap membentengi diri sendiri dan perkuat iman serta
wawasan terhadap aliran sesat.
3.2 Saran
Di kehidupan yang modern ini yang terpenting adalah membentengi diri sendiri dan
sebagai mahasiswa yang harus bida berpikir kritis kita bisa memberikan pengetahuan tentang
aliran sesat kepada masyarakat sekitar terutama di dalam kampus dan mencegah adanya
pengikut aliran sesat, dimana kita mahasiswa yang juga menjad agen perubahan di kehidupan
bersyarakakat.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.tongkronganislami.net/2012/04/ciri-ciri-aliran-sesat.html#ixzz438N9AYVg