OLEH :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya, sehinga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul ” Alat Pengukuran “ ini sesuai dengn petunjuk,kemampuan,
serta ilmu pengetahuan yang kami miliki.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tela membantu
dalam menyelesaikan penyusunan makala ini, semoga makalah ini bermanraat
kususnya bagi kami penyusun, umumnya bagi siapa saja yang membacanya.
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, keritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun sangat kani harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun,
KATAPENGANTAR………………………………………………………i
DAFTARISI………………………………………………………………. ii
BAB 1 PENBAHULUAN………………………………………………… 1
1.1LATAR BELAKANG…………………………………………………..1
1.2RUMUSAN MASALAH………………………………………………2
1.3TUJUAN PENULISAN………………………………………………2
2.2.NeracaOhaus………………………………………………………..5
2.4. Mistar………………………………………………………………8
2.6. Stopwatch…………………………………………………………
BAB 3 PENUTUP……………………………………………………...11
3.2. Saran………………………………………………………………11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….12
ii
BAB I
PENBAHULUAN
Banyak sekali alat ukur tang sudah diciptakan manusia baik yang teradisional
maupun yang suda menjadi peroduk teknologi modern. Sebelum memakai jangka
sorong, neraca, mikrometer, dan alat ukur lainnya didalam suatu eksperimen hal
pertama yang harus dipahami dalam suatu pratikum adalah perinsip kerja serta
fungsi dari komponen – komponen yang terdapat pada jangka sorong, neraca
avometer, dan alat ukur lainnya tersebut agar diperoleh data yang benar. Selain itu
untuk memperoleh data yang benar dan akurat di dalam suau eksperimen
diperlukan juga pengukuran dan penulisan hasil pengukuran dalam satuan yang
benar serta keselamatan kerja dalam pengukuran menjadi poin yang patut
dipehitungkan sehingga berbsgai peristiwa kecelakaan yang terjadi dalam
melakukan eksperimen tidak perlu terjadi.
Oleh sebab itu pengetahuan alammerupakan salah satu factor yang penting
untuk mendukung kegiatan pratikum. Peratikan akan terampil dalam pratikum
apabila mereka memiliki keterampilan melakukan pengukuran suatu prosedur,
membaca hasil ukur, menulis hasil pengukuran sesuai aturan yang berlaku, dan
dapat melakukamn kalibrai alat ukur serta yang paling dasar pratikan mempunyai
pengetahuan mengenai mengenai alat – alat pratikum yang meliputi nama alat,
fungsi alat, komponen – komponen dari perinsip kerja.
1
1.2. RUMUSAN MASALAH
, 1. Bagaimana cara dan perinsip kerja jangka sorong, neraca , micrometer dan
alat ukur lainnya ?
2. Apa fungsi neraca jangka sorong , micrometer, stopwatch, mistar dan bagai
mana cara menggunakannya ?
1.3.TUJUANPENULISAN
1. Mengetahui funsi pada neraca ohaus micrometer dan alat ukur lainnya
2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1.1 Pengertian
Ada dua jenis utama jangka sorong nonius. Jenis pertama hanya
digunakan untuk mengukur dimensi luar dan dimensi dalam sedangkan
jenis yang kedua selalu untuk mengukur dimensi luar dan dimensi dalam
, juga dapat digunakan untuk mengukur ketinggian . pada jenis pertama
biasanya rahang jangka sorong ini mempunyai kapasitas ukur sampai 150
mm, sedangkan untuk jenis yang besar sampa 1000 mm. kecermatan
pembacaan nya tergantung dari sekala noniusnya yaitu 0,10;0,50 atau 0,2
mm.
1. untuk mengukkur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit
4
a. Mengukur diameter luar benda
2.2.1 Pengertian
Neraca ohaus adalah alat ukur masa benda dengan ketelitian 0,01 g.
prinsip kerja nerac ini adalah sekedar membanding masa benda yang akan diukur
dengan anak timbangan. Ketelitien neraca merupakan sekalah terkecil yang
terdapat dalam neraca yang digunakan saat pengukuran . misalnya pada neraca
ohaus dengan tiga lengan dengan batas pengukuran 310 g mempunyai ketelitian
0,01 g.Berdasarkan referensi bahwa ketidak pastian adalah ½ dari ketelitian alat.
Secara matematis dapa ditulis: keridak pastian = ½ x sekalah terkecil .
5
2.2.2 Jenis –jrnis maraca ohaus
6
Dalam mengukur massa benda dengan neraca ohaus dua atau tiga lengan antara
lain: melakukan kalibrasi terhadap neraca yang akan digunakan, dengan cara
memutar sekrup yang berada di samping atas piringn neraca kekiri atau ke kana
posisi duagaris pada neraca sejajar. Meletakan benda yang akan diukur massanya.
Menggeser sekalanya dimulai dari yang sekala besar baru digunakan sekala yang
kecil.jika pananya suda berada di titik setimbang 0 dan jika dua garis jejajar suda
seimbang maka baru memulai membaca hasil pengukurannya.
Tempat beban yang di gunakan untuk meneparkan benda ang akan diukur.
Tombol kalibrasi yang digunakan untuk mngklibrasi neraca ketika neraca tidak
dapat digunakan untuk mengukur.
Pemberat yang diletakan pada masing – masin lengan yang dapat digeser- geser
dan sebagai penujuk hasil penukuran. titik 0atau garis kesetimbangan, yang
digunakan untuk menentukan titik kesetimbangan .
2.3.1 Pengertian
Adalah alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur maksimal 25mm
untuk mengukur benda –benda yang berukuran pendek atau kecil seperti kawat,
kertas, dan aiuminium. Mikrometer sekrup memiliki tingkat ketelitian 0, 01mm.
micrometer skrup mempunyai dua sekalah yaitu sekala nonius dan sekala utama
bagian utama mikromertr adalah sebuah poros berulir yang terpasang pada sebuah
selinder pemutar yang disebut selubung luar. Hasil penukuran engam micrometer
sekrup( H ) adalah ( jumlah sekalah utama sampai atas sekalah nonius x 0,5 mm) +
( jumlah sekalah nonius – garis sekalh nonius yang segaris dengan garis horizontal
pada sekalah tetap x 0,01mm. Mikrometter skrup memiliki ketidak pastian
pengukuran sebesar ½ dari sekalah terkecil .
7
2.3.2 Jenis – jenis mikro meter.
1. Micrometer luar
2. Micrometer dalam
3. Micrometer kedalaman
a. Putar bidang ( pemutar berlawanan arah) dengn arah jarum jam sehingga
ruang antara kedua rahang cukup untuk ditempati benda yang aknan di ukur.
b. Letakan benda diantara kedua rahang
c. Putar bidang searah jarum jam
d. Putar sekrup penggeser sehingga terdengar bunyi klik 1kaih
e. Baca hasil pengukuran pada sekalah utama dan sekalah nonius .
2.4 Mistar
2.4.1 Pengertian dan Fungsi
8
2.4.2 Cara Pengunaan Mistar
9
2.5.2 Kelebihan dan Kekurangan
a. Kelebihan stopwatch
b. Kekurangan
10
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya ilmu fisika adalah ilmu penngetahuan yang berlandaskam
eksperimen diantaranya eksperimen itu sendiri terbagi dalam beberapa
tahapan salasatunya pengukuran. Eksperimen tidak dapat dilakukan tampa
alat- alat ukur . Alat ukur merupakan alat yang digunakan untuk
mengetahui besaran baik itu besaran ukuran dimensi dan kondisi suatu fisik
suatu komponen.dengan makala yang bertemakan alat ukur ini kami dapat
mengrtahuifungsi dan bagai mana cara mengunaka alat- alat ukur fisika.
3.2 Saran
Makala yang kmi buat ini tidak luput dari human error. Kami mengakui
dan menerima keterbatasan ini dan siap menerima perbaikan dari pembaca
untuk menyempurnakan makalah ini sehingga layak dibaca ban dipahami
oleh semua pembaca.
11
DAFTAR PUSTAKA
12