Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH FISIKA TENTANG ALAT UKUR

OLEH :

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 1

1. YUSTINA MAGDALENA BAY (13117001)


2. MARTA BOTA KOLIN (13117002)
3. ANGNES B. TEFA (13117003)
4. FEBRONIA RATNA SARI (1311004)
5. KONO YANDRI NENO SABA (13117005)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya, sehinga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul ” Alat Pengukuran “ ini sesuai dengn petunjuk,kemampuan,
serta ilmu pengetahuan yang kami miliki.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tela membantu
dalam menyelesaikan penyusunan makala ini, semoga makalah ini bermanraat
kususnya bagi kami penyusun, umumnya bagi siapa saja yang membacanya.

Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, keritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun sangat kani harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Penyusun,

Kupang, 18 Oktober 2017


DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR………………………………………………………i

DAFTARISI………………………………………………………………. ii
BAB 1 PENBAHULUAN………………………………………………… 1

1.1LATAR BELAKANG…………………………………………………..1
1.2RUMUSAN MASALAH………………………………………………2
1.3TUJUAN PENULISAN………………………………………………2

BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………………… .……3

2.1. Jangka Sorong………………………………………………………3

2.2.NeracaOhaus………………………………………………………..5

2.3. Mikrometer Sekrup………………………………………………...7

2.4. Mistar………………………………………………………………8

2.6. Stopwatch…………………………………………………………

BAB 3 PENUTUP……………………………………………………...11

3.1 Kesimpulan ………………………………….…...……………….11

3.2. Saran………………………………………………………………11

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….12

ii
BAB I

PENBAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Makalah ini merupakan salah satu cara untuk memahami secara lebih
mendalam tentang alat ukur Fiska. Ilmu Fisika merupakan ilmu pengetahuan
yang berlandaska eksperimen, dimana eksperimen itu sendiri terbagi dalam
beberapa tahapan diantaranya pengamatan, pengukuran menganalisis, dan
membuat hasil eksperiman. Dalam melakukan eksperimen diburukan
pengukuran dan alat yang digunakan di dalam pengukuran yang disebut alat
ukur.

Banyak sekali alat ukur tang sudah diciptakan manusia baik yang teradisional
maupun yang suda menjadi peroduk teknologi modern. Sebelum memakai jangka
sorong, neraca, mikrometer, dan alat ukur lainnya didalam suatu eksperimen hal
pertama yang harus dipahami dalam suatu pratikum adalah perinsip kerja serta
fungsi dari komponen – komponen yang terdapat pada jangka sorong, neraca
avometer, dan alat ukur lainnya tersebut agar diperoleh data yang benar. Selain itu
untuk memperoleh data yang benar dan akurat di dalam suau eksperimen
diperlukan juga pengukuran dan penulisan hasil pengukuran dalam satuan yang
benar serta keselamatan kerja dalam pengukuran menjadi poin yang patut
dipehitungkan sehingga berbsgai peristiwa kecelakaan yang terjadi dalam
melakukan eksperimen tidak perlu terjadi.

Oleh sebab itu pengetahuan alammerupakan salah satu factor yang penting
untuk mendukung kegiatan pratikum. Peratikan akan terampil dalam pratikum
apabila mereka memiliki keterampilan melakukan pengukuran suatu prosedur,
membaca hasil ukur, menulis hasil pengukuran sesuai aturan yang berlaku, dan
dapat melakukamn kalibrai alat ukur serta yang paling dasar pratikan mempunyai
pengetahuan mengenai mengenai alat – alat pratikum yang meliputi nama alat,
fungsi alat, komponen – komponen dari perinsip kerja.

1
1.2. RUMUSAN MASALAH

, 1. Bagaimana cara dan perinsip kerja jangka sorong, neraca , micrometer dan
alat ukur lainnya ?

2. Apa fungsi neraca jangka sorong , micrometer, stopwatch, mistar dan bagai
mana cara menggunakannya ?

1.3.TUJUANPENULISAN

1. Mengetahui funsi pada neraca ohaus micrometer dan alat ukur lainnya

2.menetahui bagaimana cara menggunakan neraca ohaus , micrometer dan alat


ukur lainnya .

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Jangka Sorong

2.1.1 Pengertian

Jangka sorong adalahalat ukur yang ketrlitiannya dapat mencapai


seperseratus millimeter. Terdiri dari dua bagian sekalah yaitu sekalah
tetepdan sekala nonius. Pembacaan hasil pengukuran sangat
tergantungpada keahlian dan ketelitan pengguna maupun alat.
Umumnya ketelitiannya adalah 0,05mm .

Bagian – bagian jangka sorong

1. Gigi luar : berfungsi untuk menukur dimensi luar (tebal dan


lebar).
2. Gigi dalam: untuk pengukuran bagian dalam(lebar lubang
pen,alur dll).
3. Pengukur kedalaman :paling baik untuk pengukuran dalam
lubang pen dan bor.
4. Ukuran utama (cm) :sekala utama yang digunakan untuk
membaca hasil pengukuran.
5. Ukuran sekunder (inch): sekalah alternatif dalam satuan
inch.
6. Patokan pembacaan sekal utama (cm)
3
7. Patokan pembacaan sekalah sekunder (inch).
8. Untuk menghentikan atau melancarkan geseran pengukuran.

2.1.2 Jenis – jenis Janngka Sorong

1. Jangka sorong nonius

Ada dua jenis utama jangka sorong nonius. Jenis pertama hanya
digunakan untuk mengukur dimensi luar dan dimensi dalam sedangkan
jenis yang kedua selalu untuk mengukur dimensi luar dan dimensi dalam
, juga dapat digunakan untuk mengukur ketinggian . pada jenis pertama
biasanya rahang jangka sorong ini mempunyai kapasitas ukur sampai 150
mm, sedangkan untuk jenis yang besar sampa 1000 mm. kecermatan
pembacaan nya tergantung dari sekala noniusnya yaitu 0,10;0,50 atau 0,2
mm.

2. jangka sorong jam

Mistar ingsut / jangka sorong jam yang memaka jam ukur


sebagai ganti dari sekala nonius. Gerak lurus dari sensor diubah menjadi
gerak berputar dzri jzm penunjuk dengan perantaraan roda gigi.

3. jangka sorong ketinggian

Satu jenis jangka sorong yang berfungsi sebagap pengukur


ketinggian .

2.1.3 Kegunaan jangka sorong

1. untuk mengukkur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit

2. untuk mengukur sisi dalam suat benda yang biasanya berupa


lubang(pada pipa , maupun lainnya) dengan cara diulur untuk mengukur
kedalaman cela / lubang pada suatu benda dengn cara menancapkan/
menusukan bagian pengukur.

2.1.4 Penggunaan jangka sorong

Adapun penguaan janka sorong adalah sebsgsi berikut:

4
a. Mengukur diameter luar benda

Cara mengukur diameter, lebar atau ketebalan benda :


Putarlah pengunci kekiri, buk rahang masukan benda kerahang
bawah jangka soronh, geser rahang agar rahang tepat pada
benda putr pengunci ke kanan .
a. Menukur diameter dalam benda
Cara mengukur diameter bagian dalam sebu pipa atau tabung :

Putarlah pengunci ke kiri masukan rahang atas kedalam


benda.geser agar rahang tepat pada benda , putar pengunci ke kanan.

b. Mengukur kedalaman benda.


Cara mengukur kedalaman benda:
Putarlah pengunci ke kiri buka rahang sorong hingga ujung
lancip menyentu dasar tabung, putar pengunci ke kanan.

2.2 Neraca ohaus

2.2.1 Pengertian

Neraca ohaus adalah alat ukur masa benda dengan ketelitian 0,01 g.
prinsip kerja nerac ini adalah sekedar membanding masa benda yang akan diukur
dengan anak timbangan. Ketelitien neraca merupakan sekalah terkecil yang
terdapat dalam neraca yang digunakan saat pengukuran . misalnya pada neraca
ohaus dengan tiga lengan dengan batas pengukuran 310 g mempunyai ketelitian
0,01 g.Berdasarkan referensi bahwa ketidak pastian adalah ½ dari ketelitian alat.
Secara matematis dapa ditulis: keridak pastian = ½ x sekalah terkecil .

5
2.2.2 Jenis –jrnis maraca ohaus

1. Neraca ohaus dua lengan


Nilai sekalah ratusan dan puluhan digeser tapi sekalah satuan
dan 1/100 nya di putar neraca ini memiliki dia lengan . neraca
ohaus dua lenan terditi dari beberapa komponen yaitu :
1. Lengan depan
2. Lengan belakang
3. System maknetik
4. Penggeser anak timbangan
5. Venier
6. Kait
7. Sekala
8. Lekuk
9. Wadah
10.Alas
2. Neraca ohaus tiga lengan
Adalah nilai sekalanya dari yang besar sampai ketelitian 0,01 g.
neraca ini memiliki tiga lengan yakni sebagai berikut:

Lengan depan memiliki anting logam yang dapat digeser 0-10
g.
Lengan tengga dengan anting lengan dapat digeser tiap sekala
100 g dengan sekalah dari 0- 500 g.
Lengan belakang, anting lengan dapat digeser dengan tiap
sekala 10 g dari sekalah 0-100 g.

2.2.3 Cara pengukuran massa benda dengan neraca ohaus

6
Dalam mengukur massa benda dengan neraca ohaus dua atau tiga lengan antara
lain: melakukan kalibrasi terhadap neraca yang akan digunakan, dengan cara
memutar sekrup yang berada di samping atas piringn neraca kekiri atau ke kana
posisi duagaris pada neraca sejajar. Meletakan benda yang akan diukur massanya.
Menggeser sekalanya dimulai dari yang sekala besar baru digunakan sekala yang
kecil.jika pananya suda berada di titik setimbang 0 dan jika dua garis jejajar suda
seimbang maka baru memulai membaca hasil pengukurannya.

2.2.4 Bagian –bagian neraca ohaus

Tempat beban yang di gunakan untuk meneparkan benda ang akan diukur.
Tombol kalibrasi yang digunakan untuk mngklibrasi neraca ketika neraca tidak
dapat digunakan untuk mengukur.

Pemberat yang diletakan pada masing – masin lengan yang dapat digeser- geser
dan sebagai penujuk hasil penukuran. titik 0atau garis kesetimbangan, yang
digunakan untuk menentukan titik kesetimbangan .

2.3 Mikrometer Sekrup

2.3.1 Pengertian

Adalah alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur maksimal 25mm
untuk mengukur benda –benda yang berukuran pendek atau kecil seperti kawat,
kertas, dan aiuminium. Mikrometer sekrup memiliki tingkat ketelitian 0, 01mm.
micrometer skrup mempunyai dua sekalah yaitu sekala nonius dan sekala utama
bagian utama mikromertr adalah sebuah poros berulir yang terpasang pada sebuah
selinder pemutar yang disebut selubung luar. Hasil penukuran engam micrometer
sekrup( H ) adalah ( jumlah sekalah utama sampai atas sekalah nonius x 0,5 mm) +
( jumlah sekalah nonius – garis sekalh nonius yang segaris dengan garis horizontal
pada sekalah tetap x 0,01mm. Mikrometter skrup memiliki ketidak pastian
pengukuran sebesar ½ dari sekalah terkecil .

7
2.3.2 Jenis – jenis mikro meter.

1. Micrometer luar
2. Micrometer dalam
3. Micrometer kedalaman

2.3.3 Cara membaca micrometer skrup

a. Putar bidang ( pemutar berlawanan arah) dengn arah jarum jam sehingga
ruang antara kedua rahang cukup untuk ditempati benda yang aknan di ukur.
b. Letakan benda diantara kedua rahang
c. Putar bidang searah jarum jam
d. Putar sekrup penggeser sehingga terdengar bunyi klik 1kaih
e. Baca hasil pengukuran pada sekalah utama dan sekalah nonius .
2.4 Mistar
2.4.1 Pengertian dan Fungsi

adalah alat yang digunakan untuk menyukur besaran anjang.penukuran


besaran panjang dengan mistar sekalah terkecil 1mm disebut mistar mm. mistar
mempunyai tingkat ketelitian 1mm/ 0,1 cm.

pembacaan sekalah pada mistar dilakukan dengan kedudukan mata pengamat


tegaklurus dengn sekala mistar yang dibaca. Jika kedudukannya tidak tegak lurus
dengn sekalah mistar yang dibaca bias menyebabkan terjadinya kesalahan pralaks.

8
2.4.2 Cara Pengunaan Mistar

1. letakan benda yang akan diukur pada tepi sekalah mistar .


2. pastikan bahwa benda telah sejajar dengan mistar dan salah satu ujung benda
tepat berada diangka 0
3. baca kekala mistar yang berada di ujung lain benda
4. lihat angka yang dekat dengan akhir ujun benda
c. Stopwatch
2.5.1 Pengertian dan Cara Penggunaan

Adalah alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang


diperlukan dalam kegiatan .stopwatch secara kas dirancang untuk memulai
dengan menekan tombol diatas dan berheti sehingga suatu waktu detik yang
ditampilkan sebagai waktu yang berlalu. Kemudian dengan menekan tombol
atas yang kedua kali kemudian memasang lagi stawatch pada 0 .

9
2.5.2 Kelebihan dan Kekurangan

a. Kelebihan stopwatch

1. peroses perhitungan lebi cepat


2. Setiap jenis kegiatan waktunya diketahui
3. Biyayanya lebi murah
4. Lebi peraktis dalam mencatat data.
5. Data yang diperoleh lebi akurat.

b. Kekurangan

Dibutukan ketelitian bagi pengamat yang melakukan perhitungan , karena akan


mempengaruhi hasil pengukutan

10
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya ilmu fisika adalah ilmu penngetahuan yang berlandaskam
eksperimen diantaranya eksperimen itu sendiri terbagi dalam beberapa
tahapan salasatunya pengukuran. Eksperimen tidak dapat dilakukan tampa
alat- alat ukur . Alat ukur merupakan alat yang digunakan untuk
mengetahui besaran baik itu besaran ukuran dimensi dan kondisi suatu fisik
suatu komponen.dengan makala yang bertemakan alat ukur ini kami dapat
mengrtahuifungsi dan bagai mana cara mengunaka alat- alat ukur fisika.
3.2 Saran
Makala yang kmi buat ini tidak luput dari human error. Kami mengakui
dan menerima keterbatasan ini dan siap menerima perbaikan dari pembaca
untuk menyempurnakan makalah ini sehingga layak dibaca ban dipahami
oleh semua pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://wiidiyanty.blogspot.com/ (diakses Rabu, 18 Oktober 2017)

http://reginajibran.blogspot.co.id/2014/08( diakses Rabu 18 Oktober 2017)

12

Anda mungkin juga menyukai