Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dosen Pengampu :
Afri Yudantoko M.Pd
Disusun oleh:
1. Nur Alfiansyah (17504241042)
2. Maulana Evendi (17504244001)
3. Abdullah Syafiq (17504244002)
4. Bima Andika Putra (17504244003)
5. Ghaly Azhar Alfauzi (17504244004)
6. Malik Budi Satriawan (17504244005)
1. Baterai
2. Saklar AC
3. Saklar Blower
4. Relay
5. Kabel
6. Fuse/Sekring
7. Motor blower
8. Motor untuk fan condenser
9. Magnetic clutch/Kopling magnet
10. Thermostat
11. Resistor
12. Ignition Switch
N Nama
Foto/gambar komponen Fungsi Komponen
o Komponen
Saklar berfungsi untuk
memutus dan
1 Saklar AC menghubungkan arus
listrik.
Untuk mengatur
Saklar
2 kecepatan putaran
Blower blower pada evaporator.
untuk mengatur
3 Thermostat perubahan suhu baik
panas maupun dingin
2. Rangkaian kelistrikan
Pada rangkaian diatas menunjukan bahwa antara blower dan magnetic clutch
dalam kerjanya akan saling mempengaruhi, jika dilihat dari wiring diagram yang
ada diatas, untuk mengaktifkan magnetic clutch maka harus menghidupkan blower
dahulu. Hal itu terjadi karena memang rangkaian kelistrikannya yang demikian.
Sehingga apabila blower tidak dihidupkan, maka magnetic clutch tidak akan
bekerja.
3. Cara kerja Sistem Kelistrikan AC
Pada saat saklar AC di ON”kan maka arus mengalir dari positif beterai menuju
sekering. Dari sekring fungsinya untuk membatasi besarnya arus yang masuk untuk
keperluan keamanan komponen dari rangkaian listrik dalam sistem AC. Dari
sekering kemudian arus mengalir menuju blower, pengaturan posisi blower
berdasarkan tombol pengaturan kecepatan perputaran blower. Pengaturan blower
pada prinsipnya mengatur besar kecinya tahanan resistor dalam rangkaian blower.
Semaki kecil pengaturan switch pada saklar blower berarti arus mengalir melalui
tahanan resistor yang paling besar sehingga arus yang mengalir dan memutarkan
lower kecil sehingga putaran blower menjadi kecil.
Arus dari blower bercabang dan mengalir dari rangkaian C menuju termostat
dan menuju ke relay. Relai aktif maka akan menghubungakan terminal 30 ke 87
dan menuju ke rangkaian magnetic clutch sehingga kopling magnet berhubungan
dengan kompresor. Putaran mesin dari plat penekan akan menjadi saru dengan
kompresosr karena terikat oleh kekuatan magnet. Putaran mesin akan
ditransmisikan kekompresor sehingga kompresor mengalami proses kerja untuk
melakukan penghisapan dan penekanan refrigrant untuk proses perpindahan panas
secara konvekasi. Perpindahan panas yang meliputi pengembunan (kondensasi) dan
Proses Penguapan (evaporasi) ini yang mengakibatkan terjadinya proses
pendinginan AC.
Kopling magnet akan aktif apabila blower sudah berputar, dan jika blower tidak
berputar maka magnetic clutch tidak akan bisa aktif. Didalam praktikum sistem
kelistrikan AC tidak ada yang mengalami kerusakan. Hanya saja pada saat praktek
diperlukan penggantian bateree karena pada batere yang awal tidak mampu
mengaktifkan rangkaian listrik dikarenakan kurangnya arus yang ada pada bater
tersebut.
Selain itu pada prektek Kompresor tidak dapat berputar karena motor untuk
penggerak kompresor mengalami kerusakan dan tidak bisa dihidupkan. Namun
untuk proses pengaktifan kopling magnet dapat dilaksanakan dan dapat teramati
proses penggabungan pressure plate pada magnetic clutch tersebut.
V. KESIMPULAN
Kesimpulan pada praktik kali ini adalah sistem kelistrikan pada sistem AC
berfungsi untuk mengaktifkan kerja dari komponen blower dan pengaktifan
magnetic clutch. Magnetik clutch akan menggabungkan dengan kompresor apabila
blower terlebih dulu dapat berputar dan jika tidak berputar maka magnerik clutch
tidak akan bekerja walaupun ada arus listrik yang mengalir. Sistem kelistrikan tidak
ada yang mengalami kerusakan sehingga tidak diperlukan adanya perbaikan atau
penggantian komponen.