musim dan kelihatannya mereka sudah berada di sana. Mereka berdiri sebentar memandang ombak kecil bergulung-gulung dan menghempas tepi pantai. Ada segaris kecil pasir berwarna coklat biscuit dan sisanya berwarna putih kekuningan.
“Maria,” ujar Manoli,”Bisakah aku mengambil semua celana
pendekku dan langsung pergi ke pondok tempat ganti baju?”
“Tidak, Pertama-tama kita harus mencari tempat untuk keranjang,
Vassili! Dhimitri!” dia memanggil-manggil sebab mereka meninggalkan keranjang mereka begitu saja di rerumputan dan kembali mengobrol lagi dengan teman-teman mereka. “Kau tidak boleh meninggalkan makanan disini , Kita harus punya tempat yang teduh, cuaca akan panas saat siang. Akhirnya mereka menemukan tempat yang memenuhi persetujuan Maria. Mereka membentangkan selimut tua dan menegakkan keranjang berlawanan dengan batang pohon. Segera setelah Manoli bisa mengambil celana pendek dan handuknya, dia beranjak menemui teman-temannya.
Manoli menikmati bersama dengan para lelaki Yunani lainnya.
Mereka berenang dan berlomba dan saling mengejar di sepanjang pantai. Rasanya nyaman seperti dirumah saat bersama mereka – abaikan tentang aksen atau apakah kau harus berbicara Bahasa Yunani atau Inggris. Dia bisa saja Manoli atau Herb disini dan itu tidak masalah. Bahkan dia tidak tahu para anak-anak lelaki itu dengan baik. Hanya satu dari mereka yang berasal dari Castellorizo dan tidak seorangpun yang hidup dekat dengannya di Sidney. Ia hanya melihat mereka di gereja atau kunjungan sesekali. Tapi mereka