Anda di halaman 1dari 21

Annes N

This Blog has made for everybody :)), give your like and coments ya ;)
"Berhenti berusaha menjadi seseorang yang diinginkan oleh semua orang,
jadilah seseorang yang dibutuhkan oleh semua orang."
 Agama

 AMIK (Alat Mesin Industri Kimia)

 Bahasa Indonesia

 Fisika

 Kesehatan - Kecantikan

 Kewirausahaan

 Kimia

 Lain-Lain

 PIK (Proses Industri Kimia)

 Pkn

 Sejarah

 Simulasi Digital
Kamis, 04 September 2014

Pengolahan Air Untuk Boiler (Ketel Uap)


UNIT PENGADAAN UAP

Uap (Steam) sangat berperan penting dalam proses untuk menggerakkan mesin-mesin
bertenaga uap dan pemanas awal. Sebuah ketel uap (boiler) digunakan untuk mengubah air
menjadi uap dengan pertolongan panas. Ditinjau dari tenaga termis (panas) yang didapat dengan
pembakaran bahan bakar, ketel uap termasuk External Combustion Engine, yaitu pesawat tenaga
dimana pembakaran bahan bakar dilakukan di luar pesawat (mesin uap) itu sendiri.

Uap yang dihasilkan mempunyai tenaga termis, tenaga potensial dan tenaga kinetis yang
dimanfaatkan sebagai berikut:
a. Tenaga termis yang dikandung uap dapat langsung digunakan sebagai bahan pemanas pada
proses industri.
b. Tenaga potensial dari uap diubah menjadi tenaga mekanik dengan mesin uap untuk selanjutnya
diperoleh tenaga mekanik.
c. Tenaga kinetis dari uap diubah menjadi tenaga putar dengan suatu turbin uap. Selanjutnya
dapat digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik.

A. Ketel Uap
ketel uap adalah suatu pesawat yang digunakan untuk mengubah air yang ada di dalamnya
menjadi uap dengan cara dipanaskan. Dengan adanya bahan perantara air tersebut, maka di dalam
ketel uap harus ada ruang atau tempat air. Uap yang dibentuk di dalam ketel mempunyai tekanan
yang lebih besar dari pada tekanan udara luar, maka ketel harus mampu menahan tekanan uap
tersebut. Kekuatan ketel uap tergantung dari bentuk dan bahannya. Bentuk yang lebih kuat untuk
menahan tekanan yang lebih besar dari dalam adalah bentuk bulat cembung dan silinder sebab
dengan bentuk semacam itu sukar berubah bentuknya yang disebabkan oleh tekanan dari dalam.
Tetapi bentuk bulat cembung ini tidak digunakan untuk ketel uap karena konstruksinya yang sulit
unruk dikerjakan. Oleh karena itu pada umumnya ketel uap dibuat dalam bentuk silinder. Bahan
untuk ketel uap harus baik karena disamping harus menahan tekanan yang tinggi juga harus tahan
pada suhu yang tinggi. Biasanya digunakan baja Siemens-Martin yang liat dan mudah dikerjakan.

Gambar 5-8. Skema proses pada Ketel Uap (Boiler)

Air Pengisi Ketel

A. Sumber-sumber air pengisi ketel


Macam-macam air yang dapat digunakan sebagai air pengisi ketel adalah air sumur dan air
kondensat. Air kondensat sudah murni sehingga tidak perlu mengalami pengolahan yang khusus,
sedangkan untuk air yang berasal dari sumur perlu mendapat pengolahan-pengolahan lebih dahulu.

B. Syarat Air Pengisi Ketel


Pada dasarnya air yang akan digunakan, terutama yang digunakan sebagai air pengisi ketel,
harus memenuhi syarat. Air yang berasal dari alam (sungai dan tanah) tidak ada yang dalam
keadaan murni, biasanya terdapat pengotor-pengotor, antara lain :
1. Zat tersuspensi, seperti lumpur dan tanah liat. Biasanya dihilangkan dengan penyaringan.
2. Zat terlarut, seperti garam-garam mineral (garam magnesium, kalsium dan lain-lain).

Tabel 5-1. Syarat air pengisi ketel dan air ketel

Spesifikasi Air pengisi ketel Air ketel

Kesadahan < 0,1 OD <0,1 OD

pH 7,5-8,0 10,0-10,8

TDS Tidak nyata max 1500

PAlkali 50 ppm 300 ppm

M Alkali 100 ppm 500 ppm


A. Persyaratan air umpan
Chlorine Tidak nyata max 70 ppm
boiler :
Sulfit 30 ppm max 60 ppm
Boiler atau ketel uap
Oksigen Tidak nyata - merupakan sebuah alat untuk
pembangkit uap dimana uap
Silikat Tidak nyata - ini berfungsi sebagaizat
pemindah tenaga kaloris.
Fe Tidak nyata Tenaga kalor yang dikandung
P205 Max 30 ppm dalam uap dinyatakan dengan
entalpi panas.

Hal-hal yang mempengaruhi efisiensi boiler adalah bahan bakar dan kualitas air umpan
boiler.Parameter-parameter yang mempengaruhi kualitas air umpan boiler antara lain:
1. Oksigen terlarut, dalam jumlah yang tinggi dapat menyebabkan korosi pada peralatan boiler.
2. Kekeruhan, dapat mengenda pada perpipaan dan peralatan proses serta mengganggu proses.
3. PH. Bila tidak sesuai dengan standar kualitas air umpan boiler dapat menyebabkan korosi pada
peralatan
4. Kesadahan, merupakan kandungan ion Ca dan Mg yang dapat menyebabkan kerak pada peralatan
serta perpipaan boiler sehingga menimbulkan local overheating
5. Fe, dapat menyebabkan air bewarna dan mengendap disaluran air dan boiler bila teroksidasi oleh
oksigen

Secara umum air yang akan digunakan sebagai umpan boiler adalah air yang tidak
mengandung unsur yang dapat menyebabkan terjadinya endapan yang dapat membentuk kerak
pada boiler dan air yang tidak mengandung unsur yang dapat menyebabkan korosi boiler.

Berikut ini merupakan persyaratan bakumutu air umpan boiler :


Tabel baku mutu air umpan boiler

Parameter Satuan Ukuran


PH unit 10,5-11,5
Conductivity Ymhos/cm 5000, max
TDS Ppm 3500, max
P-Alkalinity ppm -
M- Alkalinity Ppm 800 , max
O – Alkalinity Ppm 2,5 x SiO2 , min
T - Hardness Ppm -
Silica Ppm 150, max
Besi Ppm 2, max
PHospat residual Ppm -
SulpHite residual Ppm 20,50
PH Condensate Unit 8,0 – 9,0

Harga PH pada air umpan boiler dan air pendingin penting untuk diperhatikan untuk
mencegah terjadinya korosi. Terdapat hubungan antara PH dan laju terjadinya korosi pada bahan
kontruksi dari logam mid steel yang menunjukkan adanya kecenderungan menurunnya korosi
dengan naiknya harga pH . Namun pada bahan kontruksi dari logam Cu terjadi sebaliknya, yaitu
kecenderungan laju korosi menaik dengan menaiknya harga pH diatas 9.

A. Karakteristik air boiler :

1. PH
Merupakan indikasi untuk keasaman suatu zat . PH (Pondus hidrogenium) ditentukan oleh
jumlah hydrogen bebas (H+) dalam suatu zat. PH adalah factor logaritmik, ketika sebuah larutan
menjadi 10x lebih asam, PH akan jatuh oleh satu unit.
2. Daya hantar listrik/konduktivitas
Daya hantar listrik adalah kemampuan dari larutan untuk menghantarkan arus listrik yang
dinyatakan dalam pmhos/cm. Harga daya hantar listrik dari umpan air boiler di[erhatikan untuk
mencegah terjadinya endapan kerak pada bagian permukaan perpidahan panas dan untuk menjaga
kemurnian steam.
3. Alkalinitas
Didefinisikan sebagai jumlah anion dalam air yang akan bereaksi untuk menetralkan ion
+
H . Harga alkalinitas tinggi tidak dikehendaki untuk umpan air boiler karena dapat menimbulkan
pembusaan dan carryover.
4. Kesadahan, karbonat dan non karbonat
5. Silica
6. Besi
7. Phospat
8. Turbiditas, sifat optic dari suatu larutan yang menyebabka cahaya yang melaluinya
terabsorsi.
9. TTS ( Total Suspendied Solid)

E. Pengolahan Eksternal Air Umpan Boiler


Pengolahan eksternal digunakan untuk membuang padatan tersuspensi, padatan
telarut (terutama ion kalsium dan magnesium yang merupakan penyebab utama
pembentukan kerak) dan gas- gas terlarut (oksigen dan karbon dioksida).
Proses perlakuan eksternal yang ada adalah:
1. Koagulasi dan Flokulasi
2. Sedimentasi
3. Filtrasi
4. Demineralisasi
5. Softening
6. Deaerasi
Metode pengolahan awal adalah sedimentasi sederhana dalam tangki
pengendapan ataupengendapan dalam clarifiers dengan bantuan koagulan dan flokulan.
Penyaring pasirbertekanan, dengan aerasi untuk menghilangkan karbon dioksida dan besi.

E.1 Koagulasi dan Flokulasi


Koagulasi dan flokulasi yaitu proses pemberian bahan-bahan koagulan dan
flokulan kedalam air umpan boiler dengan cara penginjeksian. Koagulasi merupakan
proses netralisasi muatan sehingga partikel-partikel dapat saling berdekatan satu dengan
yang lainnya. Flokulasi merupakan proses penyatuan antar partikel-partikel yang sudah saling
berdekatan satu dengan yang lain sehingga partikel-partikel akan saling menarik dan membentuk
flok. Untuk menurunkan turbidity pada inlet clarifier diinjeksikan bahan kimia, yaitu :
a. Aluminium Sulfat (Al2(SO4)3 . 18 H2O)
b. Natrium Hidroksida (NaOH)
c. Klorin (Cl2)
d. Coagulant Aid (Polymer)

E.2 Sedimentasi
Tujuan sedimentasi adalah memberikan kesempatan kepada partikel-partikel besar untuk
mengendap dan partikel yang lebih halus akan membutuhkan waktu endap yang lebih lama.

E.3 Filtrasi
Pengolahan dengan cara filtrasi dapat dilakukan dengan cara penyaringan zat
padat tersuspensi didalam air sebelum air diisikan kedalam boiler. Efisiensi saringan paling baik
bila unit beroperasi pada kecepatan aliran terkecil, padatan akan melalui media membawa padatan
bersamanya. Demikian pada tekanan yang tinggi dapat memecahkan media akan keluar pada saat
dilakukan backwash.

E. 4 Demineralisasi
Demineralisasi berfungsi untuk membebaskan air dari unsur-unsur silika,
sulfat, chloride (klorida) dan karbonat dengan menggunakan resin. Diagram Alir proses seperti
gambar dibawah ini:

Gambar 2.4 Diagram Alir Demineralizer


a. Cation exchenger
Proses ini bertujuan untuk menghilangkan unsur-unsur logam yang berupa ion- ion positif
yang terdapat dalam air dengan menggunakan resin kation R-SO3H (type Dowex Upcore Mono
A-500). Proses ini dilakukan dengan melewatkan air melalui bagian bawah, dimana akan terjadi
pengikatan logam-logam tersebut oleh resin. Resin R-SO3H ini bersifat asam kuat, karena itu
disebut asam kuat cation exchanger resin.

Proses ini menghasilkan asam seperti asam seperti HCl, H2SO4 dan asam-asam lain.
Keasaman berkisar antara Ph 2,8 – 3,5. untuk memperoleh resin aktif kembali, dilakukan
regenerasi dengan menambahkan H2SO4 pada resin tersebut.

b. Degasifier
Dari cation tower air dilewatkan ke degasifier yang berfungsi untuk menghilangkan gas
CO2 yang terbentuk dari asam karbonat pada proses sebelumnya.

Reaksi yang terjadi adalah :


H2CO3 -----> H2O + CO2

Proses di degasifier ini berlangsung pada tekanan vakum 740 mmHg


dengan menggunakan steam ejektor, di dalam tangki ini terdapat netting ring sebagai media
untuk memperluas bidang kontak sehingga air yang masuk terlebih dahulu diinjeksikan
dengan steam.. Sedangkan keluaran steam ejektor dikondensasikan dengan menginjeksi air dari
bagian atas dan selanjutnya ditampung dalam seal pot sebagai umpan recovery tank, maka CO2
akan terlepas sebagai fraksi ringan dan air akan turun ke bawah sebagai fraksi berat.

c. Anion Tower

Berfungsi untuk menyerap atau mengikat ion-ion negatif yang terdapat dalam kandungan
air yang keluar dari degasifier. Resin pada anion exchanger adalah R = NOH (Tipe Dowex
Upcore Mono C-600). Reaksi ini menghasilkan H2O, oleh karena itu air demin selalu bersifat
netral.Selanjutnya air outlet anion tower masuk ke mix bed polisher dari bagian atas. Air keluar
tangki ini memiliki pH = 7,5 – 8,5. Untuk memperoleh resin aktif kembali, dilakukan regenerasi
dengan menambahkan NaOH pada resin tersebut.

d. Mix Bed Polisher

Berfungsi untuk menghilangkan sisa-sisa logam atau asam dari proses sebelumnya,
sehingga diharapkan air yang keluar dari mix bed polisher telah bersihdari kation dan anion. Di
dalam mix bed polisher digunakan dua macam resin yaitu resin kation dan resin anion yang
sekaligus keduanya berfungsi untuk menghilangkan sisa kation dan anion, terutama natrium dan
sisa asam sebagai senyawa silika, dengan reaksi sebagai berikut :
Reaksi Kation :

Na2SiO3 + 2 R – SO3H ----> 2 RSO3Na + H2SiO3


Reaksi Anion :
H2SiO3 + 2 R = N – OH ----> 2 R=N-SiO3 + H2O

Air yang telah bebas mineral tersebut dimasukkan ke polish water tank dandigunakan untuk air
umpan boiler. Air yang keluar dari mix bed polisher ini memiliki pH antara 6 – 7. ( Anonymous.
1994 )

E.5 Deaerasi

Dalam deaerasi, gas terlarut, seperti oksigen dan karbon dioksida, dibuang
dengan pemanasan awal air umpan sebelum masuk ke boiler. Seluruh air alam mengandung gas
terlarut dalam larutannya. Gas-gas tertentu seperti karbon dioksida dan oksigen, sangat
meningkatkan korosi. Bila dipanaskan dalam sistim boiler, karbon dioksida(CO2) dan oksigen
(O2) dilepaskan sebagai gas dan bergabung dengan air (H2O) membentuk asam karbonat
(H2CO3).

Penghilangan oksigen, karbon dioksida dan gas lain yang tidak dapat terembunkan dari air umpan
boiler sangat penting bagi umur peralatan boiler dan juga keamanan operasi. Asam karbonat
mengkorosi logam menurunkan umur peralatan dan pemipaan. Asam ini juga melarutkan besi
(Fe) yang jika kembali ke boiler akan mengalami pengendapan dan meyebabkan terjadinya
pembentukan kerak pada boiler dan pipa. Kerak ini tidak hanya berperan dalam penurunan umur
peralatan tapi juga meningkatkan jumlah energi yang diperlukan untuk mencapai perpindahan
panas.

Diposting oleh Unknown di 04.43


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Kimia
15 komentar:
1.
Muhamad Juari15 April 2016 21.52

Sy merasa senang dg adanya tulisan kalian ttg air boiler dan keterangan,dampak dari
zat yg terkandung dlm air. Trimakasih
Balas

2.
Bai Suardi28 April 2016 16.02

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.


Balas

3.
Bai Suardi28 April 2016 16.03

Terimakasih.. informasi yang bagus.


Balas

4.
Bai Suardi28 April 2016 16.04

Terimakasih.. informasi yang bagus.


Balas

5.
Annes N16 Mei 2016 02.04
Terimakasih sudah mampir di blog saya , semoga bermanfaat. Maaf jika ada
kurangnya
Balas

6.
aulia rahman13 Juni 2016 19.32

sangat membantu
Balas

7.
Water Chemical27 Juli 2016 03.07

Thanks infonya gan, mantabbbbssss.........


Ditunggu postingan2 berikutnya.

PT. Gowima Bangun Sejahtera


Water Treatment Plant
Balas

8.
Unknown6 Oktober 2016 03.27

Informasi yg bermanfaat, semoga tetap menjadi orang yg bermanfaat... :)


Balas

9.
Jual Thermal Oil heater 0813886662043 Desember 2017 10.35

terimakasih artikelnya semoga bermanfaat


Balas

10.
Diki Fahmi Fadila27 Desember 2017 10.57

terima kasih sangat bermanfaat, ada dapusnya engg kak?


Balas

11.
Unknown26 September 2018 01.34

T kasih..
Sangat membantu saya..
Balas

12.
Unknown4 Oktober 2018 00.12

terima kasih info nya bos ku.


Balas

13.
bfaisal hse27 Oktober 2018 04.26

Ananda Annes Niwayatul.


Bapak suka sekali dengan tulisanmu.
Bapak bukan operator boiler tapi ingin mempelajarinya. Mudah2an Annes berkenan
untuk dicopy tulisannya ini sebagai referensi bapak.
Semoga Annes semakin menjadi anak yang pintar dan sholihah.
Balas

14.
Unknown9 Desember 2018 03.53

Saya sebagai operator boiler merasa bangga&terbantu dengan adanya tulisan


ini,sebagai ilmu jg pengetahuan.
Balas

15.
Iswahyudi yudi13 Januari 2019 02.48

ada standar baku atau SNI untuk air umpan boiler ga ? kalau ada SNI nomor brp yah
? soalnya setiap perusahaan beda beda standar untuk air umpan boiler nya..
Balas
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
Total Tayangan Halaman
762310
Arsip Blog
 ► 2015 (5)
 ▼ 2014 (21)
o ► November (2)
o ► Oktober (1)
o ▼ September (12)
 Penentuan Perubahan Entalpi (∆H) Reaksi Dengan Huk...
 Pembuatan NH3 (Ammonia) dan H2SO4 (Asam Sulfat)
 Peluang Usaha
 Kunci Jawaban GameTebak Gambar
 Vitacid - Penghilang Jerawat Dan Komedo
 Cara Alami Menghilangkan Jerawat
 Tugas 2 SIMDIG
 Tugas 4 SIMDIG
 TUGAS 1 Simulasi Digital
 MENENTUKAN TITIK BERAT BENDA
 Gear Pump (Pompa Roda Gigi)
 Pengolahan Air Untuk Boiler (Ketel Uap)
o ► Agustus (2)
o ► Mei (2)
o ► April (2)

Label Panda
 Agama
 AMIK (Alat
Mesin Industri Kimia)
 Bahasa Indonesia
 Fisika
My Widget
 Kesehatan -
Kecantikan
 Kewirausahaan
 Kimia
 Lain-Lain
 PIK (Proses
Industri Kimia)
 Pkn
 Sejarah
 Simulasi Digital

Tema PT Keren Sekali. Gambar tema oleh merrymoonmary. Diberdayakan oleh Blogger.

 Home
 Artikel
o Daftar Isi

o PLC

o Boiler

o Electric

o HVAC
 About
 Contact
 Other
o Forum

o Kritik dan Saran

T EKNIK TEKNIK DA S AR
DASAR PLC, BOILER, COOLING TOWER, GENSET, MESIN
MESIN LISTRIK

Cari Artikel Lainnya disini:


Telusuri

Minggu, 09 Oktober 2011

PENGOLAHAN AIR UMPAN BOILER

Pada air umpan boiler bisa mengandung mineral-mineral yang bisa menyebabkan pengendapan,
korosi dan carry over. Pengendapan material dapat mengakibatkan menurunnya efektifitas
perpindahan panas sehingga menyebabkan penggunaan bahan bakar menjadi boros, metal bersuhu
tinggi bahkan bisa mengakibatkan kerusakan. Pengendapan juga merupakan masalah yang paling
serius pada Boiler, bisa juga menyebabkan masalah-masalah pada sistem sebelum dan sesudah Boiler.
Dimana Tujuan pengolahan air umpan pada boiler, adalah :

 Menghindari terbentuknya kerak.


 Mencegah korosi pada peralatan
 Menghindari terbawanya senyawa yang tidak diinginkan kedalam steam (carry
over)

Cara pengolahan air boiler :


§ Pretreatment secara mekanikal dan fisikal, seperti: clarification water, demineralization, thermal
daerator.
§ Pengolahan secara kimia (penggunaan chemichal)
§ Sistem Blowdown : Pengertian Blowdown adalah pembuangan sejumlah kecil air boiler dengan
maksud untuk menjaga tingkat maximum dari padatan terlarut dan terendap pada tingkat yang
diizinkan. Sebagai contoh bila air dengan kandungan padatan terlarut 100 ppm kemudian diuapkan
sebanyak 50 % dari air tersebut maka konsentrasi dari padatan menjadi 200 ppm. Ini bisa ditulis secara
matematik :

Blowdown terbagi atas 2 (dua) jenis :

1. Continuous Blow Down : yang dipasang dekat dengan level permukaan air pada steam drum,
dimaksudkan untuk menjaga tingkat padatan pada Steam drum, dilakukan secara terus
menerus.
2. Intermitten Blow down dipasang pada bagian bawah ketel uap dimaksudkan untuk
menghilangkan padatan yang mengendap.

Continuous Blowdown adalah cara paling ekonomis dan konsisten untuk mengontrol Total
Dissolved Solid (TDS)
Korosi (pengkaratan) tidak hanya menyebabkan gangguan pada daerah yang kena karat, tapi juga
bisa menghasilkan kontaminan oxyda logam yang pada tingkat yang serius bisa timbul ditempat
lainnya. Karena semuanya berkaitan dengan pengolahan air, bila terjadi pembentukan pengendapan
(deposit) dan korosi maka harus dikoreksi dan dicegah agar dapat tercapai hasil yang memuaskan.
Penyebab terjadinya korosi adalah karena adanya oksigen (O2) yang terlarut dalam air. Mekanisme
dari korosi adalah metal yang terkena kontak dengan akan terjadi reaksi sebagai berikut:

Oxygen terlarut dalam air membentuk reaksi Cathodic

Dari Persamaan (1) dan (2) dapat diperoleh:


hasilnya adalah Ferro hydroxide yang mengendap dalam larutan, senyawa ini tidaklah stabil dalam
larutan yang masih mengandung O2, maka ia akan teroxydasi

Ferric hydroxide ini dikenal sebagai karat


Untuk menghilangkan senyawa O2 (oxygen) dalam air agar tidak terjadi korosi dapat dilakukan
dengan beberapa cara diantaranya adalah sebagai berikut:
· Deaerator, Fungsi dari alat ini ialah untuk menghilangkan gas-gas yang terlarut dan memanaskan air
dengan cara mengkontakan langsung antara steam tekanan rendah dengan air. bila temperature air naik
maka kelarutan oxygen akan berkurang karena keluar lewat venting.
· Penambahan Hydrazine (N2H4) reaksinya sebagai berikut:

Pada temperature diatas 2700C maka hydrazine akan berubah menjadi Ammonia ( NH3 ) dan Nitrogen

Reaksi ini lambat bila jumlah Hydrazinnya kecil, tapi sebaliknya ia akan cepat bila Hydrazine besar.

Untuk meyakinkan bahwa O2 yang terlarut itu habis maka ditentukannya bahwa Hydrazine itu harus
berlebih (Hydrazine rasidual). Pada umumnya untuk Boiler yang tekanan operasinya kurang dari 40
kg / cm2G maka residual N2H4 nya berkisar antara 0.1 ~ 0.3 ppm (part per million = per satu juta),
untuk yang bertekanan lebih dari 40 kg / cm2 G berkisar pada 0.05 ~ 0.1 ppm

· Volatile Treatment atau Zero Solid Treatment.adalah pemakaian chemical yang mudah menguap
(volatile chemical) , seperti ammonia / morpholine atau cyclohexyl amine. Untuk mengontrol
pH..Bahan ini di injeksikan kedalam Boiler water yang berfungsi untuk menjaga pH pada Boiler water,
agar cukup tinggi untuk pencegahan korosi.

· Injeksi (PO4 ) dan Alkali ( NaOH ) dilakukan secara langsung ke ketel maksudnya adalah untuk
menghindari mengendapnya garam – garam Calsium Posphate, Magnesium Silicate, Calsium
Carbonate, dsb, secara dini pada sistem.
Endapan tersebut diatas dapat menimbulkan korosi didaerah pipa-pipa feedwater yang mana tidak ada
methoda untuk mengeluarkannya, sedangkan di ketel kita bisa membuang endapan- endapan tersebut
dengan melakukan Blowdown. Alkali (NaOH) diinjectkan pada angka minimum yang dibutuhkan
untuk menaikan pH secukupnya untuk mengendalikan korosi, bahan tersebut dimasukan bersama
POSPHATE kedalam ketel.
Diposting oleh Kurniawan di 12.52
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Label: Boiler

0 KOMENTAR:

POSTING KOMENTAR
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda

Translate
Pilih Bahasa ▼

Total Tayangan Halaman

786570

Pengikut
Kategori
 Electric (11)
 Other (8)
 PLC (4)
 Boiler (3)
 HVAC (2)

Arsip Blog

Recent Posts
 Electric Power produces by Wind

 The cables and switches are used to activate the electric powered
machine

 DEFINISI STEAM

 Prinsip Kerja Generator AC

 Step Up Transformer: Save Yourself A Lot Of Money

 Uninterruptible Power Systems to Avoid Potential Damage to Electrical


Devices

 Improve The Performance of Electrical Systems with The Power


Protection System

Diberdayakan oleh Blogger.

 Home
 Artikel
o Daftar Isi

o PLC

o Boiler

o Electric

o HVAC
 About
 Contact
 Other
o Forum

o Kritik dan Saran

T EKNIK TEKNIK DA S AR
DASAR PLC, BOILER, COOLING TOWER, GENSET, MESIN
MESIN LISTRIK

Cari Artikel Lainnya disini:


Telusuri

Minggu, 09 Oktober 2011

PENGOLAHAN AIR UMPAN BOILER

Pada air umpan boiler bisa mengandung mineral-mineral yang bisa menyebabkan pengendapan,
korosi dan carry over. Pengendapan material dapat mengakibatkan menurunnya efektifitas
perpindahan panas sehingga menyebabkan penggunaan bahan bakar menjadi boros, metal bersuhu
tinggi bahkan bisa mengakibatkan kerusakan. Pengendapan juga merupakan masalah yang paling
serius pada Boiler, bisa juga menyebabkan masalah-masalah pada sistem sebelum dan sesudah Boiler.
Dimana Tujuan pengolahan air umpan pada boiler, adalah :

 Menghindari terbentuknya kerak.


 Mencegah korosi pada peralatan
 Menghindari terbawanya senyawa yang tidak diinginkan kedalam steam (carry
over)

Cara pengolahan air boiler :


§ Pretreatment secara mekanikal dan fisikal, seperti: clarification water, demineralization, thermal
daerator.
§ Pengolahan secara kimia (penggunaan chemichal)
§ Sistem Blowdown : Pengertian Blowdown adalah pembuangan sejumlah kecil air boiler dengan
maksud untuk menjaga tingkat maximum dari padatan terlarut dan terendap pada tingkat yang
diizinkan. Sebagai contoh bila air dengan kandungan padatan terlarut 100 ppm kemudian diuapkan
sebanyak 50 % dari air tersebut maka konsentrasi dari padatan menjadi 200 ppm. Ini bisa ditulis secara
matematik :

Blowdown terbagi atas 2 (dua) jenis :

1. Continuous Blow Down : yang dipasang dekat dengan level permukaan air pada steam drum,
dimaksudkan untuk menjaga tingkat padatan pada Steam drum, dilakukan secara terus
menerus.
2. Intermitten Blow down dipasang pada bagian bawah ketel uap dimaksudkan untuk
menghilangkan padatan yang mengendap.

Continuous Blowdown adalah cara paling ekonomis dan konsisten untuk mengontrol Total
Dissolved Solid (TDS)
Korosi (pengkaratan) tidak hanya menyebabkan gangguan pada daerah yang kena karat, tapi juga
bisa menghasilkan kontaminan oxyda logam yang pada tingkat yang serius bisa timbul ditempat
lainnya. Karena semuanya berkaitan dengan pengolahan air, bila terjadi pembentukan pengendapan
(deposit) dan korosi maka harus dikoreksi dan dicegah agar dapat tercapai hasil yang memuaskan.
Penyebab terjadinya korosi adalah karena adanya oksigen (O2) yang terlarut dalam air. Mekanisme
dari korosi adalah metal yang terkena kontak dengan akan terjadi reaksi sebagai berikut:

Oxygen terlarut dalam air membentuk reaksi Cathodic

Dari Persamaan (1) dan (2) dapat diperoleh:

hasilnya adalah Ferro hydroxide yang mengendap dalam larutan, senyawa ini tidaklah stabil dalam
larutan yang masih mengandung O2, maka ia akan teroxydasi

Ferric hydroxide ini dikenal sebagai karat


Untuk menghilangkan senyawa O2 (oxygen) dalam air agar tidak terjadi korosi dapat dilakukan
dengan beberapa cara diantaranya adalah sebagai berikut:
· Deaerator, Fungsi dari alat ini ialah untuk menghilangkan gas-gas yang terlarut dan memanaskan air
dengan cara mengkontakan langsung antara steam tekanan rendah dengan air. bila temperature air naik
maka kelarutan oxygen akan berkurang karena keluar lewat venting.
· Penambahan Hydrazine (N2H4) reaksinya sebagai berikut:

Pada temperature diatas 2700C maka hydrazine akan berubah menjadi Ammonia ( NH3 ) dan Nitrogen

Reaksi ini lambat bila jumlah Hydrazinnya kecil, tapi sebaliknya ia akan cepat bila Hydrazine besar.

Untuk meyakinkan bahwa O2 yang terlarut itu habis maka ditentukannya bahwa Hydrazine itu harus
berlebih (Hydrazine rasidual). Pada umumnya untuk Boiler yang tekanan operasinya kurang dari 40
kg / cm2G maka residual N2H4 nya berkisar antara 0.1 ~ 0.3 ppm (part per million = per satu juta),
untuk yang bertekanan lebih dari 40 kg / cm2 G berkisar pada 0.05 ~ 0.1 ppm

· Volatile Treatment atau Zero Solid Treatment.adalah pemakaian chemical yang mudah menguap
(volatile chemical) , seperti ammonia / morpholine atau cyclohexyl amine. Untuk mengontrol
pH..Bahan ini di injeksikan kedalam Boiler water yang berfungsi untuk menjaga pH pada Boiler water,
agar cukup tinggi untuk pencegahan korosi.

· Injeksi (PO4 ) dan Alkali ( NaOH ) dilakukan secara langsung ke ketel maksudnya adalah untuk
menghindari mengendapnya garam – garam Calsium Posphate, Magnesium Silicate, Calsium
Carbonate, dsb, secara dini pada sistem.

Endapan tersebut diatas dapat menimbulkan korosi didaerah pipa-pipa feedwater yang mana tidak ada
methoda untuk mengeluarkannya, sedangkan di ketel kita bisa membuang endapan- endapan tersebut
dengan melakukan Blowdown. Alkali (NaOH) diinjectkan pada angka minimum yang dibutuhkan
untuk menaikan pH secukupnya untuk mengendalikan korosi, bahan tersebut dimasukan bersama
POSPHATE kedalam ketel.
Diposting oleh Kurniawan di 12.52
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Label: Boiler

0 KOMENTAR:

POSTING KOMENTAR
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda

Translate
Pilih Bahasa ▼

Total Tayangan Halaman

786570

Pengikut
Kategori
 Electric (11)
 Other (8)
 PLC (4)
 Boiler (3)
 HVAC (2)

Arsip Blog

Recent Posts

 Electric Power produces by Wind

 The cables and switches are used to activate the electric powered
machine
 DEFINISI STEAM

 Prinsip Kerja Generator AC

 Step Up Transformer: Save Yourself A Lot Of Money

 Uninterruptible Power Systems to Avoid Potential Damage to Electrical


Devices

 Improve The Performance of Electrical Systems with The Power


Protection System

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai