This Blog has made for everybody :)), give your like and coments ya ;)
"Berhenti berusaha menjadi seseorang yang diinginkan oleh semua orang,
jadilah seseorang yang dibutuhkan oleh semua orang."
Agama
Bahasa Indonesia
Fisika
Kesehatan - Kecantikan
Kewirausahaan
Kimia
Lain-Lain
Pkn
Sejarah
Simulasi Digital
Kamis, 04 September 2014
Uap (Steam) sangat berperan penting dalam proses untuk menggerakkan mesin-mesin
bertenaga uap dan pemanas awal. Sebuah ketel uap (boiler) digunakan untuk mengubah air
menjadi uap dengan pertolongan panas. Ditinjau dari tenaga termis (panas) yang didapat dengan
pembakaran bahan bakar, ketel uap termasuk External Combustion Engine, yaitu pesawat tenaga
dimana pembakaran bahan bakar dilakukan di luar pesawat (mesin uap) itu sendiri.
Uap yang dihasilkan mempunyai tenaga termis, tenaga potensial dan tenaga kinetis yang
dimanfaatkan sebagai berikut:
a. Tenaga termis yang dikandung uap dapat langsung digunakan sebagai bahan pemanas pada
proses industri.
b. Tenaga potensial dari uap diubah menjadi tenaga mekanik dengan mesin uap untuk selanjutnya
diperoleh tenaga mekanik.
c. Tenaga kinetis dari uap diubah menjadi tenaga putar dengan suatu turbin uap. Selanjutnya
dapat digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik.
A. Ketel Uap
ketel uap adalah suatu pesawat yang digunakan untuk mengubah air yang ada di dalamnya
menjadi uap dengan cara dipanaskan. Dengan adanya bahan perantara air tersebut, maka di dalam
ketel uap harus ada ruang atau tempat air. Uap yang dibentuk di dalam ketel mempunyai tekanan
yang lebih besar dari pada tekanan udara luar, maka ketel harus mampu menahan tekanan uap
tersebut. Kekuatan ketel uap tergantung dari bentuk dan bahannya. Bentuk yang lebih kuat untuk
menahan tekanan yang lebih besar dari dalam adalah bentuk bulat cembung dan silinder sebab
dengan bentuk semacam itu sukar berubah bentuknya yang disebabkan oleh tekanan dari dalam.
Tetapi bentuk bulat cembung ini tidak digunakan untuk ketel uap karena konstruksinya yang sulit
unruk dikerjakan. Oleh karena itu pada umumnya ketel uap dibuat dalam bentuk silinder. Bahan
untuk ketel uap harus baik karena disamping harus menahan tekanan yang tinggi juga harus tahan
pada suhu yang tinggi. Biasanya digunakan baja Siemens-Martin yang liat dan mudah dikerjakan.
pH 7,5-8,0 10,0-10,8
Hal-hal yang mempengaruhi efisiensi boiler adalah bahan bakar dan kualitas air umpan
boiler.Parameter-parameter yang mempengaruhi kualitas air umpan boiler antara lain:
1. Oksigen terlarut, dalam jumlah yang tinggi dapat menyebabkan korosi pada peralatan boiler.
2. Kekeruhan, dapat mengenda pada perpipaan dan peralatan proses serta mengganggu proses.
3. PH. Bila tidak sesuai dengan standar kualitas air umpan boiler dapat menyebabkan korosi pada
peralatan
4. Kesadahan, merupakan kandungan ion Ca dan Mg yang dapat menyebabkan kerak pada peralatan
serta perpipaan boiler sehingga menimbulkan local overheating
5. Fe, dapat menyebabkan air bewarna dan mengendap disaluran air dan boiler bila teroksidasi oleh
oksigen
Secara umum air yang akan digunakan sebagai umpan boiler adalah air yang tidak
mengandung unsur yang dapat menyebabkan terjadinya endapan yang dapat membentuk kerak
pada boiler dan air yang tidak mengandung unsur yang dapat menyebabkan korosi boiler.
Harga PH pada air umpan boiler dan air pendingin penting untuk diperhatikan untuk
mencegah terjadinya korosi. Terdapat hubungan antara PH dan laju terjadinya korosi pada bahan
kontruksi dari logam mid steel yang menunjukkan adanya kecenderungan menurunnya korosi
dengan naiknya harga pH . Namun pada bahan kontruksi dari logam Cu terjadi sebaliknya, yaitu
kecenderungan laju korosi menaik dengan menaiknya harga pH diatas 9.
1. PH
Merupakan indikasi untuk keasaman suatu zat . PH (Pondus hidrogenium) ditentukan oleh
jumlah hydrogen bebas (H+) dalam suatu zat. PH adalah factor logaritmik, ketika sebuah larutan
menjadi 10x lebih asam, PH akan jatuh oleh satu unit.
2. Daya hantar listrik/konduktivitas
Daya hantar listrik adalah kemampuan dari larutan untuk menghantarkan arus listrik yang
dinyatakan dalam pmhos/cm. Harga daya hantar listrik dari umpan air boiler di[erhatikan untuk
mencegah terjadinya endapan kerak pada bagian permukaan perpidahan panas dan untuk menjaga
kemurnian steam.
3. Alkalinitas
Didefinisikan sebagai jumlah anion dalam air yang akan bereaksi untuk menetralkan ion
+
H . Harga alkalinitas tinggi tidak dikehendaki untuk umpan air boiler karena dapat menimbulkan
pembusaan dan carryover.
4. Kesadahan, karbonat dan non karbonat
5. Silica
6. Besi
7. Phospat
8. Turbiditas, sifat optic dari suatu larutan yang menyebabka cahaya yang melaluinya
terabsorsi.
9. TTS ( Total Suspendied Solid)
E.2 Sedimentasi
Tujuan sedimentasi adalah memberikan kesempatan kepada partikel-partikel besar untuk
mengendap dan partikel yang lebih halus akan membutuhkan waktu endap yang lebih lama.
E.3 Filtrasi
Pengolahan dengan cara filtrasi dapat dilakukan dengan cara penyaringan zat
padat tersuspensi didalam air sebelum air diisikan kedalam boiler. Efisiensi saringan paling baik
bila unit beroperasi pada kecepatan aliran terkecil, padatan akan melalui media membawa padatan
bersamanya. Demikian pada tekanan yang tinggi dapat memecahkan media akan keluar pada saat
dilakukan backwash.
E. 4 Demineralisasi
Demineralisasi berfungsi untuk membebaskan air dari unsur-unsur silika,
sulfat, chloride (klorida) dan karbonat dengan menggunakan resin. Diagram Alir proses seperti
gambar dibawah ini:
Proses ini menghasilkan asam seperti asam seperti HCl, H2SO4 dan asam-asam lain.
Keasaman berkisar antara Ph 2,8 – 3,5. untuk memperoleh resin aktif kembali, dilakukan
regenerasi dengan menambahkan H2SO4 pada resin tersebut.
b. Degasifier
Dari cation tower air dilewatkan ke degasifier yang berfungsi untuk menghilangkan gas
CO2 yang terbentuk dari asam karbonat pada proses sebelumnya.
c. Anion Tower
Berfungsi untuk menyerap atau mengikat ion-ion negatif yang terdapat dalam kandungan
air yang keluar dari degasifier. Resin pada anion exchanger adalah R = NOH (Tipe Dowex
Upcore Mono C-600). Reaksi ini menghasilkan H2O, oleh karena itu air demin selalu bersifat
netral.Selanjutnya air outlet anion tower masuk ke mix bed polisher dari bagian atas. Air keluar
tangki ini memiliki pH = 7,5 – 8,5. Untuk memperoleh resin aktif kembali, dilakukan regenerasi
dengan menambahkan NaOH pada resin tersebut.
Berfungsi untuk menghilangkan sisa-sisa logam atau asam dari proses sebelumnya,
sehingga diharapkan air yang keluar dari mix bed polisher telah bersihdari kation dan anion. Di
dalam mix bed polisher digunakan dua macam resin yaitu resin kation dan resin anion yang
sekaligus keduanya berfungsi untuk menghilangkan sisa kation dan anion, terutama natrium dan
sisa asam sebagai senyawa silika, dengan reaksi sebagai berikut :
Reaksi Kation :
Air yang telah bebas mineral tersebut dimasukkan ke polish water tank dandigunakan untuk air
umpan boiler. Air yang keluar dari mix bed polisher ini memiliki pH antara 6 – 7. ( Anonymous.
1994 )
E.5 Deaerasi
Dalam deaerasi, gas terlarut, seperti oksigen dan karbon dioksida, dibuang
dengan pemanasan awal air umpan sebelum masuk ke boiler. Seluruh air alam mengandung gas
terlarut dalam larutannya. Gas-gas tertentu seperti karbon dioksida dan oksigen, sangat
meningkatkan korosi. Bila dipanaskan dalam sistim boiler, karbon dioksida(CO2) dan oksigen
(O2) dilepaskan sebagai gas dan bergabung dengan air (H2O) membentuk asam karbonat
(H2CO3).
Penghilangan oksigen, karbon dioksida dan gas lain yang tidak dapat terembunkan dari air umpan
boiler sangat penting bagi umur peralatan boiler dan juga keamanan operasi. Asam karbonat
mengkorosi logam menurunkan umur peralatan dan pemipaan. Asam ini juga melarutkan besi
(Fe) yang jika kembali ke boiler akan mengalami pengendapan dan meyebabkan terjadinya
pembentukan kerak pada boiler dan pipa. Kerak ini tidak hanya berperan dalam penurunan umur
peralatan tapi juga meningkatkan jumlah energi yang diperlukan untuk mencapai perpindahan
panas.
Sy merasa senang dg adanya tulisan kalian ttg air boiler dan keterangan,dampak dari
zat yg terkandung dlm air. Trimakasih
Balas
2.
Bai Suardi28 April 2016 16.02
3.
Bai Suardi28 April 2016 16.03
4.
Bai Suardi28 April 2016 16.04
5.
Annes N16 Mei 2016 02.04
Terimakasih sudah mampir di blog saya , semoga bermanfaat. Maaf jika ada
kurangnya
Balas
6.
aulia rahman13 Juni 2016 19.32
sangat membantu
Balas
7.
Water Chemical27 Juli 2016 03.07
8.
Unknown6 Oktober 2016 03.27
9.
Jual Thermal Oil heater 0813886662043 Desember 2017 10.35
10.
Diki Fahmi Fadila27 Desember 2017 10.57
11.
Unknown26 September 2018 01.34
T kasih..
Sangat membantu saya..
Balas
12.
Unknown4 Oktober 2018 00.12
13.
bfaisal hse27 Oktober 2018 04.26
14.
Unknown9 Desember 2018 03.53
15.
Iswahyudi yudi13 Januari 2019 02.48
ada standar baku atau SNI untuk air umpan boiler ga ? kalau ada SNI nomor brp yah
? soalnya setiap perusahaan beda beda standar untuk air umpan boiler nya..
Balas
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
Total Tayangan Halaman
762310
Arsip Blog
► 2015 (5)
▼ 2014 (21)
o ► November (2)
o ► Oktober (1)
o ▼ September (12)
Penentuan Perubahan Entalpi (∆H) Reaksi Dengan Huk...
Pembuatan NH3 (Ammonia) dan H2SO4 (Asam Sulfat)
Peluang Usaha
Kunci Jawaban GameTebak Gambar
Vitacid - Penghilang Jerawat Dan Komedo
Cara Alami Menghilangkan Jerawat
Tugas 2 SIMDIG
Tugas 4 SIMDIG
TUGAS 1 Simulasi Digital
MENENTUKAN TITIK BERAT BENDA
Gear Pump (Pompa Roda Gigi)
Pengolahan Air Untuk Boiler (Ketel Uap)
o ► Agustus (2)
o ► Mei (2)
o ► April (2)
Label Panda
Agama
AMIK (Alat
Mesin Industri Kimia)
Bahasa Indonesia
Fisika
My Widget
Kesehatan -
Kecantikan
Kewirausahaan
Kimia
Lain-Lain
PIK (Proses
Industri Kimia)
Pkn
Sejarah
Simulasi Digital
Tema PT Keren Sekali. Gambar tema oleh merrymoonmary. Diberdayakan oleh Blogger.
Home
Artikel
o Daftar Isi
o PLC
o Boiler
o Electric
o HVAC
About
Contact
Other
o Forum
T EKNIK TEKNIK DA S AR
DASAR PLC, BOILER, COOLING TOWER, GENSET, MESIN
MESIN LISTRIK
Pada air umpan boiler bisa mengandung mineral-mineral yang bisa menyebabkan pengendapan,
korosi dan carry over. Pengendapan material dapat mengakibatkan menurunnya efektifitas
perpindahan panas sehingga menyebabkan penggunaan bahan bakar menjadi boros, metal bersuhu
tinggi bahkan bisa mengakibatkan kerusakan. Pengendapan juga merupakan masalah yang paling
serius pada Boiler, bisa juga menyebabkan masalah-masalah pada sistem sebelum dan sesudah Boiler.
Dimana Tujuan pengolahan air umpan pada boiler, adalah :
1. Continuous Blow Down : yang dipasang dekat dengan level permukaan air pada steam drum,
dimaksudkan untuk menjaga tingkat padatan pada Steam drum, dilakukan secara terus
menerus.
2. Intermitten Blow down dipasang pada bagian bawah ketel uap dimaksudkan untuk
menghilangkan padatan yang mengendap.
Continuous Blowdown adalah cara paling ekonomis dan konsisten untuk mengontrol Total
Dissolved Solid (TDS)
Korosi (pengkaratan) tidak hanya menyebabkan gangguan pada daerah yang kena karat, tapi juga
bisa menghasilkan kontaminan oxyda logam yang pada tingkat yang serius bisa timbul ditempat
lainnya. Karena semuanya berkaitan dengan pengolahan air, bila terjadi pembentukan pengendapan
(deposit) dan korosi maka harus dikoreksi dan dicegah agar dapat tercapai hasil yang memuaskan.
Penyebab terjadinya korosi adalah karena adanya oksigen (O2) yang terlarut dalam air. Mekanisme
dari korosi adalah metal yang terkena kontak dengan akan terjadi reaksi sebagai berikut:
Pada temperature diatas 2700C maka hydrazine akan berubah menjadi Ammonia ( NH3 ) dan Nitrogen
Reaksi ini lambat bila jumlah Hydrazinnya kecil, tapi sebaliknya ia akan cepat bila Hydrazine besar.
Untuk meyakinkan bahwa O2 yang terlarut itu habis maka ditentukannya bahwa Hydrazine itu harus
berlebih (Hydrazine rasidual). Pada umumnya untuk Boiler yang tekanan operasinya kurang dari 40
kg / cm2G maka residual N2H4 nya berkisar antara 0.1 ~ 0.3 ppm (part per million = per satu juta),
untuk yang bertekanan lebih dari 40 kg / cm2 G berkisar pada 0.05 ~ 0.1 ppm
· Volatile Treatment atau Zero Solid Treatment.adalah pemakaian chemical yang mudah menguap
(volatile chemical) , seperti ammonia / morpholine atau cyclohexyl amine. Untuk mengontrol
pH..Bahan ini di injeksikan kedalam Boiler water yang berfungsi untuk menjaga pH pada Boiler water,
agar cukup tinggi untuk pencegahan korosi.
· Injeksi (PO4 ) dan Alkali ( NaOH ) dilakukan secara langsung ke ketel maksudnya adalah untuk
menghindari mengendapnya garam – garam Calsium Posphate, Magnesium Silicate, Calsium
Carbonate, dsb, secara dini pada sistem.
Endapan tersebut diatas dapat menimbulkan korosi didaerah pipa-pipa feedwater yang mana tidak ada
methoda untuk mengeluarkannya, sedangkan di ketel kita bisa membuang endapan- endapan tersebut
dengan melakukan Blowdown. Alkali (NaOH) diinjectkan pada angka minimum yang dibutuhkan
untuk menaikan pH secukupnya untuk mengendalikan korosi, bahan tersebut dimasukan bersama
POSPHATE kedalam ketel.
Diposting oleh Kurniawan di 12.52
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Label: Boiler
0 KOMENTAR:
POSTING KOMENTAR
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
Translate
Pilih Bahasa ▼
786570
Pengikut
Kategori
Electric (11)
Other (8)
PLC (4)
Boiler (3)
HVAC (2)
Arsip Blog
Recent Posts
Electric Power produces by Wind
The cables and switches are used to activate the electric powered
machine
DEFINISI STEAM
Home
Artikel
o Daftar Isi
o PLC
o Boiler
o Electric
o HVAC
About
Contact
Other
o Forum
T EKNIK TEKNIK DA S AR
DASAR PLC, BOILER, COOLING TOWER, GENSET, MESIN
MESIN LISTRIK
Pada air umpan boiler bisa mengandung mineral-mineral yang bisa menyebabkan pengendapan,
korosi dan carry over. Pengendapan material dapat mengakibatkan menurunnya efektifitas
perpindahan panas sehingga menyebabkan penggunaan bahan bakar menjadi boros, metal bersuhu
tinggi bahkan bisa mengakibatkan kerusakan. Pengendapan juga merupakan masalah yang paling
serius pada Boiler, bisa juga menyebabkan masalah-masalah pada sistem sebelum dan sesudah Boiler.
Dimana Tujuan pengolahan air umpan pada boiler, adalah :
1. Continuous Blow Down : yang dipasang dekat dengan level permukaan air pada steam drum,
dimaksudkan untuk menjaga tingkat padatan pada Steam drum, dilakukan secara terus
menerus.
2. Intermitten Blow down dipasang pada bagian bawah ketel uap dimaksudkan untuk
menghilangkan padatan yang mengendap.
Continuous Blowdown adalah cara paling ekonomis dan konsisten untuk mengontrol Total
Dissolved Solid (TDS)
Korosi (pengkaratan) tidak hanya menyebabkan gangguan pada daerah yang kena karat, tapi juga
bisa menghasilkan kontaminan oxyda logam yang pada tingkat yang serius bisa timbul ditempat
lainnya. Karena semuanya berkaitan dengan pengolahan air, bila terjadi pembentukan pengendapan
(deposit) dan korosi maka harus dikoreksi dan dicegah agar dapat tercapai hasil yang memuaskan.
Penyebab terjadinya korosi adalah karena adanya oksigen (O2) yang terlarut dalam air. Mekanisme
dari korosi adalah metal yang terkena kontak dengan akan terjadi reaksi sebagai berikut:
hasilnya adalah Ferro hydroxide yang mengendap dalam larutan, senyawa ini tidaklah stabil dalam
larutan yang masih mengandung O2, maka ia akan teroxydasi
Pada temperature diatas 2700C maka hydrazine akan berubah menjadi Ammonia ( NH3 ) dan Nitrogen
Reaksi ini lambat bila jumlah Hydrazinnya kecil, tapi sebaliknya ia akan cepat bila Hydrazine besar.
Untuk meyakinkan bahwa O2 yang terlarut itu habis maka ditentukannya bahwa Hydrazine itu harus
berlebih (Hydrazine rasidual). Pada umumnya untuk Boiler yang tekanan operasinya kurang dari 40
kg / cm2G maka residual N2H4 nya berkisar antara 0.1 ~ 0.3 ppm (part per million = per satu juta),
untuk yang bertekanan lebih dari 40 kg / cm2 G berkisar pada 0.05 ~ 0.1 ppm
· Volatile Treatment atau Zero Solid Treatment.adalah pemakaian chemical yang mudah menguap
(volatile chemical) , seperti ammonia / morpholine atau cyclohexyl amine. Untuk mengontrol
pH..Bahan ini di injeksikan kedalam Boiler water yang berfungsi untuk menjaga pH pada Boiler water,
agar cukup tinggi untuk pencegahan korosi.
· Injeksi (PO4 ) dan Alkali ( NaOH ) dilakukan secara langsung ke ketel maksudnya adalah untuk
menghindari mengendapnya garam – garam Calsium Posphate, Magnesium Silicate, Calsium
Carbonate, dsb, secara dini pada sistem.
Endapan tersebut diatas dapat menimbulkan korosi didaerah pipa-pipa feedwater yang mana tidak ada
methoda untuk mengeluarkannya, sedangkan di ketel kita bisa membuang endapan- endapan tersebut
dengan melakukan Blowdown. Alkali (NaOH) diinjectkan pada angka minimum yang dibutuhkan
untuk menaikan pH secukupnya untuk mengendalikan korosi, bahan tersebut dimasukan bersama
POSPHATE kedalam ketel.
Diposting oleh Kurniawan di 12.52
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Label: Boiler
0 KOMENTAR:
POSTING KOMENTAR
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
Translate
Pilih Bahasa ▼
786570
Pengikut
Kategori
Electric (11)
Other (8)
PLC (4)
Boiler (3)
HVAC (2)
Arsip Blog
Recent Posts
The cables and switches are used to activate the electric powered
machine
DEFINISI STEAM