Anda di halaman 1dari 62

Uji Kesadahan CaCO3 Air Kelurahan Ngijo, Gayamsari, Tlegomulyo, dan

danau Ranungkumbolo serta Kandungan CaO pada Semen Putih

Oleh :

Bimo Setio Wicaksono 21030117190174

LABORATORIUM DASAR TEKNIK KIMIA I

TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2017
KOMPLEKSOMETRI

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA I

1. Materi : Kompleksometri
2. Kelompok : 6/Selasa Pagi
3. Anggota :
1. Nama Lengkap : Bimo Setio Wicaksono
NIM : 21030117190174
Jurusan : Teknik Kimia
Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Diponegoro
2. Nama Lengkap : Fikri Risang
NIM : 21030117130130
Jurusan : Teknik Kimia
Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Diponegoro
3. Nama Lengkap : Sri Yustika
NIM : 21030117120052
Jurusan : Teknik Kimia
Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Diponegoro
4. Nama Lengkap : Mela Rizki
NIM : 21030117190178
Jurusan : Teknik Kimia
Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Diponegoro

Semarang, November 2017


Mengesahkan,
Asisten Pembimbing

Arvin M. Yafiz
NIM. 21030115120060

Laboratorium Dasar Teknik Kimia 1 ii


KOMPLEKSOMETRI

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT , Karena atas berkat rahmat dan perkenan-
Nya kami dapat menyusun makalah uji kompleksometri dengan baik dan lancar sesuai
dengan harapan kami.
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada asisten Cryspalina Dwiocta
Caroline sebagai koordinator asisten LDTK 1, asisten Arvin M. Yafiz sebagai asisten
pembimbing laporan resmi praktikum kompleksometri kami, dan seluruh asisten yang
telah membimbing kami sehingga laporan resmi ini dapat terselesaikan. Tidak lupa
juga kepada warga kelurahan Ngijo, Gayamsari, Tlogomulyo yang telah membantu
kami dalam menyediakan sampel.
Laporan resmi Praktikum Dasar Tekinik Kimia 1 ini berisi tentang
kompleksometri. Kompleksometri adalah salah satu jenis analisa kuantitatif yang
melibatkan pembentukan senyawa kompleks atau ion kompleks yang larut tapi sedikit
terdisosiasi.
Laporan resmi ini adalah laporan yang telah kami selesaikan dengan maksimal
walaupun kami menyadari banyaknya kekurangan yang masih ada dalam laporan
resmi Praktikum Dasar Teknik Kimia 1 ini. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun selalu kami harapkan.

Ttd.
Penyusun

Laboratorium Dasar Teknik Kimia 1 iii


KOMPLEKSOMETRI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………….. i


HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………. ii
PRAKATA …………………………………………………………………….. iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………… iv
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………… vi
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………….. vii
RINGKASAN …………………………………………………………………. viii
SUMMARY ……………………………………………………………………. ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………….. 1
1.2 Tujuan Praktikum ………………………………………………….. 1
1.3 Manfaat Praktikum ………………………………………………… 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kompleksometri ……………………………………….. 3
2.2 Larutan Standar EDTA (Etilen Diamin Tetra Asetat) ……………... 3
2.3 EBT (Eriochrom Black T) …………………………………………. 4
2.4 Larutan Buffer dan pH …………………………………………….. 4
2.5 Kesadahan …………………………………………………………. 4
2.6 Penggunaan Kompleksometri Dalam Industri …………………….. 6
2.7 Fungsi Reagen ……………………………………………………... 6
2.8 Sifat Fisis dan Kimia Bahan ………………………………………. 6
2.9 Baku Mutu Air Minum.....................................…………………….. 7
BAB III METODE PRAKTIKUM
3.1 Bahan dan Alat yang Digunakan
3.1.1 Bahan……………………………..……………………… 11
3.1.2 Alat ……………………………..……………………….. 11
3.1.3 Gambar dan Fungsi Alat ………………………………… 12
3.2 Cara Kerja
3.2.1 Penetapan Kesadahan Total …………………………….... 14
3.2.2 Penetapan Kesadahan Tetap …………………………….... 15
3.2.3 Penetapan kadar CaO dalam batu kapur………………….. 15

Laboratorium Dasar Teknik Kimia 1 iv


KOMPLEKSOMETRI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Percobaan ……………………………………………………. 17
4.2 Pembahasan
4.2.1 Kajian Perbandingan Sampel dalam Kesadahan Total, Kesadahan
Sementara dan Kesadahan Tetap ……………………………….17
4.2.2 Kajian Perbandingan Air Terhadap Baku Mutu Air Bersih…….19
4.2.3 Perbandingan Kadar CaO Teoritis dan Praktis……………....….20

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ……………………………………………………….. 22
5.2 Saran ………………………………………………………………. 22
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 23
LAMPIRAN
A. Laporan Sementara ………………………………………………… A-1
B. Lembar Perhitungan ……………………………………………….. B-1
C. Lembar Dokumentasi ……………………………………………… C-1
D. Referensi
E. Lembar Asistensi

Laboratorium Dasar Teknik Kimia 1 v


KOMPLEKSOMETRI
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Nama, gambar, dan fungsi alat ……………………………………… 18


Tabel 4.1 Nilai Kesadahan Total, Tetap, dan Sementara dari Air Kelurahan Ngijo
,Gayamsari,Tlogomulyo dan Ranungkumbolo……………………. 22

Laboratorium Dasar Teknik Kimia 1 vi


KOMPLEKSOMETRI
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Eriochrom Black T ……………………………………………….. 4

Laboratorium Dasar Teknik Kimia 1 vii


KOMPLEKSOMETRI
RINGKASAN

Sarjana teknik kimia dituntut untuk memiliki keterampilan dalam menganalisa


kandungan logam, kesadahan, dan kadar CaO dalam sampel berwujud cair ataupun
padat. Salah satu cara menganalisa parameter tersebut adalah menggunakan metode
kompleksometri. Kompleksometri merupakan salah satu analisa titrasi volumetriyang
mencakup pembentukan kompleks atau ion kompleks. TAT ditandai dengan perubahan
warna. Hal ini dilakukanuntuk menentukan kesadahan sementara, tetap , dan total
serta menganalisa kandungan CaO dalam semen putih dengan manfaat mahasiswa
dapat mempunyai keterampilan dalam hal tersebut.
Dalam kompleksometri larutan standar yang digunakan adalah EDTA,
DCYTA, EGTA, NTA, dll. EDTA merupakan ligan seksidenat yang dapat
berkoordinasi dengan ion logam. EBT adalah indicator ion logam yang dapat dipakai
dengan rumus bagian dapat dinyatajab H2ln. Larutan buffer adakah suatu campuran
asam/basa lemah dari garamnya. Air sadah adalah air yang mengandung ion Ca2-
dana tau Mg2+ kesadahan dinyatakan ppm CaCO3, ppm HCO3, oD, dan oF. Kesadahan
dibagi menjadi kesadahan sementara dan tetap. Kompleksometri dalam industri
memiliki banyak manfaat untuk menetukan kadar logam, dll.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah HCL(p), KOH, EDTA, EBT,
larutan buffer, Na2EDTA 0,01 N, MgEDTA 0,01 N. Hal yang dilakukan adalah
penentuan kesadahan total lalu dilanjutkan kesadahan tetap selanjutnya penentuan
kesadahan sementara. Lalu penentuan kadar CaO dalam sampel semen putih. Titrasi
dengan Na2EDTA sampai warna merah anggur jadi biru terang.
Dari Percobaan diatas, ditemukan bahwa kesadahan yang berbeda tiap
daerah salah satunya disebabkan oleh faktor topografi, material batuan, serta
perkembangan tanah. Semua sampel layak digunakan sebagai air bersih, yaitu air
kelurahan Ngijo, Gayamsari, Tlogomulyo, dan air danau ranungkumbolo karena
belum melewati batas maksimum mutu air bersih. Mutu kualitas air bersih sebesar
500 mg/l. Kadar CaO yang ditemukan adalah 185,92% dari kadar teoritisnya 46,94%
hal ini disebabkan faktor hidrolisis dan kesalahan pH.
Kesimpulan yang didapat adalah dapat menentukan kesadahan total, tetap,
dan sementara pada air kelurahan Ngijo, Gayamsari, Tlogomulyo, dan air danau
Ranungkumbolo. Serta menentukan kadar CaO dalam semen putih. Saran juga
diberikan untuk praktikan selanjutnya, asisten lab, Laboran, serta labolatorium.

Kata Kunci : Uji, Kesadahan, CaCO3,

Laboratorium Dasar Teknik Kimia 1 viii


KOMPLEKSOMETRI
SUMMARY

Bachelor of chemical engineering is required to have the skill in analyzing the


metal content, hardness, and CaO levels in the sample of liquid or solid tangible. One
way to analyze these parameters is to use the complexometric method. Complexometry
is one of the volumetric titration analyzes which involves the formation of complexes
or complex ions. TAT is marked with a color change. This is done to determine the
temporary, permanent, and total awareness, and to analyze the CaO content in white
cement with the benefit of the student having the skills in the case.
In the complexes of standard solutions used are EDTA, DCYTA, EGTA, NTA,
etc. EDTA is a sexidenate ligand that can coordinate with metal ions. EBT is an
indicator of metal ion which can be used with the H2ln respected part formula. The
buffer solution is a weak acid / base mixture of the salt thereof. Prepared water is
water containing Ca2 ions - tau Mg2 + hardness expressed ppm CaCO3, ppm HCO3,
oD, and oF. Hardness is divided into temporary and permanent awareness.
Complexometry in industry has many benefits for determining metal content, etc.
The materials used in this lab are HCL (p), KOH, EDTA, EBT, buffer solution,
Na2EDTA 0.01 N, MgEDTA 0.01 N. The thing done is the determination of total
hardness and then continued hardness then the determination of transient hardness.
Then the determination of CaO levels in white cement samples. Titrate with Na2EDTA
until the red wine becomes light blue.
From the above experiment, it was found that the different hardness of each
region is caused by topography, rock material, and soil development. All samples
suitable for use as clean water, the water village Ngijo, Gayamsari, Tlogomulyo, and
water lake ranungkumbolo because it has not exceeded the maximum water quality.
The quality of clean water is 500 mg / l. CaO levels found was 185.92% of theoretical
content of 46.94% this is due to hydrolysis and pH errors.
The conclusion is to determine the total, permanent, and temporary absence of
Ngijo, Gayamsari, Tlogomulyo, and Ranungkumbolo water waters. And determine
CaO levels in white cement. Suggestions are also given to further praktikan, lab
assistants, Laboran, and labolatorium.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia 1 ix


KROMATOGRAFI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sarjana Teknik Kimia terkadang dituntut untuk memiliki keterampilan
dalam hal menganalisa kandungan logam (Ca, Ba, Sr, Cu, Zn, Cd, Bi, Cu, Al,
Sc, Hg, Ni, Co, Mg), kesadahan (yang dinyatakan sebagai CaCO3 , HCO3) dan
atau CaO di dalam sampel berujud cair maupun dalam sampel padat. Proxymate
analysis terhadap logam-logam di dalam sampel, atau kondisi kesadahan air,
umumnya diperlukan untuk mengetahui spesifikasi bahan yang akan diolah/
diproses lebih lanjut di unit produksi. Salah satu cara menganalisa parameter
tersebut diatas adalah dengan menggunakan metode analisa kompleksometri.
Banyak laboratorium di berbagai jenis industri yang menggunakan metode
analisa kompleksometri untuk mengukur parameter-parameter tersebut diatas
seperti industri semen, industri baja serta industri yang menggunakan steam
(uap), industri air minum kemasan, dan lain sebagainya.
Analisa kompleksometri merupakan salah satu analisa titrasi volumetrik
yang mencakup pembentukan kompleks atau ion kompleks yang larut namun
sedikit sekali terdisosiasi dengan menggunakan indikator. Salah satunya adalah
EBT (Eriochrom Black T). Titik akhir titrasi ditandai oleh perubahan warna
sampel dari warna merah anggur menjadi warna biru. Sebagai titran
menggunakan garam Na2EDTA. Jika didalam sampel terdapat logam Ca, Mg,
Fe, maka akan terjadi substitusi antara logam berat dengan ion Natrium dalam
titran Na2EDTA. Dari hasil substitusi atau kebutuhan EDTA akan diketahui
berapa kandungan logam tersebut dalam sampel.

1.2 Tujuan Praktikum


1. Menganalisa kesadahan sementara, kesadahan tetap, dan kesadahan total air
sumur daerah kelurahan kalibanteng, kaligawe, pedalangan , dan air oxy
gerbang semeru
2. Menganalisa kandungan CaO didalam sampel berujud padat yaitukapur
bangunan

Laboratorium Dasar Teknik Kimia 1


KROMATOGRAFI

1.3 Manfaat Praktikum


1. Mahasiswa memahami dan mempunyai keterampilan untuk menganalisa
kesadahan sementara, kesadahan tetap, dan kesadahan total air sumur daerah
kelurahan Karanganyar, kelurahan Kauman, kelurahan Mangunharjo, dan
air Semeru.

2. Mahasiswa memahami dan mempunyai ketrampilan menganalisa


kandungan oksida logam CaO dalam semen putih.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia 2


KROMATOGRAFI

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kompleksometri


Kompleksometri adalah salah satu jenis analisa kimia kuantitatif yang
melibatkan pembentukan senyawa kompleks atau ion kompleks yang larut tapi
sedikit terdisosiasi. Larutan standar yang digunakan antara lain adalah EDTA
(Etilen Diamin Tetra Asetat), DCYTA (Diamino Cyclohexane Tetraacetic Acid),
EGTA (Etilena Glikol Tetraacetic Acid), NTA (Nitrilo Triasetat), Trien dan
indikator yang digunakan adalah methallochromic indicator, berupa senyawa
organik yang dapat menghasilkan warna yang intensif ketika membentuk
senyawa logam kompleks. Indikator tersebut antara lain adalah EBT, Murexide,
Metalphthalein, Pyridylazo Naphthol, Pyrocatechol Violet, Xylenol Orange,
Calcon dan Calgamite. Senyawa kompleks terbentuk dari suatu reaksi ion logam
suatu kation dengan suatu anion atau molekul netral. Ion logam dalam molekul
kompleks disebut atom pusat sedangkan ion atau gugus terikat pada atom pusat
disebut ligan. Banyaknya ikatan yang dibentuk oleh atom logam pusat disebut
bilangan koordinasi logam itu. Reaksi yang membentuk kompleks ini dapat
disebut sebagai reaksi asam basa Lewis, dengan ligan bertindak sebagai basa
yang menyumbangkan sepasang elektronnya kepada kation yang merupakan
asamnya. Indikator juga dapat bereaksi dengan H3O+ membentuk senyawa yang
berwarna, mirip dengan senyawa kompleks metal-indikator. Dalam hal ini, maka
sangat penting mengontrol pH untuk mencegah terjadinya kompetisi antara ion
logam dengan H3O+.

2.2 Larutan Standard EDTA (Etilen Diamin Tetra Asetat)


EDTA merupakan ligan seksidentat yang berpotensi dapat berkoordinasi
dengan ion logam dengan pertolongan kedua nitrogen dan empat gugus EDTA
bebas sering disingkat H2Y2-. EDTA merupakan larutan penetrasi pembentuk
khelat yang dapat digunakan untuk analisa kimia dari berbagai logam. Titrasi
ion logam dengan pembentukan khelat ini disebut titrasi khelometrik.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia 3


KROMATOGRAFI

2.3 EBT ( Eriochrom Black T )


EBT (Eriochrom Black T) adalah salah satu indikator ion logam yang
dipakai dalam analisa kompleksometri dengan rumus bagan dapat
dinyatakansebagaiH2In.

Gambar 2.1 Eriochrom Black T


Perubahan EBT pada macam-macam pH :
H2ln- ‘ Hln2+ ‘ ln3-
merah biru orange
pH 5,3 – 7,3 pH 10,5 – 12,5

2.4 Larutan Buffer dan pH


Larutan buffer adalah suatu campuran asam / basa lemah dari garamnya. Sifat
larutan buffer adalah :
1. pH dianggap tidak berubah walaupun larutan diencerkan.
2. pH dianggap tidak berubah walaupun ditambah sedikit asam / basa.
Derajat keasaman,pH minimal untuk titrasi logam dengan EDTA adalah sbb:
Fe3+ (1,5); Hg2+ (2,2); Cu2+ dan Ni2+ (3,2) ; Pb2+ (3,3); Cd2+ (4,0); Co2+ dan
Zn2+ (4,1); Fe2+ (5,1); Ca2+ (7,3) ;Mg2+ (10).

2.5 Kesadahan
Air sadah adalah air yang mengandung ion Ca2+ dan atau Mg2+
Kesadahan dapat dinyatakan sebagai ppm CaCO3, ppm HCO3, derajat Jerman
(oD) maupun derajat Perancis (oF).
Kesadahan diklasifikasi menjadi 2, yaitu :

Laboratorium Dasar Teknik Kimia 4


KROMATOGRAFI

1. Kesadahan sementara
Berisi garam bikarbonat Ca dan Mg. Dapat dihilangkan dengan pemanasan.
2. Kesadahan tetap
Berisi garam Ca2+ dan atau Mg2+ dalam bentuk SO42- dan Cl- . Dapat
dihilangkan dengan menambahkan soda atau zeolit.
Cara melunakkan air sadah :
a. Kesadahan sementara dihilangkan dengan cara pendidihan
Ca(HCO3)2 → CaCO3 + H2O + CO2
b. Kesadahan tetap dihilangkan dengan menambahkan garam Natrium
CaCl2 + Na2SO4 → CaCO3 + 2NaCl
MgSO4 + Na2CO3 → MgCO3 +Na2SO4
c. Air sadah yang mengandung garam sulfat juga dapat dihilangkan dengan
cara disaring menggunakan saringan yang diberi batu zeolit sehingga anion
SO42- yang terdapat dalam air akan terjerap dalam zeolit dan akhirnya
menjadi lunak 2 SiO2 AlO2Na2O + Ca(HCO3)2 → 2 SiO2Al2O3CaO + 2
NaHCO3
d. Dengan resin damar sintetis
2 R – SO3H + Ca2+ → R(SO3)2Ca + 2 H+
Resin ada 2 macam :
- Resin karionik untuk penukar kation
Damar yang mengandung gugus COOH / SO3H
Rumus : RCOOH / R(SO3H)
- Resin amoniak untuk penukar anion
Damar mengandung gugus NH2
Rumus : R(NH2)2
e. Ion exchanger
Prinsipnya sama dengan resin sintetik, diperlukan resin kation dari
anion untuk mengikat logam Ca, Mg maupun ion Chlorida, karbonat,
maupun sulfat. Air yang dihasilkan akan bebas ion-ion tersebut diatas. Air
yang akan dilunakan(demineralisasi) dilewatkan melalui resin penukar ion
sampai resin menjadi jenuh. Resin yang sudah jenuh diregenerasi untuk
mengaktifkan kembali resinnya.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia 5


KROMATOGRAFI

2.6 Penggunaan Kompleksometri Dalam Industri


1. Menentukan kadar CaO dalam batu gamping, gipsum, dan semen.
2. Menentukan kadar Co, Cu, Fe, Pb, Zn dalam besi baja.
3. Menentukan kadar logam Al, Ca, Mg, Zn, Pb, Cu, Co, Fe, Ni, Pb.
4. Menentukan kesadahan air feed water boiler (CaCO3 , HCO3 , oD, oF).
5. Dipakai dalam industri air minum untuk mengetahui air yang memenuhi syarat
air bersih maupun minum (kandungan logam berat).

2.7 Fungsi Reagen


1. HCl : melarutkan kapur agar kotoran juga larut
2. KOH : membuat larutan basa (pH=10) agar indicator berfungsi
dengan baik
3. KCN : membuat kompleks dengan bahan pengganggu sebab
kation dapat bereaksi dengan EDTA
4. EDTA : larutan standard titrasi
5. Buffer : mempertahankan pH
6. EBT : indikator untuk menunjukkan perubahan TAT pada titrasi
7. MgEDTA : mencegah TAT timbul lebih awal dalam campuran Mg
dan Ca sehingga meningkatkan selektivitas terhadap
pembentukan kompleks CaEDTA

2.8 Sifat Fisis dan Kimia Bahan


a. HCl
Fisis :
- BM : 36,47
- Titik Didih : -85,5oC
- Titik Lebur : -111oC
- Massa Jenis : 1,268 gram/ml
- Tidak berwarna
- Kelarutan dalam 100 bagian air (air-panas : 82,3 bagian dalam air-
dingin : 56,1 bagian)
Kimia :
- Dalam keadaan pekat dan dipanasi dapat mereduksi kromat dihasilkan
ion chrom, reaksi :

Laboratorium Dasar Teknik Kimia 6


KROMATOGRAFI

2 K2CrO4 + 10 HCl → 2 Cr3+ + 8 Cl2 + 2 K+ + 8 H2O


- Dalam keadaan encer mengendapkan mercuri sebagai Kalomel
Hg2+ + 2 Cl- → Hg2Cl2
b. KOH
Fisis :
- BM = 50,1
- Titik Didih : 1520oC
- Titik Lebur : 380oC
- Warna putih
- Kelarutan dalam 100 bagian air (panas : 126, dingin : 97 bagian )
Kimia :
- Merupakan basa kuat yang dalam air terionisasi sebagai berikut :
KOH → K+ + OH-
- Membirukan lakmus merah
- Menyerap CO2 dengan reaksi : CO2 + 2 K+ + 2 OH- → K2CO3 + H2O
c. KCN
Fisis :
- BM : -65,11
- Massa Jenis : 1,529 gr/ml
- TL : 6,345 oC
- Warna Jernih
- Kelarutan dalam 100 bagian air panas + 122,2 bagian
- Bentuk kristal klasite
Kimia :
- Merupakan garam
- Dapat membentuk senyawa kompleks dengan logam yang dari
golongan transisi, misal
6CN + Fe2+ → [Fe(CN)6]4-

2.9 Baku Mutu Air Minum


Berikut adalah tabel yang menjelaskan tentang kualitas air minum.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor : 416/MEN.KES/PER/IX/1990 Tanggal : 3 September 1990
Tabel 2.1 Daftar Persyaratan Kualitas Air Minum

Laboratorium Dasar Teknik Kimia 7


KROMATOGRAFI

Kadar Maksimum
No. PARAMETER Satuan yang Keterangan
diperbolehkan
1 2 3 4 5
A. FISIKA
1. Bau - - Tidak berbau
2. Jumlah zat padat
terlarut (TDS) mg/L 1.000 -
3. Kekeruhan Skala NTU 5 -
4. Rasa - - Tidak berasa
o
5. Suhu C Suhu udara ± 3oC -
6. Warna Skala TCU 15
B. KIMIA
a. Kimia Anorganik
1. Air raksa mg/L 0,001
2. Alumunium mg/L 0,2
3. Arsen mg/L 0,05
4. Barium mg/L 1,0
5. Besi mg/L 0,3
6. Fluorida mg/L 1,5
7. Kadnium mg/L 0,005
8. Kesadahan (CaCO3) mg/L 500
9. Klorida mg/L 250
10. Kromium, Valensi 6 mg/L 0,05
11. Mangan mg/L 0,1
12. Natrium mg/L 200
13. Nitrat, sebagai N mg/L 10
14. Nitrit, sebagai N mg/L 1,0
15. Perak mg/L 0,05
Merupakan batas
16. pH - 6,5 – 8,5 minimum
dan maksimum
17. Selenium mg/L 0,01

Laboratorium Dasar Teknik Kimia 8


KROMATOGRAFI

18. Seng mg/L 5,0


19. Sianida mg/L 0,1
20. Sulfat mg/L 400
21. Sulfida (sebagai H2S) mg/L 0,05
22. Tembaga mg/L 1,0
23. Timbal mg/L 0,05
b. Kimia Organik
1. Aldrin dan Dieldrin mg/L 0,0007
2. Benzena mg/L 0,01
3. Benzo (a) pyrene mg/L 0,00001
4. Chlordane (total
isomer) mg/L 0,0003
5. Coloroform mg/L 0,03
6. 2,4 D mg/L 0,10
7. DDT mg/L 0,03
8. Detergen mg/L 0,05
9. 1,2 Discloroethane mg/L 0,01
10. 1,1 Discloroethene mg/L 0,0003
11. Heptaclor dan
heptaclor epoxide mg/L 0,003
12. Hexachlorobenzene mg/L 0,00001
Gamma-HCH
13. (Lindane) mg/L 0,004
14. Methoxychlor mg/L 0,03
15. Pentachlorophanol mg/L 0,01
Kadar Maksimum
No. PARAMETER Satuan yang Keterangan
diperbolehkan
1 2 3 4 5
16. Pestisida Total mg/L 0,10
17. 2,4,6 urichlorophenol mg/L 0,01
Zat organik
18. (KMnO4) mg/L 10

Laboratorium Dasar Teknik Kimia 9


KROMATOGRAFI

C. Mikro biologik
1. Koliform Tinja Jumlah per 100 0
ml
2. Total koliform Jumlah per 100 0 95% dari sampel yang
ml diperiksa selama setahun.
Kadang-kadang boleh ada
3 per 100 ml sampel air,
tetapi tidak berturut-turut
D. Radio Aktivitas
1. Aktivitas Alpha
(Gross Alpha
Activity) Bq/L 0,1
2. Aktivitas Beta
(Gross Beta Activity) Bq/L 1,0

Keterangan :
mg : miligram
ml : mililiter
L : liter
Bq : Bequerel
NTU : Nephelometrik Turbidity Units
TCU : True Colour Units

Laboratorium Dasar Teknik Kimia 10


KROMATOGRAFI

BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Bahan dan Alat yang Digunakan


3.1.1Bahan
1. HCl (p)
2. KOH
3. EDTA
4. Indikator EBT
5. Larutan Buffer
6. Na2EDTA 0,01 N
7. MgEDTA 0,01 N
8. Sampel Air Tanah Kelurahan Ngijo
9. Sampel Air Tanah Kelurahan Gayamsari
10. Sampel Air Tanah Kelurahan Tlogomulyo
11. Sampel Air Danau Ranungkumbolo
12. Semen Putih

3.1.2Alat
1. Statif
2. Klem
3. Buret
4. Beaker glass
5. Erlenmeyer
6. Gelas ukur
7. Pipet tetes
8. Corong
9. Pipet volume
10. Pengaduk
11. Cawan porselin
12. Labu takar
13. Ph Indikator Universal
14. Kertas Saring Whattmann

Laboratorium Dasar Teknik Kimia 11


KROMATOGRAFI

3.1.3 Gambar dan Fungsi Alat


Tabel 3.1 Nama, Gambar, dan Fungsi Alat

NO NAMA GAMBAR FUNGSI


ALAT

1 Statif Sebagai
penahan buret
dalam proses
titrasi

2 Klem Sebagai
penghubung
antara buret
dan statif

3 Buret Tempat
meletakan
titran dalam
proses titrasi

4 Beaker Tempat
glass menyimpan
filtrat hasil
penyaringan

Laboratorium Dasar Teknik Kimia 12


KROMATOGRAFI

5 Erlenmeyer Sebagai
wadah titrat
dalam proses
titrasi

6 Gelas ukur Untuk


mengukur
volume
larutan

7 Pipet tetes Memindahkan


larutan dengan
volume kecil

8 Corong Membantu
dalam proses
pemindahan
larutan

9 Pipet Mengambil
volume larutan dengan
volume
tertentu

Laboratorium Dasar Teknik Kimia 13


KROMATOGRAFI

10 Pengaduk Mengaduk
larutan
sebelum
ataupun saat
reaksi
berlangsung

11 Cawan Mereaksikan
porselin zat dalam
suhu tinggi

12 Labu takar Mengencerkan


larutan sampai
volume
tertentu

3.2 Cara Kerja


3.2.1 Penetapan Kesadahan Total
1. Ambil 10 ml sampel air sumur daerah Kelurahan Ngijo, Kelurahan
Gayamsari, Kelurahan Tlogomulyo, dan Danau ranungkumbolo,
atur pH sampai 10 dengan KOH (jika pH mencapai 12
menyebabkan Mg mengendap sehingga EDTA hanya menetapkan
Ca).
2. Tambah 1 ml buffer 1 ml KCN dan sedikit indikator EBT.
3. Titrasi dengan Na2EDTA sampai warna merah anggur menjadi biru
terang.
4. Catat voume titran yang diperlukan.

(𝑉.𝑁)𝐸𝐷𝑇𝐴 . 𝐵𝑀 𝐶𝑎𝐶𝑂3 .1000 𝑝𝑝𝑚


Kesadahan total = 𝑉 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖

Laboratorium Dasar Teknik Kimia 14


KROMATOGRAFI

3.2.2 Penetapan Kesadahan Tetap


1. Ambil 100 ml sampel air Kelurahan Ngijo, Kelurahan Gayamsari,
Kelurahan Tlogomulyo, dan Danau ranungkumbolo, masukkan
dalam beaker glass,didihkan selama 20-30 menit.
2. Encerkan filtrat sampai 100 ml dalam labu takar.
3. Ambil 10 ml filtrat yang diencerkan ,atur pH sampai 10 dengan
KOH.
4. Tambah 1ml buffer ,1 ml KCN dan sedikit indikator EBT.
5. Titrasi dengan Na2EDTA sampai warna merah anggur menjadi biru
terang.
6. Catat volume titran yang diperlukan.
(𝑉.𝑁)𝐸𝐷𝑇𝐴 . 𝐵𝑀 𝐶𝑎𝐶𝑂3 .1000 𝑝𝑝𝑚
Kesadahan tetap = 𝑉 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖

Kesadahan sementara = kesadahan total – kesadahan tetap (ppm


CaCO3)

3.2.3 Penetapan kadar CaO dalam semen putih


1. Masukkan berat sampel batuan berupa semen putih sebesar 4 gram
(basis kering oven) dalam beaker glass pyrex 250 ml, larutkan
dengan 10 ml HCl (p).
2. Uapkan sampai kering dengan kompor listrik.
3. Larutkan residu tersebut diatas dengan HCl pekat secukupnya maks
25 ml.
4. Encerkan dengan air suling 100 ml, panaskan sampai 15 menit,
encerkan lagi dengan air suling sampai 100 ml.
5. Pindahkan 5 ml larutan tersebut ke labu takar 250 ml. Encerkan
dengan air suling sampai tanda batas.
6. Ambil 5 ml dan masukkan dalam labu takar 100 ml .Encerkan
dengan air suling sampai tanda batas.
7. Ambil 10 ml larutan yang telah diencerkan tadi ,atur pH sampai 10
dengan larutan KOH.
8. Tambah 1 ml buffer,1 ml KCN, 2-3 tetes MgEDTA dan sedikit
indicator EBT.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia 15


KROMATOGRAFI

9. Titrasi dengan Na2EDTA sampai warna merah anggur menjadi biru


terang.
10. Catat volume titran yang diperlukan
(𝑉 . 𝑁)𝐵𝑀 𝐶𝑎𝑂 . 100
Kadar CaO = . fp%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑚𝑔)

Laboratorium Dasar Teknik Kimia 16


KROMATOGRAFI

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil percobaan


Tabel 4.1 Kesadahan Sampel Berwujud Cair
Sampel Kesadahan Kesadahan Kesadahan Sampel
Total Tetap Sementara
Air Kelurahan 233 ppm 66 ppm 167 ppm Air Kelurahan
Ngijo Ngijo

Air Kelurahan 467 ppm 66 ppm 401 ppm Air Kelurahan


Gayamsari Gayamsari

Air Kelurahan 183 ppm 130 ppm 33 ppm Air Kelurahan


Tlogomulyo Tlogomulyo

Air Danau 116 ppm 80 ppm 36 ppm Air Danau


Ranungkumbolo Ranungkumbolo

Tabel 4.2 Kadar CaO Dalam Semen Putih


Sampel Berat Kadar Praktis Kadar % Error
Teoritis
Semen Putih 2,5 gram 185,92 % 46,94 % 296,08 %

4.2 Pembahasan
4.2.1 Kajian Perbandingan Sampel dalam Kesadahan Total, Sementara dan
Tetap
Dari table 4.1 didapat bahwa kesadahan tetap rendah dimiliki oleh air
Kelurahan Ngijo dan air Kelurahan Gayamsari yang memiliki tertinggi
dimilki oleh air Kelurahan Tlogomulyo dengan 130 ppm CaCO3. Untuk
kesadahan total, yang tertinggi dimiliki oleh air Kelurahan dimiliki oleh air
Danau Ranukumbolo yaitu 116 ppm CaCO3. Tingkat kesadahan air berbeda-
beda disebabkan salah satunya oleh faktor topografi , material batuan serta
perkembangan (CaCO3), namun lempung sangat besar. Selain faktor batuan
dan jenis tanah, bentuk lahan yang Setyaningsih, 2014) sumur tempat
pengambilan sampel memiliki sifat tanah grumosol yaitu merupakan

Laboratorium Dasar Teknik Kimia 17


KROMATOGRAFI

campuran tanah lempung. Tanah ini memiliki kontak dengan air kemampuan
meloloskan air sangat kecil dan kapasitas menahan air besar sehingga banyak
mineral termasuk kalsium dan magnesium tertahan di dalamnya.
(Nining dkk, 2014)
Tingkat kesadahan air dibagi menjadi empat tingkat yaitu 0 mg/L
termasuk tidak sadah, <50 mg/L termasuk kesadahan ringan, 50-150 mg/L
termasuk kesadahan menengah, 150-300 mg/L termasuk kesadahan keras,
dan >300 mg/L sangat sadah. (Muhammad Ali dkk, 2016)
Sesuai dengan tingkat kesadahan, air yang layak digunakan berdasarkan
kesadahan tetap yaitu air Kelurahan Ngijo dan Gayamsari dengan tingkat
kesadahan ringan dan air Kelurahan Tlogomulyo dan air Danau
Ranukumbolo dengan tingkat kesadahan menengah. Dari table 4.1 didapat
bahwa kesadahan tetap rendah dimiliki oleh air Kelurahan Ngijo ppm CaCO3.
Sedangkan kesadahan tetap tertinggi dimilki oleh air tertinggi dimiliki oleh
air Kelurahan Gayamsari dengan 467 ppm CaCO3dan untuk kesadahan total
terendah dimiliki oleh air Danau Ranukumbolo yaitu 116 ppm CaCo3.
Tingkat kesadahan air berbeda-beda disebabkan salah satunya oleh faktor
topografi , material batuan serta perkembangan tanah. Bentuk lahan yang
memiliki tanah masih muda, berasal dari material lempung, yang sedikit
mengandung mineral kalsium karbonat (CaCO3), namun lempung memiliki
permeabilitas sangat lambat sehingga kapasitas menahan air juga sangat
besar. Selain faktor batuan dan jenis tanah, bentuk lahan yang memiliki
topografi datar dapat membuat tanah bergerak lebih lambat (Nining
Setyaningsih, 2014)
Kelurahan Tlogomulyo memiliki kesadahan tetap tertinggi. Hal ini
disebabkan sumur tempat pengambilan sampel memiliki sifat tanah grumosol
yaitu merupakan campuran tanah lempung. Tanah ini memiliki kontak
dengan air tanah yang intensif serta memiliki sifat permeabilitas yang sangat
lambat sehingga kemampuan meloloskan air sangat kecil dan kapasitas
menahan air besar sehingga banyak mineral termasuk kalsium dan
magnesium tertahan di dalamnya. (Nining dkk, 2014)
Tingkat kesadahan air dibagi menjadi empat tingkat yaitu 0 mg/L
termasuk tidak sadah, <50 mg/L termasuk kesadahan ringan, 50-150 mg/L
termasuk kesadahan menengah, 150-300 mg/L termasuk kesadahan keras,

Laboratorium Dasar Teknik Kimia 18


KROMATOGRAFI

dan >300 mg/L sangat sadah. (Muhammad Ali dkk, 2016). Sesuai dengan
tingkat kesadahan, air yang layak digunakan berdasarkan kesadahan tetap
yaitu air Kelurahan Ngijo dan Gayamsari dengan tingkat kesadahan ringan
dan air Kelurahan Tlogomulyo dan air Danau Ranukumbolo dengan tingkat
kesadahan menengah.

4.2.2 Kajian Perbandingan Air Terhadap Baku Mutu Air Bersih


1. Air Kelurahan Ngijo
Air Kelurahan Ngijo memiliki kesadahan total sebesar 293 ppm CaCO3
dan persyaratan kualitas air bersih maksiman 500 mg/l sesuai peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 416/MENKES/PER/XI/1990.
Maka dapat disimpulkan bahwa air kelurahan Ngijo merupakan air yang
bersih dan layak digunakan.
Dalam kehidupan sehari-hari , air kelurahan Ngijo tidak berbahaya bagi
kesehatan jika digunakan untuk minum kerena kesadahan yang dimiliki
masih jauh dari batas maksimal kesadahan yang ditentukan pemerintah.
2. Air Kelurahan Gayamsari
Air Kelurahan Gayamsari memiliki kesadahan total sebesar 467 ppm v
CaCO3 dan persyaratan kualitas air bersih maksimal 500 mg/l sesuai
peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
416/MENKES/PER/IX/1990. Dalam hal ini, air kelurahan gayamsari
memiliki tingkat kesadahan tinggi sekali yaitu >300mg/l
Dalam kehidupan sehari-hari air kelurahan gayamsari tidak terlalu baik
digunakan karena telah tergolong tingkat kesadahan tertinggi, namun
kesadahan yang dimiliki belum melewati batas hanya saja sudah
mendekati. Secara khusus, kelebihan unsur kalium akan menjadikan
hyperparatyrasium, batu ginjal, dan jaringan otot rusak kelebihan logam
magnesium dalam darah akan memengaruhi syaraf otot.
3. Air Kelurahan Tlogomulyo
Air Kelurahan Tlogomulyo memiliki kesadahan total 183 pp, CaCO3
dan persyaratan kualitas air bersih maksimal 500mg/l sesuai peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 416/MENKES/PER/XI/1990.
Maka dapat disimpulkan bahwa air kelurahan Tlogomulyo masih
tergolongkan air bersih dan layak digunakan.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia 19


KROMATOGRAFI

Tingkat kesadahan air kelurahan tlogomulyo termasuk dalam tingkat


kesadahan tinggi yaitu 150-300 mg/l. Dalam kehidupan sehari-hari, air
kelurahan Tlogomulya tidak berbahaya bagi kesehatan jika digunakan
untuk minum karena kesadahan yang dimiliki masih jauh dari batas
maksimal kesadahan yang ditentukan oleh pemerintah.
4. Air Danau Ranungkumbolo
Air danau ranungkumbolo memiliki total 116 ppm CaCO3 dan
persyaratan kualitas air bersih maksimal 500 mg/l sesuai dengan peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 416/MENKES/PER/XI/1990. ,ala
dapat disimpulkan bahwa air danau ranungkumbolo masih digolongkan air
bersih dan layak digunakan
Tingkat kesadahan air danau ranungkumbolo termasuk dalam tingkaat
kesadahan sedangyaitu 75-150 mg/l. Dalam kehidupan sehari-hari, air
danau ranungkumbolo tidak berbahaya bagi kesehatan jika digunakan
untuk minum karena kesadahan yang dimiliki masih jauh dari batas
maksimal kesadahan yang telah ditentukan oleh pemerintah.

4.2.3 Perbandingan Kadar CaO Teoritis dan Praktis


Secara teoritis, kadar CaO yang ditemukanberbeda karena factor
hidrolisis, yaitu hidrolisis ion logam dapat bersaing dengan proses titrasi
kompleksometri. Dengan menaikan PH, dampak ini semakin memburuk
dengan berpindahnya kesetimbangan
M^2+ +H2O <-> M(OH)^+ + H^+
Hidrolisis yang ekstensi dapat mengerah pada pengendapan
hidroksida yang lambat bereaksi dengan EDTA ahkan kondisi
kesetimbangan mendukung pembentukan kesetimbangan
kompleksmetal.akibatnya, sering terjadi kesalahan TAT yang lebih lambat
sehingga volume titran yang digunakan lebih banyak, dan menyebabkan
kadar CaO lebih besar (Underwood, 1998).
Kesadahan dapat terjadi karena pH. pH larutan yang diujikan kurang
dari 10. Hal ini dikarenakan semakin rendah pH, endapan yang dihasilkan
lebih sedikin dan yang bereaksi dengan y^+ lebih banyak karena hidrolisis
ekstensif yang menyebabkan bertambahnya ion HPO3^+ didalam larutan
sehingga reaksi dengan EDTA berlangsung lambat, maka volume titran

Laboratorium Dasar Teknik Kimia 20


KROMATOGRAFI

yang dibutuhkan lebih banyak. Sehingga kadar yang ditemukan lebih


besar.
2Ca^2+ + Y^+ <-> Ca2Y
(Vogel, 1979)

Laboratorium Dasar Teknik Kimia 21


KROMATOGRAFI

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan penelitian kesadahan, air kelurahan ngijo, air kelurahan
tlogomulyo dan air danau ranukumbolo masih dikategorikan air bersih
namun air kelurahan bayamsari sudah mendekati batas maksimal
kesadahan air.Namun keempat sampel tersebut masih layak untuk
digunakan
2. Kadar Cao yang ditemukan di semen putih lebih besar dari kadar aslinya.
Hal ini disebabkan karena faktur hidrolis ion logam (metal) dan juga karena
PH yang diujikan kurang dari 10

5.2 Saran
1. Saran kepada praktikan selanjutnya agar memastikan agar meletakan kertas
putih saat melakukan titrasi agar mempermudah mengamati perubahan
warna
2. Saran kepada asistem Labolatorium Dasar Teknik Kimia I untuk senantiasa
membimbing praktikan agar lebih memahami dan praktikum dapat berjalan
dengan lancer.
3. Saran kepada laboran agar tetap selalu menjaga keamanan dan kerapihan
labolatorium
4. Saran kedapa labolatorium agar diberikan jam sebagai penunjuk waktu
untuk para praktikan.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia 22


KROMATOGRAFI

DAFTAR PUSTAKA

Adhyatma.1990.’’Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia’’.Bogor:Institute


Pertanian Bogor
Dick, J.G. (1973). “Analytical Chemistry’’. McGraw-Hill Kogakusha. Tokyo: Ltd.
Pudjaatmaka A.H.(1992).Analisis Kimia Kuantitatif (terjemahan). Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Pudjaatmaka A.H, Sutiono.(1997).’’Buku Teks Anorganik Kualitatif Makro dan Semi
Makro’’.(terjemahan). Penerbit P.T. Jakarta: Kalman Media Pustaka.
Putri, Nanda.2013.’’Penetapan Kadar Kalium Pada Ikan Kembung Segar dan Ikan
Kembung Asin Secara Kompleksometri’’
Sundaro, R,.(1986).‘’Analisa Kimia Kuantitatif, edisi ke-4’’. Jakarta: Penerbit
Erlangga: Jakarta
Sylna, Diana.2014.’’Penentuan Kualitas Air Minum Terhadap Parameter pH, TOS,
COD, Besi, Kesadahan Toral, Kandungan Bakteri E Coli dan Caliform Pada
Beberapa Rumah Makan Di Sekitar Air Tawar Kota Padang’’. Tangerang: Sekolah
Tinggi Farmasi Muhammadiyah.

Triwahyuni, Endang.2013.’’Penggunaan Metode Kompleksometri Pada Penetapan


Kadar Seng Sulfat Dalam Campuran Seng Sulfat Dengan Vitamin C’’: Unimus
Underwood,A.I. And Day R.A.1998 Analisa Kimia Kuantitatif 6th Edition.
Diterjemahkan Oleh R.Soedoro.Jakarta:Erlangga

Laboratorium Dasar Teknik Kimia 23


KROMATOGRAFI

LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA I
Materi : KOMPLEKSOMETRI

Oleh :

Kelompok : 6 / Kamis Siang


Bimo Setio Wicaksono (21030117120056)
Fikri Risang (21030117120069)
Sri Yustika (21030117120058)
Mela Rizki (21030117120053)

Laboratoium Dasar Teknik Kimia I


Departemen Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Semarang
2017

Laboratorium Dasar Teknik Kimia A- 1


KROMATOGRAFI

I. Tujuan Praktikum
1. Menganalisa kesadahan sementara, kesadahan tetap, dan kesadahan total air
sumur daerah kelurahan kalibanteng, kaligawe, pedalangan , dan air oxy
gerbang semeru
2. Menganalisa kandungan CaO didalam sampel berujud padat yaitukapur
bangunan

II. Percobaan
2.1 Bahan Yang Digunakan
1. HCl (p)
2. KOH
3. EDTA
4. Indikator EBT
5. Larutan Buffer
6. Na2EDTA 0,01 N
7. MgEDTA 0,01 N
8. Sampel Air Tanah Kelurahan Ngijo
9. Sampel Air Tanah Kelurahan Gayamsari
10. Sampel Air Tanah Kelurahan Tlogomulyo
11. Sampel Air Danau Ranungkumbolo
12. Semen Putih
2.2 Alat Yang Digunakan
1. Statif
2. Klem
3. Buret
4. Beaker glass
5. Erlenmeyer
6. Gelas ukur
7. Pipet tetes
8. Corong
9. Pipet volume
10. Pengaduk
11. Cawan porselin
12. Labu takar

Laboratorium Dasar Teknik Kimia A- 2


KROMATOGRAFI

2.3 Cara Kerja


1. Penetapan Kesadahan Total
1. Ambil 10 ml sampelair sumur daerah Kelurahan Ngijo, Kelurahan
Gayamsari, Kelurahan Tlogomulyo, dan Danau ranungkumbolo,
atur pH sampai 10 dengan KOH (jika pH mencapai 12
menyebabkan Mg mengendap sehingga EDTA hanya menetapkan
Ca).
2. Tambah 1 ml buffer 1 ml KCN dan sedikit indikator EBT.
3. Titrasi dengan Na2EDTA sampai warna merah anggur menjadi biru
terang.
4. Catat voume titran yang diperlukan.

(𝑉.𝑁)𝐸𝐷𝑇𝐴 . 𝐵𝑀 𝐶𝑎𝐶𝑂3 .1000 𝑝𝑝𝑚


Kesadahan total = 𝑉 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖

2. Penetapan Kesadahan Tetap


1. Ambil 100 ml sampel air Kelurahan Ngijo, Kelurahan Gayamsari,
Kelurahan Tlogomulyo, dan Danau ranungkumbolo, masukkan
dalam beaker glass,didihkan selama 20-30 menit.
2. Encerkan filtrat sampai 100 ml dalam labu takar.
3. Ambil 10 ml filtrat yang diencerkan ,atur pH sampai 10 dengan
KOH.
4. Tambah 1ml buffer ,1 ml KCN dan sedikit indikator EBT.
5. Titrasi dengan Na2EDTA sampai warna merah anggur menjadi biru
terang.
6. Catat volume titran yang diperlukan.
(𝑉.𝑁)𝐸𝐷𝑇𝐴 . 𝐵𝑀 𝐶𝑎𝐶𝑂3 .1000 𝑝𝑝𝑚
Kesadahan tetap =
𝑉 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖

Kesadahan sementara = kesadahan total – kesadahan tetap (ppm


CaCO3)

Laboratorium Dasar Teknik Kimia A- 3


KROMATOGRAFI

3. Penetapan kadar CaO dalam semen putih


1. Masukkan berat sampel batuan berupa semen putih sebesar 4 gram
(basis kering oven) dalam beaker glass pyrex 250 ml, larutkan
dengan 10 ml HCl (p).
2. Uapkan sampai kering dengan kompor listrik.
3. Larutkan residu tersebut diatas dengan HCl pekat secukupnya maks
25 ml.
4. Encerkan dengan air suling 100 ml, panaskan sampai 15 menit,
encerkan lagi dengan air suling sampai 100 ml.
5. Pindahkan 5 ml larutan tersebut ke labu takar 250 ml. Encerkan
dengan air suling sampai tanda batas.
6. Ambil 5 ml dan masukkan dalam labu takar 100 ml .Encerkan
dengan air suling sampai tanda batas.
7. Ambil 10 ml larutan yang telah diencerkan tadi ,atur pH sampai 10
dengan larutan KOH.
8. Tambah 1 ml buffer,1 ml KCN, 2-3 tetes MgEDTA dan sedikit
indicator EBT.
9. Titrasi dengan Na2EDTA sampai warna merah anggur menjadi biru
terang.
10. Catat volume titran yang diperlukan
(𝑉 . 𝑁)𝐵𝑀 𝐶𝑎𝑂 . 100
Kadar CaO = . fp%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑚𝑔)

2.4 Hasil Percobaan


Kesadahan Total
Kelurahan Ngijo V Na2EDTA
Percobaan 1 2,5 ml
Percobaan 2 2,5 ml
Percobaan 3 2 ml

Laboratorium Dasar Teknik Kimia A- 4


KROMATOGRAFI

Kelurahan Gayamsari V Na2EDTA


Percobaan 1 5 ml
Percobaan 2 4,5 ml
Percobaan 3 4,5 ml

Kelurahan Tlogomulyo V Na2EDTA


Percobaan 1 2 ml
Percobaan 2 2 ml
Percobaan 3 1,5 ml

Air Danau Ranungkumbolo V Na2EDTA


Percobaan 1 1,5 ml
Percobaan 2 1 ml
Percobaan 3 1 ml

Kesadahan Sementara
Kelurahan Ngijo V Na2EDTA
Percobaan 1 1 ml
Percobaan 2 0,5 ml
Percobaan 3 0,5 ml

Kelurahan Gayamsari V Na2EDTA


Percobaan 1 0,5 ml
Percobaan 2 0,5 ml
Percobaan 3 1 ml

Kelurahan Tlogomulyo V Na2EDTA


Percobaan 1 1,1 ml
Percobaan 2 1,3 ml
Percobaan 3 1,5 ml

Laboratorium Dasar Teknik Kimia A- 5


KROMATOGRAFI

Air Danau Ranungkumbolo V Na2EDTA


Percobaan 1 0,7 ml
Percobaan 2 0,8 ml
Percobaan 3 0,9 ml

Percobaan CaO
Kelurahan V Na2EDTA
Percobaan 1 1 ml
Percobaan 2 1 ml
Percobaan 3 0,5 ml

Laboratorium Dasar Teknik Kimia A- 6


KROMATOGRAFI

LEMBAR PERHITUNGAN KOMPLEKSOMETRI

1. Kesadahan Total
1. Kelurahan Ngijo
Volume titran EDTA = 2,33 ml

2,33 x 0,01 x 100 x 1000


Kesadahan total = = 233 ppm
10
2. Kelurahan Gayamsari
Volume titran EDTA = 4,67 ml

4,67 x 0,01 x 100 x 1000


Kesadahan total = = 467 ppm
10
3. Kelurahan Tlogomulyo
Volume titran EDTA = 1,83 ml

1,83 x 0,01 x 100 x 1000


Kesadahan total = = 183 ppm
10
4. Danau Ranungkumbolo
Volume titran EDTA = 1,16 ml

1,16 x 0,01 x 100 x 1000


Kesadahan total = = 116 ppm
10
2. Kesadahan Tetap
1. Kelurahan Ngijo
Volume titran EDTA = 0,66 ml

0,66 x 0,01 x 100 x 1000


Kesadahan total = = 66 ppm
10
2. Kelurahan Gayamsari
Volume titran EDTA = 0.66 ml

0,66 x 0,01 x 100 x 1000


Kesadahan total = = 66 ppm

Laboratorium Dasar Teknik Kimia B-1


KROMATOGRAFI

10

3. Kelurahan Tlogomulyo
Volume titran EDTA = 1,3 ml

1,3 x 0,01 x 100 x 1000


Kesadahan total = = 130 ppm
10
4. Danau Ranungkumbolo
Volume titran EDTA = 0,8 ml

0,8 x 0,01 x 100 x 1000


Kesadahan total = = 80 ppm
10
3. Kesadahan Sementara
1. Kelurahan Ngijo
Kesadahan Sementara = Kesadahan total – Kesadahan tetap
= 233 ppm – 66 ppm
=167 ppm
2. Kelurahan Gayamsari
Kesadahan Sementara = Kesadahan total – Kesadahan tetap
=467 ppm – 66 ppm
=401 ppm
3. Kelurahan Tlogomulyo
Kesadahan Sementara = Kesadahan total – Kesadahan tetap
=183 ppm – 130 ppm
=53 ppm
4. Danau Ranungkumbolo
Kesadahan Sementara = Kesadahan total – Kesadahan tetap
=166 ppm – 80 ppm
= 86 ppm

Laboratorium Dasar Teknik Kimia B-2


KROMATOGRAFI

Percobaan CaO
Volume titran EDTA = 0,83 ml

0,83 x 0,01 x 56 x 1000 x 10000


Kesadahan total =
10
= 185,92 ppm

Laboratorium Dasar Teknik Kimia B-3


REFERENSI
REFERENSI
REFERENSI
REFERENSI
REFERENSI
REFERENSI
REFERENSI
REFERENSI
REFERENSI
REFERENSI
REFERENSI
REFERENSI
REFERENSI
REFERENSI
REFERENSI
REFERENSI
REFERENSI
REFERENSI
REFERENSI
REFERENSI
Lembar Asistensi

Diperiksa Keterangan Tanda Tangan


No Tanggal
P1 29 November 2017 Lengkapi Laporan
Sementara
Buat Lembar
Asistensi
Perbaiki Komentar
Perbaikan
selanjutnya harap
dalam bentuk pdf
atau doc

P2 30 November 2017 Lapsem dan


perbaikan lampiran

P3 30 November 2017 Pembenaran


Lapsem dan
Penambahan
Perhitungan CaO

Anda mungkin juga menyukai