Askep Abortus Indung
Askep Abortus Indung
Disusun Oleh :
ENDANG TRI PURWANTI
SN181053
0
I. Pengkajian
Tgl. Masuk : 13 Februari 2019
Tgl. Pengkajian : 13 Februari 2019
1. Identitas klien
Nam : Ny.R
Alamat : Santren RT 07 RW 01 Mojolegi Teras Boyolali
Umur : 23 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Diagnosa medis: Abortus Inkomplit
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. E
Alamat : Santren RT 07 RW 01 Mojolegi Teras Boyolali
Umur : 23 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Hubungan dengan klien: suami
3. Keluhan Utama : Perdarahan dari jalan lahir
4. Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengatakan keluar darah dari jalan lahir, mrongko-
mrongkol, lemas dan pusing, klien mengeluh nyeri pada daerah
perut bagian bawah, P: Nyeri diperberat saat aktivitas, Q: nyeri
seperti ditusuk-tusuk, R: di bagian abdomen, S: skala 5
T: hilang timbul. klien tampak meringis menahan nyeri. Klien
mengatakan cemas, takut dengan tindakan yang akan di lakukan
dan klien mengatakan tidak tahu tentang penyakitnya. Klien
tampak bingung, cemas dan bertanya-tanya tentang tindakan kuret
yang akan dilakukan.
1
5. Riwayat kesehatan masa lalu
Pada saat dikaji pada tanggal 13 februari 2019, sebelum masuk
rumah sakit klien mengalami perdarahan pada jalan lahir. Lalu
keluarga membawa klien ke rumah sakit, Klien mengatakan
kehamilannya baru 2 bulan. Klien tidak mempunyai riwayat
penyakit seperti jantung, DM, hipertensi, tidak mempunyai riwayat
operasi sebelumya, tetapi klien mempunyai riwayat alergi dingin.
Pada kehamilan yang lalu klien tidak merasakan keluhan yang
berarti.
6. Riwayat Obstetrik dan Ginekologi
a. Riwayat Ginekologi
1) Riwayat mensturasi
Klien pertama kali mendapatkan mensturasi pada
usia 14 tahun, lamanya mensturasi 4-5 hari setiap
bulannya, siklus haid 28 hari secara teratur,klien
tidak mengalami keluhan saat mensturasi. Pasien
mengatakan haid terakhir tanggal 13 desember
2018. HPL : 20 september 2019
2) Riwayat KB (keluarga Berencana)
Selama menikah klien tidak menggunakan
kontrasepsi
b. Riwayat Obstetrik
1) Riwayat kehamilan,persalinan, dan nifas yang lalu
2
memeriksakan kehamilannya 1 kali. Sebelumnya
klien menggunakan alat tes kehamilan untuk
mengetahui kehamilannya.
3
Tidak ada Tidak ada
3 Pola Tidur dan Istirahat
Waktu tidur Siang dan malam Siang dan malam
Lama Tidur
9 jam Tidak tentu
Kebiasaan pengantar
Tidak ada Tidak ada
tidur
Kesulitan tidur
Keluhan
Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
4 Pola aktivitas dan latihan
Kegiatan dalam Tidak bekerja Tidak ada
pekerjaan
Olahraga
Jalan santai Tidak ada
Kegiatan di waktu
Jarang Tidak ada
luang
Keluhan
Tidak ada Tidak ada
5 Personal Hygiene
Kulit Putih Putih
Rambut
Panjang Panjang
Mandi
Mulut dan gigi 2 kali / hari 1 kali sehari
Pakaian
Bersih Bersih
Kuku
Rapi dan bersih Rapi dan bersih
Vulva hygiene
Panjang dan Panjang dan
Keluhan bersih bersih
Tidak di kaji Memakai
pembalut
Tidak ada Keguguran
6 Ketergantungan Fisik
Merokok Tidak merokok Tidak
Minimam keras
Tidak suka Tidak
Obat – obatan
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Abortus
8. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : cukup
b. Kesadaran : compos mentis, gcs : 15
4
c. Tanda – tanda vital
Tekanan darah : 120/70
Nadi : 80 kali/ menit
Respirasi : 21 kali / menit
Suhu : 36,5 c
d. Kepala
Bentuk kepala bulat, kulit kepala bersih, rambut panjang
dan berwarna hitam kemerahan, tidak ada benjolan dan
tidak ada nyeri.
e. Mata
Bentuk mata simetris antara kiri dan kanan, bisa melihata
dengan jelas, mengecil saat diberi reflek cahaya,
konjungtiva tidak anemis, tidak ada tanda – tanda radang.
f. Hidung
Bentuk hidung simetris antara kiri dan kanan, dapat
mencium bau kayu putih, tidak ada sinus, tidak ada tanda-
tanda peradangan
g. Mulut
Bentuk mulut simetrois, mukosa bibir lembab, tidak ada
sianosis, tidak ada bau mulut.
h. Tenggorokan
Ada reflek menelak, tidak ada tanda – tanda peradangan,
tidak ada nyeri.
i. Telinga
Bentuk telinga simetris antara kiri dan kanan, dapat
mendengar dengan baik, tidak ada peradangan dan nyeri.
j. Leher
Tidak ada pembesaran Kelenjar Getah Bening, tidak ada
peningkatan JVP, tidak ada nyeri.
k. Dada / Thorax
I : bentuk simetris, tiddak mengguakan otot tambahan
ketika bernafas
P : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
P : perkusi sonor pada dada dan pada daerah jantung
perkusi redup
A : suara nafas vesikuler, tidak ada suara tambahan
l. Jantung :
I : tidak terlihat ictus cordis di ics ke-5 mid clavikula
sinistra
5
P : tidak ada nyeri tekan, teraba ictus cordis ke-5
midclavikula sinistra
P : terdengar bunyi redup pada daerah ictus cordis
A : terdengar lub di s1 dan dup di s2 tidak ada suara
tambahan
m. Paru :
I : pengembangan dada simetris
P : tidak ada nyeri dada
P : sonor
A : vesikuler, tidak ada suara tambahan
n. Abdomen
I : perut bersih, tidak ada lesi
A : bising usus 8 x/menit
P : terdengar bunyi timpani
P : Teraba uterus sebesar telur bebek, ada nyeri saat di
palpasi
o. Genitalia
Ada perdarahan pada jalan lahir, terpasang pembalut, sudah
2 kali ganti perdarahan banyak, warna darah merah pekat.
p. Ekstremitas
Bentuk ektremitas atas dan bawah simetris, ,keadaan jari
tangan dan kaki lengkap, kekuatan otot tangan 5/5, otot
kaki 5/5, tangan kiri terpasang infus RL 20 tpm
q. Pemeriksaan Penunjang
Hasil laboratorium tanggal 3 Desember 2018
Nama pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan
LED 7 Mm/jam <5
Hemoglobin 10,5 Gr/dl 11.7-15.5
Leukosit 21 620 10^3/mm^3 4800-10800
Eritrosit 5.08 Juta/mm^3 3.80-5.20
Trombosit 354 Ribu/mm^3 140-440
Hematokrit 45 % 35.0-47.0
Basofil 0 % 0-1
Eosinofil 1 % 1-4
Limfosit 31 % 20-40
Monosit 6 % 2-8
Neutrofil batang 2 % 2-6
Neutrofil segmen 60 % 50-70
MCH 30.5 Pg 26.0-34.0
MCHC 34.7 g/dl 32.0-36.0
MCV 88.0 fL 80.0-100.0
6
Masa pembekuan 4` 30`` 2-6
Masa perdarahan 2` 10`` 1-3
Golongan darah A
Anti HIV Non Reaktif
HBSAG Non reaktif Non reaktif
Do : klien tampak
7
meringis, skala
nyeri 5. TD 120/80
nadi 90 kali/menit
2 Ds : klien cemas Kurang
mengatakan tidak pengetahuan
tahu tentang
penyakitnya, dan
takut dengan
tindakan yang akan
dilakukan
TD 120/80 nadi 90
kali/menit
Do : klien tampak
bingung, cemas,
dan bertanya-tanya
tentang tindakan
kuret yang akan
dilakukan pada tgl
14 februari 2019
jam 08.00
Ds : klien Resiko infeksi adanya pendarahan
3 mengatakan dan proses kuretase
mengalami
perdarahan
Do : Ada
perdarahan pada
jalan lahir,
terpasang pembalut,
sudah 2 kali ganti
perdarahan banyak,
warna darah merah
pekat, bau khas
8
darah
TD 120/80 nadi 90
kali/menit. Program
kuretase tgl 14
februari 2019 jam
08.00
9
IV. Rencana tindakan keperawatan
Nama : NY.R No. RM : 730663
Usia : 23 thn Dx : abortus inkomplit
No Diagnosa
Tujuan & Kh Intervensi
Dx Keperawatan
1 Nyeri Akut NOC : 1605 NIC :
(00132) ❖ pain control, Manajemen nyeri : 1400
berhubungan (1605) ▪ Lakukan pengkajian nyeri
dengan Agen ❖ pain level (2102) secara komprehensif
cidera fisik Setelah dilakukan termasuk lokasi,
tinfakan keperawatan karakteristik, durasi,
selama 3 x 8 jam frekuensi, kualitas dan
Pasien tidak faktor presipitasi
mengalami nyeri, ▪ Observasi reaksi nonverbal
dengan kriteria hasil: dari ketidaknyamanan
1. mengenali kapan ▪ Gali bersama pasien faktor
nyeri terjadi : faktor yang dapat
secara konsisten menurunkan / memperberat
menunjukan (5) nyeri
2. menggambarkan ▪ Ajarkan tentang teknik non
faktor penyebab farmakologi: napas dalam,
nyeri : secara relaksasi, distraksi,
konsisten kompres hangat/ dingin
menunjukan (5) ▪ Berikan analgetik untuk
3. nyeri yg mengurangi nyeri: ……...
dilaporkan tidaka ▪ Tingkatkan istirahat
ada (5) ▪ Berikan informasi tentang
4. panjang episode nyeri seperti penyebab
nyeri tidaka ada nyeri, berapa lama nyeri
(5) akan berkurang dan
5. ekspresi nyeri antisipasi
wajah tidak ada ketidaknyamanan dari
(5) prosedur
10
▪ Monitor vital sign sebelum
dan sesudah pemberian
analgesik pertama kali
2 Cemas b.d NOC NIC
kurangnya setelah dilakukan 1. Observasi tanda –
pengetahuan tindakan keperawatan tanda vital
2. Kaji tingkat ansietas
tentang 2 x 8 jam cemas
klien
prosedur teratasi, dengan
3. Dengarkan masalah
kuretase yang kriteria hasil :
klien
akan di · Cemas berkurang 4. Jelaskan prosedur
lakukan pada kuretase
5. Evaluasi/ validasi
tanggal 14
tentang informasi
februari 2019
yang di berikan
jam 08.00
6. Kolaborasi dengan
dokter untuk
tindakan kuretase
yang akan dilakukan
3 Risiko infeksi NOC : NIC :
(00004) Kontrol Risiko : 1. Pantau TTV, setiap 4 jam
berhubungan proses infeksi sekali
2. Kaji kondisi pengeluaran
dengan
darah, warna dan bau.
perdarahan, Setelah dilakukan
3. Anjurkan klien
proses kuretase tindakan keperawatan
melakukan personal
selama 3x8 jam risiko
hygiene : ganti balutan
infeksi tidak terjadi 4. Berikan penyuluhan
dengan kriteria hasil : pendidikan kesehatan
tentang perawatan post
TTV dalam batas kuret di rumah yang di
normal. TD program tgl 14 februari
120/80, nadi 80 jam 08.00
5. Anjurkan klien makan
x/menit, respirasi
makanan berprotein
21x/menit
6. Kolaborasi dengan
Tidak terdapat
11
tanda – tanda dokter pemberian obat
infeksi (tubor, sesuai indikasi :
lubor, dolor, kalor,
fungsiolesa)
V. Implementasi
Hari/tgl/ja No Implementasi Respon Paraf
m DX
Rabu /13 1 melakukan DS : pasieen mengatakan
februari pengkajian nyeri di bagian abdomen
2019/ nyeri PQRST P: Nyeri diperberat saat
12
12.00 aktivitas
Q: nyeri seperti ditusuk-
tusuk
R: di bagian abdomen
S: skala 5
T: hilang timbul
DO : pasien tampak
menahan nyeri
Rabu /13 1 mengajarkan DS : pasien mengatakan
februari tentang teknik mau di ajarkan napas dalam
2019/ non untuk mengurangi nyeri
DO : pasien kooperatif
12.10 farmakologi:
napas dalam
Rabu /13 1 Kolaborasi DS : pasien mengatakan
februari dalam mau minum obat analgesik
DO : obat diminum pasien
2019/ pemberian
13.00 analgetik
paracetamol
tablet 3 x 500
mg
Rabu /13 1,2,3 memonitor DS:
DO: TD 120/80 nadi 90
februari vital sign
kali/menit rr : 22x/menit
2019/
suhu 36.5ºC
13.05
Rabu /13 2,3 Kolaborasi DS: -
DO: dokter acc untuk
februari dengan dokter
program kuretase tgl 14
2019/ untuk program
februari 2019 jam 08.00
13.15 kuret
Rabu /13 2 mengkaji DS : pasien mengatkan takut
februari tingkat akan tindakan kuret
DO: pasien tampak cemas
2019/ ansietas klien
13.30
Rabu /13 2 menjelaskan DS: pasien mengatakan
13
februari prosedur lebih tenang setelah di
2019/ kuretase jelaskan proses kuretase
Do: pasien tampak cemas
13.30
berkurang
Kamis /14 1,2,3 memonitor DS:
DO: TD 120/80 nadi 88
februari vital sign pos
kali/menit rr : 20x/menit
2019/ kuretase
suhu 36.6ºC
10.00
Kamis /14 1 melakukan DS : pasieen mengatakan
februari pengkajian nyeri di bagian perut bagian
2019/ nyeri PQRST bawah setelah kuretase
10.10 P: Nyeri diperberat saat
aktivitas
Q: nyeri seperti ditusuk-
tusuk
R: di bagian abdomen
S: skala 4
T: hilang timbul
DO : pasien tampak
menahan nyeri
Kamis /14 1 mengajarkan DS : pasien mengatakan
februari tentang teknik mau di ajarkan napas dalam
2019/ non untuk mengurangi nyeri
DO : pasien kooperatif
10.20 farmakologi:
napas dalam
Kamis /14 1 Kolaborasi DS : pasien mengatakan
februari dalam mau minum obat analgesik
DO : obat asam mefenamat
2019/ pemberian
diminum pasien
12.00 analgetik pos
kuretse Asam
Mefenamat 3 x
500 mg
Kamis /14 2 mengkaji DS : pasien mengatakan
februari tingkat sudah tidak cemas karena
14
2019/ ansietas klien sudah di kurets
DO: pasien tampak lemah
12.30 pos kuret
Kamis /14 3 Menganjurkan DO: Pasien mengatakan
februari pasien untuk mau minum obat antibiotik
2019/ minum obat cefadroxil dan metronidazol
12.40 antibiotik sampai habis
DO: Pasien tampak
cefadroxil 2 x
memahami apa yg di
500mg dan
sampaikan perawat
metronidazole
3 x 500mg
sampai habis
Kamis /14 3 mengkaji DS: pasien mengatakan
februari kondisi belum ganti pembalut, darah
2019/ pengeluaran sedikit warna merah
12.40 darah, warna pekat,bau khas
DO:pasien tampak lemas
dan bau
Kamis /14 3 menganjurkan DS: pasien mengatakan mau
februari klien menggati balutan jika dirasa
2019/ melakukan sudah penuh
DO : pasien kooperatif
12.30 personal
hygiene : ganti
balutan
Jumat /15 1 melakukan DS : pasieen mengatakan
februari pengkajian nyeri di bagian abdomen
2019/ nyeri PQRST P: Nyeri diperberat saat
09.15 aktivitas
Q: nyeri seperti ditusuk-
tusuk
R: di bagian abdomen
S: skala 2
T: hilang timbul
15
nyaman
Jumat /15 1 mengajarkan DS : pasien mengatakan
februari tentang teknik mau di ajarkan napas dalam
2019/ non untuk mengurangi nyeri
DO : pasien kooperatif
09.30 farmakologi:
napas dalam
Jumat /15 1,3 Kolaborasi DS : pasien mengatakan
februari dalam mau minum obat analgesik
DO : obat asam mefenamat
2019/ pemberian
500mg, metronidazole
12.00 analgetik
500mg sudah diminum
Asam
Mefenamat 3 x
500mg dan
antibiotik
cefadroxil 2 x
500mg,
metronidazole
3 x 500mg
Jumat /15 1,2,3 memonitor DS:
DO: TD 110/80 nadi 90
februari vital sign
kali/menit rr : 21x/menit
2019/
suhu 36.6ºC
12.15
Jumat /15 3 mengkaji DS: pasien mengatakan
februari kondisi sudah ganti pembalut 1 kali,
2019/ pengeluaran darah penuh warna merah
12.30 darah, warna pekat,bau khas
DO:pasien tampak lebih
dan bau
nyaman
Jumat /15 3 menganjurkan DS: pasien mengatakan mau
februari klien menggati balutan jika dirasa
2019/ melakukan sudah penuh
DO : pasien kooperatif
12.40 personal
hygiene : ganti
balutan
16
VI. Evaluasi
Hari/tgl/jam No DX Evaluasi TTD
Jumat /15 1 S : pasieen mengatakan nyeri di bagian
februari abdomen
2019/ 14.00 P: Nyeri diperberat saat aktivitas
Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: di bagian abdomen
S: skala 2
T: hilang timbul
.
O : pasien tampak lebih nyaman, TD
110/80 nadi 90 kali/menit rr :
21x/menit suhu 36.6ºC
A : masalah belum teratasi
P : intervensi di lanjutkan
Monitor nyeri
Menganjurkan napas dalam saat
nyeri
Kolaborasi pemberian analgesic
asam mefenamat 3 x 500mg
Monitor vital sign
Jumat /15 2 S : pasien mengatakan sudah tidak
februari cemas karena sudah di kurets
2019/ 14.00 O : pasien tampak nyaman
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
Jumat /15 3 S : pasien mengatakan sudah ganti
februari pembalut 1 kali, darah penuh warna
2019/ 14.00 merah pekat,bau khas
O : pasien tampak nyaman
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi di lanjutkan
Monitor perdarahan
17
Monitor tanda-tanda infeksi
Anjurkan personal hygine: ganti
pembalut
Kolaborasi pemberian antibiotik
cefadroxil 2 x 500mg dan
metronidazole 3 x 500mg
18