Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
PENDAHULUAN
Indonesia memiliki sekitar 17.506 buah pulau dan 2/3 wilayahnya berupa
lautan. Dari 17.506 pulau tersebut terdapat pulau-pulau terluar yang menjadi batas
langsung Indonesia dengan negara tetangga. Wilayah Indonesia terdiri atas 70%
lautan dari total keseluruhan luas negara dengan perbandingan luas wilayah
daratan dan lautan 3:1. Dengan luas lautan tersebut, Indonesia tentunya
menyimpan kekayaan laut yang sangat potensial.Kekayaan dari sumber daya laut
dapat berupa mangrove,terumbukarang,dan lain-lain yang dikenal dengan sumber
daya pesisir. Potensi kekayaan laut juga tidak hanya berupa ikan, seperti yang ada
dibawah permukaan laut yaitu bahan tambang misalnya minyak bumi, emas,
nikel, bauksit, pasir, bijih besi, timah, dan lain-lain. Namun sangat ironis ketika
kekayaan laut Indonesia dijadikan bisnis oleh sekelompok orang yang tidak
bertanggung jawab demi mencari keuntungannya sendiri. Salah satunya yaitu
bisnis pasir yang merugikan negara Indonesia karena berkaitan dengan sarana
pembatas wilayah. Berdasarkan hasil survei Base Point atau Titik Dasar yang
telah dilakukan DISHIDROSTNIAL, untuk menetapkan batas wilayah dengan
negara tetangga, terdapat 183 titik dasar yang terletak di 92 pulau terluar, sisanya
ada ditanjung-tanjung terluar dan di wilayah pantai.Dari 92 pulau terluar ini ada
1
12 pulau yang harus mendapatkan perhatian serius.Perbatasan antar negara
tetangga seringkali menjadi konflik yang besar bagi suatu negara.Hal ini terjadi
karena hukum dan ketentuan–ketentuan lain yang mengatur tentang wilayah suatu
negara yang terus mengalami pembaharuan, sehingga tidak adanya satu acuan
yang pasti yang mengatur tentang perbatasan tersebut.
Selain itu banyaknya pulau yang dimiliki oleh Negara Indonesia membuat
sulitnya koneksi ke pulau yang jauh dari pusat pemerintahan.Pulau–pulau yang
berada dekat dengan negara tetangga akan lebih mudah dan lebih diperhatikan
oleh negara tetangga tersebut.Bila dicermati, banyak negara-negara di Asia
Tenggara juga menghadapi masalah yang sama. Anggapan bahwa situasi regional
sekitar Indonesia dalam tiga decade kedepan tetap aman dan damai, mungkin ada
benarnya, namun dibalik itu sebenarnya bertaburan benih konflik, yang dapat
berkembang menjadi persengketaan terbuka.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Mengetahui latar belakang konflik perbatasan Indonesia–Singapura.
2. Mengetahui perkembangan dari konflik perbatasan Indonesia–Singapura.
3. Mengetahui solusi dari konflik perbatasan Indonesia–Singapura.
2
1.3 Pengertian Geopolitik
Geopolitik berasal dari kata geo dan politik. Geo berarti bumi
dan politik berasal dari bahasa Yunani polite. Poli artinya
kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri danteia artinya urusan. Geopolitik biasa
juga di sebut dengan wawasan nusantara. Geopolitik diartikan sebagai sistem
politik atau peraturan-peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional
yang didorong oleh aspirasi nasional geografik (kepentingan yang menitik
beratkan pada pertimbangan geografik, wilayah atau toritorial dalam arti luas)
suatu negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung
atau tidak langsung kapada sistem politik suatu negara.
Istilah geopolitik pertama kali diartikan oleh Frederich Ratzel sebagai ilmu
bumi politik (political geography) yang kemudian diperluas oleh Rudolf Kjellen
menjadi geographical politic, disingkat geopolitik.
3
pembangunan geopolitik hanya efektif apabila dilandasi oleh wawasan
kebangsaan yang mantap.
Unsur-unsur dasar Wawasan Nusantara dalam mencapai kesatuan dan
keserasian dapat ditinjau melalui, Satu kesatuan wilayah, Satu kesatuan bangsa,
Satu kesatuan sosial budaya, Satu kesatuan ekonomi, Satu kesatuan pertahanan
dan keamanan.Konsepsi geopolitik khas Indonesia itu kemudian dirumuskan
menjadi acuan dasar yang diberi nama Wawasan Nusantara, berbunyi sebagai
berikut:
“Wujud suatu Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai suatu Negara
kepulauan yang dalam kesemestaannya merupakan satu kesatuan politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan untuk mencapai tujuan nasional
dan cita-cita perjuangan bangsa melalui pembangunan nasional segenap potensi
darat, laut dan angkasa secara terpadu”.
Perkembangan Geopolitik di Indonesia juga dipengaruhi adanya
Globalisasi dan kemajuan teknologi yang menyebabkan wilayah kedaulatan suatu
Negara terutama Negara Indonesia menjadi semakin abstrak dan kurang pasti
sehingga dapat dengan mudah ditembus oleh para pelaku atau actor internasional.
Kemudian adanya proses politik dan demokratisasi. Akhir tahun 2004 juga
ditandai dengan keberhasilan bangsa Indonesia menyelenggarakan Pemilu dengan
sistem pemilihan langsung. Proses Pemilu yang sangat transparan merupakan
kunci keberhasilan KPU menyelenggarakan pesta demokrasi ini.Selanjutnya
munculah tiga kasus besar, pertama adalah gerakan separatis politik dan
bersenjata yang kini mengarah pada upaya pemisahan diri dari NKRI yakni,
gerakan separatis bersenjata di Aceh, Gerakan Aceh Merdeka/GAM (yang telah
sepakat untuk mengakui dan bergabung kembali dalam NKRI), kelompok
separatis politik (KSP) dan kelompok separatis bersenjata (KSB/TPN) yang
berinduk di bawah OPM di Papua, serta upaya pembentukan kembali Republik
Maluku Selatan (RMS) melalui pembentukan organisasi RMS gaya baru yakni
Forum Kedaulatan Maluku (FKM).Hal tersebut tentu saja akan mengancam
keutuhan wilayah geografis dan persatuan NKRI sendiri.
Sedangkan kasus yang kedua yaitu aksi kekerasan dan konflik komunal.
Meski langkah-langkah penegakkan hukum telah diambil, namun diperkirakan
4
kasus-kasus kekerasan dan konflik-konflik komunal masih akan terjadi secara
insidentil. Penanganannya diawali dengan pendekatan pembangunan kebangsaan,
tanpa mengabaikan keberagaman budaya, dan pada saat yang sama dilaksanakan
pembangunan kesejahteraan. Meskipun upaya peningkatan kualitas proses politik
dalam rangka normalisasi dan stabilisasi kehidupan masyarakat disejumlah daerah
konflik dan rawan konflik relatif berjalan Iambat, tetapi perbaikan struktur dan
proses politik menuju penyelesaian konflik secara bertahap dapat berjalan dengan
baik.
Dan yang ketiga adalah isu keamanan teritorial, perbatasan dan pulau
terluar. Dalam isu keamanan perbatasan baik perbatasan darat maupun laut,
terdapat sejumlah permasalahan tapal batas wilayah yang harus segera diatasi. Isu
keamanan perbatasan tersebut, juga meliputi adanya kondisi pulau-pulau terluar
yang berada dan berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga yang
sesungguhnya berpotensi dapat lepas dari NKRI bila tidak dapat dipelihara dan
dijaga dengan baik.
5
budaya serta pertahanan dan keamanan. Isi menyangkut dua hal, pertama realisasi
aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama (konsensus nasional) dan
perwujudannya, pencapaian cita-cita dan tujuan nasional , kedua persatuan dan
kesatuan dalam ke-bhineka-an yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.
6
1.7 Pengertian Wawasan Nusantara
Setiap bangsa mempunyai Wawasan Nasional (National outlook) yang
merupakan visi bangsa yang bersngkutan menuju ke masa depan. Kehidupan
berbangsa dalam suatu negara memerlukan suatu konsep cara pandangan atau
wawasan nasional yang bertujuan untuk menjamin kelangsungan hidup dan
keutuhan bangsa dan wilayahnya serta jati diri bangsa itu.Adapun wawasan
nasional bangsa Indonesia dikenal dengan Wawasan Nusantara.
Istilah wawasan berasal dari kata ‘ wawas’ yang berarti pandangan, tinjauan, atau
penglihatan inderawi.Akar kata ini membentuk kata ‘mawas’ yang berarti
memandang, meninjau, atau melihat.Sedangkan ‘wawasan’ berarti cara pandang,
cara tinjau, atau cara melihat.Sedangkan istilah Nusantara berasal dari kata ‘nusa’
yang berarti pulau, dan ‘antara’ yang berarti diapit di antara dua hal.Istilah
Nusantara dipakai untuk kesatuan wilayah dan gugusan pulau-pulau Indonesia
yang terletak di antara samudra Pasifik dan samudra Indonesia serta di antara
benua Asia dan benua Australia.
Secara umum wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa tentang
diri dan lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu
sesuai dengan posisi dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau
cita-cita nasionalnya.
Sedangkan Wawasan Nusantara mempunyai arti cara pandang bangsa
Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
serta sesuai dengan geografi wilayah Nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa
dalam mencapai tujuan dan cita-cita nasionalnya.Dengan demikian Wawasan
Nusantara berperan untuk membimbing bangsa Indonesia dalam penyelenggaraan
kehidupannya serta sebagai rambu-rambu dalam perjuangan kemerdekaannya.
7
2. UUD 1945 sebagai konstitusi negara.
Doktrin dasar adalah himpunan prinsip atau teori yang diajarkan, dianjurkan
dan diterima sebagai kebenaran, untuk dijadikan pedoman dalam melaksanakan
kegiatan, serta dalam usaha mencapai tujuan. Doktrin dasar adalah doktrin yang
timbul dari pemikiran yang bersifat falsafah.
8
bangsa kepentingan nasionalnya sejalan atau parallel dengan kepentingan nasional
bangsa lain, maka kedua bangsa itu akan mudah terjalin hubungan persahabatan.
9
BAB II
PERMASALAHAN
"Yang lebih penting lagi di Pulau Nipa ini ada 2 poin titik poin untuk
mengukur 12 mil wilayah teritorial wilayah NKRI yang berpakal di Pulau
Nipa yang berdaulat penuh yang kemudian 2 mil lagi zona eksklusif. Jadi
kalau Pulau Nipa ini tenggelam, 2 titik pangkal ini tenggelam. Ini sangat
penting," kata Indroyono saat melakukan peninjauan ke Pulau Nipa, Senin
(22/6/2015).
Menurut dia, jika 2 titik koordinat hilang, batas laut 12 mil dari garis
dasar pantai terluar akan bergeser.
"Pada tahun 2004, pulau ini pada masa Megawati, sudah dilakukan
aklamasi dikarenakan sebelumnya sudah mau tenggelam dan posisi Pulau
Nipa bukan lah pulau terluar, melainkan pulau terdepan, ada big poin dari sini.
Jadi kalau big poin hilang, kita tidak tahu dari mana mengukurnya yang
terpenting untuk saat ini menyelamatkan titik pangkal,” ujar Indroyono.
10
Pulau Nipa adalah salah satu pulau yang berbatasan langsung dengan
Singapura. Secara administratif pulau ini masuk ke wilayah Kelurahan
Pemping, Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan
Riau.
Pada 2004, pemerintah telah melakukan aklamasi karena pulau
tersebut mulai terkikis. Pulau Nipa merupakan pangkal Kedaulatan NKRI.
11
BAB III
PEMBAHASAN
12
ada sejak tahun 1973 dan telah didaftarkan ke sekretariat PBB pada tanggal 4
Maret 2010.
13
Pulau Nipah mengalami abrasi yang berpengaruh pada perbatasan Indonesia.
Pulau Nipah bukan hanya pulau pembatas, pulau ini adalah pulau strategis yang
mengandung bahan endapan mineral yang ekonomis. Secara geologi, perairan
Batam merupakan daerah jalur granit yang kaya dengan potensi mineral kuarsa
dan timah yang berumur Karbon, Perm dan Trias. pulau ini dapat dijadikan pulau
pemantau polusi lingkungan mengingat di sekitar selat malaka dan Philip sering
terdapat kapal – kapal bermuatan besar. Pulau Nipah berada di tengah alur
pelayaran Internasional dengan volume pelayaran yang padat.
14
3.4 Penyelesaian Konflik Pulau Nipah Indonesia-Singapura
Pemerintah mengeluarkan UU No. 1 tahun 1973 yang berisi tentang
Landasan Kontinen Indonesia, semua kekayaan yang ada di dalam Landasan
Kontinen Indonesia merupakan hak milik pemerintah Indonesia untuk melindungi
batas Indonesia. Beberapa perundingan dilakukan untuk menyelesaikan masalah
ini, kesepakatan pun terjadi pada Mei 1973, dengan ditandatanganinya Garis
Batas Laut Wilayah di Jakarta. Untuk menetapkan garis awal perbatasan dan
karena jarak Selat Singapura yang sempit, maka akhirnya diambil keputusan
untuk mengambil batas kedua negara dari wilayah atau pulau terdepan masing-
masing negara.
15
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Geopolitik dapat diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan
dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi
nasional geografik (kepentingan yang titik beratnya terletek pada pertimbangan
geografik, wilayah atau toritorial dalam arti luas) suatu negara, yang apabila
dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung atau tidak langsung kepada
sistem politik suatu negara. Langkah Indonesia yang mengambil tindakan untuk
melindungi Pulau Nipah sudah tepat meskipun agak terlambat. Indonesia sebagai
negara yang letaknya berdampingan dengan negara lain harus membuat kebijakan
yang kuat agar peristiwa yang terjadi pada Pulau Nipah tidak terulang lagi. Selain
itu, peran masyarakat juga sangat dibutuhkan untuk menjaga kedaulatan wilayah
Republik Indonesia.
4.2 Saran
Diharapakan pemerintah ke depannya mampu menjaga keutuhan
wilayahnya dengan membuat atau menyepakati perjanjian dengan negara tetangga
untuk menentukan batas-batas kedua negara. Pemerintah juga harus
memperhatikan dan mengawasi pulau-pulau terluar agar tidak menimbulkan
konflik. Diharapkan juga bagi pembaca agar memahami pentingnya geopolitik
bagi keutuhan negara Indonesia.
16
DAFTAR PUSTAKA
17
LAMPIRAN
KETUA
Firman Masti
SEKERTARIS
MODERATOR PENYAJI
19