Disusun Oleh:
KELAS A-4
2019
Penerapan Teori Relationship Management pada Organisasi
A. SEJARAH
Teori ini merupakan perkembangan dari teori excellence (Pasadeos, 2010),
yaitu menerapkan faktor etis dalam manajemen relasi publik. Teori excellence
membahas keseluruhan aktivitas public relations yang bisa mencapai keefektifan
operasional organisasi, seperti fungsi public relations harus terpisah dari fungsi
manajemen yang lain. Teori excellence menurut Botan & Hazleton (2006) lebih
berdasarkan pada paradigma fungsional, yaitu komunikasi dipandang sebagai sarana
mencapai tujuan organisasi dengan strategi simetris, atau secara sederhana organisasi
menyesuaikan dengan kebutuhan publiknya. Sedangkan teori manajemen relasi
berangkat dari paradigma co-creational. Komunikasi digunakan untuk menstimuli
publik untuk bersama-sama menciptakan makna dan menekankan membangun relasi
dengan semua publik, atau secara sederhana organisasi akan menstimuli publik untuk
bersama-sama menciptakan makna.
1. OPR sebagai “situasi yang terjadi diantara organisasi dan publiknya yang di
dalamnya tindakan kedua pihak dapat berdampak bagi kesejahteraan ekonomi,
social, budaya atau politik dari masing-masing pihak.” (Ledingham, 2005: 270;
dikutip di Kriyantono, 2014: 279).
2. OPR sebagai relasi yang “direpresentasikan oleh pola-pola interaksi, transaksi,
pertukaran, dan keterhubungan antara organisasi dan publiknya.” (Broom, 2000;
dikutip di Philips, 2003; Waters, 2008; dikutip di Kriyantono, 2014: 279).
3. OPR sebagai “upaya organisasi membangun relasi dengan publiknya untuk
menciptkan relasi yang positif dalam dua arah (organisasi ke public dan public ke
organisasi).” (Gregory, 2005; dikutip di Phillips, 2003: 2013; dikutip di
Kriyantono, 2014: 279).
Kelebihan Kekurangan
Relasi jangka panjang Kompleksitas alur koordinasi antara
organisasi dan publiknya
Persepsi publik yang positif
Dukungan publik
Loyalitas terhadap produk atau jasa
Keuntungan kompetitif dibanding
kompetitor di pasar yang sama
Meningkatkan produktivitas dan
moralitas kasryawan
E. Studi Kasus
Penerapan teori Relationship Management sebenarnya dapat kita temui pada banyak
perusahaan, khususnya perushaan besar yang memiliki jaringan publik yang luas. Pada
dasarnya tujuan utama dari teori ini adalah menjaga keseimbangan komunikasi antara
organisasi dan public, maka dalam praktiknya Public Relations harus benar-benar
mampu menjaga keuntungan diantara keduanya. Salah satu perusahaan yang dapat
dijadikan contoh adalah Astra International.
Astra mencoba membangun relasi baik dengan para investornya dengan memudahkan
para investor untuk mendaptkan informasi seputar perkembangan perusahaan tersebut.