Anda di halaman 1dari 19

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERSONAL HYGIENE
Pokok Bahasan : Menjaga kebersihan perseorangan.

Subpokok Bahasan : Personal Hygiene pada pasien luka

Sasaran : Pasien dan Keluarga

Waktu :

Hari/tanggal :

Tempat : Ruang IRNA II RSUD KOTA MATARAM

A. Latar Belakang

Personal hygiene merupakan kebersihan perseorangan yang harus di lakukan oleh

setiap lansia yang mana kebersihan itu di mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, di

antaranya dari kebersihan rambut, mata, telinga, hidung, mulut, gigi, kulit, kuku dan

genital yang semuanya itu harus dijaga dan dibersihkan setiap hari agar terhindar dari

serangan penyakit, selain itu agar tampak lebih bersih dan rapi .

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 20 menit keluarga klien mampu

mengetahui dan melakukan kebersihan perseorangan.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 20 menit keluarga klien mampu

menyebutkan dan melakukan :

a. Pengertian personal hygiene


b. Tujuan dilakukan personal hygiene

c. Manfaat dilakukannya personal hygiene

d. Cara melaksanakan personal hygiene yang baik dan benar kepada Pasien

C. Materi

Terlampir

D. Metode

Metode yang digunakan Ceramah dan Tanya Jawab

E. Media

Leaflet

F. Kegiatan Penyuluhan

WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA

1. 2 Pembukaan :

menit · Membuka kegiatan dengan · Menjawab salam

mengucapkan salam.

· Memperkenalkan diri
· Mendengarkan

· Menjelaskan tujuan dari


· Memperhatikan
penyuluhan

· Menyebutkan materi yang


· Memperhatikan
akan diberikan
2. 15 Pelaksanaan :

menit · Memberikan penjelasan · Memperhatikan

tentang personal hygiene

· Mendemonstrasian tentang
· Memperhatikan
personal hygiene

· Memberikan kesempatan
· Bertanya dan menjawab
pada klien untuk bertanya.
pertanyaan yang diajukan
· Menjawab pertanyaan klien
· Memperhatikan

3. 3 Evaluasi :

menit · Memberikan evaluasi · Menjawab pertanyaan

secara lisan bersama Ny. N di

Ruang Pelayanan Khusus Wanita.


· Memperhatikan
· Memberikan salam

penutup
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian

Personal Hygiene berasal dari bahasaYunani yaitu personal yang artinya

perorangan dan hygiene berarti sehat.Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan untuk

memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis.

Menurut beberapa ahli :

1. Sjarifuddin

Personal hygiene adalah kesehatan pada seseorang atau perseorangan.Sjarifudin. 1979

(dalam Basyar.2005)

2. Efendy

Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan

harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis

seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan

kebiasaan.Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan, sosial,

keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat

perkembangan. (dalam Astutiningsih, 2006)

3. Depkes

Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi

kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan

sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya

jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes 2000).


4. Nurjannah

Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas

perawatan diri (mandi, berhias,makan, toileting)

5. Poter. Perry

Menurut Poter. Perry (2005), Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk

memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis,

kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan

perawatan kebersihan untuk dirinya (dalam Tarwoto dan Wartonah 2006 )

B. Tujuan

1. Menghilangkan minyak, keringat , sel-sel kulit yang mati dan bakteri

2. Menghilangkan bau badan yang berlebihan

3. Memelihara integritas permukaan kulit

4. Menstimulasi sirkulasi / peredaran darah

5. Meningkatkan perasaan sembuh bagi klien

6. Memberikan kesempatan untuk mengkaji kondisi kulit klien

7. Meningkatkan percaya diri seseorang

8. Menciptakan keindahan

9. Meningkatkan derajat kesehatan sesorang.

C. Cara Melakukan Personal Hygene Terhadap Pasien

1. Perawatan kulit kepala dan rambut

Merupakan tindakan keperawatan pada pasien yang tidak mampu memenuhi

kebutuhan perawatan diri dengan cara mencuci dan menyisir rambut.Tujuannya

adalah membersihkan kuman kuman yang ada pada kulit kepala, menambaha rasa
nyaman, membasmi kutu atau ketombe yang melekat pada kulit, serta memperlancar

system peredaran darah di bawah kulit

2. Pencucian Rambut

a. Frekuensi pencucian rambut sangat tergantung pada:

1) Tebal atau tipisnya rambut

2) Lingkungan atau tempat tinggal seseorang, misalnya pada lingkungan yang

berdebu orang tersebut harus sering mencuci rambutnya.

3) Seseorang yang memakai minyak rambut harus sering mencuci rambutnya.

b. Adapun cara – cara mencuci rambut adalah :

Prosedur Kerja

1) Jelaskan prosedur pada pasien

2) Cuci tangan

3) Tutup jendela atau pasang sampiran

4) Kondisikan pasien dalam posisi tidur

5) Letakkan baskom di bawah tempat tidur tepat di bawah kepala pasien

6) Pasang perlak atau pengalas di bawah kepala dan sambungkan ke arah bagian

baskom dengan pinggir di gulung

7) Tutup telinga dengan kapas

8) Tutup dada dengan handuk sampai ke leher

9) Kemudian, sisir rambut dan lakukan pencucian dengan air hangat , selanjutnya

gunakan sampo dan bilas dengan air hangat sambil di pijat

10) Setelah selesai keringkan

11) Cuci tangan


3. Perawatan kulit seluruh tubuh

Kulit memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga dan memelihara

kesehatan tubuh.Cara membersihkan kulit secara keseluruhan umumnya dengan

mandi, karena mandi berguna untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada

permukaan kulit, menghilangkan bau keringat, merangsang peredaran darah dan

syaraf dan mengembalikan kesegaran tubuh.

a. Cara merawat kulit

Alat dan Bahan :

1) Baskom cuci

2) Sabun

3) Air

4) Agen pembersih

5) Balutan

6) Pelindung kulit

7) Plester

8) Sarung tangan

Prosedur Kerja

1) Jelaskan prosedur pada pasien

2) Cuci tangan dan gunakan sarung tangan

3) Tutup pintu ruangan

4) Atur posisi pasien

5) Kaji ulang /kulit tertekan dengan memperhatikan warna, kelembaban,

penampilan, sekitar kulit, ukur diameter kulit, ukur kedalaman


6) Cuci kulit sekitar luka dengan air hangat atau sabun cuci secara menyeluruh

dengan air. Perlahan lahan keringkan kulit secara menyeluruh.

7) Bersihkan luka secara menyeluruh dengan cairan normal atau larutan

pembersih, gunakan, semprit irigasi luka pada luka yang dalam.

8) Setelah selesai berikan obat atau agen topical.

9) Catat hasil

10) Cuci tangan

4. Memandikan Pasien di Tempat Tidur

Tindakan keperawatan di lakukan pada pasien yang tidak mampu mandi secara

sendiri dengan cara memandikan di tempat tidur. Tujuannya adalah menjaga

kebersihan tubuh, mengurangi infeksi akibat kulit kotor, memperlancar sisitem

peredaran darah, dan menambah kenyamanan pasien.

Alat dan Bahan

1) Baskom mandi dua buah, masing-masing berisi air dingin dan hangat.

2) Pakaian pengganti

3) Kain penutup

4) Handuk, sarung tangan pengusap badan

5) Tempat untuk pakaian kotor

6) Sampiran

7) Sabun

Prosedur Kerja

1) Jelaskan prosedur pada pasien

2) Cuci tangan
3) Atur posisi pasien

4) Lakukan tindakan memandikan pasien yang di awali dengan membentangkan

handuk di bawah kepala, kemudian bersihkan muka, telinga, dan leher dengan

sarung tangan pengusap. Keringkan dengan handuk.

5) Kain penutup di turunkan, kedua tangan pasien di angkat dan di pindahkan

handuk di atas dada pasien, lalu bentangkan. Kemudian, kembalikan kedua

tangan ke posisi awal di atas handuk, lalu basahi kedua tangan dengan air

bersih.Lalu keringkan dengan handuk.

6) Kedua tangan di angkat, handuk di pindahkan di sisi pasien, bersihkan daerah

dada dan perut, lalu keringkan dengan handuk.

7) Miringkan pasien ke kiri, handuk di bentangkan di bawah punggung sampai

glutea dan basahi punggung hingga glutea, lalu keringkan dengan handuk.

Selanjutnya, miringkan pasien ke kanan dan lakukan hal yang sama. Kemudian,

kembalikan pasien pada posisi telentang dan pasangkan pakaian dengan rapi.

8) Letakkan handuk di bawah lutut lalu bersihakan kaki. Kaki yang paling jauh di

dahulukan dan di keringkan dengan handuk.

9) Ambil handuk dan letakkan di bawah glutea. Pakaian bawah perut di buka, lalu

bersihkan daerah lipatan paha dan genetalia.Setelah selesai, pasang kembali

pakaian dengan rapi.

10) Cuci tangan.

5. Memelihara kebersihan dan kesehatan mata

Yang perlu dipersiapkan

1) Air hangat
2) Kapas

3) Kain

4) Sapu tangan yang bersih

Prosedurnya :

1) Mata sebaiknya dibersihkan setiap hari.

2) Sewaktu – waktu sebaiknya dibersihkan dengan boor water 3% atau air yang

sudah dimasak. Caranya ialah dengan menyapukan kapas mulai dari pinggir mata

menuju ke arah tengah ( menuju hidung ). Lakukan hal ini berulang – ulang

sampai mata terasa bersih

3) Jangan menggosok mata dengan tangan yang kotor, kain atau sapu tangan yang

kotor atau sapu tangan orang lain.

4) Periksakan mata ke setahun sekali ke dokter spesialis atau petugas kesehatan

terdekat.

5) Biasakan membaca pada tempat yang cukup terang dengan jarak mata dan obyek

yang dibaca tidak kurang dari 30 cm.

6. Perawatan kuku kaki dan tangan

Merupakan tindakan keperawatan pada pasien yang tidak mampu merawat kuku

sendiri.Tujuannya adalah menjaga kebersihan kuku dan mencegah timbulnya luka

atau infeksi akibat garukan dari kuku.

Alat dan bahan

1) Alat pemotong kuku

2) Handuk

3) Baskom berisi air hangat


4) Bengkok/nierbekken

5) Sabun

6) Kapas

7) Sikat kuku

Prosedur kerja

1) Jelaskan prosedur pada pasien

2) Cuci tangan

3) Atur posisi pasien dengan duduk atau tidur

4) Tentukan kuku yang akan di potong

5) Rendamlah kuku denga air hangat kurang lebih 2 menit dan lakukan sikat dengan

beri sabun bila kotor.

6) Keringkan dengan handuk

7) Letakkan tangan di atas bengkok /nierbekken dan lakukan pemotongan kuku.

8) Cuci tangan

7. Perawatan genetalia

Alat dan Bahan

1) Baskom

2) Sabun dan tempatnya

3) Dua atau tiga waslap

4) Handuk mandi

5) Selimut mandi

6) Alas tahan air atau bedpan

7) Tisu toilet
8) Sarung tangan pakai

Prosedur Kerja

1) Identifikasi pasien berisiko untuk perkembangan infeksi genitalia, atau saluran

saluran reproduksi (misalnya keberadaan kateter yang tetap, inkontensia fekal

atau insisi bedah).

2) Jelaskan prosedur dan tujuan pada pasien

3) Persiapkan alat dan bahan

Bahan bahan tanbahan bila perawatan perinium di berikan selama waktu di luar

mandi :

1) Bola kapas atau lidi kapas

2) Botol larutan atau tempat yang di isi air dengan air hangat atau larutan pembersih

yang di resapkan

3) Kanting tahan air

4) Atur peralatan di samping tempat tidur

5) Cuci tangan

6) Tutup pintu kamar dan tutup jendela untuk menjaga privasi pasien.Tinggikan

tempat tidur sampai posisi kerja yang nyaman.

7) Turunkan penghalang tempat tidur dan bantu pasien pada posisis miring, letakkan

handuk sepanjang sisi badan pasien dan pertahankan pasien agar tertutup dengan

selimut mandi semaksimal mungkin.

8) Kenakan sarung tangan sekali pakai


9) Jika ada feses, ambil popok atau tisu toilet dan bersihkan dengan usapan sekali

buang. Bersihkan bokong dan anus depan ke belakang. Bersihkan dan bilas

dengan teliti.Keringkan secara lengkap.Pindahkan dan buang popok dag anti

dengan yang baru.

10) Berikan perawatan genitilia

8. Perawatan pada wanita

a. Ganti sarung tangan jika sudah kotor

b. Letakkan popok tahan air di bawah bokong pasien dengan posisi pasien supine

(tambahan: letakkan pispot di bawah pasien).

c. Bantu pasien dengan posisi dorsal rekumben

d. Lipat linen tempat tidur paling atas ke arah kaki tempat tidur dan angkat baju

pasien sampai daerah genitalia

e. Bungkus pasien secara “DIAMOND” dengan menempatkan selimut mandi

dengan satu ujung di antara dua kaki, satu ujung arah masing masing sisi tempat

tidur, dan satu ujung di atas dada.

f. Naikkan penghalang tempat tidur. Isi baskom dengan air hangat

g. Turunkan penghalang dan bantu pasien memfleksi lututnya dan pisahkan dua kaki

terbuka.

h. Lipat ujung bawah selimut mandi di antara ke dua tungkai pasien ke arah

abdomen

i. Bersihkan dan keringkan paha atas pasien .

j. Bersihkan labia mayora


k. Pisahkan labia dengan tangan tidak dominan untuk membuka meatus uretra dan

orifisium vagina.

l. Jika pasien di atas pispot, siram air hangat di atas daerah perineum.

m. Keringkan daerah perineum secara merata

n. Lipat ujung bawah selimut mandi kembali di antara kaki pasien dan di atas

perineum. Minta pasien untuk menurunkan kaki dan memperoleh posisi nyaman.

9. Perawatan pada pria

a. Ganti sarung tangan jika sudah kotor

b. Turunkan penghalang, turunkan ujung atas selimut mandi di bawah perineum

pasien. Secara lembut angkat penis dan letakkan handuk mandi di bawahnya.

c. Secara lembut raih tungkai penis. Jika pasien ereksi tangguhkan prosedur

d. Cuci kepala penis pertama pada meatus urethra

e. Kembalikan kulit luar ke posisi semula

f. Cuci tangkai penis dengan usapan lembut tetapi tegas ke arah. Beri perhatian

khusus pada permukaan bawah penis.

g. Bilas dan keringkan secara erata instruksikan pasien untuk membuka kaki sedikit.

h. Secara lembut bersihkan skrotum.

i. Lipat kembali selimut mandi di atas perineum dan bantu pasien kembali ke posisis

yang nyaman

10. Perawatan hidung

Yang perlu dipersiapkan :

a. Cutton bath

b. Wash lap
c. Kapas

Prosedurnya :

a. Klien biasanya mengangkat sekresi hidung secara lembut dengan membersihkan

ke dalam dengan tisu lembut. Hal ini menjadi hygiene harian yang diperlukan.

Perawat mencegah klien jangan mengeluarkan kotoran dengan kasar karena

mengakibatkan tekanan yang dapat mencenderai gendang telinga, mukosa hidung,

dan bahkan struktur mata yang sensitif. Perdarahan hidung adalah tanda kunci

dari pengeluaran yang kasar, iritasi mukosa, atau kekeringan.

b. Jika klien tidak dapat membuang sekresi nasal, perawat membantu dengan

menggunakan washlap basah atau aplikator kapas bertangkai yang dilembabkan

dalam air atau salin. Aplikator seharusnya jangan dimasukkan melebihi panjang

ujung kapas. Sekresi nasal yang berlebihan dapat juga dibuang dengan pengisap.

Pengisap nasal merupakan kontraindikasi dalam pembedahan nasal atau otak.

11. Perawatan telinga

Yang perlu dipersiapkan :

a. Cutton Bath

b. Washlap

c. Water pik

d. Hidrogen proksida
Prosedurnya :

a. Perawat membersihkan telinga klien merupakan bagian rutin dalam kegiatan

mandi di tempat tidur. Pembersihan berakhir dengan washlap yang dilembabkan,

dirotasikan ke kanal telinga dengan lembut, kerja terbaik untuk pembersihan.

b. Ketika serumen tampak, penarikan kembali ke bawah secara lembut pada jalan

masuk kanal telinga dapat menyebabkan lilin melonggar dan keluar.

c. Perawat menginstruksi klien untuk tidak pernah menggunakan benda tajam

seperti peniti dan tusuk gigi untuk mengeluarkan lilin telinga. Penggunaan benda

itu dapat menyebabkan trauma pada kanal telinga dan ruptur membran timpani.

Penggunaan aplikator kapas bertangkai juga harus dihindari karena akan

menyebabkan lilin terjepit dalam kanal.

d. Anak-anak dan lasia umumnya mempunyai serumen yang keras. Serumen yang

berlebihan atau terjepit biasanya dapat dipindahkan hanya dengan irigasi.

Prosedur pertama yaitu pemasukan tiga tetes gliserin pada waktu tidur untuk

melembutkan lilin, dan tiga tetes hidrogen peroksida dua kali sehari untuk

melunakkan lilin (Phipps, dkk, 1995).

e. Kemdian pemasukan kira-kira 250 ml air hangat (37o C) ke kanal telinga luar

yang akan membersihkan lilin yang telah lunak secara mekanis. Air dingin atau

panas dapat menyebabkan normal atau muntah.

f. Klien dapat duduk atau berbaring di samping telinga yang terkena menghadap ke

sebelah atas. Perawat meletakkan mangkok piala ginjal di bawah telinga yang

terkena untuk menangkap larutan irigasi. Water Pik atau pentolan spuit irigasi

dapat digunakan mengirigasi ke dalam kanal telinga. Ujung spuit atau Water
Pik seharusnya tidak mengoklusi kanal telinga untuk menghindari penggunaan

tekanan terhadap membran timpani. Irigasi ringan diarahkan pada atas kanal yang

melunakkan serumen dari samping kanal telinga. Setelah kanal bersih, perawat

menyeka setiap pelembab dari telinga klien dan memeriksa kanal dari serumen

yang masih tertinggal.

12. Oral hygiene

Hygiene mulut

Pasien immobilisasi terlalu lemah untuk melakukan perawatan mulut, sebagai

akibatnya mulut menjadi terlalu kering atau teriritasi dan menimbulkan bau tidak

enak.Masalah ini dapat meningkat akibat penyakit atau medikasi yang digunakan

pasien.Perawatan mulut harus dilakukan setiap hari dan bergantung terhadap keadaan

mulut pasien.Gigi dan mulut merupakan bagian penting yang harus dipertahankan

kebersihannya sebab melalui organ ini berbagai kuman dapat masuk.

Hygiene mulut membantu mempertahankan status kesehatan mulut, gigi, gusi,

dan bibir, menggosok membersihkan gigi dari partikel – partikel makanan, plak,

bakteri, memasase gusi, dan mengurangi ketidaknyamanan yang dihasilkan dari bau

dan rasa yang tidak nyaman.Beberapa penyakit yang mungkin muncul akibat

perawatan gigi dan mulut yang buruk adalah karies, gingivitis (radang gusi), dan

sariawan.Hygiene mulut yang baik memberikan rasa sehat dan selanjutnya

menstimulasi nafsu makan.

Tujuan perawatan hygiene

Mulut pasien adalah pasien akan memiliki mukosa mulut utuh yang terhidrasi

baik serta untuk mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan melalui mulut
(misalnya tifus, hepatitis), mencegah penyakit mulut dan gigi, meningkatkan daya

tahan tubuh, mencapai rasa nyaman, memahami praktik hygiene mulut dan mampu

melakukan sendiri perawatan hygiene mulut dengan benar.

13. Perawatan Gigi

Menggosok gigi adalah cara yang umum dianjurkan untuk membersihkan deposit

lunak pada permukaan gigi dan gusi.

Alat dan bahan

a. Handuk dan kain pengalas

b. Gelas kumur berisi:

1) Air masak/NaCl

2) Obat kumur

3) Borax gliserin

c. Spatel lidah yang telah dibungkus dengan kain kasa

d. Kapas lidi

e. Bengkok

f. Kain kasa

g. Pinset atau arteri klem

h. Sikat gigi dan pasta gigi


DAFTAR PUSTAKA

Kebersihan Perorangan.http://www.webhealthcentre.com.Diakses pada tanggal 17 Desember


2014
Konsep personal hygiene. http://hidayat2.wordpress.com/2014/12/17Diakses pada tanggal
17 Desember 2014
Hygiene .http://en.wikipedia.org/wiki/Hygiene/Hygiene .Diakses pada tanggal 17
Desember 2014
konsep-personal-hygiene. http://adhie-helene.blogspot.com/2014/12/konsep-personal-hygiene.
Diakses pada tanggal 17 Desember 2014
SAP Personal Hygiene. http://amareloproject.blogspot.com/2013/12/satuan-acara-penyuluhan-
sap-personal.html. Diakses pada tanggal 17 Desember 2014

Anda mungkin juga menyukai