Disusun Oleh :
Kelompok 10
i
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi
Wasa, Tuhan yang Mahaesa karena atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan paper ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah
Manajemen Koperasi dan UMKM dengan judul “Aliansi Strategik serta
Pengembangan Klaster Koperasi dan UMKM.”
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami
hadapi. Namun, penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi
ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, kerabat dan
teman-teman kami, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi. Oleh
karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak dosen bidang studi Manajemen Koperasi UMKM yang telah
memberikan tugas, petunjuk, kepada kelompok kami sehingga kami
termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.
2. Orang tua, teman dan kerabat yang telah turut membantu, membimbing,
dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi bahan pembelajaran
bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi kami sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai. Semoga paper ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas kepada pembaca.
Selanjutnya kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
sehingga akan menumbuhkan rasa syukur kami kepada Sang Hyang Widhi
Wasa, Tuhan yang Mahaesa dan dalam hal perbaikan paper ini ke depannya.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep dan Realitas Aliansi Strategik Koperasi dan UMKM ................. 3
2.2 Pengertian Klaster .................................................................................... 6
2.3 Alur Pikir Pengembangan Klaster di Indonesia…………………………11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 13
3.2 Saran ........................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah
sebagai berikut :
1.2.1 Bagaimana konsep serta realitas aliansi strategik koperasi dan umkm?
1.2.2 Apa pengertian dari klaster?
1.2.3 Bagaimana alur pikir pengembangan klaster di Indonesia?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.3 Bantuan Teknis (TA) untuk Kelas Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Proyek Canada Indonesia Private Sector Enterprise Development (CIPSED) ini
menyampaikan bantuan teknis khusus untuk kluster-kluster UKM dibidang subjek seperti
perencanaan usaha; desain produk; sistem produksi; pembuatan/pemanenan; kualitas produk;
analisa pasar; strategi pemasaran; logistik; administrasi usaha; manajemen keuangan;
penjualan dan pengembangan pasar; ekspor; teknologi dan manajemen sumber daya manusia,
dll. Setiap kluster UKM yang bekerjasama dengan CIPSED juga menerima bantuan teknis
3
yang berhubungan dengan kesetaraan gender dan perlindungan lingkungan.
Proyek CIPSED bekerja sama dengan mitra Indonesia saat ini bekerja dengan kluster UKM
berikut :
1) Sulawesi Selatan:
a. Rumput Laut
b. Kacang Mete
2) Sulawesi Utara:
a. Kelapa
3) Sulawesi Tenggara:
a. Rumput Laut
b. Kelapa
1) Sulawesi Selatan:
a. RETPC : Pusat Pelatihan dan Promosi Ekspor Daerah
2) Sulawesi Utara:
a. KAPET Manado-Bitung : Badan Zona Pengembangan Ekonomi Terpadu
Sulawesi Utara
Brunei-Indonesia-Malaysia-Filipina-ASEAN Timur.
c. Dewan Pariwisata Sulawesi Utara (NSTB).
4
3) Sulawesi Tenggara:
a. KAPET BANK Sejahtera (KBS) : Badan Zona Pengembangan Ekonomi Terpadu
untuk Sulawesi Tenggara.
4) Gorontalo:
a. Kawasan Industri Agro Terpadu (KIAT) (Termasuk sejumlah agrobisnis UKM)
b. Program Pelatihan Kewirausahaan ToT CIPSED-UNG.
Proyek CIPSED bekerja sama dengan mitra Indonesia yang saat ini bekerja dengan Lembaga
Keuangan Mikro utama berikut :
1) Sulawesi Selatan:
a. Koperasi Tani Hidayat, Jeneponto
b. Koperasi Rahmat, Jeneponto
c. KSP Teratai, Makassar
d. KSP Syariah Al Ikhlas, Takalar
e. KSP Syariah Al Azhar, Maros
5
f. KSP Jasa Niaga, Maros
g. KSP Syariah Al Amin, Makassar
2) Sulawesi Utara:
a. KUD Muung, Tomohon
b. KSP Ayamen, Minahasa
c. KSP Panaesaan, Minahasa
d. KSU Mandiri Nasional, Manado
e. KSU Makaria, Tomohon
f. KUD Kawangkoan, Minahasa
6
Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) adalah usaha kecil yang berskala “one man
enterprise” (mandiri) antara 5 -20 karyawan, memiliki kebebasan yang relatif lebih tinggi
dalam memilih “masuk ke” atau “keluar dari” pasar dibandingkan dengan skala usaha yang
lain (Soeryadjaya, 1988, p.188).
2. Didalamnya terdapat kegiatan proses produksi suatu jenis usaha yang menghasilkan
produk unggulan.
3. Satu kesatuan fungsional secara fisik lahan, geografis, agroklimat, infrstruktur, dan
kelembagaan sumber daya manusia.
4. Berpotensi untuk berkembangnya kegiatan ekonomi dibawah pengaruh pasar dari suatu
produk yang mempunyai nilai jual dan daya saing tinggi.
7
Peran yang diharapkan dari pemerintah adalah :
1. Menciptakan peluang pasar lokal, domestik dan global sebagai respon terhadap
perkembangan yang ada.
2. Melakukanterbosan-terobosan dalam pengembangan teknologi sistem
produksi, pengolahan dan pemasaran.
3. Penguatkan dan mengaktifkan jalinan hubungan secara kemitraan antar pelaku dalam
proses produksi, pengolahan dan pemasaran.
4. Melakukan identifikasi sumberdaya yang potensial secara lebih intensif.
5. Menciptakan produk yang memiliki keunggulan komparatif.
6. Memanfaatkan sumber daya yang tersedia guna memperoleh nilai tambah yang lebih
tinggi.
8
3) Klaster juga meningkatkan adanya teknologi baru, inovasi, peningkatan
produktifitas yang rendah, peningkatan kualitas manajemen, pelatihan dan
pendidikan, peningkatan kompetensi inti, akses pasar dan akses permodalan,
integrasi ke arah ranta nilai, penempatan pasar dan merek dagang.
2. Manfaat Klaster dari Skala Mikro
1) Bagi para anggota klaster (internal) :
1. Para anggota klaster akan mendapatkan keuntungan ekonomi melalui
kerjasama, khususnya bagi usaha kecil dan mikro.
2. Adanya serangkaian sumber daya yang berkompeten yang menguntungkan
anggota dalam membangun kerjasama antar anggota.
3. Kisaran ekonomi dengan adanya rantai-nilai dalam klaster menguntungkan
dalam hal efesiensi dan efektifitas.
4. Pemasaran dan penempatan pasar (promosi ekspor) dapat dilakukan secara
bersama – sama.
5. Penyediaan jasa-layanan klaster memudahkan anggota dalam pengembangan
usahanya.
6. Dari sisi produktifitas: akses anggota klaster lebih baik untuk memperoleh
input berbagai faktor dan pengetahuan.
7. Adanya optimalisasi biaya yang berupa pembagian sumber-sumber dan daya-
tawar secara kolektif.
8. Kemungkinan melakukan lobi-lobi yang efisien.
9. Adanya akuisisi berbagai proyek dan dukungan publik.
10. Adanya dukungan berbagai stakeholder yang relevan dan terintegrasi dengan
baik.
11. Pada dasarnya klaster sebagai ‘sistem inovasi’ atau perubahan kerarah
perbaikan, sehingga menguntungkan bagi para anggota untuk
mempertahankan ataupun meningkatkan usahanya.
9
6. Penyatuan tenaga kerja (SDM), karena berkumpul dalam satu lokasi .
7. Adanya jasa-layanan portofolio terintegrasi.
8. Pengurangan biaya dan fleksibilitas.
9. Kemampuan tanggap cepat (T2M)
10
2.3 ALUR PIKIR PENGEMBANGAN KLASTER DI INDONESIA
Alur pikir pengembangan klaster dapat digambarkan pada bagan 2.3 di bawah ini :
Kriteria
Kriteria
1) Diutamakan klaster
komoditi unggulan 1) Ada peningkatan
2) Diutamakan pasar Bantuan teknis kualitas produk
berorientasi ekspor 2) Perluasan pasar
3) Ada UMKM yang menjadi 1) Aspek pemasaran 3) Peningkatan
local champion (menjadi 2) Aspek produksi penyerapan
pioneer 3) Aspek manajemen tenaga kerja
4) Diutamakan klaster 4) Aspek Keuangan 4) Ada dukungan
menyerap tenaga kerja kebijakan dari
5) Klaster yang menjadi pemerintah/instansi
prioritas telah terkait
mendapatkan binaandari 5) Bank tertarik
Pemda dan ataudukungan untuk membiayai
dari lembaga lain
11
2.3.1 Adapun proses pemilihan klaster dapat digambarkan pada gambar 2.3 berikut
ini.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan beberapa hal mengenai “Aliansi Strategik
serta Pengembangan Klaster Koperasi dan UMKM” yaitu :
Aliansi strategis adalah hubungan formal antara dua atau lebih kelompok untuk
mencapai satu tujuan yang disepakati bersama ataupun memenuhi bisnis kritis tertentu yang
dibutuhkan masing-masing organisasi secara independen. Dengan melakukan aliansi, maka
pihak-pihak yang terkait haruslah menghasilkan sesuatu yang lebih baik melalui sebuah
transaksi. Rekanan dalam aliansi dapat memberikan peran dalam aliansi strategis dengan
sumberdaya seperti produk, saluran distribusi, kapabilitas manufaktur, pendanaan proyek,
pengetahuan, keahlian ataupun kekayaan intelektual. Dengan aliansi maka terjadi kooperasi
atau kolaborasi dengan tujuan muncul sinergi.
Klaster (cluster) berarti proses dari unit-unit usaha dan aktor-aktor terkait untuk
membangun usahanya pada lokasi yang sama dalam area geografis tertentu, yang selanjutnya
bekerja sama dalam lingkungan fungsional tertentu, dengan mewujudkan keterkaitan dan
kerjasama yang erat untuk meningkatkan kemampuan kompetisi bersama (collective
competitiveness) dalam suatu pertalian usaha. Dampak kompetisi dalam klaster menyebabkan
peningkatan produktivitas perusahaan melalui inovasi dan perluasan serta perkuatan
perusahaan di dalam klaster itu sendiri.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan, maka penulis merekomendasikan berupa saran – saran sebagai
berikut :
Sebaiknya peran pemerintah termasuk pemerintah daerah harus menyiapkan paket
kebijakan pengembangan UMKM berbasis klaster komoditas atau klaster industri,
pengembangan akses UMKM ke lembaga pasar lokal, domestik dan global, menciptakan
peluang pasar lokal, domestik dan global sebagai respon terhadap perkembangan yang ada,
melakukan terbosan-terobosan dalam pengembangan teknologi sistem produksi, pengolahan
dan pemasaran, menciptakan produk yang memiliki keunggulan komparatif dan
memanfaatkan sumber daya yang tersedia guna memperoleh nilai tambah yang lebih tinggi
sehingga dapat meminimalisir kegagalan pada usaha mikro kecil dalam beroperasi.
13
DAFTAR PUSTAKA
Sumantri, Bambang Agus dan Permana, Erwin Putera. 2017. Manajemen Koperasi dan
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Perkembangan, Teori dan Praktek. Mojokorto,
Kediri : Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Hestiningsih, Sri. 2010. Landasan Teori Klaster dan Management Klaster. http://klaster-
umkm.blogspot.com/2010/09/landasan-teori-klaster-dan-managemen.html diakses pada
tanggal 22 September 2010
14
1