Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN BIOLOGI LAUT

ACARA V
Plankton dan Perifiton

Oleh:
HARISNO
(2021611018)

MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERTANIAN, PERIKANAN, DAN BIOLOGI
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hanya
dengan rahmat dan ridha-Nya saya dapat menyelesaikan tugas ini hingga selesai.
Tugas laporan mata kuliah Biologi Laut.
Laporan ini merupakan penilaian secara mandiri yang di berikan oleh dosen
pengampu mata kuliah Biologi Laut.
Laporan ini ditulis dari hasil penyusunan literatur yaitu buku-buku yang
berkaitan dengan Biologi Laut dan data-data dari media elektronik seperti internet.
Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Umroh S.T, M.S.i sebagai dosen pengampu yang telah memberi
pendalaman materi tentang filum tersebut.
2. Asisten Dosen yang telah membimbing saya dalam kegiatan pratikum.
Saya harap, dengan membaca laporan ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai mahkluk hidup
yang termasuk kedalam kelompok Biologi Laut.
Memang laporan ini masih jauh dari sempurna, maka saya mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Balunijuk,14 November 2017

Penyusun

Harisno
20216110181

2
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum...........................................................................................1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................2
2.1 Ekosistem Lamun...........................................................................................2
2.2 Karakteristik dan Keanekaragaman Lamun...................................................2
2.3 Rumput Laut...................................................................................................3
2.4 Jenis – Jenis Rumput Laut..............................................................................3
III. METODOLOGI PRAKTIKUM................................................................5
3.1 Waktu dan Tempat..........................................................................................5
3.2 Alat dan Bahan..............................................................................................5
3.3 Cara Kerja......................................................................................................5
IV. HASIL & PEMBAHASAN..............................................................................6
4.1 Hasil................................................................................................................6
4.2 Pembahasan....................................................................................................7
V. SIMPULAN & SARAN...................................................................................14
5.1 Simpulan.......................................................................................................14
5.2 Saran.............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

3
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sungai merupakan suatu ekosistem mengalir dengan pergerakan air satu


arah. Ekosistem Sungai biasanya dicirikan dengan adanya aliran air yang deras,
sehingga digolongkan ke dalam ekosistem perairan mengalir (perairan lotik).
Sungai memiliki manfaat sebagai habitat bagi biota air seperti tumbuhan air,
plankton, perifiton, benthos dan ikan. Disisi lain sungai juga merupakan sumber
air bagi masyarakat yang dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dan kegiatan,
seperti kebutuhan rumah tangga, pertanian, industri, sumber mineral, dan
pemanfaatan lainnya (Sitompul, 2000).

Plankton adalah setiap organisme hanyut ( hewan, tumbuhan, archaea, atau


bakteri ) yang menempati zona pelagik samudera, laut, atau air tawar. Plankton
ditentukan oleh niche ekologi mereka dari pada taksonomi filogenetik atau
klasifikasi. Mereka menyediakan sumber makanan penting yang lebih besar, lebih
dikenal organisme akuatik seperti ikan dan cetacea. Meskipun banyak spesies
planktik ( atau bagian plankton lihat di Terminologi ) berukuran mikro dalam
ukuran, plankton termasuk organisme meliputi berbagai ukuran, termasuk
organisme besar seperti ubur-ubur (Sidiq. 2008).

Perifiton merupakan kumpulan dari mikroorganisme yang tumbuh pada


permukaan benda yang berada dalam air (Weitzel, 1979). Perifiton dapat tumbuh
pada substrat alami dan buatan. Berdasarkan substrat menempelnya, perifiton
dibedakan atas epilithic (perifiton yang tumbuh pada batu), epipelic (perifiton
yang tumbuh pada permukaan sedimen), epiphytic (perifiton yang tumbuh pada
batang dan daun tumbuhan), dan epizoic (perifiton yang tumbuh pada hewan)
(Cole, 1988 diacu oleh Widdyastuti, 2011).

1.2 Tujuan Praktikum

4
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis fitoplankton dan
zooplankton, serta mengetahui jenis-jenis perifiton yang menempel pada daun
lamun.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Plankton
Plankton adalah organisme yang hidup melayang atau mengambang di
dalam air. Kemampuan geraknya, kalaupun ada, sangat terbatas hingga organisme
tersebut selalu terbawa oleh arus (Nontji, 2002). Secara umum, plankton dapat
dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu fitoplankton (plankton
tumbuhan atau plankton nabati) dan zooplankton (plankton hewani).
Fitoplankton dapat ditemukan di seluruh masa air mulai dari permukaan perairan
sampai kedalaman dengan intensitas cahaya yang masih memungkinkan
terjadinya fotosintesis. Sedangkan zooplankton dapat ditemukan hampir diseluruh
wilayah perairan karena zooplankton memilik alat gerak. Plankton
dikelompokkan berdasarkan beberapa kriteria yaitu ukuran, habitat dan daur
hidup.
Menurut Sumich (1999), plankton dapat dibedakan menjadi dua golongan
besar yaitu fitoplankton (plankton nabati) dan zooplankton (plankton hewani).
1. Fitoplankton
Fitoplankton merupakan tumbuh-tumbuhan air dengan ukuran yang sangat
kecil dan hidup melayang di dalam air. Fitoplankton mempunyai peranan yang
sangat penting dalam ekosistem perairan, sama pentingnya dengan peranan
tumbuh-tumbuhan hijau yang lebih tingkatannya di ekosistem daratan.
Fitoplankton juga merupakan produsen utama (Primary producer) zat-zat organik
dalam ekosistem perairan, seperti tumbuh-tumbuhan hijau yang lain. Fitoplankton
membuat ikatan-ikatan organik sederhana melalui fotosintesa (Hutabarat dan
Evans, 1986).
2. Zooplankton
Zooplankton merupakan plankton hewani, meskipun terbatas namun
mempunyai kemampuan bergerak dengan cara berenang (migrasi vertikal). Pada
siang hari zooplankton bermigrasi ke bawah menuju dasar perairan. Migrasi dapat

5
disebabkan karena faktor konsumen atau grazing, yaitu dimana zooplankton
mendekati fitoplankton sebagai mangsa, selain itu migrasi juga terjadi karena
pengaruh gerakan angin yang menyebabkan upwelling atau downwelling
(Sumich, 1999).
2.2.1 Pengelompokan plankton berdasarkan ukuran
Secara umum, berdasarkan ukurannya plankton dikelompokkan menjadi
dua macam yaitu plankton non-net dan plankton net. Plankton non-net adalah
plankton yang diambil menggunakan botol air (nansen atau niskin bottle),
sedangkan plankton net adalah plankton yang tertangkap oleh jaring. Arinardi
(1997) dalam Trimaningsih (2005) mengelompokkan plankton berdasarkan
ukurannya sebagai berikut, plankton non-net dibagi menjadi tiga macam yaitu:
1. Ultra nano-plankton yaitu plankton yang memiliki ukuran < 2 µm. Plankton
utama kelompok ini adalah Bakteri.
2. Nano-plankton yaitu plankton yang memiliki ukuran 2—200 µm. Plankton
utamanya adalah Fungi, Flagellata, dan Diatom kecil.
3. Mikroplankton yaitu plankton yang memiliki ukuran 20—200 µm. Plankton
utama kelompok ini terdiri atas sebagian besar fitoplankton, Foraminifera, Ciliata,
Rotifera dan nauplius Copepoda. Kelompok plankton net dibagi menjadi empat
kategori yaitu :
1. Mesoplankton yaitu plankton yang berukuran 0,2—200 mm. Plankton
kelompok ini adalah Cladocera, Copepoda dan Larvacea.
2. Makroplankton yaitu plankton yang berukuran 2—20 mm. Plankton utama
kelompok ini adalah Pteropoda, Copepoda, Euphausiid dan Chaetognatha.
3. Mikronekton yaitu plankton yang berukuran 20—200 mm. Plankton utama
kelompok ini adalah Cephalopodha, Eupausiid, Sargestid dan Myctophid.
4. Megaloplankton yaitu plankton yang berukuran 20 mm. Plankton
utama kelompok ini adalah Scyphozoa dan Thaliacea.
2.2.2 Pengelompokan plankton berdasarkan habitat
Menurut Nontji (2002) berdasarkan habitatnya, plankton menjadi dua
kelompok besar yaitu:
1. Haliplankton (plankton bahari) Haliplankton dibagi menjadi tiga macam yaitu:

6
a. Plankton oseanik yaitu plankton yang hidupnya di luar paparan benua ( lebih
dari 100 km dari garis pantai).
b. Plankton neritik yaitu plankton yang hidupnya di atas paparan benua: mulut
sungai, perairan pantai dan perairan lepas pantai (kurang dari 100 km).
c. Hypalmyroplankton yang hidupnya di daerah air payau (estuari).
2. Limnoplankton (plankton air tawar) .Limnoplankton merupakan semua jenis
plankton yang hidupnya di perairan bersalinitas rendah (< 5‰).
2.2.3 Pengelompokkan plankton berdasarkan daur hidup
Berdasarkan daur hidupnya, Nontji (2002) mengelompokkan plankton
menjadi dua kelompok besar yaitu holoplankton (plankton tetap) dan
meroplankton (plankton sementara).
1. Holoplankton
Holoplankton (plankton tetap) adalah organisme yang sepanjang hidupnya tetap
sebagai plankton. Contoh dari kelompok ini adalah Chaetognatha dan Copepoda.
2. Meroplankton
Kehidupan plankton pada kelompok ini hanya terjadi pada tahap awal, yaitu pada
stadia telur dan larva. Sedangkan bila telah dewasa, hidup sebagai nekton atau
benthos seperti pada berbagai jenis ikan, cumi dan kerang-kerangan.
2.2 Perifiton
Perifiton atau aufwuch menurut Van Dam et al. (2002) adalah kompleks
biota akuatik sesil (imobil) terasosiasi dengan detritus yang menempel pada
substrat terendam, kompleks biota tersebut berupa campuran mikroalga,
cyanobacteria, heterotrophic mikroba, protozoa, dan detritus. Sedangkan menurut
Hill dan Webster (1982) perifiton adalah mikroalga penempel yang umumnya
merupakan sumber energi utama diperairan, keberadaannya sangat melimpah dan
memiliki peranan yang lebih besar dalam menentukan produktivitas primer
dibanding fitoplankton. Pada penelitian ini perifiton yang diamati merupakan
biota akuatik sesil yang merupakan sumber energi utama perairan.
Berdasarkan substrat penempelannya, perifiton dapat dibedakan atas: (1)
epipelik, yaitu perifiton yang menempel pada permukaan sedimen; (2) epifitik,
yaitu perifiton yang menempel pada permukaan tumbuhan; (3) epilitik, yaitu

7
perifiton yang menempel pada permukaan batuan; (4) epizoik, yaitu perifiton
yang menempel pada permukaan hewan (Wetzel, 1982).

BAB III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu,20 September 2017


pukul 15.00 WIB – selesai, bertempat di Laboratorium Manajemen Sumberdaya
Peraiaran, Fakultas Pertanian, Perikanan, dan Biologi, Universitas Bangka
Belitung.

3.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah pinset, wadah
(nampan), tissue, dan beberapa spesies lamun, dan rumput laut, serta alat tulis
seperti pensil dan buku gambar.

3.3 Cara Kerja

Beberapa spesies lamun dan rumput laut di ambil dari habitatnya.


Kemudian di masukkan masing-masing sample ke dalam kantong plastik. Berilah
label tiap-tiap wadah sample, dan beri nama tiap smple, serta dibawa ke
laboratorium untuk di amati. Gambar pada buku gambar secara lengkap ( akar,
batang, daun ). Selanjutnya lakukan identifikasi mulai dari filum sampai spesies .

8
BAB IV. HASIL & PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.2 Pembahasan

9
BAB V. SIMPULAN & SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan pratium yang telah di laksanakan, dapat di simpulkan bahwa:


Lamun merupakan satu-satunya tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang
memiliki rhizoma, daun dan akar sejati yang hidup teredam di dasar laut. Lamun
mengkolonisasi suatu daerah melalui penyebaran buah (propagule) yang
dihasilkan secara seksual. Lamun tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang
seluruh proses kehidupan berlangsung di lingkungan perairan laut dangkal.
Sedangkan Rumput Laut merupakan jenis ganggang yang berukuran besar
(macroalgae) yang termasuk tanaman tingkat rendah dan termasuk divisi
thallophyta. Rumput laut memiliki sifat morfologi yang mirip, karena rumput laut
tidak memperlihatkan adanya perbedaan antara akar, batang dan daun walaupun
sebenarnya berbeda. Bentuk-bentuk tersebut sebenarnya hanyalah thallus.

5.2 Saran
Adapun saran yang di sampaikan pada pratikum kali ini adalah, sebaiknya
sebelum melakukan pratikum terlebih dahulu membaca/memahami panduan
pratikum agar mudah memahami dan mengidentifikasi tiap spesies yang akan
diamati. Pengamatan hendaknya di lakukan dengan teliti, supaya tidak terjadi
kesalahan dalam memuat hasil dan pembahasan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Sitompul, S. 2000. Struktur Komunitas Perifiton di Sungai Babon Semarang.


Skripsi Universitas Diponegoro.

Widdyastuti, R. 2011. Produktivitas Primer Perifiton di Sungai Ciampea, Desa


Ciampea Udik, Bogor Pada Musim Kemarau 2010. Skripsi IPB. Bogor.

11

Anda mungkin juga menyukai