Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHUKUAN

1.1 Latar Belakang


Kota Tarakan merupakan kota kecil yang sangat unik. Penduduk asli kota
Tarakan adalah suku Tidung, akan terapi seiring berjalannya waktu, pendatang
dari kota lain mulai menempati kota Tarakan. Suku Tidung, suku Bugis, Suku
banjar, suku Mandar, suku Jawa, suku Duri merupakan suku dari beberapa yang
menempati kota Tarakan. Sehingga hal inilah yang menjadikan kota Tarakan
menjadi kota kecil yang memiliki kultur yang berbeda-beda. Adanya latar budaya
yang berbeda akan memunculkan suatu pemikiran untuk memperkenalkan
budaya, barang khas, atau bahkan makanan yang terdapat didaerah masing-
masing. Berbicara tentang makanan, maka hal ini akan menjadi peluang besar
bagi industry kecil untuk mengembangkan usaha produksi makanan.
Bakpao merupakan makanan asli Tionghoa, akan tetapi antara budaya
Indonesia dan budaya Tionghoa telah melebur kedalam berbagai aspek kehidupan
masyarakat terutama pada makanan, maka Indonesia menciptkan rasa baru
Bakpao dengan rasa Nusantara. Bakpao Arema pertama kali diproduksi di kota
Malang sebelum berpindah produksi di kota Tarakan. Dalam persaingan bisnis
bidang Bakpao Arema di Tarakan, persaingan pasar tidak begitu merajalela. Hal
ini karena produksi Bakpao Arema merupakan produksi pertama dan satu-satunya
di Tarakan dengan kebolehan rasa dan kualitasnya yang diragukan lagi.
Dalam persaingan bisnis kuliner Bakpao di era modern sekarang ini,
dibutuhkan adanya strategi-strategi yang memadai untuk dapat memperkenalkan
produksi di pasar luas. Bukan sekedar strategi pemasaran yang mampu
memaksimalkan laba rumah produksi, tetapi strategi produksi juga berperan
penting dalam memaksimalkan keuntungan. Keadaan yang demikian memaksa
produsen Bakpao Arema memutar otak agar tetap memperoleh keuntungan yang
maksimal. Setiap industri Bakpaoa A r e m a mempunyai merk dagang
mereka sendiri, misalnya seperti Bakpao Arema dalam penelitian kami yakni
BAKPAO AREMA FC EST 1987 yang ada di kota Tarakan.
Rumah Bakpao Arema FC Est 1987 ini merupakan suatu rumah produksi
yang bergerak di bidang industry. Pemasaran yang dilakukan oleh rumah
produksi Bakpao Arema FC Est 1987 ini ialah dengan system promosi dari
mulut kemulut, dan seiring waktu berlalu berita Rumah Produksi Bakpao Arema
menyebar luas di Masyarakat kota Tarakan, sehingga penawaran promosi melalui
media datang menghampiri (melalui media cetak berupa Koran dan melaui media
radio).
Kegiatan rumah produksi Bakpao Arema FC Est 1987 erat berkaitan dengan
keuntungan rumah produksi memasarkan produk. Berdasarkan masalah ini
metode simpleks diharapkan dapat memaksimalkan keuntungan dari produk
tersebut. Metode simpleks adalah metode yang biasanya digunakan untuk
memecahkan setiap permasalahan pada pemrogramman linear yang kombinasi
variabelnya terdiri dari tiga variabel atau lebih dimana secara sistematis
penyelesaian pemrograman linear dimulai dari suatu penyelesaian basis yang
fisibel ke penyelesaian dasar fisibel lainnya, yang dilakukan berulang-ulang
(iteratif) sehingga tercapai suatu penyelesaian optimum. Alasan utama
menggunakan sistem metode simpleks yakni ingin mencari thau maksimal
keuntungan dan menentukan kuantitas produk dari perusahaan Bakpao Arema
FC Est 1987 tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan pembahasan masalah di atas, perumusan masalah dalam
penelitian ini ialah:
(1) Bagaimana memodelkan masalah produksi ke dalam metode simpleks?
(2) Bagaimana penyelesain masalah tersebut dengan metode simpleks?
(3) Bagaimana menentukan kuantitas masing-masing produk untuk
memaksimalkan keuntungan?

1.3 Pertanyaan Penelitian


(1) Bagaimana sejarah berdirinya Bakpao Arema FC Est 1987?
(2) Berapa macam Produk yang di produksi, dan produk apa yang paling
unggul di pasaran?
(3) Berapa harga setiap produk?
(4) Apa saja komposisi setiap produk, dan berapa quantity serta harganya?
(5) Berapa persediaan bahan baku setiap harinya?
(6) Bagaimana sistem promosi yang diterapkan?
1.4 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah:
(1) Untuk memodelkan masalah produksi dengan metode simpleks.
(2) Untuk menyelesaikan permasalah tersebut dengan metode simpleks.
(3) Untuk menentukan kuantitas produksi setiap harinya demi memaksimalkan
keuntungan

Anda mungkin juga menyukai