Anda di halaman 1dari 2

BAB III

KESIMPULAN

A. Metabolisme Nitrogen
Nitrogen merupakan komponen penting pada protein dan asam nukleat
yang biasanya diserap dari tanah dalam bentuk sangat teroksidasi dan harus
reduksi oleh proses yang bergantung pada energi, sebelum bergantung menjadi
protein dan senyawa lain dalam sel. Nitrogen merupakan salah satu unsur
makro esensial yang dibutuhkan oleh tanaman. Tanaman menggunakan
nitrogen dalam proses pembentukan DNA, RNA, maupun protein sebagai
pembangun jaringan tubuh tumbuhan. Nitrogen dapat diserap tanaman dalam
bentuk nitrat dan amonium. Amonium adalah salah satu bentuk senyawa
nitrogen yang tidak dapat diakumulasikan dalam jaringan tumbuhan dalam
jangka waktu yang lama Senyawa ini dapat menghambat produksi ATP. Gejala
defisiensi nitrogen adalah tanaman tumbuh kerdil dan daunnya menjadi
kekuningan (klorosis).
Proses pereduksian nitrat menjadi amonium dapat terjadi dalam dua
reaksi yang berbeda yaitu yang dikatalis oleh nitrat reduktase dan pengubahan
nitrit menjadi NH4+ yang dikatalis oleh nitrit reduktase. Proses pengubahan
amonium menjadi senyawa organik terbagi atas 5 reaksi antara lain glutamine
sintetase, glutamat sintase, asparagin sintetase, transaminase, PEP
karboksilase.

B. Fotosintesis Dan Kemosintesis


Anabolisme adalah lintasan metabolisme yang menyusun beberapa
senyawa organic sederhana menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks.
Proses ini membutuhkan energy dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi
ini dapat berupa energi cahaya ataupun energy kimia. Yang menggunakan
energi cahaya adalah fotosintesis sedangkan yang menggunakan energi kimia
adalah kemosintesis.
41

Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan


atau energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis
bakteri dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan
bantuan energi cahaya matahari. Tahapan Fosotintesis adalah: a. Reaksi Terang
(Fotosistem I dan II), dan b.Siklus Calvin. Sedangkan.
Kemosintesis adalah konversi biologis satu molekul karbon atau lebih
(biasanya karbon dioksida atau metana), senyawa nitrogen dan sumber
makanan menjadi senyawa organik dengan menggunakan oksidasi molekul
anorganik (contohnya gas hidrogen, hidrogen sulfida) atau metana sebagai
sumber energi, daripada cahaya matahari, seperti pada fotosintesis. Dalam
penjelasan yang lebih sederhana, kemosintesis adalah anabolisme yang
menggunakan energi kimia. Energi kimia yang digunakan pada reaksi ini adalah
energi yang dihasilkan dari suatu reaksi kimia, yaitu reaksi oksidasi.
Selain reaksi diatas, juga terdapat fotorespirasi, dimana fotorespirasi
adalah proses respirasi yang berlangsung sangat cepat dan terjadi pada organ
fotosintesis yang terpapar sinar matahari dan bergantung sepenuhnya pada
cahaya. Pada peristiwa ini RuBP mengikat O2 dan menghasilkan CO2 amoniak
(NH3) melalui jalur Gliserat dan Glikolat dan berlangsung pada saat ada sinar
matahari bersamaan dengan peristiwa fotosintesis.
Reaksi Fotorespirasi ini kurang efektif, karena membuang-buang
energi, Sehingga sejumlah tumbuhan mengembangkan mekanisme untuk
mencegah fotorespirasi. Untuk menekan fotorespirasi, tumbuhan C4
mengembangkan strategi ruang dengan memisahkan jaringan yang melakukan
reaksi terang (sel mesofil) dan reaksi gelap (sel selubung pembuluh, atau
bundle sheath). Sel-sel mesofil tumbuhan C4 tidak memiliki Rubisco. Strategi
yang diambil tumbuhan CAM bersifat waktu (temporal), yaitu memisahkan
waktu untuk reaksi terang (pada saat penyinaran penuh) dan reaksi gelap (di
malam hari).

Anda mungkin juga menyukai