Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

ANALISA KASUS

Seorang anak perempuan datang dengan keluhan batuk sejak 1 minggu,


nafsu makan menurun dan penurunan berat badan, dan pada pemeriksaan fisik
didapatkan mata cekung dan baggy pants pada anak dan menurut grafik KMS
anak berada dibawah garis merah yang hal ini menunjukkan bahwa anak
mengalami gizi buruk/ KEP tipe marasmus. Hal ini sesuai dengan teori yang
menjelaskan bahwa gejala klinis gizi buruk tipe marasmus yaitu muka seperti
orang tua (Old Face), baggy pants, perut membuncit atau cekung dengan
gambaran usus yang jelas, rambut mudah patah dan kemerahan, cengeng, rewwl
dan sebagainya. Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang didapatkan keluhan pasien batuk dan penurunan nafsu makan sejak
usia 1 tahun, hal ini juga didukung oleh peningkatan leukosit yaitu 15.300 mm 3
yang menandakan adanya suatu proses infeksi. Hal ini sesuai dengan teori bahwa
anak yang mengalami gizi kurang akan mengalami penurunan daya tahan tubuh
sehingga gampang terjadinya infeksi.

Pada kasus ini anak didiagnosis dengan malnutrisi energi protein tipe
marasmus, padahal dari anamnesis dan pemeriksaan fisik juga ditemukan adanya
riwayat batuk dan terdengar ronchi pada saat dilakukan auskultasi pada paru anak.
Sehingga diagnosis pada pasien ini ditambahkan bronkopneumonia. Pada usia 1
tahun 6 bulan anak belum mampu duduk sendiri, sesuai dengan teori dan grafik
milestone seharusnya anak umur 1 tahun 6 bulan sudah dapat berlari dan menaiki
tangan, pada anak tersebut seharusnya pada usia 6 bulan sudah dapat duduk tanpa
berpengangan atau bertumpu. Hal ini sesuai dengan teori bahwa anak yang
mengalami kekurangan gizi mengakibatkan terhambatnya tumbuh kembang anak

Adapun mengatasi keluhan pasien maka dapat kita berikan antibiotik


ceftriaxone IV 2 x 300 mg dan antibiotik kloramfenikol IV 2 x 150 mg untuk
membunuh bakteri yang sedang menginfeksi pasien. Sebenarnya pemberian

47
injeksi antibiotik ceftriaxone tidak diperlukan karena injeksi antibiotik
kloramfenikol sebagai first line antibiotik gizi buruk masih efektif untuk
membunuh bakteri gram positif dan negatif. Pada hari ke-6, hasil laboratorium
anak menunjukkan adanya perbaikan, didapatkan leukosit 8.900/mm 3. Oleh
karena itu pada hari ke-6 seharusnya injeksi antibiotik dihentikan.

IVFD (Intra Venous Fluid Drop) D5% untuk membantu nutrisi pasien
secara intravena dikarenakan anak sulit untuk makan secara oral. Vitamin A dosis
tinggi diberikan 200.000 SI membantu memberikan nutrisi dan meningkatkan
daya tahan tubuh anak. Kemudian untuk perbaikan gizi pada anak, sebaiknya
pemberian F100 dimonitoring dengan serius sesuai standar penatalaksanaan gizi
buruk dari Kementrian Kesehatan RI supaya status gizi anak membaik dan berat
badan anak bertambah. Dan pada penatalakansanaan anak seharusnya
ditambahkan 10 langkah penting dalam penanganan gizi buruk yang terdiri dari 3
fase yaitu fase stabilisasi, transisi, dan rehabilitasi.

48

Anda mungkin juga menyukai