17 – 26
ABSTRACT. This study aims to determine the motivation and consumer behavior housewife
and working woman in buying industri leather craft in Yogyakarta as well as to determine
differences in motivation and behavior in both the consumer groups. By knowing the
motivation and behavior of the consumer businesses industry leather craft can determine
appropriate marketing strategy with the behavior of the market segment, so that could have
an impact on the success of the business. From the results of recent research indicates that
the information obtained by the two consumer groups are obtained from your friends as
much as 52%, the rest of the other. Consumer behavior based on the influence in the
purchase of leather, for the respondents indicate that employee that affect the purchase of
craft leather 56% from friends, 19% from advertising, 17% from relation and 8% of the
others. As for the housewife respondents shows that 32% of a friend, 32% of siblings, 24%
from advertising and 12% from others. Consumer motivation in buying leather by the price
factor of employee respondents showed a mean of 3.52 and respondents housewife at 3.53
which means it is very strong. Consumer motivation in buying leather craft design based on
factors of employee respondents showed a mean 2.84 and respondents housewife at 3.11
which means strong. Consumer motivation in buying leather by the quality factor of employee
respondents and respondents showed a mean of 2.68 by 2.82 housewife meaning strong.
There is no difference between the consumer motivation housewife and employee
I. PENDAHULUAN
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah daerah tujuan wisata kedua setelah Bali.
Hal ini merupakan potensi pasar untuk industri pariwisata yang berdampak pada luasnya
pasar hasil kerajinan yang menjadi buah tangan para wisatawan. Industri kerajinan kulit
merupakan komoditas khas budaya daerah khususnya Yogyakarta. Jenis produk hasil industri
kerajinan kulit yang dihasilkan oleh perajin daerah Yogyakarta meliputi tas, sepatu, dompet,
ikat pinggang dan sebagainya. Sementara industri yang mengolah bahan baku kulit di
Yogyakarta bermacam macam, antara lain perusahaan barang-barang kulit, perusahaan kulit
sungging atau hiasan kulit.
Dalam penelitian ini akan difokuskan pada perilaku konsumen secara mikro khususnya
kalangan wanita dewasa yang lebih dominan dalam menentukan keputusan pembelian produk
kerajinan kulit. Kaum wanita biasanya lebih memiliki motivasi yang tinggi dalam membeli
khususnya produk produk fashion termasuk di dalamnya fashion yang berbahan baku kulit.
Kategori wanita dewasa dalam penelitian adalah wanita yang sudah berusia 18 tahun ke atas
(ibu rumah tangga dan karyawan), yang mempunyai kemampuan menentukan dan
mengambil keputusan sendiri untuk memilih, kemudian membeli atau tidak membeli produk
kerajinan kulit yang akan dipakainya. Pemilihan dan keputusan didasarkan pada
b. Produk
Produk adalah sesuatu yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari,
dibeli, digunakan/dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan/keinginan pasar yang
bersangkutan (Fandy Tjiptono, 2007)
Dalam mengembangkan suatu produk, perencanaan produk harus membagi produk
menjadi tiga tingkatan, yaitu :
a. Produk formal, yaitu obyek fisik atau jasa yang ditawarkan di pasar dengan karakteristik
kualitas, ciri, model, merk.
b. Produk inti, yaitu keguanaan dan manfaat yang dicari pembeli.
c. Produk menyeluruh, yaitu keseluruhan faedah yang diterima seseorang sewaktu membeli
produk formal.
c. Perilaku Konsumen
Seluruh aktifitas perusahaan pada akhirnya diarahkan kepada pemikiran pemikiran
tentang bagaimana suatu produk yang dihasilkan dapat dirasakan sebagai sebuah kebutuhan
oleh konsumen. Jika produk yang dihasilkan perusahaan bisa memberikan kepuasan kepada
konsumen maka dorongan atau motivasi konsumen untuk membeli produk tersebut akan
muncul, sehinga akan timbul tingkah laku konsumen untuk memenuhi kebutuhannya.
Secara definisi perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan
dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat
dipengaruhi lingkungan (Philip Kotler, 2005). Perilaku Konsumen adalah tindakan yang
langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa,
termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini (Nugroho J Setiadi,
2003).
2) Faktor Pribadi
Faktor pribadi dari setiap konsumen akan mempengaruhi juga keputusan pembelian
produk oleh konsumen tersebut. Faktor pribadi meliputi usia dan siklus hidup, pekerjaan,
kondisi ekonomi, gaya hidup seta kepribadian dan konsep diri.
3) Faktor Psikologis
Ada empat faktor dalam faktor psikologis yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan
keputusan pembelian akan sebuah produk.
1. Persepsi
Persepsi adalah suatu proses yang aktif dimana yang memegang peranan bukan hanya
stimulus yang mengenainya, tetapi ia juga dipengaruhi sebagai keseluruhan dengan
pengalaman-pengalaman, motivasi dan sikap yang relevan terhadap stimulus tersebut.
(Saparinah Sadli, 1977).
2. Belajar
Proses pembelian oleh konsumen sebenarnya juga merupakan suatu proses belajar.
Konsumen akan mengambil hikmah dari pengambilan keputusan dalam mengkonsumsi
suatu produk. Jika ternyata produk yang dikonsumsi itu mengecewakan, maka hal
tersebut tidak akan diulanginya lagi.
3. Kepercayaan dan sikap
M=
Dimana :
M = mean, f = frekwensi, x = bobot nilai dan N = jumlah jawaban pada semua
alternatif.
Semua instrumen penelitian diberikan bobot dengan pilihan :
Sangat Setuju 4, Setuju 3 Tidak setuju 2 dan Sangat Tidak Setuju 1
Berdasarkan bobot dari setiap jawaban tersebut dibuat kelas interval dengan
kriteria sebagai berikut:
Motivasi Sangat Kuat 3,25 < M ≤ 4
Motivasi Kuat 2,50 < M ≤ 3,25
Motivasi Lemah 1,75 < M ≤ 2,50
Motivasi Sangat Lemah 1,00 < M ≤ 1,75
x2 =
Dimana :
nij = frekwensi pengamatan dari baris i dan kolom j
eij = frekwensi yang diharapkan dari baris i dan kolom j
i = baris
j = kolom
Untuk mencari frekwensi yang diharapkan dari (eij) dengan formula :
eij =
Kurva chi-kuadrat :
Ho Ditolak
Ho Diterima
X2 : 0,05
Rumusan Hipotesis :
H0 = Tidak ada perbedaan motivasi konsumen ibu rumah tangga dengan
konsumen karyawati dalam membeli industri kerajinan kulit di
Yogyakarta.
H1 = Ada perbedaan motivasi konsumen ibu rumah tangga dengan konsumen
karyawati dalam membeli industri kerajinan kulit di Yogyakarta.
Kriteria pengujian :
H0 diterima apabila : x2 hitung ≤ x2 tabel
H0 ditolak apabila : x2 hitung > x2 tabel
4. Pengujian Hipotesis
a. Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji chi-kuadrat diperoleh nilai chi-
kuadrat tabel sebesar 7,815 sedang nilai chi-kuadrat hitung dari variabel harga
sebesar 1,424 menunjukkan bahwa H0 diterima karena x2 hitung < dari x2 tabel. Hal
ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan harga antara konsumen karyawati
dengan ibu rumah tangga dalam membeli industri kerajinan kulit dari faktor harga.
b. Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji chi-kuadrat diperoleh nilai chi-
kuadrat tabel sebesar 7,815 sedang nilai chi-kuadrat hitung dari variabel design
sebesar 5,968 menunjukkan bahwa H0 diterima karena x2 hitung < dari x2 tabel. Hal
ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan harga antara konsumen karyawati
dengan ibu rumah tangga dalam membeli industri kerjainan kulit dari faktor design.
c. Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji chi-kuadrat diperoleh nilai chi-
kuadrat tabel sebesar 7,815 sedang nilai chi-kuadrat hitung dari variabel kualitas
Basu swastha, 2002, Azas – azas Marketing, Edisi ketiga, Liberty, Yogyakarta
Jarwanto P.S. Pangestu Subagyo, 1994, Statistif Induktif, edisi kedua, BPFE, Yogyakarta
Marzuki, 2002, Metodologi Riset, edisi kedua, Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi UII,
Yogyakarta
Saparinah Sadli, Persepsi Sosial Mengeai Perilaku Menyimpang, 1977, Penerbit Bulan
Bintang, Jakarta