Anda di halaman 1dari 4

Berdasarkan Perda No 22 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Sukabumi disebutkan bahwa Kawasan industri adalah kawasan tempat


pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana
penunjang yang dikembangkan dan dikelola oleh perusahaan kawasan industri yang
telah memiliki izin usaha kawasan industri.

Sedangkan Kawasan peruntukan industri adalah bentangan lahan yang


diperuntukkan bagi kegiatan Industri berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah yang
ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

Dalam Pasal 99 No 22 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Sukabumi ini disebutkan : Kawasan peruntukan industri terdiri dari:

1. kawasan industri; dan


2. industri rumah tangga (home industry).
3. industri di luar Kawasan Industri; dan

Kawasan Industri sebagaimana dimaksud terdiri dari:

1. kawasan industri diperuntukan bagi industri besar;


2. kawasan industri berbasis kompetensi inti daerah (KIID); dan
3. kawasan industri tertentu untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Selanjutnya Industri di luar kawasan industri sebagaimana dimaksud berupa :

1. perusahaan industri yang menggunakan bahan baku dan/atau proses


produksinya memerlukan lokasi khusus;
2. perusahaan industri yang sudah menjalankan industri sebelum adanya
kawasan industri di Kabupaten; dan
3. industri mikro, kecil, dan menengah.

Industri rumah tangga sebagaimana dimaksud adalah kegiatan industri dengan


tenaga kerja paling banyak 4 (empat) orang.

Kawasan industri diperuntukan bagi industri besar terdiri atas:

1. Kawasan industri Ciambar di Kecamatan Ciambar seluas kurang lebih 711


(tujuh ratus sebelas) hektar dengan nama Kawasan Industri Ciambar (KICA)
terdiri dari : Kawasan Industri Ciambar I (KICA I) di Munjul seluas kurang
lebih 311(tiga ratus sebelas) hektar diperuntukan bagi pengembangan
agroindustri peternakan, industri listrik, permesinan, garment, dan sepatu;
dan Kawasan Industri Ciambar II (KICA II) di Cibunarjaya seluas kurang
lebih 400 (empat ratus) hektar diperuntukan bagi pengembanganindustri
alat berat, komponen mobil dan motor, peralatan elektronik dan kelistrikan.
2. kawasan industri Cikembar di Kecamatan Cikembar seluas kurang lebih 620
(enam ratus dua puluh) hektar dengan nama Kawasan Industri Cikembar
(KIC) terdiri dari : Kawasan Industri Cikembar I (KIC I ) di Cikembang seluas
220 (dua ratus dua puluh) hektar diperuntukan bagi pengembangan industri
kayu (furniture); Kawasan Industri Cikembar II (KIC II) di Cijambe 300 (tiga
ratus) hektar diperuntukan bagi pengembangan industri listrik, permesinan,
garment, sepatu dan pita/tali sepatu; dan Kawasan Industri Cikembar III
(KIC III) di Sukamulya seluas kurang lebih 100 (seratus) hektar
diperuntukan bagi pengembangan industri listrik, permesinan, garment,
sepatu dan pita/tali sepatu.
3. Kawasan Industri Gunungguruh di Kecamatan Gunungguruh seluas kurang
lebih 85 (delapan puluh lima) hektar diperuntukan bagi pengembangan
industri pertambangan (semen) dengan nama Kawasan Industri
Gunungguruh (KIG);
4. Kawasan Industri Palabuhanratu seluas kurang lebih 400 (empat ratus)
hektar di Kecamatan Palabuhanratu dan Kecamatan Simpenan dengan
nama Kawasan Industri Palabuhanratu (KIP) terdiri dari : Kawasan industri
Palabuhanratu I (KIP I) di Palabuhanratu seluas kurang lebih 100 (seratus)
hektar diperuntukan bagi pengembangan industri perikanan tangkap; dan
Kawasan Industri Palabuhanratu II (KIP II) di Loji Kecamatan Simpenan
seluas kurang lebih 300 (tiga ratus) hektar diperuntukan bagi industri hulu
dan atau hilir dan jasa kepelabuhanan.
5. Kawasan Industri Purabaya di Kecamatan Purabaya seluas kurang lebih
100 (seratus) hektar diperuntukan bagi pengembangan zona inti
agroindustri berbasis peternakan, dengan nama Kawasan Agro Industri
Peternakan Purabaya (KAIPP);
6. Kawasan Industri Cibitung di Kecamatan Cibitung seluas kurang lebih 120
(seratus dua puluh) hektar diperuntukan bagi pengembangan industri
pengolahan pasir besi dan batu besi, dengan nama Kawasan Industri Pasir
Besi Cibitung (KIPC); dan
7. Kawasan Industri Tegalbuleud di Kecamatan Tegalbuleud seluas kurang
lebih 60 (enam puluh) hektar diperuntukan bagi pengembangan industri
pengolahan pasir besi dengan nama Kawasan Industri Pasir Besi
Tegalbuleud (KIPT).
Jumlah perusahaan PMA dan PMDN yang beroperasi di Kabupaten Sukabumi pada
tahun 2014 mencapai 496 perusahaan dimana sebanyak 16 perusahaan asing dan
480 perusahaan dalam negeri.

Jumlah Perusahaan PMA dan PMDN Kabupaten Sukabumi Tahun 2014


Sektor PMA PMDN Jumlah

Industri 9 40 49

Pertanian 1 2 3

Peternakan 1 11 12

Perkebunan 0 1 1

Perikanan 0 0 0

Pertambangan 2 1 3

Pariwisata 0 8 8

Lainnya 3 417 420

TOTAL 16 480 496


Sumber : Kabupaten Sukabumi Dalam Angka, 2015

Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Sukabumi ternyata juga menunjukan


perkembangan yang cukup pesat. Menjadikan Palabuhan Ratu sebagai ibukotanya,
Kabupaten ini memiliki aneka macam produk Industri Kecil Menengah yang memiliki
nilai jual cukup tinggi di pasaran.

Berbatasan langsung dengan Kabupaten Bogor di bagian utara, Kabupaten Cianjur di


sebelah timur, Kabupaten Lebak di bagian barat, dan Samudera Hindia di sebelah
selatan, Daerah Sukabumi memiliki luas wilayah sekitar 3.934,47 km yang terbagi
menjadi 47 kecamatan dan membawahi sekitar 364 desa serta 3 kelurahan.

Tersedianya bahan baku yang melimpah dan dukungan potensi sumber daya manusia
yang kreatif, menjadikan sektor Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten
Sukabumi berkembang cukup pesat beberapa tahun belakangan ini. Bahkan, produk
- produk Industri Kecil Menengah (IKM) yang dihasilkan para pelaku usaha tidak
hanya diminati pasar lokal, namun juga mulai merambah pasar nasional dan juga
menembus pasar ekspor ke beberapa negara tetangga.

Potensi Industri besar di wilayah Kabupaten Sukabumi berjumlah 121 unit usaha
dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 30.001 orang dan jumlah sentra industri
kecil sebanyak 241 sentra yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Sukabumi
sedangkan untuk potensi Industri Kecil Menengah dan Industri rumah tangga di
wilayah Kabupaten Sukabumi sebanyak 18.778 unit usaha dengan menyerap tenaga
kerja sebanyak 61.061 orang. Hal ini mengingat peranan industri kecil cukup besar
terhadap pembangunan di wilayah Kabupaten Sukabumi. Walaupun demikian masih
banyak kendala yang menghambat perkembangan industri kecil diantarnya adalah
kurang dikenalnya sentra - sentra potensial industri kecil menengah dan kurangnya
promosi industri yang ada di Kabupaten Sukabumi.

Anda mungkin juga menyukai