Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk

menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul di suatu

tempat tertentu. Pesan film pada komunikasi massa dapat berbentuk apa saja

tergantung dari misi film tersebut. Akan tetapi, umumnya sebuah film dapat

mencakup berbagai pesan, baik itu pesan pendidikan, hiburan dan informasi. Pesan

dalam film adalah menggunakan mekanisme lambang – lambang yang ada pada

pikiran manusia berupa isi pesan, suara, perkataan, percakapan dan sebagainya.

Film juga dianggap sebagai media komunikasi yang ampuh terhadap massa

yang menjadi sasarannya, karena sifatnya yang audio visual, yaitu gambar dan suara

yang hidup. Dengan gambar dan suara, film mampu bercerita banyak dalam waktu

singkat. Ketika menonton film penonton seakan-akan dapat menembus ruang dan

waktu yang dapat menceritakan kehidupan dan bahkan dapat mempengaruhi audiens.

Pada dasarnya film dapat dikelompokan ke dalam dua pembagian dasar,

yaitu kategori film cerita dan non cerita. Pendapat lain menggolongkan menjadi film

fiksi dan non fiksi. Film cerita adalah film yang diproduksi berdasarkan cerita yang

dikarang, dan dimainkan oleh aktor dan aktris. Pada umumnya film cerita bersifat

komersial, artinya dipertunjukan di bioskop dengan harga karcis tertentu atau diputar

di televisi dengan dukungan sponsor iklan tertentu.


Film non cerita adalah film yang mengambil kenyataan sebagai subyeknya,

yaitu merekam kenyataan dari pada fiksi tentang kenyataan. (Sumarno, 1996:10). La

La Land adalah sebuah film bergenre musikal yang disutradarai dan ditulis oleh

Damien Chazlle yang sebelumnya telah dikenal dengan film jazz Whiplash (2014). La

La Land (2016 ) bercerita tentang dua sejoli Mia ( Emma Stone ) dan Sebastian (Ryan

Gosling ) yang sama-sama mengejar impian di los Angeles.

Di sebuah jalan tol Los Angeles yang macet, Mia (Emma Stone), seorang

barista studio yang berambisi menjadi aktris, berlatih untuk audisi yang hendak

diikutinya. Ia lupa dengan lalu lintas di depannya sehingga terlibat perseteruan dengan

Sebastian (Ryan Gosling), seorang pianis jazz. Audisinya gagal untuk kesekian

kalinya. Pada saat yang sama, Sebastian kesulitan membayar tagihan rumahnya

sehingga terlibat perselisihan dengan adiknya, Laura (Rosemarie DeWitt), sebelum

berangkat ke restoran untuk bermain piano. Malam itu, tiga teman serumah Mia

berusaha membuat Mia ceria dengan mengundangnya ke sebuah pesta mewah di

Hollywood Hills. Karena mobil Mia diderek, ia terpaksa pulang berjalan kaki ke

apartemennya

Beberapa bulan kemudian, Mia melihat Sebastian lagi di sebuah pesta.

Sebastian sekarang menjadi pemain keyboard untuk band pop 1980-an. Ia iseng

meminta band tersebut memainkan lagu "I Ran (So Far Away)" oleh A Flock of

Seagulls. Setelah itu, keduanya jalan berdua mencari mobilnya masing-masing.

Mereka tidak suka bertemu satu sama lain, walaupun ada ketertarikan di antara

mereka.

Sebastian membawanya ke sebuah klub jazz dan menjelaskan kecintaannya

terhadap jazz serta impiannya untuk membuka klub sendiri. Ia juga menyuruh Mia
untuk terus mengejar impiannya menjadi aktris. Mereka mulai bersahabat. Sebastian

mengajaknya nonton Rebel Without a Cause di bioskop. Saat bersiap-siap nonton

bersama Sebastian, Greg (Finn Wittrock), kekasihnya, tiba-tiba muncul dengan

rencana makan malam. Mia mau tidak mau makan malam bersama Greg dan adiknya.

Ia merasa tidak cocok di antara mereka dan buru-buru pergi ke bioskop. Ia bertemu

Sebastian ketika filmnya dimulai. Mereka hendak berciuman, tetapi tidak jadi karena

filmnya gagal diputar. Mia dan Sebastian mengakhiri kencan mereka di Griffith

Observatory dan menari bersama.

Setelah beberapa kali gagal audisi, Mia memutuskan menulis drama monolog

pribadi berjudul So Long, Boulder City atas saran Sebastian. Sebastian menjadi

pemain rutin di klub jazz dan keduanya mulai menetap serumah. Sebastian bertemu

teman SMA-nya, Keith (John Legend), yang menawarkannya untuk menjadi pemain

keyboard di band jazz miliknya, The Messengers, dengan upah tetap. Sebastian

menerima tawaran tersebut, tetapi kecewa setelah mendengar musik-musiknya yang

dipengaruhi pop. Mia mendatangi salah satu konser mereka dan merasa tidak puas

karena ia tahu Sebastian tidak suka bermain musik seperti itu. Saat band tersebut

melakukan tur pertama, Mia menanyakan Sebastian soal keterlibatannya. Sebastian

mengaku bahwa ia mengira inilah yang diinginkan Mia darinya. Ia kemudian

mengkritik Mia karena hanya menyukainya ketika sukses. Karena merasa dihina, Mia

pergi.

Lima tahun kemudian, Mia sudah menjadi aktris terkenal, menikah dengan

lelaki lain (Tom Everett Scott), dan memiliki seorang putri. Suatu malam, suaminya

melihat sebuah klub jazz setelah pergi makan malam bersama. Mia melihat logo

"Seb's" yang ia rancang dan menyadari bahwa klub tersebut milik Sebastian. Setelah

memperkenalkan beberapa anggota band di klub jazz-nya, Sebastian melihat Mia di


antara para pengunjung. Ia mulai memainkan "Mia & Sebastian's Theme". Mia

membayangkan kehidupan yang bisa dinikmatinya bersama Sebastian setelah bertemu

di restoran Bill ("Epilogue"), kehidupan yang "seharusnya terjadi". Seusai lagu

tersebut, Mia dan suaminya pulang. Sebelum keluar, Mia dan Sebastian saling

bertatap muka dan tersenyum senang menyadari impian yang telah mereka wujudkan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian bagian latar belakang masalah di atas, maka penulis

mengidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:

1. Siapakah Sebastian Wilder

2. Bagaimana karakter Sebastian Wilder sebagai tokoh utama?

3. Apa yang membuat Sebastian menyukai Mia?

4. Perubahan apa yang Sebastian alami saat menjalani hari-harinya yang

ditemani oleh Mia?

5. Apa yang menyebabkan Sebastian mengkritik Mia, bahwa Mia hanya

menyukainya ketika sukses?

C. Pembatasan Masalah

Agar masalah dalam penelitian ini lebih spesifik, terukur, dan fokus.

Diperlukan adanya pembatasan masalah, maka dari banyaknya masalah yang dapat
diangkat, penulis akan membatasi masalah penelitian ini hanya pada masalah

karakteristik terhadap tokoh utama dalam film “La La Land”

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada pada bagian latar belakang masalah, identifikasi

masalah, dan pembatasan masalah di atas, masalah dalam penelitian ini dirumuskan

sebagai berikut: Bagaimana karakter tokoh utama dalam film “La La Land”?

E. Tujuan Penlitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, tujuan dari

penelitian ini adalah penulis ingin mengungkapkan karakter tokoh utama dalam film

“La La Land” yang telah di tulis oleh Damien Chazelle.

F. Kegunaan Penelitian

Hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk

hal-hal berikut:

1. Memberikan manfaat dalam kemampuan menganalisis film serta memperkuas

wawasan untuk meningkatkan apresiasi karya sastra bagi penulis, maupun

bagi pembaca

2. Dapat menambah ilmu pengetahuan kepada pembaca dan khususnya

mahasiswa program Bahasa Inggris, bahwa bidang ilmu pendidikan dapat

bekerjasama dengan bidang-bidang ilmu lain dalam mengapresiasikan karya

3. Membantu penulis dan pembaca untuk dapat memahami film “La La Land”
G. Sistematika Penulisan

Skripsi ini terbagi dalam 5 bagian. Pembagian ini dilakukan untuk

mempermudah dalam memahami tulisan tersebut. Berikut ini adalah pembagiannya:

BAB I Pendahuluan

Meliputi latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, tujuan

penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II Landasan Teori dan Kerangka Berpikir

Berisi tentang hakikat kesusastraan, hakikat fiksi, hakikat film, hakikat

karakter, serta hakikat tokoh dan penokohan. Teori-teori tersebut digunakan

sebagai dasar pijakan pembahasan skripsi.

BAB III Metodologi Penelitian

Terdiri dari pendekatan penelitian, teknik penelitian, populasi dan sampel,

instrument penelitian, dan teknik pengumpulan data.

BAB IV Hasil Penelitian

Terdiri dari deskripsi informasi penelitian, deskripsi temuan penelitian, dan

penafsiran dan uraian.

BAB V Penutup

Terdiri dari kesimpulan dan saran.

Anda mungkin juga menyukai