Dosen:
Budi Hartono, S.Si., M.K.M.
Disusun oleh:
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Sel mikroba yang ukurannya sangat kecil ini meupakan satuan struktur biologi.
Banyak mikroba yang terdiri dari satu sel saja (uniseluler), sehingga semua tugas
kehidupannya dibebankan kepada sel itu. Mikroba ada yang mempunyai banyak sel
(multiseluler).
Setelah ditemukan mikroskop elektron, dapat dilihat struktur halus di dalam sel
hidup, sehingga diketahui menurut perkembangannya selnya terdapat dua tipe jasad
yaitu:
Virus adalah jasad hidup yang bersifat parasit obligat, berukuran super kecil atau
submikroskopik. Virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Struktur virus
terutama terdiri dari bahan genetik. Virus bukan berbentuk sel dan tidak dapat
membentuk energi sendiri serta tidak dapat berbiak tanpa menggunakan jasad hidup
lain. Mikroorganisme terdiri dari bakteri, protoza, fungi dan virus.
Karakteristik Bakteri
1. Organisme prokariota (tidak memiliki membran inti sel) dan uniseluler (bersel
satu)
2. Pada umumnya bakteri berukuran sekitar 0,5 um. dan ada juga yang dapat
berukuran lebih yaitu sekitar 10-100 um. Contoh bakteri berukuran besar
adalah Epulopiscium fishelsoni (kurang lebih 0,5 mm), dan Thiomargarita
(kurang lebih 0.75 mm), sedangkan bakteri yang berukuran kecil
adalah Mycoplasma (kurang lebih 0.12 um).
3. Pada umumnya tidak berklorofil
4. Bentuk-bentuk sel bervariasi seperti basil (batang), kokus (bola), spirilum
(spiral), kokobasil (bulat dan batang), dan Vibrio (tanda baca koma)
5. Pada dinding sel bakteri tersusun atas mukopolisakarida dan peptidoglikan.
Peptodoglikan terdiri dari polimer besar yang tersusun atas N-asetil
glukosamin dan N-asetil muramat yang saling berikatan kovalen.
6. Sel bakteri memiliki kemampuan dengan dapat mensekresikan lendir ke
permukaan dinding sel dalam membentuk kapsul yang berfungsi sebagai
perlindungan.
7. Bakteri hidup dengan bebas atau parasit
8. Membran sitoplasma terdiri atas 8-10% fospolipid dan protein.
9. Dalam kondisi yang tidak menguntungkan, bakteri akan membentuk
endospora dengan fungsi perlindungan bakteri terhadap panas dan ganguan
alam
10. Bakteri ada yang bergerak dengan flagela dan ada juga yang bergerak dengan
berguling (tanpa flagela).
11. Dalam dinding sel bakteri tidak mengandung peptidoglikan yang hidup pada
lingkungan buruk (ektrim) seperti air panas, kawah, gambut. Sedangkan
bakteri yang mengandung peptidoglikan adalah bakteri yang hidupnya
kosmolipit.
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas
dibandingkan mahluk hidup yang lain. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang
hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang
menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang
membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme
uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik
(mikroskopis).
Protozoa
Fungi
Jamur (fungi) adalah kingdom pada domain Eukarya. Kingdom jamur mungkin berisi
lebih dari satu juta spesies, tetapi kurang dari 100.000 yang telah diidentifikasi.
Seperti yang ditunjukkan pada Gambar di bawah, jamur termasuk cendawan dan ragi
di samping musroom.
Kebanyakan jamur adalah organisme multiseluler, tetapi beberapa ada sebagai sel
tunggal. Jamur bersel tunggal yang dikenal sebagai ragi. Jamur menghabiskan
sebagian besar siklus hidup mereka dalam keadaan haploid. Mereka membentuk sel-
sel diploid hanya selama reproduksi seksual. Seperti sel-sel protista dan tanaman, sel-
sel jamur memiliki dinding sel. Tapi jamur adalah unik karena memiliki dinding sel
terbuat dari kitin bukan selulosa. Kitin adalah karbohidrat yang kuat yang juga
membentuk eksoskeleton (kerangka luar) dari serangga dan organisme terkait
lainnya. Karakteristik jamur secara umum antara lain sebagai berikut.
1. Dinding selnya terdiri dari zat kitin.
2. Tidak memiliki klorofil.
3. Bersifat heterotrof (saprofit, parasit, atau simbiotik).
4. Tubuhnya ada yang uniseluler dan ada juga yang multiseluler. Fungi
multiseluler tersusun atas benang-benanghifa membentuk anyaman yang
disebut miselium. Hifa ada yang bersekat (septum) ada yang tidak bersekat
(aseptum) sehingga mempunyai banyak inti yang disebut senositik.
5. Reproduksi secara aseksual dan seksual.
a. Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan kuncup (pada
khamir), fragmentasi, dan pembentukan spora aseksual (berupa
sporangiospora atau konidia).
b. Reproduksi secara seksual dengan konjugasi dan pembentukan spora
seksual (berupa zigospora, askospora, dan basidiospora).
6. Habitat fungi, yaitu di darat (terestrial) dan di tempat lembab.
Virus
Virus ukurannya sangat kecil dan dapat melalui saringan (filter) bakteri. Ukuran virus
umumnya 0,01-0,1 μ. Virus tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa. Untuk
melihat virus diperlukan mikroskop elektron. Sifat-sifat virus yang penting antara
lain:
Definisi tentang parasit sangat bervariasi dan tak ada definisi yang tepat, karna
definisi tentang parasit berdasarkan atas fakta-fakta yang ditemukan dan fakta adalah
kebenaran . definisi yang paling umum tentang parasit adalah suatu binatang atau
tumbuhan yang hidup dari pemberian inangnya. Arti kata parasit itu sendiri adalah
dekat makanan , dan kata tersebut tidak menunjukan pada arti penyakit.
J.V Van Beneden menyatakan, parasit adalah makhluk hidup yang hidupnya dari
pemberian tetangganya dan hanya menggunakan keuntungan yang diambil dari
tetangganya tersebut, tetapi parasit tersebut harus berhati-hati atas pengambilan
keuntungan tersebut karna bisa membahayakan parasitnya sendiri.
1. Tempat dan cara pengambilan makanan dari inangnya. Jika parasit itu
hidup pada permukaan luar dari tubuh inang, maka parasit itu disebut
ektoparasit. Contohnya: lintah, kutu anjing, kutu kucing, kutu manusia
dan kutu kerbau. Parasit-parasit tersebut mengambil makanan
dipermukaan luar tubuh inang atau mereka hidup pada kulit inang
sekaligus mengambil makanan dari permukaan luar tubuh inang mereka.
Jika parasit-parasit itu hidup di dalam tubuh inang, maka parasit itu
disebut endoparasit. Tempat-tempat yang didiami juga pada berbagai
alat-alat dan jaringan tubuh. Contonya :
a. Parasit Fakultatif Jika parasit itu dapat hidup bebas dan dapat juga
hidup sebagai parasit.
b. Parasit Obligat Jika parasit itu berdiam secara permanen di dalam
tubuh inang dan kehidupannya seluluhnya tergantung pada
inangnya.
c. Parasit Insidentil Jika parasit itu secara kebetulan bersarang di
dalam tubuh suatu inang yang biasanya tidak dihinggapinya.
d. Parasit Temporer jika parasit itu sebagian dari masa hidupnya
hidup bebas, dan sewktu-waktu mencari inang untuk mendapatkan
makanan.
e. Parasit Permanen Jika parasit itu tinggal pada permukaan atau di
dalam tubuh inang sejak permulaan sampai dewasa.
3. Sifat patogenitasnya
a. Parasit Patogen Jika parasit itu menyebabkan kerusakan pada
inang karena pengaruh mekanik, tranmekanik atau toksik.
b. Parasit Semu atau Koprozoik jika suatu spesies asing melewati
alat pencernaan (tractus digestivus) tanpa menyebabkan infeksi
pada manusia.
Sumber Mikrorganisme
Pengandung parasit yang dapat menjadi sumber infeksi bagi manusia dapat
bearasal dari tanah atau air yang terkontaminasi, Makanan yang mengandung stadium
infektif, yaitu stadium parasit yang dapat menginfeksi manusia; Arthropoda
penghisap darah ; binatang, baik peliharaan maupun binatang buas; tumbuhan air;
dari manusia lain ( dari seseorang ke orang lain) atau dapat berasal dari diri sendiri.
Tanah yang dikotori tinja manusia terutama sekali dapat bertindak sebagai
sumber infeksi dari beberapa jenis cacing, yaitu Ascaris lumbricoides,Trichuris
trichiura,cacing tambang(Necator americanus dan ancylostoma duodenale).
Stongyloides stercoralis.
Air dapat berisi kista amoeba,flagelata usus, telur Taenia solium, dan stadium
cercaria trematoda darah.Ikan air tawar dapat mengandung larva Diphyllobothrium
latum,beberapa trematoda usus dan hati. Sedangkan ketam dan udang batu dapat
mengandung trematoda paru-paru.Arthropoda penghisap darah menyebarkan parasit-
parasit malaria (plasmodium sp), Leishmania, Trypanosoma, filaria.Herbivora dapat
merupakan sumber infeksi dari Trichostrongylus spp.
2. Media Transmisi
Vector – borne
Sebagai media perantara penularan adalah (vektor)serangga,yang
memindahkan mikroba patogen ke pejamu dengan cara sebagai berikut :
1. Cara mekanis
Pada kaki serangga melekat kotoran/sputum (mikroba patogen), lalu
hinggap pada makanan dan minuman , dimana selanjutnya akan masuk
kedalan saluran cerna penjamu.
2. Cara biologis
Sebelum masuk kedalam tubuh pejamu ,mikroba mengalami siklus
perkembanganbiakan terlebih dahulu di dalam tubuh vektor.setelah itu
mikroba dipindahkan ke tubuh pejamu melalui gigitan.
Food borne
Makanan dan minuman adalh media perantara yang cukup efektif untuk
menyebarnya mikroba patogen ke pejamuyaitu melalui pintu masuk
saluran cerna
Water borne
Tersedianya air bersih baik secara kuantitatif maupun kualitatif terutama
untuk kebutuhan rumah sakit adalah mutlak.Kualitas air meliputi aspek
fisik,kimiawi, dan bakteriologis, diharapkan terbebas dari mikroba
patogen sehingga aman untuk dikonsumsi.
Air borne
Udara sangat mutlak diperlukan oleh setiap orang, namun adanay udara
yang terkontamunasi oleh mikroba patogen sangat sulit untuk di deteksi.
Mikroba patogen dalam udara masuk ke saluran napas penjamudalam
bentuk droplet nuclei yang di keluarkan oleh penerita saat batuk atau
bersin
1) Saluran pernapasan
Lokasi masuknya adalah melewati mukosa traktus respiratorius dengan
cara inhalasi melalui droplets
2) Saluran pencernaan
Lokasi masuknya adalah malalui mukosa traktus digestivus melalui
makan dari mulut hingga kearah distal pada usus.Karena masuknya lewat
mukosa traktus digestivus, maka penyakitnya disebut sebagai kelompok
food-born diseases and water –born diseases.
3) Baik melalui kulit yang terpajan maupun yang tidak pada epitel .Invasi
bisa terjadi melalui :
Gigitan nyamuk pada kulit intak. Melalui anopheles(malaria) atau aedes
aegypti (demam berdarah)
Akibat trauma terbuka yang menybabkan kulit tidak intak pada
kecelakaan(misal:tetanus)
Karena injeksi pada kulit intak secara intra-kutan contohnya
Hepatitis,AIDS
D. Patogenisitas Mikroorganisme dan Parasit, Serta Penyakit yang
Ditimbulkan
Mekanisme Patogenisitas
Mikroorganisme yang secara tetap terdapat pada permukaan tubuh bersifat
komensal. Pertumbuhan pada bagian tubuh tertentu bergantung pada faktor -faktor
biologis seperti suhu, kelembapan dan tidak adanya nutrisi tertentu serta zat -zat
penghambat. Keberadaan flora tersebut tidak mutlak dibutuhkan untuk kehidupan
karena hewan yang dibebaskan (steril) dari flora tersebut, tetap bisa hidup. Flora yang
hidup di bagian tubuh tertentu pada manusia mempunyai peran penting dalam
mempertahankan kesehatan dan hidup secara normal. Beberapa anggota flora tetap di
saluran pencernaan mensintesis vitamin K dan penyerapan berbagai zat makanan.
Flora yang menetap diselaput lendir (mukosa) dan kulit dapat mencegah
kolonialisasi oleh bakteri patogen dan mencegah penyakit akibat gangguan bakteri.
Mekanisme gangguan ini tidak jelas. Mungkin melalui kompetisi pada reseptor atau
tempat pengikatan pada sel penjamu, kompetisi untuk zat makanan, penghambatan
oleh produk metabolik atau racun, penghambatan oleh zat antibiotik atau bakteriosin
(bacteriocins). Supresi flora normal akan menimbulkan tempat kosong yang
cenderung akan ditempati oleh mikroorganisme dari lingkungan atau tempat lain pada
tubuh. Beberapa bakteri bersifat oportunis dan bisa menjadi patogen. Selain itu,
diperkirakan bahwa stimulasi antigenik dilepaskan oleh flora adalah penting untuk
perkembangan sistem kekebalan tubuh normal.
Sebaliknya, flora normal juga dapat menimbulkan penyakit pada kondisi
tertentu. Berbagai organisme ini tidak bisa tembus (non-invasive) karena hambatan-
hambatan yang diperankan oleh lingkungan. Jika hambatan dari lingkungan
dihilangkan dan masuk le dalam aliran darah atau jaringan, organisme ini mungkin
menjadi patogen.
Streptococcus viridians, bakteri yang tersering ditemukan di saluran nafas
atas, bila masuk ke aliran darah setelah ekstraksi gigi atau tonsilektomi dapat sampai
ke katup jantung yang abnormal dan mengakibat kan subacute bacterial
endocarditis. Bacteroides yang normal terdapat di kolon dapat menyebabkan
peritonitis mengikuti suatu trauma Spesies Bacteroides merupakan flora tetap yang
paling sering dijumpai di usus besar dan tidak membahayakan pada tempat tersebut.
Tetapi jika masuk ke rongga peritoneum atau jaringan panggul bersama dengan
bakteri lain akibat trauma, mereka menyebabkan supurasi dan bakterimia.
Terdapat banyak contoh tetapi yang penting adalah flora normal tidak
berbahaya dan dapat bermanfaat bagi tubuh inang pada tempat yang seharusnya atau
tidak ada kelainan yang menyertainya. Mereka dapat menimbulkan penyakit jika
berada pada lokasi yang asing dalam jumlah banyak dan jika terdapat faktor-faktor
predisposisi.
2. Spesifik kepatuhan
Kebanyakan bakteri dapat menjajah suatu jaringan karena mereka dapat
mematuhi bahwa situs dalam jaringan atau cara tertentu yang melibatkan interaksi
kimia yang saling melengkapi antara dua permukaan. Khusus biokimia kepatuhan
melibatkan interaksi antara komponen permukaan bakteri (ligan atau adhesins) dan
molekul reseptor sel inang. Komponen bakteri yang menyediakan molekul adhesins
adalah bagian dari kapsul mereka, fimbriae, atau dinding sel. Reseptor pada sel
manusia atau jaringan molekul glikoprotein biasanya terletak pada host permukaan
sel atau jaringan.
3. Biofilm pembentukan.
Beberapa bakteri asli mampu membangun biofilm pada permukaan jaringan,
atau mereka mampu menjajah sebuah biofilm dibangun oleh spesies bakteri lain.
Banyak biofilm adalah campuran mikroba, walaupun salah satu anggota bertanggung
jawab untuk menjaga dan biofilm dapat mendominasi. Biofilm biasanya terjadi ketika
salah satu spesies bakteri atase khusus atau non spesifik ke permukaan, dan kemudian
mengeluarkan lendir karbohidrat (exopolymer) yang imbeds menarik bakteri dan
mikroba lain ke biofilm untuk perlindungan atau keuntungan nutrisi. Biofilm klasik
yang melibatkan komponen flora normal rongga mulut adalah pembentukan plak gigi
pada gigi. Plak adalah biofilm dibangun secara alami, di mana konsorsium bakteri
dapat mencapai ketebalan 300-500 sel pada permukaan gigi. Ini subjek akumulasi
gigi dan jaringan gingiva konsentrasi tinggi metabolit bakteri, yang mengakibatkan
penyakit gigi.
a. Radiasi
Radiasi mungkin sudah akrab di telinga kita, namun jarang kita ketahui secara
benar apa itu radiasi. Radiasi adalah energi yang bergerak dalam bentuk
gelombang atau partikel kecil dengan kecepatan tinggi. Secara alami, radiasi ada
pada sinar matahari. Sedangkan, radiasi yang dibuat manusia berada dalam
bentuk sinar-x, senjata nuklir, pembangkit listrik tenaga nuklir, dan pengobatan
kanker. Terdapat dua jenis radiasi, yaitu radiasi ion dan radiasi non-ion.
1. Radiasi ion
Radiasi ion dapat mempengaruhi atom yang terdapat dalam makhluk
hidup, sehingga paparan radiasi ion ini dapat menimbulkan risiko kesehatan
dengan merusak jaringan dan DNA dalam gen. Dengan cara merusak DNA
dalam sel tubuh inilah bagaimana radiasi ion dapat menyebabkan kanker.
Radiasi ion dapat menyebabkan kematian atau kelainan pada sel, dalam
waktu sementara maupun permanen. Paparan radiasi dalam jumlah besar
dapat menyebabkan penyakit bahkan kematian dalam hitungan jam atau hari.
Tanda-tanda Anda terkena penyakit akibat radiasi adalah mual, lemas, rambut
rontok, kulit terbakar, dan berkurangnya fungsi organ. Radiasi ion juga dapat
menyebabkan mutasi pada gen Anda, sehingga Anda dapat menurunkannya
kepada anak Anda. Radiasi ion ini dapat ditemukan dalam unsur-unsur
radioaktif, partikel kosmik dari luar angkasa, dan mesin sinar-x.
2. Radiasi non-ion
Anda setiap hari pasti menggunakan dan terpapar oleh radiasi non-ion ini.
Barang-barang elektronik yang Anda gunakan ternyata menghasilkan
radiasi non-ion. Kita dapat menemukan radiasi non-ion ini dalam
microwave, telepon seluler, stasiun televisi, radio, telepon nirkabel,
termasuk medan magnet bumi, kabel rumah tangga, dan peralatan listrik
lainnya.
b. Kebisingan
Kebisingan telah menjadi salah satu jenis pencemaran yang sangat
diperhatikan, karena berdampak terhadap kesehatan. Berbagai dokumen Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sepakat memasukkan dampak
kebisingan sebagai menu wajib dampak besar penting yang harus dikelola.
Sebagaimana kita ketahui, berbagai jenis kegiatan, tentu akan menghasilkan
dampak kebisingan dalam pelaksanaannya.
Beberapa pengertian dan pendapat tentang bising dan kebisingan antara lain :
Bahwa bising adalah campuran dari berbagai suara yang tidak dikehendaki
ataupun yang merusak kesehatan, saat ini kebisingan merupakan salah satu
penyebab “penyakit lingkungan” yang penting. Sedangkan kebisingan sering
digunakan sebagai istilah untuk menyatakan suara yang tidak diinginkan yang
disebabkan oleh kegiatan manusia atau aktifitas-aktifitas alam. Pengertian lain
menyebutkan bahwa bising adalah suara yang sangat komplek, terdiri dari
frekuensi- frekuensi yang acak yang berhubungan satu sama lain. Sedangkan
kebisingan adalah bunyi yang tidak dikehendaki sehingga mengganggu.
Pengertian kebisingan terkait tempat kerja menurut Kepmenaker No
51 tahun 1999 adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari
alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat
menimbulkan gangguan pendengaran. Kebisingan ditempat kerja adalah semua
bunyi-bunyi atau suara-suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-
alat produksi di tempat kerja.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 8/Menkes/Per/XI/1 987,
kebisingan adalah terjadinya bunyi yang tidak diinginkan sehingga mengganggu
dan atau dapat membahayakan kesehatan. Bising ini merupakan kumpulan nada-
nada dengan bermacam-macam intensitas yang tidak diinginkan sehingga
mengganggu ketentraman orang terutama pendengaran.
Berdasarkan frekuensi, tingkat tekanan bunyi, tingkat bunyi dan tenaga bunyi
maka bising dibagi dalam 3 kategori:
1. Occupational noise (bising yang berhubungan dengan pekerjaan) yaitu bising
yang disebabkan oleh bunyi mesin di tempat kerja, misal bising dari mesin
ketik.
2. Audible noise (bising pendengaran) yaitu bising yang disebabkan oleh
frekuensi bunyi antara 31,5 – 8.000 Hz.
3. Impuls noise (Impact noise = bising impulsif) yaitu bising yang terjadi akibat
adanya bunyi yang menyentak, misal pukulan palu, ledakan meriam,
tembakan bedil.
d. Getaran
Selain kebisingan di tempat kerja, getaran juga menjadi sumber masalah yang
dapat berpengaruh pada aspek kesehatan. Getaran adalah gerakan bolak-balik suatu
massa melalui keadaan setimbang terhadap suatu titik acuan, sedangkan yang
dimaksud dengan getaran mekanik adalah getaran yang ditimbulkan oleh sarana dan
peralatan kegiatan manusia (Keputusan Menteri negara Lingkungan Hidup Nomor
KEP-49/MENLH/1 1/1996).
Pengertian lain menyebutkan bahwa getaran ialah gerakan ossillatory/bolak-
balik suatu massa melalui keadaan setimbang terhadap suatu titik tertentu. Dalam
kesehatan kerja, getaran yang terjadi secara mekanis serta terbagi atas getaran seluruh
badan dan getaran tangan-lengan.
Besaran getaran dinyatakan dalam akar rata-rata kuadrat percepatan dalam
satuan meter per detik (m/detik2 rms). Frekuensi getaran dinyatakan sebagai putaran
per detik (Hz). Getaran seluruh tubuh biasanya dalam rentang 0,5 – 4,0 Hz dan
tangan-lengan 8-1000 Hz. Sedangkan efek getaran terhadap tubuh tergantung besar
kecilnya frekuensi yang mengenai tubuh.
1.Sumber Mikrorganisme
Pengandung parasit yang dapat menjadi sumber infeksi bagi manusia dapat
bearasal dari tanah atau air yang terkontaminasi, Makanan yang mengandung stadium
infektif , yaitu stadium parasit yang dapat menginfeksi manusia ;Arthropoda
penghisap darah ; binatang, baik peliharaan maupun binatang buas; tumbuhan air;
dari manusia lain ( dari seseorang ke orang lain) atau dapat berasal dari diri sendiri.
Tanah yang dikotori tinja manusia terutama sekali dapat bertindak sebagai
sumber infeksi dari beberapa jenis cacing, yaitu Ascaris lumbricoides,Trichuris
trichiura,cacing tambang(Necator americanus dan ancylostoma duodenale).
Stongyloides stercoralis.
Air dapat berisi kista amoeba,flagelata usus, telur Taenia solium, dan stadium
cercaria trematoda darah.Ikan air tawar dapat mengandung larva Diphyllobothrium
latum,beberapa trematoda usus dan hati. Sedangkan ketam dan udang batu dapat
mengandung trematoda paru-paru.Arthropoda penghisap darah menyebarkan parasit-
parasit malaria (plasmodium sp), Leishmania, Trypanosoma, filaria.Herbivora dapat
merupakan sumber infeksi dari Trichostrongylus spp.
b. Media transmisi
Vector – borne
Sebagai media perantara penularan adalah (vektor)serangga,yang
memindahkan mikroba patogen ke pejamu dengan cara sebagai berikut :
a. Cara mekanis
Pada kaki serangga melekat kotoran/sputum (mikroba patogen), lalu
hinggap pada makanan dan minuman , dimana selanjutnya akan masuk
kedalan saluran cerna penjamu.
b. Cara biologis
Sebelum masuk kedalam tubuh pejamu ,mikroba mengalami siklus
perkembanganbiakan terlebih dahulu di dalam tubuh vektor.setelah itu
mikroba dipindahkan ke tubuh pejamu melalui gigitan.
Food borne
Makanan dan minuman adalh media perantara yang cukup efektif untuk
menyebarnya mikroba patogen ke pejamuyaitu melalui pintu masuk
saluran cerna
Water borne
Tersedianya air bersih baik secara kuantitatif maupun kualitatif terutama
untuk kebutuhan rumah sakit adalah mutlak.Kualitas air meliputi aspek
fisik,kimiawi, dan bakteriologis, diharapkan terbebas dari mikroba
patogen sehingga aman untuk dikonsumsi.
Air borne
Udara sangat mutlak diperlukan oleh setiap orang, namun adanay udara
yang terkontamunasi oleh mikroba patogen sangat sulit untuk di deteksi.
Mikroba patogen dalam udara masuk ke saluran napas penjamudalam
bentuk droplet nuclei yang di keluarkan oleh penerita saat batuk atau
bersin
1. Saluran pernapasan
Lokasi masuknya adalah melewati mukosa traktus respiratorius dengan
cara inhalasi melalui droplets
2. Saluran pencernaan
Lokasi masuknya adalah malalui mukosa traktus digestivus melalui
makan dari mulut hingga kearah distal pada usus.Karena masuknya lewat
mukosa traktus digestivus, maka penyakitnya disebut sebagai kelompok
food-born diseases and water –born diseases.
3. Baik melalui kulit yang terpajan maupun yang tidak pada epitel .Invasi
bisa terjadi melalui :
Gigitan nyamuk pada kulit intak. Melalui anopheles(malaria) atau
aedes aegypti (demam berdarah)
Akibat trauma terbuka yang menybabkan kulit tidak intak pada
kecelakaan(misal:tetanus)
Karena injeksi pada kulit intak secara intra-kutan contohnya
Hepatitis,AIDS
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Madigan et al., 1995. Biology of microorganisms. Prentice Hall, Inc., New Jersey.
Schlegel, H.G., 1986. General microbiology. Cambridge University Press,
Cambridge.
Veratamala, Arinda. Apa yang terjadi pada tubuh jika terpapar radiasi?.
https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/apa-itu-bahaya-radiasi-dan-bagaimana-
cara-mengatasinya/. Diakses tanggal 24/9/2017