Anda di halaman 1dari 14

CASE REPORT

SEORANG LAKI-LAKI USIA 6 TH DENGAN POST REKONTRUKSI


MALUNION FRAKTUR SUPRACONDYLAR HUMERUS SINISTRA DAN
VOLKMAN ISKEMIK KONTRAKTUR SINISTRA

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu


Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik

Pembimbing : dr. Siswarni, Sp. KFR

Disusun Oleh :
Angga Nuralam S J5101700
Luthfi Hannan J510170
Nita Dewi N J510170052

KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI MEDIK
RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
CASE REPORT

SEORANG LAKI-LAKI USIA 6 TH DENGAN POST REKONTRUKSI


MALUNION FRAKTUR SUPRACONDYLAR HUMERUS SINISTRA DAN
VOLKMAN ISKEMIK KONTRAKTUR SINISTRA

Yang diajukan Oleh :

Angga Nuralam S J5101700


Luthfi Hannan J510170
Nita Dewi N J510170052

Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Pembimbing Ilmu Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi Medik Pendidikan Profesi Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Surakarta

Pembimbing
Nama : dr. Siswarni, Sp. KFR (.................................)

Dipresentasikan di hadapan
Nama : dr. Siswarni, Sp. KFR (.................................)

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I KASUS ......................................................................................... 4
A. Identitas Pasien ....................................................................... 4
B. Anamnesis ............................................................................... 4
C. Pemeriksaan fisik ................................................................... 5
D. Status lokalis ............................................................................ 10
E. Pemeriksaan Penunjang ............................................................ 10
F. Diagnosis ................................................................................. 11
G. Penatalaksanaan rehabilitasi medik......................................... 12
I. Edukasi ....................................................................................... 12
J. Prognosis ................................................................................... 12
BAB II PROYEKSI KASUS ...................................................................... 13

iii
BAB I
CASE REPORT

A. Identitas Pasien
Nama : An. AAS
Usia : 6 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku : Jawa
Alamat : Gombong
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Tanggal Masuk : 29 Oktober 2018
Tanggal Pemeriksaan : 1 November 2018

B. Anamnesis
1. Keluhan Utama
Tangan kiri sulit digerakkan.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluhkan tangan kiri sulit digerakkan. Keluhan disertai
dengan nyeri apabila terjadi perubahan posisi. Keluhan dirasakan sejak
sekitar satu bulan yang lalu. Awalnya pasien terjatuh dari sepeda dengan
posisi tangan tertimpa sepeda. Kemudian pasien dibawa oleh orang tuanya
ke sangkal putung. Dari sangkal putung, dua hari kemudian tangan pasien
mengalami bengkak dan nyeri. Lalu orang tua pasien membawa pasien
untuk berobat kedokter. Dari dokter tersebut pasien dilakukan pemeriksaan
rontgen tangan yang sakit tersebut. Dari hasil rontgen tersebut, dokter
mengatakan bahwa pasien mengalami patah tulang dan harus dilakukan
oprasi. Namun karena keterbatasan biaya, maka orang tua pasien
memeriksakan pasien ke sangkal putung kembali. Kemudian pasien rutin
menjalani terapi di sangkal putung tersebut sekitar 8 kali. Keluhan
bengkak dan nyeri menghilang. Namun ujung jari-jari pasien dirasakan

4
kaku dan sulit digerakkan. Dan pada bagian siku pasien mengatakan tidak
dapat maksimal apabila ditekuk.
Kemudian orang tua pasien memeriksakan pasien ke dokter kembali.
Dari dokter tersebut pasien dirujuk ke RS PKU Gombong. Setelah pasien
periksa di RS, dokter bedah RS tersebut merujuk pasien ke RSO Solo.
Kemudian pasien berobat ke RSO dan pasien mulai opname pada tanggal
29 November. Dan dilakukan oprasi pada tanggal 30 November.

3. Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat trauma pada pasien diakui, riwayat hipertensi disangkal,
riwayat diabetes disangkal, riwayat alergi obat disangkal.

4. Riwayat Penyakit Keluarga


Keluhan yang sama disangkal, riwayat hipertensi disangkal, riwayat
diabetes disangkal, riwayat alergi obat disangkal.

5. Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien merupakan seorang pelajar SD. Ayah pasien merupakan
seorang wiraswasta. Dan ibu pasien adalah seorang ibu rumah tangga.
Pasien merupakan pasien BPJS PBI. Kesan sosial ekonomi cukup.

6. Harapan
Pasien berharap dapat sembuh dari sakitnya dan dapat beraktifitas
seperti semula.

C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
a. Kesadaran : Compos mentis (E4V5M6)
b. Berat Badan : 20 kg
c. Tinggi Badan : 115 cm
d. Indeks Massa Tubuh : Ideal

5
e. VAS :5
f. Gait : Tidak dapat dievaluasi
g. Postur : Tidak dapat dievaluasi

2. Tanda Vital
a. Tekanan Darah : 100/60 mmHg
b. Nadi : 90x/menit
c. Suhu : 36,5 C
d. Pernapasan : 20x/menit

3. Kepala
Normocephale, Konjungtiva anemis (-/-), Sclera icteric (-/-), Devias
iseptum nasi (-/-), bibir sianosis (-/-)

4. Leher
Kelenjar getah bening tidak membesar, deviasi trakea (-), kelenjar
tiroid tidak membesar.

5. Thorax

Paru Hasil

Bentuk normal, pengembangan paru simetris, tidak ada


Inspeksi
retraksi dinding dada

Palpasi Fremitus raba simetris

Perkusi Sonor di paru kanan dan kiri

Terdengar suara dasar vesikular (+/+), RBB (-/-), Wheezing


Auskultasi
(-/-)

Jantung Hasil

6
Inspeksi Ictus cordis tampak di SIC V

Palpasi Ictus cordis tidak kuat angkat teraba mid clavicula

Batas Jantung :
Batas Kiri Jantung
• Atas : SIC II linea parasternalis sinistra
Perkusi • Bawah : SIC V
Batas Kanan Jantung
• Atas : SIC II linea parasternalis dextra
• Bawah : SIC V linea parasternalis dextra

Auskultasi BJ I/II murni, bising (-), gallop (-)

6. Abdomen

Abdomen Hasil

Bentuk sedikit cembung, tidak ada sikatriks,warna


Inspeksi
kecoklatan

Auskultasi Suara peristaltik normal, Suara tambahan (-)

Nyeri tekan (-) di kuadran kanan atas, hepatomegali (-),


Palpasi
splenomegali (-), undulasi (-),

Perkusi Pekak beralih (-), timpani (+)

7. Ekstremitas Superior
Dextra Sinistra
Gerak + +
Kekuatan Shoulder Shoulder
Fleksor :5 Fleksor :5
Ekstensor : 5 Ekstensor : 5
Abduktor : 5 Abduktor : 5
Adduktor : 5 Adduktor : 5

7
Elbow Elbow
Fleksor : 5 Fleksor : 3
Ekstensor : 5 Ekstensor : 4
Supinator : 5 Supinator : 4
Pronator : 5 Pronator : 4
Wrist Wrist
Fleksor : 5 Fleksor : 3
Ekstensor : 5 Ekstensor : 3
Manus Manus
Digiti I Digiti I
Abduktor : 5 Abduktor : 3
Adduktor : 5 Adduktor : 3
Oposisi : 5 Oposisi : 3
Fleksor MCP/IP : 5 Fleksor MCP/IP : 3
Ekstensor MCP/IP : 5 Ekstensor MCP/IP : 3
Digiti II-V Digiti II-V
Fleksor Fleksor
(MCP/PIP/DIP): 5 (MCP/PIP/DIP): 3
Ekstensor Ekstensor
(MCP/PIP/DIP): 5 (MCP/PIP/DIP): 3
Sensibilitas Normal Normal
Tonus Normal SDE
Trofi Eutrofi Eutrofi
Refleks Fisiologis +2 SDE
Refleks Patologis - -
ROM Shoulder Shoulder
Fleksi : 180° Fleksi : 180°
Ekstensi : 60° Ekstensi : 60°
Abduksi : 180° Abduksi : 180°
Adduksi : 45° Adduksi : 45°
Endorotasi : 70° Endorotasi : 70°
Eksorotasi : 90° Eksorotasi : 90°
Elbow Elbow
Fleksi : 150° Fleksi : SDE
Ekstensi : 0° Ekstensi : 0°
Forearm Forearm
Pronasi : 80° Pronasi : 80°
Supinasi : 80° Supinasi : 80°
Wrist Wrist
Ekstensi : 70° Ekstensi : SDE
Fleksi : 80° Fleksi : SDE
Abduksi : 20° Abduksi : SDE

8
Adduksi : 30° Adduksi : SDE

8. Ekstremitas Inferior
Regio Femur sinistra
Dextra Sinistra
Gerak + + (terbatas)
Kekuatan Hip Hip
Fleksor :5 Fleksor :5
Ekstensor : 5 Ekstensor :5
Abduktor : 5 Abduktor :5
Adduktor : 5 Adduktor :5
Knee Knee
Fleksor : 5 Fleksor :5
Ekstensor : 5 Ekstensor :5
Ankle Ankle
Dorso fleksor : 5 Dorso fleksor : 5
Plantar fleksor : 5 Plantar fleksor : 5
Tarsus Tarsus
Digiti I-V Digiti I-V
Fleksor : 5 Fleksor : 5
Ekstensor : 5 Ekstensor :5
Sensibilitas Normal Normal
Tonus Normal Normal
Trofi Eutrofi Eutrofi
Refleks Fisiologis + +
Refleks Patologis - -
ROM Hip Hip
Fleksi : 120° Fleksi : 120°
Ekstensi : 30° Ekstensi :30°
Abduksi : 45° Abduksi :45°
Adduksi : 30° Adduksi : 30°
Endorotasi : 45° Endorotasi : 45°
Eksorotasi :35° Eksorotasi :35°
Knee Knee
Fleksi :140° Fleksi : 140°
Ekstensi : 0° Ekstensi : 0°
Ankle Ankle
Dorsofleksi : 20° Dorsofleksi : 20°
Plantarfleksi : 50° Plantarfleksi: 50°

9
D. Status Lokalis
Regio brachii-antebrachii sinistra
Dextra Sinistra
Look Dbn Bekas operasi dibalut
elastic bandage, Udem
(+)
Feel Dbn Hangat (+), Nyeri
Tekan (+)
Movement ROM ROM
Fleksi :150° Fleksi : SDE
Ekstensi : 0° Ekstensi : SDE

E. Pemeriksaan Penunjang
1. Foto polos R.Brachii Sinistra

Kesan:
a. Struktur tulang tampak terjadi deformitas pada os humerus sinistra.

2. Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Rujukan

10
Hematologi
- Hemoglobin 11.7 11.5 – 15
- Hematokrit 45 37 – 47
- Leukosit 6800 4000 – 10000
- Eritrosit 5,1 3.5 – 5.5
- Trombosit 340.000 150.000 – 500.000
- Golongan Darah AB
Hemostasis
- Prothrombin 13.1 10 -14
- INR 1.03
- APTT 27.4 16 – 36
Imunoserologi
HbsAg Negatif

F. Resume
Seorang laki-laki 6 tahun datang dengan keluhan tangan kiri sulit digerakkan
akibat terjatuh dari sepeda sekitar satu bulan lalu. Pasien sudah dibawa kesangkal
putung untuk melakukan terapi. Namun keluhan yang dirasakan semakin
memberat dan orang tua pasien membawa pasien berobat ke RSO Prof. Dr R.
Soeharso Surakarta. Tanda-tanda vital: Tekanan darah 100/60 mmHg, nadi
90x/menit, respirasi 20x/menit, suhu badan 36,5oC. Status lokalis regio brachii-
antebrachii sinistra, look: luka bekas operasi tertutup elastic bandage, udem (+),
feel: nyeri tekan (+), hangat (+), move: ROM fleksi : SDE, ekstensi : SDE
G. Diagnosis

Diagnosis Medis : post rekontruksi malunion fraktur supracondylar humerus


sinistra dengan volkman iskemik kontraktur sinistra

Diagnosis Fungsional :

- Impairment : sistem musculoskeletal (supracondylar humerus sinistra)


- Disability : ADL (Activity Daily Living)

11
- Handicap : Pasien mendapatkan support dari keluarga.
H. Problem rehabilitasi medik
 Kontraktur
 ADL

I. Penatalaksanaan rehabilitasi medik


1. Edukasi
 Latihan Lingkup Gerak Sendi (LGS) aktif
 ADL dengan tangan kanan
2. Pre-post op
Fisioterapi = General exercise
3. Meningkatkan fungsi
Fisioterapi = Positioning upper extremity, Latihan ROM jari-jari
dan wrist sinistra, Gentle ROM exercise elbow sinistra, Isometric
exercise otot-otot lengan atas sinistra.
4. Terapi okupasi
Activity daily living (ADL)

J. Prognosis

a. Quo ad vitam : ad bonam

b. Quo ad sanationam : ad bonam

c. Quo ad funcionam : ad bonam

12
BAB II

PROYEKSI KASUS

Seorang laki-laki 6 tahun mengeluh tangan kiri sulit digerakkan.


Keluhan disertai dengan nyeri apabila terjadi perubahan posisi. Keluhan
dirasakan sejak sekitar satu bulan yang lalu. Awalnya pasien terjatuh dari
sepeda dengan posisi tangan tertimpa sepeda. Kemudian pasien dibawa
oleh orang tuanya ke sangkal putung. Dari sangkal putung, dua hari
kemudian tangan pasien mengalami bengkak dan nyeri. Lalu orang tua
pasien membawa pasien untuk berobat kedokter. Dari dokter tersebut
pasien dilakukan pemeriksaan rontgen tangan yang sakit tersebut. Dari
hasil rontgen tersebut, dokter mengatakan bahwa pasien mengalami patah
tulang dan harus dilakukan oprasi. Namun karena keterbatasan biaya,
maka orang tua pasien memeriksakan pasien ke sangkal putung kembali.
Kemudian pasien rutin menjalani terapi di sangkal putung tersebut sekitar
8 kali. Keluhan bengkak dan nyeri menghilang. Namun ujung jari-jari
pasien dirasakan kaku dan sulit digerakkan. Dan pada bagian siku pasien
mengatakan tidak dapat maksimal apabila ditekuk.
Kemudian orang tua pasien memeriksakan pasien ke dokter kembali.
Dari dokter tersebut pasien dirujuk ke RS PKU Gombong. Setelah pasien
periksa di RS, dokter bedah RS tersebut merujuk pasien ke RSO Solo.
Kemudian pasien berobat ke RSO dan pasien mulai opname pada tanggal
29 November. Dan dilakukan oprasi pada tanggal 30 November.
Pasien tidak memiliki riwayat hipertensi, tidak memiliki riwayat
diabetes ataupun alergi obat. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan
umum baik, kesadaran compos mentis, tanda vital : Tekanan darah
100/60mmHg, nadi 90x/menit, suhu 36,5 C, pernapasan 20x/menit. Pasien
memiliki berat badan ideal. Pada kepala, paru, jantung, abdomen dan
ekstremitas superior pasien dalam keadaan normal. Pada ekstremitas
superior sinistra luka bekas operasi tertutup elastic bandage, udem (+),

13
nyeri tekan (+), hangat (+),dan ROM yang SDE. Sementara ekstremitas
superior dextra dalam batas normal.
Pada pasien diberikan edukasi untuk latihan lingkup gerak sendi
aktif, ADL dengan tangan kanan. Dan dianjurkan untuk fisioterapi general
exercise, meningkatkan fungsi dengan Latihan ROM jari-jari dan wrist
sinistra, Gentle ROM exercise elbow sinistra, Isometric exercise otot-otot
lengan atas sinistra. Dan juga diberikan terapi okupasi.

14

Anda mungkin juga menyukai