Anda di halaman 1dari 11

BAB I

DEFINISI

A. DALAM PANDUAN K3 KONTRUKSI DI RUMAH SAKIT AL-MULK


INI, YANG DIMAKSUD DENGAN :
1. Pekerjaan konstruksi adalah pekerjaan yang melibatkan berbagai unsur
keilmuan di antaranya, sumber daya manusia (tenaga kerja), teknologi yang
mencakup peralatan dengan metode kerja, dan disiplin ilmu sosial serta
sistem pengelolaan yang mendukung terlaksananya pekerjaan konstruksi.
2. Pekerjaan renovasi adalah : Tindakan dan upaya yang dilakukan pada saat
pekerjaan renovasi dan perbaikan gedung RSUD AL-MULK.

BAB II
RUANG LINGKUP

A. WAKTU PELAKSANAAN
Pekerjaan renovasi dan kontruksi di RSUD AL-MULK dilaksanakan sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan tahunan atau untuk pekerjaan renovasi
dilakasanakan sesuai dengan prioritas.

B. TEMPAT PELAKSANAAN
Pelaksanaan renovasi dan kontruksi dilakukan di lingkungan RSUD AL-MULK
dilakukan sesuai dengan jadwal yang sudah diatur dalam program kerja.

C. PENGERJAAN DAN PENGAWASAN


1. Untuk pengerjaan pemeliharaan rutin dilkakukan oleh unit maintenance
RSUD AL-MULK.
2. Untuk renovasi pekerjaan dapat dilakukan oleh internal RSUD AL-MULK
(unit maintenance atau bisa juga diserahkan pada pihak ke 3 ).
3. Untuk pekerjaan kontruksi dilakukan oleh pihak ke 3.
4. Pengawasan pekerjaan baik yang dilakukan oleh internal dan eksternal
dilakukan oleh Security untuk keamanan, Koordinator maintenance untuk

Panduan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Kontruksi RSUD AL-MULK 1


pengawasan teknis, K3RS untuk Keselamatan kerja dan PPIRS untuk
pengendalian infeksi.

BAB III
TATA LAKSANA

A. PEMELIHARAAN GEDUNG DAN BANGUNAN


Dalam rangka meningkatkan kualitas dalam bidang Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana Rumah Sakit maka perlu dilakukan pemeliharaan gedung untuk
menjamin keselamatan gedung dan bangunan. Hal ini untuk menunjang
terlaksananya Visi dan Misi serta terpeliharanya Bangunan secara terus menerus.
Pemeliharaan bangunan mencakup kegiatan pemeriksaan, kegiatan perbaikan
serta penggantian spare part.
Kegiatan ini di lakukan secara berkala sesuai dengan jadwal yang telah di susun.
Terselenggaranya kegiatan pemeliharaan bangunan harus di dukung oleh
personal serta peralatan–peralatan untuk memaksimalkan kinerja pemeliharaan
bangunan.

1. Tujuan Panduan
a. Untuk terciptanya keadaan bangunan yang layak pakai, aman dan baik bagi
pengguna yaitu pasien, pengunjung, karyawan dan vendor .
b. Memperpanjang usia bangunan
c. Dapat mendeteksi kerusakan bangunan secara lebih awal.
d. Dapat menurunkan biaya pemeliharaan karena kerusakan diketahui lebih
awal.

2. Sasaran Panduan
Pemeliharaan Gedung dan Bangunan adalah pemeliharaan yang dilakukan di
rumah sakit secara terus menerus sesuai dengan jadwal pemeliharaan
bangunan. Agar bangunan tetap baik dan selalu dalam kondisi siap pakai
maka di lakukan pemeliharaan dalam beberapa tahap:
a. Pengadaan peralatan kerja
b. Koordinasi dengan bagian-bagian / unit terkait yang ada di RSUD AL-
MULK Perencanaan dan pembuatan jadwal pelaksanaan pemeliharaan
bangunan.
c. Penerapan inventarisasi
d. Penyusunan laporan

Panduan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Kontruksi RSUD AL-MULK 2


3. Kegiatan pemeliharaan gedung dan bangunan meliputi :
a. Pemeliharaan lantai bangunan
Kegiatan pemeliharaan lantai bangunan adalah pekerjaan pembersihan,
pemeriksaan, perbaikan nat, keramik/ vinil/ marmer, penggantian keramik/
vinil/ marmer jika diperlukan.
Perbaikan dan penggantian nat, keramik, vynil, marmer dilakukan setiap
bulan oleh maintenance atau dikerjakan sesuai dengan kerusakan yang
dilaporkan K3RS, berdasarkan hasil inspeksi bulanan K3RS.
.
b. Pemeliharaan dinding bangunan
Kegiatan pemeliharaan dinding bangunan adalah pekerjaan pembersihan,
pemeriksaan, perbaikan, penggantian wallpaper, pengecatan dalam,
pengecetan luar jika diperlukan.
Perbaikan kerusakan seperti acian, plesteran, pengecetan noda atau
perbaikan kerusakan wallpaper dalam jumlah kecil dilakukan setiap bulan
oleh petugas maintenance. Pengecetan dalam, pengecetan luar gedung dan
penggantian wallpaper total dilakukan lima tahun sekali dilakukan oleh
pihak ketiga dibawah pengawasan maintenance dan IPSRS.

c. Pemeliharaan jendela
Kegiatan pemeliharaan jendela adalah pekerjaan pembersihan pemeriksaan,
perbaikan, penguncian dan penggantian bila diperlukan
Perbaikan kerusakan dan penguncian dilakukan sebulan sekali oleh petugas
maintenance berdasarkan WO dari user atau laporan IPSRS atau
berdasarkan laporan K3RS setiap bulan. Penggantian dilakukan sesuai
kebutuhan, bila kerusakan tidak dapat diperbaiki dan tidak dapat ditoleransi
maka penggantian dilakukan dengan segera.

d. Pemeliharaan plafon
Kegiatan Pemeliharaan Plafon adalah pekerjaan pembersihan, pemeriksaan
rangka, dan support plafon, perbaikan Cornis, pengecatan pada plafon dan
penggantian gypsum jika diperlukan.
Perbaikan dan pengecetan noda yang berukuran kecil dilakukan setiap
bulan oleh petugas maintenance berdasarkan WO dari user atau laporan
dari petugas IPSRS atau berdasarkan laporan inspeksi bulanan K3RS.
Namun untuk penggantian dilakukan sesuai kebutuhan dimana plafon yang

Panduan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Kontruksi RSUD AL-MULK 3


mengalami kerusakan atau bernoda yang dapat membahayakan pasien,
pengunjung ataupun staf rumah sakit dilakukan dengan segera.

e. Pemeliharaan pintu
Kegiatan Pemeliharaan pintu adalah pekerjaan pembersihan, pemeriksaan
daun pintu dan mor, perbaikan, dan penggantian pintu jika diperlukan.
Perbaikan kerusakan dilakukan setiap bulan oleh petugas maintenance,
berdasarkan WO dari user atau laporan dari petugas IPSRS atau
berdasarkan laporan inspeksi bulanan K3RS.

Penggantian dilakukan sesuai kebutuhan dimana pintu yang mengalami


kerusakan tidak bisa diperbaiki lagi dan dapat membahayakan pasien,
pengunjung ataupun staf rumah sakit dilakukan dengan segera.

f. Pemeliharaan toilet
Kegiatan Pemeliharaan toilet adalah pekerjaan pembersihan, pemeriksaan,
perbaikan, dan penggantian jika diperlukan.
Perbaikan kerusakan dilakukan setiap bulan oleh petugas maintenance
berdasarkan WO dari user atau laporan dari petugas cleaning service atau
berdasarkan laporan inspeksi bulanan K3RS .
Penggantian dilakukan sesuai kebutuhan dimana toilet yang mengalami
kerusakan tidak dapat diperbaiki lagi dan dapat membahayakan pasien,
pengunjung ataupun staf rumah sakit dilakukan dengan segera.

g. Pemeliharaan wastafel
Kegiatan Pemeliharaan wastafel adalah pekerjaan pembersihan,
pemeriksaan, perbaikan, dan penggantian jika diperlukan.
Kegiatan pembersihan dilakukan oleh petugas cleaning service setiap hari.
Perbaikan kerusakan dilakukan setiap bulan oleh petugas maintenance
berdasarkan WO dari user atau laporan dari petugas cleaning service atau
berdasarkan laporan inspeksi bulanan K3RS . Penggantian dilakukan sesuai
kebutuhan dimana toilet yang mengalami kerusakan tidak dapat diperbaiki
lagi dan dapat membahayakan pasien, pengunjung ataupun staf rumah sakit
dilakukan dengan segera.

Panduan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Kontruksi RSUD AL-MULK 4


h. Handrell disepanjang koridor
Pemeliharaan handrell disepanjang koridor meliputi : pembersihan,
perbaikan, pemeriksaan, penggantian. Perbaikan dan penggantian
dilakukan oleh maintenance sesuai kebutuhan berdasarkan laporan dari
IPSRS atau hasil inspeksi bulanan K3RS.

i. CCTV di seluruh area publik dan area perawatan


Pemeliharaan CCTV mencakup perawatan, perbaikan dan penggantian.
Perawatan CCTVdilakukan setiap hari oleh petugas security.
Perbaikan dan penggantian dilakukan sesuai kebutuhan oleh pihak ketiga
dibawah pengawasan manager umum.

B. KESELAMATAN KERJA KONTRUKSI


1. Keselamatan kerja kontruksi meliputi :
a. Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Saat Renovasi
1) Bagian teknik/ unit maintenance
Memberitahu kepada Komite PPIRS rencana kerja untuk
memperoleh persetujuan sebelum kerja dimulai (untuk semua
konstruksi baru atau kegiatan renovasi atau konstruksi untuk
departemen-departemen yang terdaftar pada Group Risiko 3 dan 4.
2) Tim K3
a) Memberitahukan kepada departemen penanggung jawab
proyek tentang rencana kerja dan mendapatkan persetujuan
sebelum dimulainya kerja pada Grup Risiko 3 dan 4.
b) Mengikuti prosedur yang berlaku yang ditetapkan oleh
penanggung jawab proyek untuk mengurangi produksi debu.
c) Memberitahu manajer departemen/ unit terkait tentang rencana
kerja dan tindakan pencegahan yang akan dilakukan.
d) Mengawasi proyek dengan memantau hambatan-hambatan dan
lain-lain penanggung jawab proyek akan melakukan hal yang
sama.
e) Menghubungi cleaning service untuk mengatur setiap
pembersihan.
3) Bagian umum urusan rumah tangga
Menyertakan kalimat berikut pada semua area konstruksi dan atau
kontrak renovasi : “SEDANG DIRENOVASI” dan departemen/
unit/ ruangan penanggung jawaban proyek harus menyetujui
proyek-proyek yang melibatkan manipulasi terhadap langit-langit,
kegiatan yang menghasilkan debu.

Panduan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Kontruksi RSUD AL-MULK 5


4) Sanitasi dan Lingkungan
a) Bekerjasama dengan departemen penanggung jawaban proyek
untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang memerlukan
pengelapan (damp mopped) dan membersihkan daerah-daerah
ini secara rutin.
b) Melakukan pembersihan menyeluruh pada area-area baru dan
yang direnovasi sebelum menerima pasien.
c) Melakukan pemantauan kebersihan akhir berkoordinasi dengan
PPIRS sebelum membuka/ menutup kembali suatu area.
5) Unit/ ruangan
a) Membantu mengidentifikasi pasien berisiko tinggi.
b) Merelokasi pasien-pasien berisiko tinggi pada area yang aman
sebelum kegiatan konstruksi/ renovasi dimulai.
c) Optimal, hindari melakukan perawatan, pemeriksaan dan
pengobatan yang tidak emergensi pada pasien
immunocompromise selama masa pembangunan/ renovasi.
6) Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
(Komite PPIRS)
a) Meninjau ulang presedur yang dibuat oleh departemen
penanggung jawab proyek dan diserahkan pada (Komite
PPIRS) untuk disetujui.
b) Manajer, staf medis, bagian pelayanan dan staf lainnya harus
mengetahui tentang risiko pasien immunocompromise yang
terekspose dengan debu pembangunan.
c) Menentukan posisi pembangunan yang meningkatkan risiko
sehingga pasien harus dipindahkan ke rumah sakit/ fasilitas
yang tidak dalam pembangunan.
d) Meninjau ulang indikasi untuk pelaksanaan di lingkungan
tersebut dengan departemen terkait ( kesehatan, keamanan,
lingkungan dan mikrobiologi).
e) Memeriksa area pembangunan yang akan ditempati setelah
tahap akhir pembersihan dan merencanakan untuk pembukaan
area tersebut.
f) Melakukan investigasi lingkungan dengan hati-hati termasuk
konfirmasi biakan di lingkungan tersebut jika memungkinkan,
karena sekelompok pasien yang berpotensi mengalami infeksi
yang berhubungan dengan pembangunan/ renovasi.

2. Grup/ Lokasi Pengendalian Infeksi :


a. Grup 1 Rendah
1) Area kantor
2) Area yang tidak berhubungan dengan aktivitas pelayanan pasien

b. Grup 2 Menengah

Panduan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Kontruksi RSUD AL-MULK 6


1) Area pelayanan pasien dan area lain yang tidak termasuk dalam
Grup 3 dan 4
2) Dapur
3) Pelayanan pasien masuk dan pulang/ customer care
4) Koridor umum (jalan yang dilalui pasien)

c. Grup 3 Menengah Tinggi


1) Unit gawat darurat
2) Radiologi
3) Ruang pemulihan (pasca anestesi)
4) Kamar bersalin
5) Ruangan perawatan anak
6) ICU
7) Laboratorium
8) Farmasi

d. Grup 4 paling tinggi


1) Ruangan isolasi bertekanan negatif
2) Kamar operasi
3) CSSD
4) Ruang tindakan invasif pasien rawat jalan

3. Isolasi
a. Aktivitas konstruksi akan menghasilkan debu dan harus dicegah
penyebaran debu ke lingkungan sekitarnya.
b. Bila terdapat kemungkinan pencemaran, maka semua dinding dan
pintu bangunan (kecuali pintu akses menuju tempat konstruksi) harus
ditutup dan dilapisi dengan lakban untuk mencegah debu dan debris
keluar.
c. Konstruksi, pemusnahan atau rekonstruksi yang tidak memungkinkan
pencemaran alat-alat, dinding dan pintu bangunan lain, dapat
menggunakan salah-satu metode isolasi:
1) Barier plastik kedap udara yang menutup dari lantai hingga langit-
langit. Penutup plastik disegel dengan lakban untuk mencegah
debu dan debris keluar.
2) Unit pelindung debu portable (portable dust containment units)
yang terbuat dari polietilen ditarik melapisi seluruh lantai dan
langit-langit.
3) Penutup partisi. Bagian sambungan partisi harus ditutup dan
disegel untuk mencegah debu dan debris keluar.

Persyaratan tambahan isolasi :


1) Cegah segala kemungkinan penetrasi melalui dinding perimeter.
2) Tempatkan barier isolasi pada area penetrasi langit-langit, dan eternit
untuk menghambat pergerakan udara dan debu.
3) Tempatkan barier debu pada muka lift dan tangga pada area konstruksi
dengan tetap memungkinkan akses darurat.

Panduan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Kontruksi RSUD AL-MULK 7


4) Sediakan pintu ganda yang memungkinkan pekerja untuk melepas alat
pelindung diri atau berganti pakaian. Sediakan ruangan antara untuk
mempertahankan aliran udara dan daerah bersih ke tempat konstruksi.
5) Buat area tumpang-tindih (minimum sebesar 60 cm) pada sambungan
plastik penutup.
6) Bila diperlukan akses menuju langit-langit, gunakan portable dust
containment atau plastik penutup, tutup pintu akses tersebut dan segel
dari langit-langit hingga lantai. Bila panel akses ke langit-langit
dibuka, segera ganti penutup saat sudah tidak digunakan lagi.
7) Jalur pejalan kaki dari area konstruksi sebaiknya jauh dari area
perawatan pasien, untuk membatasi buka-tutup pintu/ barier lain yang
dapat menyebabkan penyebaran debu, masuknya udara yang
terkontaminasi atau timbulnya jejak debu pada area perawatan.
8) Cegah burung ataupun serangga lain masuk kedalam rumah-sakit dan
saluran udara saluran air harus selalu dalam keadaan tertutup bila
sedang tidak digunakan.

4. Ventilasi
a. Pada area konstruksi, pertahankan tekanan udara negative.
b. Kontaktor harus menyediakan exhaust fan atau unit ventilasi dengan Pre
filter untuk mempertahankan tekanan udara negatif pada area konstruksi.
Exhaust fan atau ventilasi dengan Pre filter dijalankan secara terus-
menerus.
c. Kontraktor bertanggung-jawab untuk menjaga peralatan dan mengganti Pre
filter tersebut sesuai dengan rekomendasi produsen.
d. Bangunan suatu ruang antara untuk mempertahankan aliran udara dari
daerah bersih melalui ruang antara masuk ke dalam area kerja.

5. Perawatan
a. Keset kaki digunakan pada jalur masuk dan jalur keluar ke/dari area kerja,
keset dengan perkat debu (adhesive walk-off mats) ditempatkan pada
semua jalur masuk menuju area konstruksi.
b. Keset karpet harus divakum debu 2 kali per 8 jam kerja dan pada akhir
hari. Setiap jejak debu yang teridentifikasi di luar area konstruksi harus
segera divakum atau dipel. Vacum cleaner harus disesuaikan dengan Pre
filter.
c. Keset kaki dengan perekat debu harus diganti setiap hari atau bahkan lebih
sering, untuk tetap mempertahankan perekatnya.
d. Bila konstruksi dilakukan pada area yag ditinggali, maka area konstruksi
harus divakum atau dipel setidaknya akhir shift jaga. Vacum cleaner harus
disesuaikan dengan Pre filter.

6. Setelah konstruksi

Panduan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Kontruksi RSUD AL-MULK 8


a. Kontraktor akan membersihkan seluruh permukaan di area konstruksi,
membuat area tersebut bebas debu sebelum pembuangan barier isolasi.
b. Material barier harus dibuang dengan hati-hati untuk meminimalkan
penyebaran kotoran dan debris yang berhubungan dengan konstruksi
(barier harus dibuang sebagai debris konstruksi).
c. Kontraktor bertanggung jawab membuang semua penghalang dari sistem
udara.
d. Kontraktor bertanggung jawab menyeimbangkan sistem ventilasi untuk
membuat spesifikasi (seperti yang telah dijelaskan dalam manual proyek/
perjanjian).
e. Rumah sakit harus memastikan apakah penyaring penghalang dan/atau
kebocorannya kebocoran.
f. Bagian sanitasi dan lingkungan akan membersihkan terakhir kali area yang
baru dikonstruksi atau direnovasi sebelum pasien boleh memasuki area
tersebut.

b. Pengamanan Saat Renovasi Dan Perbaikan Gedung


1) Pekerjaan renovasi dan perbaikan gedung RSUD AL-MULK dapat
dilakukan oleh unit Maintenance atau pihak rekanan yang ditunjuk.
2) Setiap pekerja harus menggunakan APD yang sesuai dengan resiko
pekerjaan.
3) Dilakukan pembatasan pada area atau lokasi pekerjaan :

Area Kecil
a) Area kecil dengan ukuran < 3 meter dengan menggunakan papan
pembatas sepanjang area pekerjaan atau mengelilingi area pekerjaan.
b) Didepan papan pembatas diberi tanda peringatan seperti :

Area Besar
a) Area besar dengan ukuran > 3 meter dengan menggunakan papan
pembatas sepanjang area pekerjaan atau mengelilingi area pekerjaan
b) Didepan pembatas diberi tanda peringatan dan barier line :

Panduan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Kontruksi RSUD AL-MULK 9


c) Memasang jala dibawah area pekerjaan apabila pekerjaan dilakukan
pada ketinggian
d) Jalan menuju area pekerjaan harus distop dan arus lalulintas diarahkan
kejalur lain
e) Semua orang yang akan memasuki area pekerjaan harus menggunkan
APD ( helm dan sepatu safety )
1) Tanda peringatan harus dipasang dengan baik dan dapat terlihat
dengan mudah oleh setiap orang yang melintas dan dipasang
dibeberapa tempat
2) Petugas keamanan ikut mengawasi agar tidak ada orang yang
tidak berkepentingan masuk dalam lokasi pekerjaan.
f) Tanda peringatan dipasang pada saat pekerjaan berlangsung sampai
pekerjaan selesai

c. Pengamanan Saat Perbaikan Peralatan Dan Fasilitas


a. Pekerjaan perbaikan peralatan dan fasilitas area RSUD AL-MULK dapat
dilakukan oleh unit maintenance atau pihak rekanan yang ditunjuk.
b. Setiap pekerja harus menggunakan APD yang sesuai dengan resiko
pekerjaan.
c. Dilakukan pembatasan pada area atau lokasi pekerjaan memproteksi
dampak yang ditimbulkan
d. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan pada saat pekerjaan berlangsung
maka harus dipasang tanda peringatan

e. Tanda peringatan ini harus dipasang dengan baik dan dapat terlihat
dengan mudah oleh setiap orang yang melintas dan dipasang dibeberapa
tempat

Panduan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Kontruksi RSUD AL-MULK 10


f. Petugas keamanan ikut mengawasi agar tidak ada orang yang tidak
berkepentingan masuk dalam lokasi pekerjaan.
g. Tanda peringatan dipasang pada saat pekerjaan berlangsung sampai
pekerjaan selesai

BAB IV
DOKUMENTASI

1. Dalam melaksanakan pemeriksaan terhadap pengidentifikasian dari pekerjaan


konstruksiakan diperlukan sistem yang sesuai dengan pekerjaan yang sedang
dilaksanakan dengan mengisi form yang dilakukan oleh safety officer pihak
ketiga lalu dilaporkan kepada Instalasi Pemeliharaan Sarana dan P2K3 RSUD
AL - MULK.
2. Untuk memperoleh gambaran penerapan pelaksanaan prosedur K3 secara
keseluruhan diproyek, maka Safety Officer masing-masing proyek harus
membuat Laporan Bulanan.
3. Laporan bulanan dikirim kepada Safety Coordinator dan Management
Representative (MR).
4. Pada akhir proyek Safety Officer harus membuat laporan rekapitulasi :
a. Jumlah kecelakaan kerja.
b. Jumlah jam kerja yang hilang akibat kecelakaan.
c. Penerapan standar K3 di proyeknya.

Ditetapkan di : SUKABUMI
Pada tanggal : 05 Januari 2016
KEPALA RSUD AL-MULK

dr.Hj. Munifah Budi Isnaeni.M.MARS


NIP.19700402 200604 2 006

Panduan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Kontruksi RSUD AL-MULK 11

Anda mungkin juga menyukai