Anda di halaman 1dari 3

A.

Jeruk (Destilasi)

Menurut hasil penelitian (Adrianto, 2014:2) ekstrak daun jeruk purut (Citrus hystrix)
sudah banyak diteliti mempunyai potensi sebagai bioinsektisida. Memanfaatkan mikroorganisme
(bioinsektisida) dalam mengendalikan hama dapat menjadi salah satu teknik penerapan
Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yang ramah lingkungan. Senyawa kimia yang terdapat
dibagian daun jeruk purut tersebut adalah minyak atsiri, flavonoid, saponin, dan terpen
(Adrianto, dkk. 2014). Dari hasil uji fitokimia diketahui bahwa jeruk purut sangat banyak
mengandung senyawa metabolit sekunder. Menurut Rahmi (2013), senyawa metabolit sekunder
yang berperan aktif sebagai antioksidan adalah flavonoid.

Berdasarkan hasil pengamatan praktikum, pemanfaatan daun jeruk yang diekstrak dengan
teknik destilasi sebagai pestisida bagi ulat hongkong terlihat tidak efektif. Karena dari hasil
penyemprotan dengan berbagai konsentrasi, tidak ada ulat hongkong yang mati. Pengujian ini
menggunakan hasil destilasi daun jeruk dengan konsentrasi 0,5%, 1%, dan 100% atau hanya
menggunakan hasil murni dari destilasi. Efek dari penyemprotan ke tubuh ulat yang dibiarkan
selama 10 menit hanya terlihat gerakkannya yang menjadi lambat. Karena pengujian ini
memanfaatkan pestisida nabati, maka sebaiknya pengujian dilakukan dalam waktu yang lebih
panjang. Karena cara bereaksi dari pestisida sintetik tidak sama dengan pestisida nabati.
Penggunaan pestisida sintetik dapat menyebabkan kematian yang lebih cepat terhadap OPT yang
dikendalikan. Sedangkan pestisida nabati akan bereaksi ke tubuh serangga membutuhkan waktu
yang lebih panjang dan perlu pengaplikasian yang lebih sering dengan konsentrasi lebih tinggi.
Hal ini sesuai dengan Natawigena (1993) bahwa proses kematian hama akan semakin cepat
dengan penambahan konsentrasi ekstrak yang digunakan.

B. Sirsak (rendaman)
Tanaman sirsak (Annona muricata L.) memiliki senyawa kimia flavonoid, saponin, tanin,
glikosida, annonain, dan senyawa lainnya yang dapat bertindak sebagai antifeedant, racun kontak
dan racun perut bagi beberapa hama tanaman (Noorbetha dkk, 2013; Fathanah, 2013).
Berdasarkan hasil pengamatan praktikum, terlihat bahwa berbagai konsentrasi dari hasil ekstrak
pestisida nabati daun sirsak dengan cara perendaman juga belum efektif. Hal tersebut terlihat dari
setiap perlakuan tidak ada kematian pada serangga, atau semua mortalitasnya adalah 0%.
Konsentrasi yang digunakan untuk penyemprotan ke tubuh ulat yaitu 2,5%, 5%, dan 10%.
Ketika pengamatan waktu yang dihitung setelah penyemprotan terhadap kematian hama
adalah 10 menit. Waktu perlakuan tersebut diasumsikan terlaku singkat. Menurut hasil penelitian
(Siverly,2016), waktu setelah penyemprotan pestisida nabati terhadap hama dibutuhkan sekitar 2
jam, dan sebaiknya dipuasakan terlebih dahulu selama 3 jam. Semakin tinggi konsentrasi dengan
kandungan senyawa-senyawa fitokimianya, maka semakin tinggi pula kandungan bahan aktif
dari ekstrak daun sirsak (Arbaningrum, 1998). Dan saat pengamatan, efek dari pestisida nabati
dari ektrak sirsak yang direndam terhadap ulat hongkong adalah terlihat pergerakannya yang
lambat, namun tidak mati dalam waktu 10 menit tersebut.
Daftar Pustaka

Alfariq, Farah, D., dan Muflihati. 2015. Bioaktivitas Ekstrak Daun Jeruk Purut (Citrus Hystrix
Dc) Terhadap Rayaptanah (Coptotermes Curvignathus Holmgren). Pontianak: Jurnal
Hutan Lestari Vol. 3 (2) : 272 – 278.

Eri, Desita, S., Hennie, L., 2014. Uji Beberapa Konsentrasi Ekstrak Biji Pinang (Area Catechu)
Untuk Mengendalikan Hama Ulat Grayak (Spodoptera Liturra F.) Pada Tanaman Sawi
(Brassica juncea L.). Riau :Jurnal Jom Faperta 2(2):1-9

Silverly, M., 2016. Efektivitas Ekstrak Daun Sirsak Dan Daun Pepaya Dalam Pengendalian
Plutella Xylostella L. (Lepidoptera; Yponomeutidae) Pada Tanaman Kubis Di Kota
Tomohon. Manado: Jurnal Ilmiah Sains 16(1):1-6

Novera, R., Hasanuddin, Safrida. 2017. Pemanfaatan Ekstrak Daun Jeruk Purut (Citrus Hystrix)
Sebagai Insektisida Alami Pembasmi Larva Instar Iii Culex sp. Banda Aceh: Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah 2(1):1-12

Anda mungkin juga menyukai