Anda di halaman 1dari 8

Term Of Reference

Term Of Reference
Kerangka Acuan Kerja
Pengadaan Aplikasi Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Kolaka

I. Latar Belakang

Dengan berlakunya Undang-Undang No 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah,


sebagai pengganti UU No 32 Tahun 2004 yang memiliki sejumlah kelemahan diantaranya
kejelasan pengaturan dalam berbagai aspek penyelenggaraan pemerintah daerah yang
sudah tidak sesuai dengan dinamika masyarakat dan tuntutan pelaksanaan desentralisasi,
maka dalam UU No 23 Tahun 2014 hak warga untuk berpartisipasi dalam
penyelenggaraan pemerintah daerah diatur lebih luas dan adanya jaminan
terselenggaranya pelayanan publik dan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintah
daerah. Prinsipnya adalah efisiensi, efektivitas, perbaikan kualitas pelayanan, tidak ada
konflik kepentingan, berorientasi pada kepentingan umum, dilakukan secara terbuka, dan
dapat dipertanggungjawabkan hasilnya.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional menyatakan bahwa Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan
tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan
sumber daya yang tersedia, dan menetapkan bahwa Sistem Perencanaan Pembangunan
memliki tujuan:
1) Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan;
2) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antardaerah,
antarruang, antarwaktu, antar fungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah;
3) Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan;
4) Mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan
5) Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, berkeadilan, dan
berkelanjutan.
Untuk itu integrasi proses perencanaan kegiatan dan anggaran perlu disinergikan
dan diintegrasikan, mulai dari proses Musrenbang, Penyusunan Renja SKPD, RKPD
hingga KUA-PPAS.
Peran Aplikasi SIPPD (Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah)
adalah mengintegrasikan proses perencanaan tersebut dalam satu aplikasi dan satu
database yang berbasis web atau online.

Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah 1


Term Of Reference

II. Dasar Hukum

Dasar hukum pelaksanaan Musrenbang adalah :

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;


2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian/Lembaga
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah
9. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan
10. Permendagri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

III. Maksud dan Tujuan

Term of Reference ini bermaksud memberikan gambaran kepada calon pemberi


jasa / barang kepada Pemerintah Kabupaten Kolaka tentang bagaimana Aplikasi Sistem
Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah dapat:

1. Menampilkan data usulan musrenbang kecamatan


2. Menampilkan data hasil forum skpd yang sudah mengolah data hasil musrenbang
kecamatan dengan Rensstra SKPD
3. Memudahkan proses penyusunan RKPD, dimulai dari Musrenbang RKPD hingga
menghasilan RKPD dan Renja SKPD
4. Memudahkan proses penyusunan KUA-PPAS

IV. Gambaran Umum Aplikasi SIPPD Kabupaten Kolaka

Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah 2


Term Of Reference

Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah selanjutnya dapat disebut


SIPPD adalah sebuah sistem informasi pembangunan daerah yang berfungsi antara lain:
 Penyusunan Musrenbangkec, Renja SKPD, RKPD dan KUA-PPAS lebih
terstruktur, rapi, dan efektif.
 Perbaikan penyusunan Musrenbangkec, Renja SKPD, RKPD dan KUA-PPAS
yang diukur dengan kecepatan dan ketepatan waktu penyusunan (secara teknis,
bukan secara kebijakan).
 Proses penyusunan Musrenbangkec, Renja SKPD, RKPD dan KUA-PPAS yang
lebih efisien dari segi biaya, waktu maupun biaya sumber daya manusia.
 Pengendalian, kontrol dan pengawasan terhadap kegiatan SKPD sejak mulai
penyusunan perencanaan yang lebih cepat dan lebih baik.

SIPPD mengolah usulan kegiatan yang berasal dari Musrenbang Kecamatan untuk
ditransfer ke Renja SKPD, setelah itu untuk ditransfer ke RKPD dan menjadi KUA-
PPAS yang telah disetujui baik oleh pihak legislatif dan eksekutif seperti yang
ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Gambar Proses SIPPD


Data yang diperlukan oleh SIPPD selama penyusunan PPAS dalam proses
perencanaan harus memiliki 3 fungsi utama, yaitu:
 Merupakan program prioritas
 Patokan batas maksimal anggaran per SKPD untuk setiap program
 Merupakan acuan dalam penyusunan RKA

V. Konsep Umum Sistem Yang Akan Diaplikasikan

Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah 3


Term Of Reference

Pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka menginginkan sistem yang akan


dikembangkan tidak hanya dilakukan secara konvensional tetapi juga dapat dilakukan
secara online. Sistem ini dibuat dengan mempertimbangkan aspek kemudahan
penggunaan oleh pemakai tanpa mengurangi nilai estesis dalam kenyamanan tampilan
layar. Aplikasi SIPPD dikendalikan melalui Sistem Menu yang mudah dimengerti,
untuk mengantisipasi kemungkinan kesalahan dalam penggunaannya serta dirancang
sebagai interaktif sistem, dimana user dapat langsung berkomunikasi dengan komputer
untuk mengakses data dan response oleh komputer diberikan dalam bentuk suatu
tampilan sebagai tanggapan terhadap input yang dimasukan. Dengan sistem yang
interaktif diharapkan user akan mendapatkan informasi yang sesuai dengan
kebutuhannya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Konsep pengembangan sistem yang akan dilakukan diantaranya membuat suatu
aplikasi yang akan meningkatkan peran musrenbang dalam menjaring aspirasi
masyarakat dan menjadi bahan bagi SKPD dalam menyusun kegiatannya. Aplikasi
berbasis web yang dimaksudkan adalah website informasi yang mampu diakses
secara online yang memberikan informasi bagi masyarakat dan monitoring bagi pihak
manajemen.
VI. Waktu dan Durasi Pekerjaan

Pekerjaan ini akan diselesaikan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender.

VII. Spesifikasi Teknis Aplikasi Umum


VII.1. Spesifikasi Platform Sistem Operasi
Aplikasi ini dapat dijalankan menggunakan operating system Linux dan
Windows.
VII.2. Spesifikasi Kebutuhan Data/Informasi
VII.2.1. Bappeda
- Memasukkan master data
- Memasukkan data hasil musrenbang
- Memasukkan usulan kegiatan
- Mengesahkan usulan kegiatan untuk diproses pada tahap berikutnya
- Melakukan cek data apakah usulan sudah masuk di APBD atau belum
VII.2.2. Kecamatan
- Melihat apakah usulan mereka sudah disetujui dan masuk di RKPD
atau belum
- Mengajukan usulan baru
VII.2.3. Bappeda
- Mengecek apakah usulan kegiatan tidak melebihi pagu SKPD yang
telah ditetapkan.
- Membuat berbagai laporan yang diperlukan.
- Mengolah dan mengelompokkan hasil usulan untuk selanjutnya
dijadikan bahan bagi Tim Anggaran untuk mengesahkan RKPD dan
KUA-PPAS.

Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah 4


Term Of Reference

- Setelah APBD di sahkan, Bappeda mengecek (cross check) ke APBD,


apakah usulan KUA-PPAS yang disampaikan Bappeda telah
dilaksanakan dalam APBD atau tidak.
- Kalau dilaksanakan kegiatan APBD mana dan siapa SKPD
pelaksananya.
- Menyampaikan hasil crosschek musrenbang ke masyarakat melalui
forum musrenbang berikutnya.
VII.3. Hirarki Pengguna Informasi
VII.3.1. Administrator
Pada tingkatan ini, pengguna memiliki kewenangan dalam mengatur
kebutuhan data yang akan digunakan dalam Aplikasi ini, menunci proses
dan mencetak RKPD dan KUA-PPAS Final.
VII.3.2. SKPD
Pengguna pada tingkat ini memiliki kewenangan untuk memasuukkan
usulan kegiatan, mengedit kegiatan dan mengesahkan usulan dengan
kewenangan terbatas tanpa bisa mengubah dan bahkan menghapus data
yang telah diusulkan dari musrenbang kecamatan dan pengesahan yang
dilakukan oleh bappeda.
VII.3.3. Bagian Bappeda
Pengguna pada tingkat ini, hanya memiliki akses untuk mengevaluasi
kesesuain usulan SKPD dengan Prioritas RKPD dengan memperhatikan
batasn pagu SKPD.
VII.3.4. Eksekutif
Pengguna pada tingkat ini memiliki akses untuk mengevaluasi usulan /
Draft Final RKPD dan KUA-PPAS dan mengesahkan menjadi Final RKPD
dan Final KUA-PPAS.

VII.4. Spesifikasi Tipe Basis Data yang Disyaratkan


Proses perancangan Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
dikembangkan dengan menggunakan database yang sifatnya Free License. Berikut
ini adalah beberapa nama database yang disarankan :
 MySQL Database Server
 Bahasa pemrograman PHP

VII.5. Metodologi Analisa dan Desain Aplikasi


Metodologi yang digunakan dalam pembuatan dan desain aplikasi Sistem Informasi
Perencanaan Pembangunan Daerah ini menggunakan metodologi System
Development Life Cycle berikut ini urutan tahapan prosesnya :
1. Survey System
2. Permodelan dan Rekayasa Sistem
3. Analisa Kebutuhan Sistem
4. Perancangan / Design Sistem
5. Pemrograman Aplikasi

Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah 5


Term Of Reference

6. Pengujian Sistem

VII.6. Spesifikasi Teknik Pemrograman


Spesifikasi teknik pemrograman Aplikasi Sistem Informasi Perencanaan
Pembangunan Daerah yang berbasis internet direkomendasikan menggunakan
spesifikasi:
a. Bahasa Pemrograman menggunakan PHP
b. Menggunakan database MySql

VIII. Spesifikasi Modul


VIII.1. Modul Aplikasi
VIII.1.1. Modul Proses Musrenbang Kecamatan
VIII.1.2. Modul Proses Forum SKPD
VIII.1.3. Modul Proses Musrenbang RKPD
VIII.1.4. Modul Proses RKPD
VIII.1.5. Modul Renja SKPD
VIII.1.6. Modul Proses KUA-PPAS
VIII.1.7. Modul Proses RKPD Perubahan
VIII.1.8. Modul Renja SKPD Perubahan
VIII.1.9. Modul Proses KUA-PPAS Perubahan
VIII.1.10. Modul Pra RKA
VIII.1.11. Modul RPJMD
VIII.1.12. Modul Master Data
VIII.1.13. Modul Laporan
VIII.2. Fitur dan Fasilitas yang diperlukan
VIII.2.1. Fitur
VIII.2.1.1. Berbasis Web
VIII.2.1.2. User Friendly
VIII.2.1.3. Modul Aplikasi Terintegrasi

VIII.2.2. Fasilitas
VIII.2.2.1. Mempercepat proses Musrenbang Kecamatan, Forum
SKPD, RKPD dan KUA-PPAS
VIII.2.2.2. Historis usulan kegiatan dalam setiap tahapan
perencanaan
VIII.2.2.3. Aplikasi Online – Web based

VIII.3. Sistem Pengamanan Data dan Pengguna


Proses perancangan Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah harus
menggunakan sistem keamanan yang cukup sehingga keamanan dapat terjamin.
Beberapa metode untuk proses keamanan tersebut antara lain:
VIII.3.1. Autentifikasi dan Otorisasi, proses autentifikasi dilakukan dengan
mekanisme pemberian username dan password kepada setiap user yang
akan menggunakan fasilitas Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan
Daerah. Proses otorisasi merupakan proses pemberian tingkat akses ke
setiap user dimana tiap user akan digolongkan kedalam group masing –
masing dengan tingkat akses tertentu (user group access level).

Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah 6


Term Of Reference

VIII.3.2. Sistem keamanan data (security system), sebagai sistem yang memiliki
kritikal level yang tinggi.

VIII.4. Laporan-Laporan
Laporan-laporan yang dihasilkan dari Sistem Informasi Perencanaan
Pembangunan Daerah adalah dapat berupa laporan setiap proses perencanaan
yang disesuaikan dengan aturan yang berlaku.

VIII.5. Modul Integrasi antar Proses Perencanaan

Menggunakan single database untuk proses Musrenbang Kecamatan, Forum


SKPD, RKPD dan KUA-PPAS.

IX. Pelatihan dan Bimbingan


IX.1. Jangka Waktu, Durasi dan Jumlah Peserta Pelatihan
Jangka waktu pelatihan adalah selama 2 hari. Pelatihan ini dimaksudkan untuk
melatih tenaga pengguna/operator dan administrator untuk dapat menggunakan
dan menjalankan aplikasi sesuai dengan prosedur penggunaan yang sudah
ditetapkan.
IX.2. Masa Bimbingan Kerja/Pendampingan
Masa bimbingan kerja/pendampingan Sistem Informasi Perencanaan
Pembangunan Daerah didampingi oleh tim konsultan penyedia jasa. Pelaksanaan
bimbingan kerja/pendampingan dilakukan setelah masing-masing
administrator/user mendapatkan pelatihan. Tim pendamping akan melakukan
monitoring dan pengecekan berjalannya aplikasi secara online.
IX.3. Level Peserta dan Materi
Materi Pelatihan Aplikasi SIPPD nantinya mencakup langkah-langkah cara
mengoperasikan Aplikasi SIPPD yang ditujukan secara khusus untuk
Administrator maupun user pada umumnya, mulai dari proses musrenbang
kecamatan, forum SKPD, RKPD dan KUA-PPAS.

X. Service Level Agreement (SLA) dan Masa Garansi

Jangka waktu garansi sistem selama 6 (enam) bulan setelah masa implementasi sistem.
Pendampingan dan pemeliharaan dilakukan secara online. Layanan garansi dan
pemeliharaan sistem tersebut meliputi bug fixing dan penanganan keluhan dalam bentuk
tertulis sampai aplikasi dapat berjalan dengan baik dan stabil, termasuk updating
(pembaruan) mengacu pada peraturan yang berkembang di masa mendatang dalam
masa garansi.

Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah 7


Term Of Reference

XI. Keluaran (Output)


1.Aplikasi SIPPD (Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah)
2.Buku panduan pengoperasian aplikasi SIPPD
3.Source Code Aplikasi SIPPD Kabupaten Kolaka

XII. Besaran dan Sumber Pendanaan


Biaya yang dialokasikan untuk pelaksanaan kegiatan Pembelian Aplikasi SIPPD
(Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah) sebesar Rp 199.000.000,-
(Seratus Sembilan Puluh Sembilan Juta) bersumber dari APBD Kabupaten Kolaka
tahun 2016.

Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah 8

Anda mungkin juga menyukai