Pembahasan
Vitamin C atau asam askorbat merupakan nutrient yang tidak larut dalam
air, berat molekul 178 dengan rumus molekul C6H8O6 dan sukar larut pelarut
organik serta sedikit larut dalam aseton atau alkohol yang mempunyai berat
molekul rendah. Vitamin C muda teroksidasi yang dipengaruhi oleh panas, sinar,
atau enzim oksidasi serta katalis tembaga dan besi. Oksidasi akan terhambat bila
vitamin C dibiarkan dalam keadaan asam atau suhu rendah. Vitamin C atau asam
askorbat merupakan asam gula yang banyak terdapat pada buah-buahan. Vitamin
C dikenal sebagai zat anti askorbat dan dapat mempertinggi daya tahan tubuh
Vitamin C memiliki sifat yang mudah rusak dan mudah larut dalam air,
sehingga mudah teroksidasi. Pada saat titrasi, perubahan warna yang menjadi
standar adalah pada saat 15 detik pertama agar hasil yang diperoleh lebih valid.
tersebut semakin layu atau tidak segarnya buah menyebabkan kadar vitamin C
semakin berkurang. Karena itulah hasil yang diperoleh pada saat titrasi tidak tetap.
Adapu fungsi vitamin C pada tubuh adalah menjaga berat badan, menjaga
sistem pencernaan karena kadar serat yang cukup tinggi, jka kekurangan vitamin
C akan menyebabkan scorbut atau pendarahan gusi, mudah terjadi luka dan
asparagus dan aneka sayuran hijau. Penetapan kadar vitamin C dalam suatu bahan
dapat dilakukan secara titrimetri. Reaksi yang dijalankan dengan titrasi yaitu suatu
larutan ditambahkan dari buret sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang
direaksikan tepat menjadi ekivalen. Pada saat titran ditambahkan tampak telah
ekivalen, maka penambahan titran harus dihentikan, saat ini dinamakan titik akhir
titrasi. Larutan yang ditambahkan dari buret disebut titran sedangkan larutan yang
redoks potensial tubuh. Seperti halnya vitamin E fungsi askorbat adalah sebagai
sumber reducing equivalent di seluruh tubuh tetapi hanya beberapa reaksi enzim
besi dan tembaga. Dalam reaksi tersebut asam askorbat mempunyai peranan
sebagai sumber elektron untuk mereduksi oksigen dan sebagai zat pelindung
pada proses pematangan eritrosit dan pada pembentukan tulang dan dentin.
tahun, umumnya anak sudah dapat diet yang lebih bervariasi hingga angka
kejadian menurun.
sampai 30 mg per harinya. Vitamin C dapat juga beracun jika diambil atau
dikonsumsi dalam dosis yang besar atau berlebihan, seperti vitamin C, pricipat
hasil akhir dari katabolisme yang disebut sebagai asam oxalit. Walaupun asam
manusia dan primata lainnya dan marmut. Jalan dimengerti bahwa sistem
pemindahan hidrogen peranan vitamin dalam system yaitu oksidasi tirosin. Salah
satu reaksi analitik dipakai untuk vitamin c adalah reduksi kuantitatif zat warna.
Dapat juga hilang dalam jumlah yang banyak pada waktu mencincang sayur-
buah markisah banyak mengandung vitamin C, terbukti dari hasil percobaan pada
terhadap sampel, buah markisa berubah warna dari bening menjadi coklat dimana
kandungan vitamin C dalam buah markisa tersebut, sesuai dengan literatur (Putri,
2015) bahwa vitamin C mudah larut dalam air, oleh karena itu pada waktu