Anda di halaman 1dari 3

10

Pembahasan

Vitamin C atau asam askorbat merupakan nutrient yang tidak larut dalam

air, berat molekul 178 dengan rumus molekul C6H8O6 dan sukar larut pelarut

organik serta sedikit larut dalam aseton atau alkohol yang mempunyai berat

molekul rendah. Vitamin C muda teroksidasi yang dipengaruhi oleh panas, sinar,

atau enzim oksidasi serta katalis tembaga dan besi. Oksidasi akan terhambat bila

vitamin C dibiarkan dalam keadaan asam atau suhu rendah. Vitamin C atau asam

askorbat merupakan asam gula yang banyak terdapat pada buah-buahan. Vitamin

C dikenal sebagai zat anti askorbat dan dapat mempertinggi daya tahan tubuh

terhadap penyakit yang disebabkan oleh virus.

Vitamin C memiliki sifat yang mudah rusak dan mudah larut dalam air,

sehingga mudah teroksidasi. Pada saat titrasi, perubahan warna yang menjadi

standar adalah pada saat 15 detik pertama agar hasil yang diperoleh lebih valid.

Kadar vitamin C dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu keadaan buah

tersebut semakin layu atau tidak segarnya buah menyebabkan kadar vitamin C

berkurang, waktu dalam mengekstraksi buah juga mempengaruhi kadar vitamin C

semakin lama waktu mengekstraksi kandungan vitamin C pada buah akan

semakin berkurang. Karena itulah hasil yang diperoleh pada saat titrasi tidak tetap.

Adapu fungsi vitamin C pada tubuh adalah menjaga berat badan, menjaga

sistem pencernaan karena kadar serat yang cukup tinggi, jka kekurangan vitamin

C akan menyebabkan scorbut atau pendarahan gusi, mudah terjadi luka dan

infeksi tubuh, pertumbuhan bayi terhambat, pembentukan tulang yang tidak

normal pada bayi dan anak-anak.


11

Sumber vitamin C terbaik adalah berasal dari sayuran dan buah-buahan

seperti stroberi, jeruk, melon, brokoli, pepaya, belimbing, kedondong, kubis,

asparagus dan aneka sayuran hijau. Penetapan kadar vitamin C dalam suatu bahan

dapat dilakukan secara titrimetri. Reaksi yang dijalankan dengan titrasi yaitu suatu

larutan ditambahkan dari buret sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang

direaksikan tepat menjadi ekivalen. Pada saat titran ditambahkan tampak telah

ekivalen, maka penambahan titran harus dihentikan, saat ini dinamakan titik akhir

titrasi. Larutan yang ditambahkan dari buret disebut titran sedangkan larutan yang

ditambah titran disebut titrat.

Pada level molekular, askorbat dan dehidroaskorbat mempunyai sifat

pereduksi seperti halnya vitamin E, dalam keadaan demikian vitamin tersebut

mempunyai sifaf umum yang penting sebagai antioksidan yang mempengaruhi

redoks potensial tubuh. Seperti halnya vitamin E fungsi askorbat adalah sebagai

sumber reducing equivalent di seluruh tubuh tetapi hanya beberapa reaksi enzim

sudah diperlihatkan secara khusus membutuhkan vitamin C seperti proses

hidrolisasi yang menggunakan molekul oksigen dan sering mempunyai kofaktor

besi dan tembaga. Dalam reaksi tersebut asam askorbat mempunyai peranan

sebagai sumber elektron untuk mereduksi oksigen dan sebagai zat pelindung

untuk memelihara status reduksi besi.

Vitamin C diperlukan pada pembentukan zat kolagen oleh fibroblast

hingga merupakan bagian dalam pembentukan zat intersel. Keadaan kekurangan

vitamin C akan mengganggu integrasi dinding kapiler. Vitamin C diperlukan juga

pada proses pematangan eritrosit dan pada pembentukan tulang dan dentin.

Vitamin C mempunyai peranan penting pada respirasi jaringan. Pada umur 1


12

tahun, umumnya anak sudah dapat diet yang lebih bervariasi hingga angka

kejadian menurun.

Tubuh makhluk hidup setiap harinya membutuhkan vitamin C dari 25

sampai 30 mg per harinya. Vitamin C dapat juga beracun jika diambil atau

dikonsumsi dalam dosis yang besar atau berlebihan, seperti vitamin C, pricipat

hasil akhir dari katabolisme yang disebut sebagai asam oxalit. Walaupun asam

askorbat pasti banyak diperlukan pada metabolisme, ia dapat disintesis pada

berbagai tumbuh-tumbuhan dan pada semua binatang yang diselidiki kecuali

manusia dan primata lainnya dan marmut. Jalan dimengerti bahwa sistem

pemindahan hidrogen peranan vitamin dalam system yaitu oksidasi tirosin. Salah

satu reaksi analitik dipakai untuk vitamin c adalah reduksi kuantitatif zat warna.

Vitamin c sangat mudah dirusak oleh pemanasan, karena ia mudah dioksidasi.

Dapat juga hilang dalam jumlah yang banyak pada waktu mencincang sayur-

sayuran seperti kol atau pada menumbuk kentang.

Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, dapat diketahui bahwa pada

buah markisah banyak mengandung vitamin C, terbukti dari hasil percobaan pada

praktikum dimana hasil pengamatan dari setiap perlakuan yang dilakukan

terhadap sampel, buah markisa berubah warna dari bening menjadi coklat dimana

kadarnya turun akibat perubahan warna. Hal tersebut dikarenakan adanya

kandungan vitamin C dalam buah markisa tersebut, sesuai dengan literatur (Putri,

2015) bahwa vitamin C mudah larut dalam air, oleh karena itu pada waktu

mengalami proses pengirisan, pencucian dan perebusan bahan makanan yang

mengandung vitamin C akan mengalami penurunan kadarnya.

Anda mungkin juga menyukai