Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berdasarkan data yang ada ternyata kematian pada masa neonatus memberikan
kontribusi sekitar 75 % dari semua kematian selama tahun pertama kehidupan bayi.
Berbagai penyebab langsung kematian bayi pada masa neonatus seperti BBLR (29 %),
Asfiksia (27 %), Tetanus (10 %), Infeksi (15 %), Heratologi (6 %), pemberian ASI (10
%), lain-lain (15 %) (Anonim, 2010).
BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat badan lebih kurang 2500 gr. bayi
baru lahir yang berat badan kurang atau sama dengan 2500 gr disebut prematur.
Kondisi BBLR sangat rentan terhadap komplikasi dan membutuhkan suatu perawatan
yang tepat.
Agar dapat mendeteksi serta mencegah komplikasi pada BBLR sehingga dapat
menurunkan angka kematian BBLR. Penurunan mortalitas perinatal yang terjadi
dengan perbaikan perawatan obstetric dan neonatus disertai pengurangan jumlah anak
cacat. Sebagian besar BBLR diharapkan dapat bertahan hidup sebagai individu yang
normal tetapi sebagian besar dari mereka tidak dapat bertahan hidup karena faktor
biaya antara 10 – 30 % bayi dapat bertahan berat badan < 1 kg saat lahir menderita
cacat besar.
BBLR sangat membutuhkan penanganan khusus karena bayi BBLR sangat
rentan terjadi infeksi maupun hipotermi. Banyak kasus-kasus yang ada hubungan
dengan bayi BBLR ini maupun bayi-bayi bermasalah lainnya dan ini sangat utama
sekali karena dapat berakibat pada bayi itu sendiri yaitu akhir dari segalanya adalah
kematian. Angka perfalensi BBLR di Indonesia tinggi sekitar 17-25 % kelahiran hidup
(30 – 40 % adalah kecil masa kehamilan) Oleh karena itu penulis tertarik untuk
mengambil kasus ini karena dengan dilakukan asuhan kebidanan ini, diharapkan bayi
BBLR berkurang di Indonesia.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Dapat melakuakn asuhan kebidanan pada bayi baru lahir menggunakan 7
langkah manajemen varney dan melakukan pendokumentasian menggunakan SOAP
secara komperhensif.

1
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu melakukan pengajian data
2. Mahasiswa mampu menenyukan identifikasi diagnosa dan masalah
3. Mahasiswa mampu menentukan antisipasi masalah potensial
4. Mahasiswa mampu menentukan identifikasi kebutuhan segera
5. Mahasiswa mampu mengembangkan rencana tindakan
6. Mahasiswa mampu melaksanakan implementasi
7. Mahasiswa mampu mengevaluasi

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar BBLR


2.1.1 Pengertian
BBLR adalah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500
gram sampai dengan 2499 gram (Abdul Bari Saifudin, 2002)
BBLR adalah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gr
(Farrer, Hellen, 2002)
BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gr (Dep Kes.
RI, 200)
BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari 500 gram, tanpa
memandang usian kehamilan (Gladioostrange. Blogspot. Com).
BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram dimana
pertumbuhan dan pematangan (maturasi) organ-organ alat-alat tubuh belum sempurna
(Depkes RI, 1999)
2.1.2 Jenis BBLR
1. Menurut harapan hidupnya :
a. Bayi berat lahir rendah (BBLR) berat lahir 1500 – 2500 gram
b. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) berat lahir < 1500 gram
c. Bayi berat lahir ekstrim rendah (BBLER) berat lahir <1000 gram
(Sarwono, 2002)
2. Menurut masa gestasinya :
a. Prematuritas murni : masa gestasinya kurang dari 37 minggu dan berat
badannya sesuai dengan berat badan untuk masa gestasi berat atau biasa
disebut neonatus kurang bulan sesuai untuk masa kehamilan (NKB – SMK)
b. Dismaturitas : bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan
seharusnya untuk masa gestasi itu. Berat bayi mengalami retardasi
pertumbuhan intruterin dan merupakan bayi yang kecil untuk masa
kehamilannya (KMK)
2.1.3 Etiologi
1. Faktor ibu
a. Gizi saat hamil yang kurang
b. Umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun
c. Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
d. Penyakit menahun ibu : hipertensi, jantung, gangguan pembuluh darah
2. Faktor kehamilan
a. Hamil dengan hidramnion
b. Hamil ganda
c. Perdarahan antepartum
d. Komplikasi hamil : pre-eklamsi atau eklamsi, ketuban pecah

3
3. Faktor janin
a. Cacat bawaan
b. Infeksi dalam rahim
(IBG, Manuaba, 2002)
2.1.4 Diagnosa dan Gejala Klinis
1. Sebelum bayi lahir
a. Pada anamnese sering dijumpai adanya Riwayat abortus, partus
prematurus dan lahir mati
b. Pembesaran uterus tidak sesuai tuanya kehamilan
c. Pergerakan janin yang pertama terjadi lebih lambat, gerakan janin lebih
lambat walaupun kehamilannya sudah agak lanjut
d. Pertambahan berat badan ibu lambat dan tidak sesuai menurut yang
seharusnya
e. Sering dijumpai kehamilan dengan oligradramnion gravidarum atau
perdarahan anterpartum
2. Setelah bayi lahir
a. Bayi dengan retadasi pertumbuhan intra uterin
b. Bayi premature yang lahir sebelum kehamilan 37 minggu
c. Bayi small for date sama dengan bayi dengan retardasi pertumbuhan
intrauterine
d. Bayi prematur kurang sempurna pertumbuhan alat-alat dalam tubuhnya
(Rustam Mochtar, 2002)
2.1.5 Gambaran Umum BBLR
1. Berat kurang dari 2500 gram
2. Panjang kurang dari 45 cm
3. Lingkar dada kurang dari 30 cm
4. Lingkar kepala kurang dari 33 cm
5. Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
6. Kepala relatif lebih besar
7. Kulit tipis transparan, rambut lanugo banyak, lemak kulit kurang
8. Otot hipotonik lemah
9. Pernafasan tidak teratur dapat terjadi apnea (gagal nafas)
10. Kepala tidak mampu tegak
11. Pernafasan sekitar 45 – 50 kali per menit
12. Frekuensi nadi 100 – 140 kali per menit (Manuaba, 1998: 328)
2.1.6 Penanganan
1. Mempertahankan suhu dengan ketat
BBLR mudah mengalami hipotermia, oleh sebab itu suhu tubuhnya harus
dipertahankan dengan ketat
a. Bayi berat badan dibawah 2 kg 350 C
b. Bayi berat badan 2 kg – 2,5 kg 340 C
c. Suhu incubator diturunkan 10 C setiap minggu sampai bayi dapat
ditempatkan pada suhu sekitar 24-270 C
2. Mencegah infeksi dengan ketat

4
3. BBLR sangat retan akan infeksi. Perhatikan prinsip-prinsip pencegahan
infeksi termasuk mencuci tangan sebelum memegang bayi
4. Pemberian O2
Pemberian O2 untuk bayi ini harus dikendalikan dengan seksama konsentrasi
yang tinggi dalam masa yang panjang akan menyebabkan timbulnya kerusakan
jaringan pada retina bayi sehingga menimbulkan kebutaan. Bisa diberikan
melalui kateter hidung
5. Pengawasan nutrisi / ASI
Reflek menelan BBLR belum sempurna. Oleh sebab itu pemberian nutrisi harus
dilakukan dengan cermat
a. Reflek hisap baik – ASI ½ jam setelah lahir
b. Reflek hisap lemah ASI khusus dengan sonde
c. Frekuensi
a) BB < 1250 gr = 24 x minum / hari
b) BB 1250 – 2000 = 12 x minum / hari.
c) BB >2000 gr = 8 x minum / hari
d. Jumlah cairan
a) Hari I : 60 cc/ kg / BB / hari
b) Hari II : 90 cc/ kg / BB / hari
c) Hari III : 120 cc/ kg / BB / hari
d) Hari IV : 150 cc/ kg / BB / hari
e. Pemberian intravena bila :
a) Gangguan pernafasan
b) Oral tidak mencukupi
f. Penimbangan dengan ketat
a) Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi / nutrisi bayi
dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh. Oleh sebab itu
penimbangan berat badan harus dilakukan dengan ketat.
b) Beberapa bayi sangat kecil yang lambat menambah menambah
berat badan, mungkin menderita asidosis metabolic, tetapi ia akan
tumbuh cepat setelah keadaan ini dikoreksi dengan natrium bikarbonal
c) Bayi tidak boleh kehilangan lebih dari 10 % berat badan
Lahirnya dan ia akan memperoleh kembali berat badannya dalam 10-14
hari
2.3 Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan
2.3.1 Pengkajian Data
Pada pengkajian data yang perlu dikaji adalah tanggal, jam, tempat pengkajian.
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama bayi :
Tanggal lahir:
Jam :
BB :
TB :

5
Jenis kelamin :
Umur :

Nama Ibu : Nama Suami :


Umur : Umur :
Agama : Agama :
Pendidikan : Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat : Alamat :
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan bayinya kecil dan setelah lahir, bayinya langsung dibawa
keruang bayi.
3. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan bayinya kecil saat lahir dan langsung dibawa ke ruang bayi.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang menderita menular seperti HIV/AIDS, hepatitis
dan TBC, penyakit menahun seperti jantung, ginjal, maupun penyakit menurun
seperti hipertensi, diabetes melitus, maupun asma.
5. Riwayat Antenatal, Natal dan Post Natal

2.2 Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan


2.2.1 Pengkajian Data
Pada pengkajian data yang perlu dikaji adalah tanggal, jam, tempat pengkajian.
B. Data Subyektif
1. Biodata
Nama bayi :
Tanggal lahir:
Jam :
BB :
TB :
Jenis kelamin :
Umur :

Nama Ibu : Nama Suami :


Umur : Umur :
Agama : Agama :
Pendidikan : Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat : Alamat :
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan bayinya besar dan setelah lahir, bayinya langsung dibawa
keruang bayi.
3. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan bayinya besar saat lahir dan langsung dibawa ke ruang bayi.

6
4. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang menderita menular seperti HIV/AIDS, hepatitis
dan TBC, penyakit menahun seperti jantung, ginjal, maupun penyakit menurun
seperti hipertensi, diabetes melitus, maupun asma.
5. Riwayat Antenatal, Natal dan Post Natal
a. Riwayat Antenatal
Selama hamil ibu tidak pernah menderita penyakit kronis, ibu tidak memiliki
riwayat darah tinggi. nutrisi ibu selama hamil tercukupi dengan baik rutin
periksa kehamilan ke bidan 8 kali. ibu mendapat imunisasi TT, tablet Fe dan
vitamin.
b. Riwayat Natal
Usia kehamilan 38 minggu, dilakukan secara SC tanggal 5 maret 2016 jam
15.25 WIB, berat badan lahir 4100 gram, panjang badan lahir 53 cm, lingkar
kepala 33 cm, lingkar dada 34 cm, setelah bayi lahir menangis kuat.
6. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
a. Riwayat Pertumbuhan
BB : 2300 gram
PB : 45 cm
b. Riwayat Perkembangan
Bayi kecil
Pergerakan aktif dan keadaan umum cukup
Bayi menangis lemah
C. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
K/U :
Kemampuan menghisap : bayi mampu menghisap dengan kuat atau tidak
Gerak : gerakan aktif dan menangis atau tidak
Warna : kemerahan atau pucat
TTV
Nadi :
Suhu :
RR :
BB :
TB :
Lila :
2. Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi
Kepala&rambut : warna rambut, ada kutu atau tidak, rontok atau tidak,
ada ketombe atau tidak
Wajah : bentuk muka, pucat atau tidak, odema atau tidak,
Hiperpigmentasi
Ubun-ubun : lunak atau keras, sutura terpisah atau tidak
Mata : simetris atau tidak, warna konjungtiva dan sklera,
reflek pupil

7
Hidung : bersih, simetris atau tidak, ada atau tidak pernafasan
cuping hidung, ada atau tidak polip
Mulut : bibir simetris atau tidak, kering atau tidak, ada atau
tidak pembesaran kelenjar tonsil, ada sekret atau tidak
Telinga : simetris atau tidak, bersih, ada serumen atau tidak
Leher : bersih, ada pembesaran vena jugularis atau tidak
Dada : bentuk dada, ada retraksi dinding dada atau tidak
Tali pusat : ada kelainan dan ada perdarahan atau tidak
Genetalia : labia mayora minora lengkap atau tidak, ada keputihan
abnormal atau tidak
Ekstremitas atas : jumlah jari, warna kuku
Ekstremitas bawah : jumlah jari, warna kuku
2. Pemeriksaan Neurologis
a. Reflek Moro
Saat bayi diberi sentuhan mendadak dengan jari dan tangan, bayi bergerak
terkejut (+) baik.
b. Reflek menggenggam
Saat bangun bayi disentuh jari bayi berusaha menggenggam (+) baik.
c. Reflek rooting/mencari
Saat pipi bayi disentuh dengan jari, bayi menoleh (+) baik.
d. Reflek menghisap
Saat bayi menangis kemudian di beri puting ibu, bayi berusaha menghisap
(+) baik.

8
e. Reflek glabella
Saat disentuh pangkal hidung dengan jari, bayi mengedipkan mata (+) baik
f. Reflek gland
Saat bayi disentuh pada llipatan paha kanan dan kiri dengan jari tangan maka
ia akan berusaha mengangkat pahanya (+) baik
g. Reflek konjungtiva mandibula
Saat bayi diberi rangsangan mulai dari pangkal mata keatas (+) baik
3. Pemeriksaan Antopometri
BB : ….. gram
TB : ….. cm
LK : ….. cm
LD : ….. cm
LP : ….. cm
LILA : ….. cm

2.2.2 Indentifikasi Diagnosa/Masalah


Dx : Bayi Ny “S” usia 0 hari dengan BBLR (bayi berat lahir rendah)
Ds : Ibu mengatakan bayinya kecil dan setelah lahir, bayinya
langsung dibawa keruang bayi.
Do : K/U :
Warna kulit :
BB : ….. gram
PB : ….. cm
N : ….. kali/menit
S : ….. 0 C
RR : ….. kali/menit
Masalah :-
Kebutuhan : Pemenuhan nutrisi
Perawatan tali pusat

2.2.3 Identifikasi Masalah Potensial


- Potensial
terjadinya asfiksia
- Potensial terjadinya ikterus
- Potensial terjadinya hipotermi

9
- Potensial terjadinya infeksi tetanus neonatorum

2.2.4 Identifikasi Kebutuhan Segera


- Kolaborasi dengan dokter spesialis anak
- KIE kepada ibu tentang keadaan bayinya
- Pencegahan infeksi
- Letakkan di inkubator

2.2.5 Intervensi
Tanggal :
Jam :
Dx : Bayi Ny “S” usia 0 hari dengan BBLR (bayi berat lahir rendah)
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1x24 jam,
diharapkan masalah pada klien dapat teratasi dan tidak terjadi
komplikasi.
Kriteria hasil : Keadaan Umum bayi baik
Tidak ada tanda-tanda infeksi
TTV dalam batas normal
N :
S :
RR :
BB :
PB :
Intervensi
1. Lakukan pendekatan pada pasien dan keluarga
R/ pasien dan keluarga lebih kooperatif dalam melaksanakan tindakan.
2. Lakukan observasi TTV setiap jam
R/ sebagai deteksi dini adanya komplikasi dan parameter keadaan ibu.
3. Lakukan observasi input dan output merupakan deteksi
keseimbangan elektrolit dalam tubuh
R/ dengan observasi inpu dan output merupakan deteksi keseimbangan
elektrolit dalam tubuh
4. Penuhi kebutuhan nutrisi bayi
R/ agar bayi dapat berkembang dan bertahan jika kebutuhan nutrisi terpenuhi
5. Lakukan perawatan tali pusat
R/ penanganan segera BBL dengan BBLR

10
6. Lakukan kolaborasi dengan dr spesialis anak untuk pemberian terapi
R/ untuk antisipasi masalah dependen

2.3.6 Implementasi
Tanggal :
Jam :
Dx : Bayi Ny “S” usia 0 hari dengan BBLR (bayi berat lahir rendah)
1. Melakukan pendekatan pada pasien dan keluarga terlebih dahulu,
memperkenalkan diri kepada pasien untuk mendapatkan data-data yang
diperlukan oleh petugas kesehatan.
2. Melakukan pemeriksaan padtanda-tanda vital yang merupakan salah
satu parameter awal untuk deteksi dini adanya komplikasi
3. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
K/U :
N :
S :
RR :
4. Melakukan observasi input dan output pada bayi, mengobservasi BAB dan BAK
bayi.
5. Melakukan tidakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada bayi, memberikan
ASI pada bayi.
6. Melakukan perawatan tali pusat dengan mengganti kasa steril.
7. Menjaga kehangatan bayi dengan cara membedong bayi, menyelimuti,
membungkus tangan dan kaki bayi dengan sarung tangan dan kaki, serta
menyiapkan tempat yang kering dan hangt.
8. Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk tindakan lebih
lanjut guna mengantisipasi masalah potensial dan memberikan terapi.

2.3.7 Evaluasi
Tanggal :
Jam :
Dx : Bayi Ny “S” usia 0 hari dengan BBLR (bayi berat lahir rendah)
S : Berisi data subyektif ibu hamil
O : Berisi data obyektif ibu hamil
A : Berisi diagnosa ibu hamil
P : Berisi penatalaksaan yang dilakukan pada ibu hami
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA BAYI

11
NY “S” USIA 0 HARI DENGAN BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)
DI RSUI MADINAH KASEMBON

3.1 PENGKAJIAN DATA


Tanggal : 25 Februari 2016
Jam : 03.00 WIB
Tempat : RSUI Madinah Kasembon
No. Reg : 03-10-32
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama bayi : bayi Ny “S”
Tanggal lahir : 25 Maret 2016
Jam : 03.15WIB
BB : 2300 gram
TB : 45 cm
Jenis kelamin : laki-laki
Umur : 0 hari

Nama Ibu : Ny “S” Nama Suami : Tn “A”


Umur : 28 tahun Umur : 29 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Dayu Kediri Alamat : Dayu kediri
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Ibu mengatakan bayinya kecil dan setelah lahir, bayinya langsung dibawa
keruang bayi.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan bayinya kecil saat lahir dan langsung dibawa ke ruang bayi.

c. Riwayat Kesehatan Keluarga


Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit menular
(TBC, hepatitis), menurun (DM, hipertensi) maupun menahun (penyakit
ginjal,penyakit jantung).
3. Riwayat Antenatal, Natal dan Post Natal
a. Riwayat Antenatal
Selama hamil ibu tidak pernah menderita penyakit kronis, ibu tidak memiliki
riwayat darah tinggi. nutrisi ibu selama hamil tercukupi dengan baik rutin
periksa kehamilan ke bidan 8 kali. ibu mendapat imunisasi TT, tablet Fe dan
vitamin.
b. Riwayat Natal
Usia kehamilan 38-39 minggu, dilakukan secara SC tanggal 25 februari 2016
jam03.15 WIB, berat badan lahir 2300 gram, panjang badan lahir 45 cm,
lingkar kepala 29 cm, lingkar dada 26 cm, setelah bayi lahir menangis
merintih.

12
4. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
a. Riwayat Pertumbuhan
BB : 2300 gram
PB : 45 cm
b. Riwayat Perkembangan
Bayi kecil
Pergerakan aktif dan keadaan umum cukup
Bayi menangis lemah
B. Data Obyektif
1. Keadaan Umum
Kemampuan menghisap : bayi belum mampu menghisap dengan kuat
Gerak : aktif dan menangis
Warna : kemerahan
1. Tanda-tanda Vital
N : 142 kali/menit
S : 36,90 C
RR : 42 kali/menit
BB : 2300 gram
PB : 45 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala & rambut : Bentuk simetris, tidak teraba ada benjolan lunak pada
kepala bayi (caput succedaneum), tidak ada
cephalhematoma
Wajah : Tidak eritema, tidak abrasi, tidak ekimosis
Ubun-ubun : Lunak, sutura terpisah
Mata : Simetris, sklera tidak ikterik
Telinga : Simetris, tidak ada cairan yang keluar
Hidung : Bersih, tidak ada pernapasan cuping hidung
Mulut : Baik, tidak ada kelainan
Telinga : simetris, tidak terdapat serumen
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Dada : Simetris, tidak terdengan Ronchi dan Wheezing
Tali pusat : Tidak terjadi perdarahan dan tidak ada kelainan
Genetalia : Pigmentasi dan rugae pada skrotum kurang, 2 testis
belum turun ke skrotum, terdapat anus
Ekstrimitas : Simetris, tidak ada kelainan jari tangan dan kaki
lengkap, reflek menggenggam kuat
3. Pemeriksaan Neurologis
a. Reflek Moro

13
Saat bayi diberi sentuhan mendadak dengan jari dan tangan, bayi bergerak
terkejut (+) baik.
b. Reflek menggenggam
Saat bangun bayi disentuh jari bayi berusaha menggenggam (+) baik.
c. Reflek rooting/mencari
Saat pipi bayi disentuh dengan jari, bayi menoleh (+) baik.
d. Reflek menghisap
Saat bayi menangis kemudian di beri puting ibu, bayi berusaha menghisap (+)
baik.
e. Reflek glabella
Saat disentuh pangkal hidung dengan jari, bayi mengedipkan mata (+) baik

f. Reflek gland
Saat bayi disentuh pada llipatan paha kanan dan kiri dengan jari tangan maka
ia akan berusaha mengangkat pahanya (+) baik
g. Reflek konjungtiva mandibula
Saat bayi diberi rangsangan mulai dari pangkal mata keatas (+) baik
4. Pemeriksaan Antopometri
BB : 2300 gram
TB : 45 cm
LK : 29 cm
LD : 26 cm
LP : 23 cm
LILA : 11 cm

3.2 IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH


Dx : Bayi Ny “S” usia 0 hari dengan BBLR (bayi berat lahir rendah)
Ds : Ibu mengatakan bayinya kecil dan setelah lahir, bayinya
langsung dibawa keruang bayi.
Do : K/U : cukup
Warna kulit : kemerahan
BB : 2300 gram
PB : 45 cm
N : 142 kali/menit

14
S : 36,90 C
RR : 42 kali/menit
Masalah : Gangguan kebutuhan nutrisi
Gangguan keseimbangan suhu tubuh
Kebutuhan : Pemenuhan nutrisi
Perawatan tali pusat
Suhu ruang cukup

3.3 IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


- Potensial
terjadinya asfiksia
- Potensial terjadinya ikterus
- Potensial terjadinya hipotermi
- Potensial terjadinya infeksi tetanus neonatorum
3.4 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
- Kolaborasi dengan dokter spesialis anak
- KIE kepada ibu tentang keadaan bayinya
- Pencegahan infeksi
- Letakkan di inkubator
3.5 INTERVENSI
Tanggal : 25 Februariaret 2016
Jam : 03.30 WIB
Dx : Bayi Ny “S” usia 0 hari dengan BBLR (bayi berat lahir rendah)
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1x24 jam,
diharapkan masalah pada klien dapat teratasi dan tidak terjadi
komplikasi.
Kriteria hasil : Keadaan Umum bayi baik
Tidak ada tanda-tanda infeksi
TTV dalam batas normal
N : Normal 120-160 x/menit
S : Normal 36,5-37,50 C
RR : Normal 30-60x/menit
BB : Normal >2500 gram
PB : Normal 49-51 cm
Intervensi
7. Lakukan pendekatan pada pasien dan keluarga
R/ pasien dan keluarga lebih kooperatif dalam melaksanakan tindakan.
8. Lakukan observasi TTV setiap jam
R/ sebagai deteksi dini adanya komplikasi dan parameter keadaan ibu.
9. Lakukan observasi input dan output merupakan deteksi
keseimbangan elektrolit dalam tubuh

15
R/ dengan observasi inpu dan output merupakan deteksi keseimbangan
elektrolit dalam tubuh
10. Penuhi kebutuhan nutrisi bayi
R/ agar bayi dapat berkembang dan bertahan jika kebutuhan nutrisi terpenuhi
11. Lakukan perawatan tali pusat
R/ penanganan segera BBL dengan BBLR

16
12. Lakukan kolaborasi dengan dr spesialis anak untuk pemberian terapi
R/ untuk antisipasi masalah dependen

3.6 IMPLEMENTASI
Tanggal : 25 Februari 2016
Jam : 03.45 WIB
Dx : Bayi Ny “S” usia 0 hari dengan BBLR (bayi berat lahir rendah)
4. Melakukan pendekatan pada pasien dan keluarga terlebih dahulu,
memperkenalkan diri kepada pasien untuk mendapatkan data-data yang
diperlukan oleh petugas kesehatan.
5. Melakukan pemeriksaan padtanda-tanda vital yang merupakan salah
satu parameter awal untuk deteksi dini adanya komplikasi
6. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
K/U : cukup
N : 142 x/menit
S : 36,90 C
RR : 42 x/menit
4. Melakukan observasi input dan output pada bayi, mengobservasi BAB dan BAK
bayi.
5. Melakukan tidakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada bayi, memberikan
ASI pada bayi.
6. Melakukan perawatan tali pusat dengan mengganti kasa steril.
7. Menjaga kehangatan bayi dengan cara membedong bayi, menyelimuti,
membungkus tangan dan kaki bayi dengan sarung tangan dan kaki, serta
menyiapkan tempat yang kering dan hangt.
8. Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk tindakan lebih
lanjut guna mengantisipasi masalah potensial dan memberikan terapi.

3.7 EVALUASI
Tanggal : 25 Februari 2016
Jam : 04.00 WIB
Dx : Bayi Ny “S” usia 0 hari dengan BBLR (bayi berat lahir rendah)
S : ibu mengatakan berat bayinya masih kecil
O : K/U : cukup
BB : 2300 gram
PB : 45 cm
N : 142 kali/menit
S : 36,90 C
RR : 42 kali/menit
A-S : 7-9

17
A : Bayi Ny “S” usia 0 hari dengan BBLR (bayi berat lahir rendah)
P : - lakukan perawatan tali pusat setiap kali bayi selesai
dimandikan
- ASI BBLR 60 cc 8 kali minum/hari atau apabila bayi
menangis

CATATAN PERKEMBANGAN HARI PERTAMA


Tanggal : 26 Februari 2016
Jam : 07.00 WIB
S :-
O : K/U : cukup
BB : 2450 gram
N : 142 kali/menit
S : 36,90 C
RR : 42 kali/menit
A : Bayi Ny “S” usia 0 hari dengan BBLR (bayi berat lahir rendah)
P : KIE tentang
- ASI eksklusif
- Berikan ASI sesering mungkin (setiap kali bayi menangis)
- perawatan tali pusat

CATATAN PERKEMBANGAN HARI KEDUA


Tanggal : 27 Februari 2016
Jam : 07.00 WIB
Dx : Bayi Ny “S” usia 0 hari dengan BBLR (bayi berat lahir rendah)
S :-
O : K/U : cukup
BB : 2550 gram
N : 142 kali/menit
S : 36,90 C
RR : 42 kali/menit
A : Bayi Ny “S” usia 0 hari dengan BBLR (berat badan lahir
rendah)
P : KIE tentang
- ASI eksklusif
- Berikan ASI sesering mungkin (setiap kali bayi menangis)
- Perawatan tali pusat

18
- Imunisasi bayi sesuai jadwal
- Bayi boleh pulang

19
BAB IV
PEMBAHASAN

Pembahasan merupakan analisa dari penulis mengenai kesenjangan yang terjadi


antara teori dengan kasus di lapangan, dalam kasus ini terdapat kesenjangan antara
kasus dan teori, diantaranya :
Dalam pengkajian data baik data subyektif dan obyektif dalam teori dan kasus
dilapangan terdapat beberapa kesamaan yang berhubungan dengan kejadian BBLR.
Pada identifikasi diagnosa dan masalah terdapat kesenjangan yaitu pada tinjauan teori
terdapat masalah-masalah yang timbul pada BBLR sedangkan pada kasus masalah-
masalah tersebut tidak terjadi.
Antisipasi masalah potensial dalam kasus dan teori tidak berbeda. Identifikasi
kebutuhan segera di lapangan telah sesuai dengan alur penanganan pada teori
Perencanaan yang dilakukan sesuai dengan diagnosa dan masalah dan tidak
jauh beda dengan teori. Dilaksanakan rencana yang baik di lakukan sesuai dengan
diagnosa masalah dan sesuai dengan teori. Evaluasi yang dilakukan berjalan sesuai
perkembangan keadaan pasien dan hasilnya tidak jauh beda dengan teori.

20
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada By Ny“S” di RSUI Madinah
Kasembon pada tanggal 25 Februari 2016 maka dikatakan bahwa pada kasus tersebut
diharapkan dengan intervensi yang benar dan didukung implementasi yang maksimal
pada By Ny. “S” serta pemberian KIE yang jelas diharapkan keluarga biasa mengerti
keadaan pasien dan bisa melaksanakan semua yang telah dianjurkan sehingga dapat
menghasilkan hasil yang baik.
Demikian penulis dapat memberikan asuhan kebidanan dengan memeprhatikan
setiap gejala dan keluhan yang terjadi sehingga diharapkan tidak terjadi masalah lain
bisa merugikan pasien.

5.2 Saran
1. Bagi Tenaga Kesehatan
Bagi tenaga kesehatan hendaknya selalu meningkatkan mutu dalam pelayanan
kebidanan khususnya pada masa nifas, dengan menggunakan metode pendekatan
manajemen varney dalam upaya deteksi dini adanya infeksi dan komplikasi pada
ibu nifas.
2. Bagi Masyarakat
Diharapkan agar masyarakat mengetahui akan pentingnya perawatan payudara
pada masa hamil dan menyusui untuk mencegah komplikasi lain yang mungkin
timbul.
3. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa mampu menguasai materi tentang bendungan ASI dan
melaksanakan 7 langkah varney asuhan kebidanan.

21
DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan


Bina Pusstaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pusstaka Sarwono


Prawirohardjo, Jakarta .

JNPKKR/POGI dan JHPIEGO. 2007. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.


EGC, Jakarta.

Rusepno, Husein Alatas. 2005. Ilmu Kesehatan Anak Jilid 2.: Info Medika, Jakart .

Ngastiyah. 2002. Perawatan Anak Sakit. EGC, Jakarta.

22

Anda mungkin juga menyukai