Teknik Jalan Raya III PDF
Teknik Jalan Raya III PDF
Teknik Jalan Raya III PDF
Action Check
Rekaman
(Level 4)
Pimpro
Kontraktual Kontraktual
Konsultan Kontraktor
Fungsional
Sistem mutu yang disiapkan paling tidak mencantumkan hal seperti berikut ini :
• Struktur organisasi, wewenang dan tanggungjawab
• Form risalah rapat rutin
• Bagan alir tiap item pekerjaan inspeksi/pengawasan dan pengujian/testing
• Daftar periksa tiap item pekerjaan inspeksi/pengawasan dan pengujian/testing; daftar
periksa untuk teknisi dan inspektor harus dipisahkan. Misalkan daftar periksa
pengawasan pekerjaan campuran aspal panas untuk teknisi dan daftar periksa
pengawasan campuran aspal panas untuk inspektor. Daftar periksa untuk pekerjaan
pengujian/testing, misalnya daftar periksa pemeriksaan kesesuaian alat-alat
pengujian Marshall dan daftar periksa pengawasan pengujian Marshall.
• Bagan alir pemecahan masalah, form monitoring permasalahan dan tindak lanjut
• Pengendalian dokumen dan tata cara identifikasi dan penomoran
• Form-form lainnya seperti; form absensi, form request, form memo lapangan dll
• Dokumen-dokumen pendukung lain, seperti : Spesifikasi, AASHTO, dll.
3. Pengendalian dokumen
Pengendalian dokumen pada prinsipnya mengikuti pola
yang telah ada. Tambahan lain yang diperlukan adalah
pengecapan pada tiap salinan (copy) dokumen mutu
Pengendalian dokumen harus meliputi penomoran, pengarsipan,
pengiriman dan penerimaan. Dokumen yang dimaksud adalah
dokumen yang berkaitan dengan mutu, seperti dokumen
kontrak, pengujian kualitas, standar atau metoda kerja dan
lainnya yang terkait. Tata cara pengendalian dokumen harus
ditetapkan dalam suatu prosedur .
6. Audit internal
Audit internal dilakukan secara berkala paling tidak 6
bulan sekali untuk memastikan sistem mutu yang
diterapkan Kontraktor dan Konsultan memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan. Tim yang mengaudit
ditunjuk oleh Pimbagpro. Prosedur audit internal harus
ditetapkan terlebih dahulu.
Audit yang dilakukan dapat dipisahkan menjadi dua
bagian utama, yaitu; kelengkapan dokumen mutu
dan penerapan sistem mutu.
mutu
a) Kelengkapan dokumen mutu yang diperiksa paling sedikit meliputi :
• Struktur organisasi dan tanggung jawab tertulis dan jelas
• Risalah rapat (format risalah sesuai standar, penomoran, tanda tangan,
daftar hadir)
• Prosedur-prosedur kerja
• Bagan alir dan daftar periksa
• Daftar-daftar arsip dan penomoran (pengendalian dokumen dan identifikasi)
Aspal keras
Aspal keras merupakan aspal hasil destilasi yang bersifat
viskoelastis sehingga akan melunak dan mencair bila mendapat
cukup pemanasan dan sebaliknya.
Aspal cair
Aspal cair merupakan aspal hasil dari pelarutan aspal keras
dengan bahan pelarut berbasis minyak
Aspal emulsi
Aspal alam
Aspal yang secara alamiah terjadi di alam. Berdasarkan
depositnya aspal alam dikelompokkan ke dalam 2 kelompok, yaitu
aspal danau dan aspal batu
Agregat
Produksi agregat
Proses pemecahan batuan alam menjadi batu pecah dengan
ukuran butir tertentu dan kemudian dipisahkan dalam beberapa
kelompok ukuran butiran. Produksi agregat umumnya
menggunakan alat pemecah batu yang dikenal dengan nama stone
cusher.
Conveyor
Ban berjalan yang terbuat dari karet dan berfungsi untuk
memindahkan material.
PROBLEMA
PROBLEMA
Dampak Sosial dan
Ekonomi Akibat
Kerusakan Jalan
PROBLEMA
Ketidakstabilan
Lereng
Dan Drainase
Pavement Condition
Pavement Condition
Pavement Condition
Pavement Condition
KESADARAN AKAN MUTU
YANG MASIH KURANG
KESADARAN AKAN MUTU
YANG MASIH KURANG
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA
KONSTRUKSI JALAN
• Metoda Disain
STRUKTUR • Sifat Bahan
PERKERASAN
• Sifat Campuran
LINGKUNGAN
PELAYANAN A
PELAKSANAAN
B KONSTRUKSI
C
WAKTU
• Metoda Kerja
• Peralatan
LALU-LINTAS • Mutu Pekerjaan
PEMELIHARAAN
STRUKTUR PERKERASAN BERBASIS KINERJA
1. Metoda perencanaan tebal perkerasan
– Pengembangan dan Penerapan Metoda Mekanistik
Mekanistik--Empiris
– Tinjauan menyeluruh
– Hubungan antara disain tebal dan sifat
sifat--sifat bahan
perkerasan
– Peningkatan dan Karakterisasi Tanah Dasar
– Inovasi penggunaan bahan setempat
•Prediksi Retak
•Prediksi deformasi
STRUKTUR PERKERASAN BERBASIS KINERJA
2. Sistim grading aspal
– aspal tanpa modifikasi (straight asphalt)
– aspal dimodifikasi
– Sifat--sifat:
Sifat
Keawetan (durabilitas)
Adhesi dan Kohesi
Kepekaan aspal terhadap temperatur
1,40
Konsistensi supply 1,20
Waktu, Jumlah, Mutu
Deformasi (mm)
– 1,00
0,80
– Quick Test
0,60
0,40
0,20
0,00
-1 1 3 5 7
Indeks Penetrasi
Flexible Pavement
– Hot mix asphalt (HMA) pavements
Rigid Pavement
– Portland cement concrete (PCC)
pavements
Flexible Pavement
Structure
– Surface course
– Base course
– Subbase course
– Subgrade
Flexible Pavement – Construction
Rigid Pavement
Structure
– Surface course
– Base course
– Subbase course
– Subgrade
Rigid Pavement – Construction
Jaminan Mutu (Quality Assurance)
Assurance)
Evaluasi jenis
campuran dan
persyaratannya
Kesesuain
mutu bahan dengan No Ganti bahan
spesifikasi
Yes
Kesesuain
Perbaikan alat
peralatan dengan standar No
atau ganti alat uji
pengujian
Yes
Plan Do
Campuran Perubahan gradasi atau
beraspal mudah No penambahan pasir pada Action Check
dipadatkan proporsi yang diijinkan
Yes
ISO 9000
Pengesahan FCR
menjadi FCK
PERBAIKAN BERKESINAMBUNGAN
(Selesai)
Persiapan
Ya Penggalian
Pengambilan
Usulan Lokasi Tes Material/
Contoh
Produksi
Tidak
Pemeriksaan Rutin/
Selesai
Periodik
Persiapan
Laboratorium
Daftar Peralatan
Struktur Organisasi
Jadwal
Usulan Lokasi
Sketsa Lokasi/Peta Lokasi
Kapan Peninjauan Bersama
Jenis Material yang ada
Usulan Macam Penggalian
Panjang, Lebar, Dalam
Perkiraan Kwantitas
Pengambilan Contoh
100
80
60
% Lolos
40
20
0
0,01 0,1 1 10 100
Diameter (mm)
Persyaratan Bina Marga
Persyaratan Lapis Pondasi Bawah Material Kelas B
Sifat - sifat Kelas B
Material
Timbunan
Tidak
Tes I Tidak
Penghamparan
Ya
dan Tes II
Pemadatan
Ya
Timbunan Pilihan
Nilai CBR 10%
IP (Indeks Plastis) = Max 6%
Test Material
Analisa Saringan/Gradasi
Atterberg Limit (Alat Casagrande
Batas Cair (LL)
Batas Plastis (PL)
Indeks Plastis (IP)
Kepadatan Standar
∂ d max
OMC
CBR untuk memenuhi syarat bahan
Lakukan Pengujian Rutin / 1000 m3
Penghamparan dan Pemadatan
Sumber
Material
Oke Tidak
Pekerjaan Ya Penghamparan
Tes II
Jadi dan Pemadatan
Tidak
Sumber Bahan/Material
Bahan Olahan
Sesuaikan (disetel) JAW/Cone
untuk memperoleh hasil yang
di inginkan spek
Pencampuran/Blending harus
dikerjakan di lokasi instalasi
pemecah batu
Mulai
Bahan
Mulai
Bahan Material
AGREGAT KASAR
o Agregat yang digunakan ialah Batu Pecah
yang Kering
AGREGAT HALUS
o Harus terdiri dari bahan-
bahan-bahan yang berbidang
kasar, bersudut tajam, dan bersih dari kotoran-
kotoran-
kotoran
o Agregat Halus bisa terdiri dari pasir bersih,
bahan--bahan halus hasil pemecah batu atau
bahan
kombinasi dari bahan-
bahan-bahan tersebut dan
dalam keadaan kering
Bahan Material#2
FILLER
o Sebagai Filler dapat di gunakan debu batu
kapur/semen portland
o Harus diperhatikan bahan tersebut tidak
tercampur dengan kotoran dan dalam
keadaan kering (Kadar Air Max. 1%)
ASPAL
o Aspal yang digunakan dapat berupa aspal
keras pen 60/70 atau pen 80/100 atau aspal
curah
Test Material
Nomor standar Judul pengujian
SNI 03-2417-1991 Metode pengujian keausan agregat dengan mesin abrasi Los
Angeles.
SNI 03-4142-1996 Metode pengujian jumlah bahan dalam agregat yang lolos
saringan No. 200 (0,075 mm).
SNI 03-1968-1990 Metode pengujian tentang analisis saringan agregat halus dan
kasar.
SNI 03-4428-1997 Metode pengujian agregat halus atau pasir yang mengandung
bahan plastis dengan cara setara pasir.
SNI 03-4141-1996 Metode pengujian gumpalan lempung dan butir-butir mudah
pecah dalam agregat.
SNI 03-1969-1990 Metode pengujian Berat Jenis dan penyerapan air agregat kasar.
SNI 03-1970-1990 Metode pengujian Berat Jenis dan penyerapan air agregat halus.
SNI-06-2439-1991 Metode pengujian kelekatan agregat terhadap aspal.
Pennsylvania DoT Test Determining the percentage of crushed fragments in gravel.
No. 621
Persiapan/
Perencanaan Komposisi
Test I Pemeriksaan Dg
Campuran Campuran
Marshall
Test II