Anda di halaman 1dari 5

4.2.

3 M3 (METODE)

1. Model MAKP

Sebelum intervensi SW-OT 0,7 – 0,0

Setelah intervensi SW-OT 0,7 – 0,0

Keterangan : tidak ada perubahan, karena diruangan Diponegoro sudah menggunakan


model modifikasi tim dengan baik, pembagian perawat tiap tim yang dipraktekan oleh
mahasiswa praktek manajemen sudah sesuai, yakni 1 kepala ruangan , 2 orang katim,
2-3 perawat pelaksana bertanggung jawab untuk merawat pasien sesuai dengan TIM
nya masing-masing.

2. Timbang Terima

Sebelum intervensi SW-OT 0,1 – 1.0

Setelah intervensi SW-OT 2,4 – 1,0

Keterangan : terjadi peningkatan nilai SW dikarenakan pada pelaksanaan timbang


terima sudah diikuti semua perawat, disebutkannya masalah keperawatan yang
muncul dan yang belum teratasi sehingga implementasi timbang terima sesuai dengan
SOP yaitu :

a. Timbang terima dilakukan sesuai dengan SOP di depan pasien saat operan shift
baik dinas pagi, sore dan malam
b. Data kwesioner tmbang terima yang di isi oleh perawat dan pasien atau keluarga

(Lampirn kwesioner)

Tabel 5.3 Timbang terima perawat setelah intervensi

Soal
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Perawat
Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
1
Perawat
Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
2
Perawat
Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
3
Perawat
Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
4
Perawat Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Ya Ya Ya
5
Jumlah 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Rata- 100% perawat di ruang Diponegoro telah melakukan timbang terima sesuai
rata dengan SPO
Sumber : Data kuisioner Timbang Terima Perawat Ruang Diponegoro Maret 2019

Dari tabel di atas bahwa 100% perawat telah menyampaikan hal-hal yang

memerlukan perhatian khusus, 100% perawat yang telah menerapkan timbang terima

sesuai standart, dan 100% perawat melakukan timbang terima di depan klien. 100%

perawat perawat yang mengetahui hal-hal yang harus disampaikan saat timbang terima,

100% perawat yang menyampaikan kolaboratif, 100% perawat yang mengetahui adanya

prosedur operasional (SPO) tentang prosedur timbang terima, 100% perawat

menyebutkan diagnosa klien, 100% perawat menyebutkan diagnosa keperawatan klien,

100% perawat menyebutkan intervensi yang sudah dilakukan, 100% perawat

menyebutkan perawat yang belum melakukan intervensi dan 100% perawat

menyebutkan status terapi klien(dilanjutkan, dihentikan, ditunda).

Dapat di simpulkan bahwa 100% perawatdi ruang Diponegoro telah melakukan

timbang terima sesuai dengan SPO

Tabel 5.4 Timbang terima perawat (pasien) sebelum intervensi

Soal
Nama
1 2 3 4 5
Pasien 1 Ya Ya Ya Ya Ya
Pasien 2 Ya Ya Ya Ya Ya
Pasien 3 Ya Ya Ya Ya Ya
Pasien 4 Ya Ya Ya Ya Ya
Pasien 5 Ya Ya Ya Ya Ya
Pasien 6 Ya Ya Ya Ya Ya
Pasien 7 Ya Ya Ya Ya Ya
Pasien 8 Ya Ya Ya Ya Ya
Pasien 9 Ya Ya Ya Ya Ya
Jumlah 9 9 9 9 9
% 100% 100% 100% 100% 100%
Rata-rata 100% perawat melakukan timbang terima ke
pasien sesuai dengan SPO

Chart Title
80

60

40

20

0
Timbang Terima

Dilakukan Tidak dilakukan

Gambar 5.1 Timbang terima perawat (Pasien) sebelum intervensi

Dari tabel di atas ada sebanyak 100% perawat yang melakukan timbang terima di

depan pasien, 100% perawat memperkenalkan diri di depan pasien. Hanya 100%

perawat yang memberitahu siapa shift selanjutnya, hanya 100% perawat yang memberi

salam, menyapa pasien dan keluarganya dan ada 100% perawat yang menanyakan

keluhan pasien saat timbang terima. Dapat disimpulkan bahwa pasien dilibatkan dalam

timbang terima yang sesuai dengan SPO.


3. Ronde Keperawatan

Sebelum intervensi SW-OT -1,3 – 1,6

Setelah intervensi SW-OT -1,3 – 1,6

Keterangan : tidak ada perubahan saat sebelum dan sesudah intervensi karena di ruang
Diponegoro karena ronde keperawatan hanya dilakukan pada saat pada mahasiswa
praktek.

Sentralisasi Obat

Sebelum intervensi SW-OT 0,1-0,4

Setelah intervensi SW-OT 0,1-0,4

Keterangan : tidak terjadi perbedaan pada sentralisasi obat saat sebelum dan sesudah
intervensi karena perawat sudah melakukan sentralisasi obat 100% sesuai dengan
SOP

Tabel : 5.2 Hasil observasi kwesioner dari perawat

Soal
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Perawat
Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
1
Perawat
Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
2
Perawat
Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
3
Perawat
Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
4
Perawat Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Ya Ya Ya Ya Ya
5
Jumlah 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Rata- 100% pemberian obat dilakukan di ruang Diponegoro telah dilakukan sesuai
rata dengan prinsip 12 benar
Dari tabel di atas bahwa 100% perawat mengetahui prinsip 12 benar yaitu benar pasien,

benar dosis, benar jenis obat, benar waktu, benar cara pemberian, benar petugas, benar

dokumentasi, hak pasien untuk menolak, benar pengkajian, benar evaluasi, benar reaksi

terhada makanan, dan benar reaksi terhadap orang lain.

4. Supervisi

Sebelum intervensi SW-OT -0.55 – 0,35

Setelah intervensi SW-OT -0.55 – 0,35

Keterangan : tidak ada perubahan karena supervise karena di ruang diponegoro


supervisi sudah dilakukan dengan rutin yaitu 1-2 kali perbulan

5. Discharger Planning 0 – 0,2

Setelah intervensi SW-OT 0 – 0,2

Keterangan :tidak terjadi perubahan karena di ruang diponegoro sudah melakukan


discharge planning sesuai dengan SPO 100%

6. Dokumentasi

Sebelum intervensi SW-OT 1,2 – (-0,4)

Setelah intervensi SW-OT 1,2 – (-0,4)

Keterangan : terdaptidak terjadi perubahan pada dokumentasi karena sistem penulisan


sudah lengkap sesuai dengan kepatuhan dokumentasi rekam medis dengan presentasi
100%.

Anda mungkin juga menyukai