Anda di halaman 1dari 5

DASAR TEORI

Hidrologi adalah bidang pengetahuan yang mempelajari kejadian-kejadian serta


penyebab air alamiah di bumi. Faktor hidrologi yang berpengaruh pada wilayah hulu adalah
curah hujan (presipitasi). Curah hujan pada suatu daerah merupakan salah satu faktor yang
menentukan besarnya debit banjir yang terjadi pada daerah yang menerimanya (Soemarto,1999).
Analisis hidrologi dilakukan guna mendapatkan karakteristik hidrologi dan meteorologi Daerah
Aliran Sungai.

1. Pengertian Hidrologi

Hidrologi (berasal dari Bahasa Yunani: Yδρoλoγια, Yδωρ+Λoγos, Hydrologia, “ilmu air”)
adalah cabang ilmu Geografi yang mempelajari pergerakan, distribusi, dan kualitas air di seluruh
Bumi, termasuk siklus hidrologi dan sumber daya air. Orang yang ahli dalam bidang hidrologi
disebut hidrolog, bekerja dalam bidang ilmu bumi dan ilmu lingkungan, serta teknik sipil dan
teknik lingkungan.

Kajian ilmu hidrologi meliputi hidrometeorologi(air yang berada di udara dan berwujud gas),
potamologi(aliran permukaan), limnologi (air permukaan yang relatif tenang seperti danau;
waduk) geohidrologi(air tanah), dan kriologi(air yang berwujud padat seperti es dan salju) dan
kualitas air. Penelitian Hidrologi juga memiliki kegunaan lebih lanjut bagi teknik lingkungan,
kebijakan lingkungan, serta perencanaan. Hidrologi juga mempelajari perilaku hujan terutama
meliputi periode ulang curah hujan karena berkaitan dengan perhitungan banjir serta rencana
untuk setiap bangunan teknik sipil antara lain bendung, bendungan dan jembatan.

Penjelasan Dari Cabang – Cabang Hidrolog

 Hidrometeorologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara unsur-unsur


meteorologi dengan siklus hidrologi. Hidrometeorologi dikaitkan dengan bencana
hidrometeorologi, yaitu banjir, kekeringan, tanah longsor, puting beliung, hingga
gelombang pasang.
 Potamologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang air yang terdapat di atas
permukaan tanah dan merupakan air yang mengalir. Potamologi umumnya berfokus
mengenai erosi fluvial, transportasi, dan sedimentasi, dinamika fluvial dan metamorfosis
sungai atau perubahan melalui waktu.
 Geohidrologi (groundwater hydrology) adalah ilmu yang mempelajari terdapatnya,
distribusinya dan gerakan air didalam tanah. Air hujan yang turun ke permukaan
tanah/bumi, sebagian akan meresap ke dalam tanah dan akan menjadi air tanah.
Keterdapatan air tanah dibawah permukaan bumi sekarang ini, disamping air yang
berasal dari peresapan langsung dari permukaan (’air asal luar’), juga air tanah yang
memang sudah tersimpan sejak lama di dalam bumi sendiri (’air asal dalam’). Air tanah
yang berasal dari peresapan air dari permukaan disebut ’Air Meteorik’ yang merupakan
air yang paling banyak terdapat dalam bumi. Sedangkan air yang sejak lama sudah
tersimpan di dalam bumi dapat berasal dari yang tersisa atau terbentuk pada saat
kristalisasi magma yangg disebut ’Air Juvenil’, juga air tanah dapat berasal dari jebakan
air yang terendap dan tersimpan bersama-sama pembentukan batuan sedimen yang
disebut ’Air Connate’.
 Limnologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang air yang terdapat pada
suatu depresi yang tergenang pada suatu cekungan atau danau. Limnologi merupakan
padanan bagi biologi perairan darat, terutama perairan tawar. Lingkup kajiannya kadang
– kadang mencakup juga perairan payau (estuaria). Limnologi mengkaji keseluruhan
mengenai kehidupan di perairan darat, sehingga digolongkan sebagai bagian dari ekologi.
Dalam bidang perikanan, limnologi dipelajari sebagai dasar bagi budidaya perairan
(akuakultur) darat.
 Oceanologi adalah ilmu yang mempelajari air dilaut. Hal yang dipelajari pada oceanologi
yaitu: morfologi,topografi,biologi laut dan lautan
 Hidrometri adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara pengukuran air, baik
dipermukaan, dalam tanah, maupun di atmosfer.Hidrometri merupakan kegiatan untuk
mengumpulkan data mengenai sungai, baik yang menyangkut tentang ketinggian muka
air maupun debit sungai serta sedimentasi atau unsur aliran lain. Informasi yang terukur
mencakup perubahan variasi waktu dan ruang.
 Siklus, Distribusi adalah Siklus air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer bumi
kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi, dan transpirasi
 Water Quanlity/ kuantitas air adalah air di muka bumi yang secara keseluruhan relatif
tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya. Tempat terbesar adalah di laut.
Komposisi sebagian besar yang ada di bumi adalah air asin (95,96%), sedangkan sisanya
adalah air tawar (4,40%). Hal yang menyebabkan jumlah air yang ada di bumi selalu
tetap, dikarenakan adanya siklus hidrologi
 Geohidrologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang terdapatnya gerakan air
di bawah permukaan tanah. Keterdapatan air tanah dibawah permukaan bumi sekarang
ini, disamping air yang berasal dari peresapan langsung dari permukaan (’air asal luar’),
juga air tanah yang memang sudah tersimpan sejak lama di dalam bumi sendiri (’air asal
dalam’). Air tanah yang berasal dari peresapan air dari permukaan disebut ’Air Meteorik’
yang merupakan air yang paling banyak terdapat dalam bumi. Sedangkan air yang sejak
lama sudah tersimpan di dalam bumi dapat berasal dari yang tersisa atau terbentuk pada
saat kristalisasi magma yangg disebut ’Air Juvenil’, juga air tanah dapat berasal dari
jebakan air yang terendap dan tersimpan bersama-sama pembentukan batuan sedimen
yang disebut ’Air Connate’.

3. 4. Asal usul air dibumi

Air meliputi sekitar 70% permukaan Bumi.

Asal usul air di Bumi, atau alasan mengapa ada lebih banyak air di Bumi daripada di planet lain
di Tata Surya, masih belum dipastikan. Ada beberapa teori yang telah diajukan untuk
menjelaskan bagaimana samudra di Bumi terbentuk sebagai berikut:

1. Pendinginan Bumi purba hingga ke titik ketika komponen volatil yang terlepas ke
atmosfer mencapai tekanan tertentu yang memungkinkan penstabilan dan pemertahanan
air.
2. Komet, objek trans-Neptunus, atau meteorit (protoplanet) yang kaya akan air menubruk
Bumi. Pengukuran rasio isotophidrogendeuterium dan protium menunjukkan peran
asteroid karena kemiripannya dengan persentase ketidakmurnian dalam kondrit yang
kaya akan karbon di samudra Bumi, sementara pengukuran terhadap konsentrasi isotop di
komet dan objek trans-Neptunus tidak terlalu mirip dengan yang di Bumi.
3. Secara biokimia melalui mineralisasi dan fotosintesis.Mineralisasi adalah suatu proses
pengendapan mineral bijih (metal) dari media yang membawanya akibat perubahan
lingkungan kimia dan fisik sekitarnya.
4. Perembesan air yang disimpan di mineralhidrat di bebatuan Bumi secara perlahan.
5. Fotolisis: radiasi dapat mengurai ikatan kimia di permukaan. Fotolisis merupakan proses
reaksi kimia yaitu berupa pelisisan senyawa kimia dengan bantuan sinar atau foton.
Terdapat berbagai proses reaksi kimia yang melibatkan fotolisis seperti: Fotosintesis.
Pada proses fotosintesis, cahaya akan diserap melalui klorofil

3. 5. Siklus Hidrologi

Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasiair yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke
bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.Siklus
hidrologi diberi batasan sebagai suksesi tahapan-tahapan yang dilalui air dari atmosfer ke bumi
dan kembali lagi ke atmosfer : evaporasi dari tanah atau laut maupun air pedalaman, kondensasi
untuk membentuk awan, presipitasi, akumulasi di dalam tanah maupun dalam tubuh air, dan
evaporasi-kembali.

Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat
berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk
hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.Pada perjalanan
menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang
kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus
hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:

 Evaporasi / transpirasi – Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb.
kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada
keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan
turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.

 Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah – Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah
dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi
kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah
hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.

 Air Permukaan – Air bergerak di atas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan
danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan
semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban.
Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa
seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.
Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian
air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut.
Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang
membentuk sistem Daerah Aliran Sungai (DAS). Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif
tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya. Tempat terbesar terjadi di laut.

Presipitasi dalam segala bentuk (salju, hujan batu es, hujan, dan lain-lain), jatuh ke atas vegetasi,
batuan gundul, permukaan tanah, permukaan air dan saluran-saluran sungai (presipitasi saluran).
Air yang jatuh pada vegetasi mungkin diintersepsi (yang kemudian berevaporasi dan/atau
mencapai permukaan tanah dengan menetes saja maupun sebagai aliran batang) selama suatu
waktu atau secara langsung jatuh pada tanah (through fall = air tembus) khususnya pada kasus
hujan dengan intensitas yang tinggi dan lama. Sebagian presipitasi berevaporasi selama
perjalanannya dari atmosfer dan sebagian pada permukaan tanah. Sebagian dari presipitasi yang
membasahi permukaan tanah berinfiltrasi ke dalam tanah dan bergerak menurun sebagai
perkolasi ke dalam mintakat (zone) jenuh di bawah muka air tanah. Air ini secara perlahan
berpindah melalui akifer ke saluran-saluran sungai. Beberapa air yang berinfiltrasi bergerak
menuju dasar sungai tanpa mencapai muka air tanah sebagai aliran bawah permukaan. Air yang
berinfiltrasi juga memberikan kehidupan pada vegetasi sebagai lengas tanah. Beberapa dari
lengas ini diambil oleh vegetasi dan transpirasi berlangsung dari stomata daun.

Setelah bagian presipitasi yang pertama yang membasahi permukaan tanah dan berinfiltrasi,
suatu selaput air yang tipis dibentuk pada permukaan tanah yang disebut dengan detensi
permukaan (lapis air). Selanjutnya, detensi permukaan menjadi lebih tebal (lebih dalam) dan
aliran air mulai dalam bentuk laminer. Dengan bertambahnya kecepatan aliran, aliran air menjadi
turbulen (deras). Air yang mengalir ini disebut limpasan permukaan. Selama perjalanannya
menuju dasar sungai, bagian dari limpasan permukaan disimpan pada depresi permukaan dan
disebut cadangan depresi. Akhirnya, limpasan permukaan mencapai saluran sungai dan
menambah debit sungai.

Air pada sungai mungkin berevaporasi secara langsung ke atmosfer atau mengalir kembali ke
dalam laut dan selanjutnya berevaporasi. Kemudian, air ini nampak kembali pada permukaan
bumi sebagai presipitasi. Tangkapan daerah aliran sungai terhadap presipitasi merupakan
keluaran dari saling-tindak semua proses ini. Limpasan nampak pada sistem yang sangat
kompleks setelah pelintasan presipitasi melalui beberapa langkah penyimpanan dan transfer.
Kompleksitas ini meningkat dengan keragaman areal vegetasi, formasi-formasi geologi, kondisi
tanah dan di samping ini juga keragaman-keragaman areal waktu dari faktor-faktor iklim.

3. 6. Macam – Macam Siklus Hidrologi

Secara umum siklus hidrologi dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:

1. Siklus pendek

Air laut menguap dimana penguapan terjadi dipermukaan laut, terjadi kondensasi, kemudian
menjadi butir-butir air yang membentuk awan dan akhirnya terjadi hujan yang jatuh ke lautdan
akan kembali berulang.
2. Siklus sedang

Penguapan terjadi dipermukaan laut, kemudian terjadi proses kondensasi uap air di atmosfer
yang selanjutnya dibawa angin, kemudian terbentuk awan diatas daratan, terjadi hujan didaratan,
selanjutnya air hujan meresap ke dalam tanah lalu kembali ke laut melalui sungai-sungai atau
saluran-saluran air.

3. Siklus panjang

Penguapan terjadi dipermukaan laut, terjadi kandensasi, uap air terbawa angin dan membentuk
awan di atas daratan hingga ke pegunungan tinggi, kemudian jatuh sebagai saljuBongkah-
bongkah es mengendap di puncak gunung dan karena gaya beratnya meluncur ke tempat yang
lebih rendah, mencair terbentuk gletser lalu mengalir melalui sungai-sungai kembali ke laut.

https://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogeologi

http://airtanah.bgl.esdm.go.id/?q=content/hidrologi-air-tanah

http://cakrawala-upi.blogspot.com/2013/07/asal-usul-air-di-planet-biru-bumi.html

Anda mungkin juga menyukai