Anda di halaman 1dari 36

SISTEM PELAPISAN DASAR,

PENYALURAN LINDI DAN GAS,


PENIMBUNAN DAN PENUTUPAN
SERTA DRAINASE
Tahapan Konstruksi
• Pematangan lahan
– Pembersihan dan pengupasan tanah
– Penggalian dan pengurugan tanah
• Pembentukan lahan  pengaliran leacheate
secara gravitasi
• Pemasangan liner
• Penyiapan jalan kerja
• Pemasangan pipa lindi
• Pemasangan pipa gas
• Penyiapan tanah penutup
Pemasangan Liner
• Lapisan Liner
– Lapisan tanah pelindung / penutup (50 cm)
• Melindungi lapisan dasar dari tekanan alat berat dll
• Meratakan elevasi
– Lapisan pasir (10 cm)
• Menempatkan saluran lindi
– Lapisan tanah liat / geomembrane (50 cm)
• Pencegahan terhadap pencemaran dari air lindi
Contoh Liner
Tahapan Pemasangan Liner
• Pembentukan elevasi terhadap ketinggian titik
– titik yang direncanakan
• Penggalian atau pengurugan untuk
mendapatkan elevasi sesuai rencana
• Pemadatan tanah urugan
• Pelapisan kedap air, pemasangan pipa lindi,
pelapisan tanah pelindung
Pemasangan Geomembran
• Lapisan kedap yang dibeli dari produsen pada umumnya berupa lapisan roll dengan sumbu berupa
kelos yang dapat dihubungkan dengan alat standartnya sehingga dapat berputar sewaktu lapisan
di tarik
• Untuk menarik lapisan kedap air tersebut diperlukan tenaga manusia untuk setiap jarak
(3 – 4 meter) agar lembaran dapat ditarik dengan rapi dan tidak terseret pada permukaan yang
mungkin tajam dan dapat menyebabkan lembaran tersayat atau robek.
• Lembaran disejajarkan dan pada bagian yang akan disambung, lembaran saling menindih dngan
lebar sekitar 5 cm. Pada bagian inilah nantinya akan dilakukan penyambungan.
• Pada penyambungan menggunakan alat las / pemanas maka pemanasan dilakukan tepat di atas
bagian yang saling bertindihan tersebut dengan cara yang harus disesuaikan dengan manual alat
penyambung yang digunakan. Hal yang sangat penting dalam proses penyambungan adalah
kebersihan dari permukaan yang hendak disambung dari debu, tanah maupun air / kelembaban.
• Permukaan yang tidak bersih saat penyambungan kaan sangat mengurangi kualitas sambungan
nantinya. Dan apabila terjadi kebocoran pada sambungan
• maka dapat dikatakan bahwa seluruh pelapisan kedap air hampir tidak dapat berfungsi sama
sekali.
• Pada penyambungan dengan mengunakan semacam perekat (selotape khusus) maka perekat
ditempelkan tepat pada sambungan antara dua lembaran yang hendak digabung. Pada
penyambungan metode ini pun kebersihan permukaan yang hendak disambung merupakan syarat
mutlak bagi kebersihan proses penyambungan.
PERENCANAAN DIMENSI SEL
• Tergantung dari
– Perancang
– Kondisi lahan dan tapak lokasi TPA
• Mempengaruhi
– Umur layanan TPA
– Penanganan TPA
– Manajemen Operasi TPA
Kriteria Perancangan Sel
• Lebar working face 1,5 - 3 kali lebar sel
• Panjang working face disesuaikan dengan volume
sampah harian yang masuk
• Jumlah working face untuk setiap unloading sesuai
dengan volume sampah harian yang masuk
• Tinggi timbunan lapis per lapis antara 50 – 60 cm
• Tebal / tinggi tiap sel adalah 1,2 m dan dapat dibuat 3
lapisan sebelum dilakukan pentup antara
• Kemiringan timbunan 200 – 300 atau 1 bagian vertikal :
2 – 3 bagian horisontal
Kriteria Desain Sel
• Tinggi sel ± 5 meter
• Tebal sampah terkompaksi : 2,5 – 5 meter
• Tebal lapisan antara 0,6 – 0,9 meter
• Tebal penutup harian dipadatkan : 0,2 – 0,3
meter
• Perbandingan sampah dengan tanah penutup
5 : 1 – 10 : 1
• Slope muka kerja (H : V) 2 : 1 – 3 : 1
• Lebar lahan kerja minimal 5 meter
• Panjang lahan kerja ≥ 100 meter
SEL
• TINGGI SEL :
– 2 – 5 meter
– 8 – 10 ft atau 2,4 – 3 m
• Lebar sel :
– Minimal 5 meter
– 1.5 – 3 kali lebar blade alat berat
– 3 – 9 meter atau 10 – 30 ft
Pola Penyusunan Sel
• Mengikuti topografi yang sudah dirancang
• Mengikuti luasan sel harian yang sudah di
tentukan
Pola Penyusunan Sel
Leachate
• Leacheate adalah cairan yang merembes melalui tumpukan sampah
dengan membawa materi terlarut atau tersuspensi terutama hasil
proses dekomposisi materi sampah
• Karakteristik leacheate tergantung dari:
– Variasi dan proporsi komponen sampah yang ditimbun
– Curah hujan dan musim
– Umur timbunan
– Pola operasional
– Temperatur
– Kelembaban
– Infiltrasi air tanah
– Jenis tanah penutup
– Tingkat kompaksi
– Kelembaban sampah
• Khas Leacheate di Indonesia :
– Berkarakter tidak asam
– Mempunyai nilai COD tinggi
Leacheate
• Kandungan BOD, COD dan NH3-N yang
terkandung dalam leacheate berubah seiring
dengan waktu
• BOD berkurang lebih cepat daripada COD
• Konsekuensinya :
– TPA baru atau < 5 tahun : pengolahan biologis
cukup efisien
– Setelah > 5 tahun : lebih sesuai dengan
pengolahan fisik dan kimia
SISTEM PENGUMPUL LINDI
Kriteria Desain
• kemiringan sama minimal 1%. Kriteria desain untuk
slope pipa pengumpul adalah 1,2 – 1,8 % dan 0,5 – 1 %
• lebar dasar dan kedalaman sekitar 50 cm.
• Bentuk atau pola saluran sangat bervariasi dan
penentuannya sangat tergantung pada bantuk dan luas
sel yang akan digunakan.
• Ukuran pipa pengumpul bervariasi tergantng pada
kapasitas lindi yang ada. Pada umumnya digunakan
ukuran pipa 200 – 300 mm
• Tipikal dimensi pipa adalah 6 – 8 inch atau 15 – 20 cm
yang memperhatikan kemudahan pembersihan
• Rentang pemasangan antar pipa pengumpul adalah
setiap 6 m (20 ft) sampai dengan 40 meter.
Kriteria Perancangan Saluran Lindi
• Pipa perforated PVC
• Diletakan pada saluran media berbutir
• Tergantung pada besarnya debit lindi  luas tangkapan
dan curah hujan
• Lubang pipa : Ø = 2 cm
• Jarak memanjang antar lubang : 20 cm
• Jarak melintang antar lubang : 7,5 cm
• Kemiringan dasar sel : 3%
• Dimensi pipa : 4” – 8“
• Slope pipa pengumpul 0,5% - 1,8%
• Jarak antar pipa : 15 – 120 meter
Persyaratan pengaliran lindi
dalam pipa
• Sedapat mungkin mengalir secara gravitasi
• Secepat mungkin sampai ke pengolahan lindi
• Kecepatan pengaliran berkisar antara 0,6 – 3,0
m/detik
• Kedalaman air dalam saluran harus memenuhi
persyaratan aliran terbuka yakni debit puncak
pada d/D maksimum = 0,8 dimana d = tinggi
air dalam saluran dan D = diameter pipa.
Karakteristik Leacheate
Parameter Range Parameter Range
BOD (mg/l) 2000 – 30000 pH 4.5 – 7.5
TOC (mg/l) 1500 – 20000 Kesadahan 300 – 10000
COD (mg/l) 3000 – 60000 Calcium 200 – 3000
TSS (mg/l) 200 – 2000 Magnesium 50 – 1500
Organik Nitrogen 10 – 800 Potassium 200 – 1000
(mg/l)
Ammonia Nitrogen 10 – 800 Sodium 200 – 1500
(mg/l)
Total Phosphor 5 – 100 Chloride 200 – 3000
(mg/l)
Nitrate (mg/l) 5 – 40 Sulfat 50 – 1000
Orthophospor 4 – 80 Total Iron 50 - 1200
CaCO3 1000 – 10000
Timbulan Leacheate
• Metoda Neraca Air
– Asumsi : Leacheate hanya dihasilkan dari curah hujan yang terserap di dalam
timbunan sampah
– Faktor : presipitasi, evapotranspirasi, surface run off, soil moisture storage
– PL = P – RO – ET – ST

• Metoda Pembebanan
– Tchobanoglous
– Faktor : berat timbunan sampah, kadar air sampah dan produksi gas tiap sel
sampah
– Produksi leacheat sangat dipengaruhi oleh beban yang ada di atasnya
– Terjadi variasi beban dan variasi timbulan gas

• Metoda Intensitas Hujan Maksimum


– Masduki, 2002
– Berdasarkan penggunaan rerata intensitas hujan maksimum bulanan selama
beberapa tahun
– Memperhitungkan timbulan leacheate pada saat operasi dan setelah pasca
operasi
– Timbulan masa operasi > pasca operasi
Timbulan Leacheate
VAl  KxAop  AmkxR xX   Mj  Mo xWsop 
t
24

 td  tj 
VAl   KxAop    AmkxRxC  xX
 24 
• Dimana : •

Mj = kandungan air jenuh (%)
Mo = kandungan air awal
• Val = volume lindi (m3) • Wsop = berat sampah yang telah
diurug selama operasi (kg)
• Td = durasi hujan (jam) • Aef = luas efektif TPA (m2)
• 24 = jam dalam satu hari • tj = waktu timbunan jenuh (jam)
• Aop = luas TPA yang telah diurug
• X = jumlah hujan maks selam operasi
(hari) • Amk = luas medan kerja harian
• C = koefisien limpasan • R = tinggu curah hujan harian
(mm/jam)
pada medan kerja
SISTEM PENGOLAH LINDI
• Sistem Anaerobik pengolahan fisik kimia
• Kolam Anaerobik
• Kolam Fakultatif BAK ANAEROBIK
BAK EQUALISASI
SLUGDE DRYING BED

• Kolam Maturasi
BAK AEROBIK

BAK MATURASI

BAK HAYATI
Timbulan Gas
• 50 – 60 % : Methan
• 40 – 50% : Karbondioksida

• Pergerakan :
• Mekanisme difusi (gradien konsentrasi)
• Mekanisme konveksi (gradien tekanan)
• Paling umum
• Mengalir melalui rintangan yang minim dan lebih
cepat pada material porous
• Gas dalam landfill bertekanan rendah
• Mampu bermigrasi dalam arah horisontal apabila
permeabilitasnya lebih tinggi daripada vertikalnya
Timbulan Gas
Gt  13,2 x(10  kt ) xberatsampahyangmasukkeTPA / tahun
Dimana
• Gt = timbulan gas (m3)
• k = koefisien reaksi = 0,03
• t = tahun ke
Permasalahan gas
• Gangguan terhadap tanaman sekitar lokasi. Disebabkan
terdesaknya oksigen pada zone akar oleh produksi gas
lahan urug. Masalah lainnya adalah peningkatan suhu
tanah, efek toxic pada fisiologi tanaman
• Methane merupakan gas yang mudah terbakar dan
merupakan salah satu penyebab timbulnya pemanasan
global.
• Karbondioksida yang dihasilkan mengganggu saluran
pernapasan dan dapat meningkatkan kesadahan
• Masalah yang cukup mengganggu lainnya adalah timbulnya
bau yang berasal dari gas H2S, methane dan gas organik.
Pengamanan Gas
• Pengamanan selama operasi yang bertujuan untuk
melepaskan gas yang terpreangkap di dalam timbunan
ke udara lepas yaitu dengan pengadaan saluran
ventilasi vertikal atau saluran pada dinding dinding
bukit yang berbatasan langsung dengan udara dan
saluran ventilasi horizontal atau saluran pada lapisan
tanah penutup harian
• Pengamanan setelah pengoperasian merupakan
ventilasi akhir yang berupa sumuran terbuat dari pipa
PVC dan dipasang pada jarak – jarak tertentu. Pada
ujung ujung sumuran bila perlu dipasang burner atau
pembakar.
Pengendalian Gas
• Menempatkan materi impermeable di luar
perbatasan landfill untuk menghalangi aliran
gas
• Menempatkan materi granular di luar
perbatasan landfill untuk penyaluran dan atau
pengumpulan gas
• Pembuatan ventilasi di dalam lokasi landfill
• Pembuatan ventilasi di sekeliling perbatasan
landfill
SISTEM PENYALURAN GAS
• Dihasilkan dari proses degradasi sampah oleh
mikroorganisme
• SISTEM
• Sistem Individu dan Sistem Terpusat
• Sistem Horisontal
– Bertujuan untuk membentuk aliran gas dalam satu sel
– Digunakan untuk memberdayakan gas metan
– 37,5 kali lebih besar daripada pengumpul vertikal
– Dibangun setiap 2 lapisan atau lebih
– Diterapkan pada landfill yang luas
• Sistem Vertikal / Sumuran
– Bertujuan untuk membebaskan gas yang terbentuk dalam satu
jalur ke alam bebas
Ventilasi Gas Individu - Area

Ventilasi Gas Individu - Slope


Pemasangan Saluran Gas Vertikal
• Jika TPA direncanakan memiliki ketinggian yang cukup tinggi maka
pemasangan dilakukan dengan membuat sumuran
• Sumuran dipasang sejalan dengan pengisian sampah
• Sumuran terdiri dari
– Perforated PVC pipe
– Kerikil di sekelilingnya
– Casing GIP untuk pipa : diangkan setelah lapisan – lapisan sampah
terisi
• Sebagian sumuran dipasang sebelum dilakukan penimbunan
sampah
– Pemasangan casing
– Pengisian pipa dan kerikil
– Setelah lapisan pertama terisi, casing di angkat ke lapisan ke dua
– Lakukan seperti sebelumnya
Gambar Penyaluran Gas
SISTEM DRAINASE

1.Sistem Drainase Utama

2.Sistem Drainase Sel


POLA ALIRAN DRAINASE DIMENSI : 0.45 x 0.70 M

DIMENSI : 0.45 x 0.70 M

DIMENSI : 0.70 x 1.00 M


DIMENSI : 0.45 x 0.70 M

DIMENSI : 1.60 x 1.00 M


DIMENSI : 0.45 x 0.70 M

DIMENSI : 1,8 x 1,2 M

DIMENSI : 1.00 x 1.60 M


120

100

100

160
162
160

100

Anda mungkin juga menyukai