Anda di halaman 1dari 25

PENENTUAN LUAS TPA

Debit
Satuan Jumlah
timbulan
Timbulan timbulan Kebutuhan
sampah
Sampah sampah yang Luas TPA
lh, masuk ke TPA
Loh atau koh
m3h;kh;tonh
Timbulan
Waste
Minimasi di TPA sampah yang di
Generation
landfillkan

Tingkat Tingkat
Pelayanan Pengangkutan

Minimasi di Minimasi di TPS


sumber
PREDIKSI TIMBULAN
SAMPAH
Hasil Proyeksi Penduduk
Tahun Jumlah
Penduduk
2008 1246898
2018 1293198
2019 1297828
2020 1302458
2021 1307088
2022 1311718
2023 1320978
2024 1325608
2025 1330238
2026 1334868
2027 1339498
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam
memprediksi timbulan sampah
 Proyeksi penduduk
 Persentase pelayanan
 Persentase pengangkutan
 Persentase komposting
 Persentase daur ulang

 Peningkatan Pertumbuhan penduduk, peningkatan ekonomi,


peningkatan pendapatan, peningkatan pertanian.
Prediksi timbulan sampah
qn  qo1  C s / 100 
n

1  Ci  C p  C qn  3
Cs 
1  p
Qkota
qo 
Px
Dimana :
Qn = timbulan sampah pada n tahun mendatang
qo = timbulan sampah pada tahun awal
perhitungan
Ci = laju pertumbuhan sektor industri
Cp = laju pertumbuhan sektor pertanian
Cqn = laju pertumbuhan pendapatan perkapita
p = laju pertumbuhan penduduk
qkota = timbulan sampah kota
Px = jumlah penduduk terlayani
Contoh Soal
 Timbulan sampah (D+ND) : 3,02 loh
 Peningkatan Industri per tahun : 1,02%
 Peningkatan penduduk : 0,57%
 Peningkatan pertanian : 3,48%
 Peningkatan pendapatan perkapita : 1,02%
 Tingkat pelayanan : 35%
 Presentase 3R : 2,5%
 Tingkat pengangkutan : 60%
 Berapakah volume timbulan sampah yang masuk ke TPA?
Contoh perhitungan :
 Timbulan sampah suatu kota (tahun 2005) = 2,32 L/o/hari
 Ci = 9,37%, Cqn = 3,49 %, Cp = 0,82%
 P = 1,88%

Berapa besar timbulan sampah pada tahun 2006,2011, 2016 ??


Kondisi di lapangan
 Kondisi Ideal
 Taksiran kasar
JUMLAH TIMBULAN YAG MASUK KE
TPA
 Input data:
 Timbulan sampah loh (D+ND)
 Jumlah penduduk tahun perencanaan
 Periode desain
Proses
 Tahun pproyeksi + 5 – 10 tahun ke depan
 Jumlah penduduk terlayani
 Kegiatan2 sesui hierarki (4R, komposting, incenerasi db) 
SUMBER? TPS? TPA?
 Tingkat Pengangkutan
 Kegiatan hierarki di TPA?
Kondisi di lapangan
 Kondisi Ideal
 Taksiran kasar
 Kurangnya data
 Timbulan sampah kota
 Jumlah penduduk dan pertumbuhannya
 Komposisi sampah
 Sumber sampah
 Peningkatan pertumbuhan perkeonomian
Metode pengukuran kuantitas sampah yang
akan dikumpulkan dan di buang :

 Rata-rata angkutan perhari dikalikan volume rata-rata pengangkutan dan


dikonversikan ke satuan berat dengan menggunakan densitas rata-rata yang
diperoleh melalui sampling

 Mengukur berat sampel di dalam kendaraan angkut dengan menggunakan


jembatan timbang, kemudian rata-ratanya dikalikan dengan total angkutan
per hari

 Mengukur berat setiap angkutan di jembatan timbang di TPA


Perhitungan TIMBULAN sampah yang
masuk ke TPA
 Proyeksi penduduk
 Tentukan Periode Desain
 Perhitungan proyeksi satuan timbulan sampah
 Perhitungan Debit Timbulan
 Proyeksi tingkat pelayanan
 Proyeksi tingkat minimasi sampah
 Proyeksi tingkat pengangkutan
 Perhitungan timbulan sampah yang masuk ke TPA
PENENTUAN LUAS TPA
VOLUME TPA
3  t 
n.365.10 .Kp.R. Pr .qr. S  
VTPA   R
Ks.S
V = volume
n = periode desain (5 – 20 tahun)
Kp = kemampuan pengelola (cakupan pelayanan)
R = reduksi sampah selama n tahun (degradasi)
Pr = penduduk domestik rerata selama periode desain
qr = timbulan sampah rerata
S = angka perbandingan volume sampah setelah dikompaksi
t = angka perbandingan volume tanah urug setelah di kompaksi (biasanya =1,25)
S/t biasanya 6/1
Ks = angka kompaksi di TPA, biasanya = 3
VOLUME TPA
PAwalPeriodeDesain  PAkhirPeriodeDesain
Pr 
2

q AwalPeriodeDesain  q AkhirPeriodeDesain
qr 
2
VOLUME TPA
 Kp = (Kop x Peq) / (Pr + Peq)
 Kop = (Kop awal + kop akhir) / 2
 Kop = Kemampuan Pengangkutan
 Pr = (P awal + P akhir ) / 2
 Pr = rerata jumlah penduduk
 Qr = (Q awal + Q akhir) / 2
 Qr = timbulan sampah rerata yang terlayani(m3/hari)
 qr = (q awal + q akhir ) / 2
 qr = timbulan sampah rerata (loh)
 Peq = Qr (m3/hari) / qr (loh)
VOLUME TPA
 R = reduksi dekomposisi sampah
 R = 1/100 x (Pao + (rxPo))
 Pao = % komposisi sampah yang tidak mudah membusuk
 Po = % komposisi sampah yang mudah membusuk
 r = 1/100 x (d+30)
 d = 70 - (1,75 x n)
 n = periode desain
VOLUME TPA

Pnd  r.Pd
R
100
1  60   r = laju penguraian (tergantung tinggi
raerob    20  penanaman)
100  d   Pnd = % sampah non dekomposisi
 Pd = % sampah dekomposisi
1
d  21,25
 Tinggi penanaman = H
r fakultatif  - Aerob : 3 m
100 - Anaerob : 3 – 10 m
- Fakultatif : >10 m
ranaerob 
1
d  30   d = 0,70 – 1,75 m
100
VOLUME TPA

3
Q  10 .Kp. Pr .qr
Jika diketahui
(m3/hari)
volume sampah di TPA setiap hari = Q

Maka, Volume TPA (m3)

 t 
n.365.R.Q. s  
VTPA   R
Ks.S
Luas Tengah TPA
 A tengah = V total / H
 V total = Volume Total TPA (m3)
 H = Tinggi TPA (m)
Luas Dasar / Luas Efektif TPA

Luas Lahan Total


A total = Lk x Ad
 Lk = faktor lahan koson
 Untuk lereng urug Lk = 1,25
 Ad = luas dasar / luas efektif
 Tugas Presentasi Hasil KULAP : 28 Oktober 2016
 TUGAS LUAS TPA : 4 NOVEMBER 2016
 Tugas Presentasi Pemilihan Lokasi : 11 November 2016
Outline laporan
 BAB I : Gambaran umum kota
 BAB II : Gambaran Umum sistem Pengelolaan
Sampah Kota
 BAB III : Resume data yang diperlukan
 BAB IV : Perhitungan timbulan sampah yang
masuk ke TPA
 BAB V : Perhitungan luas TPA

Anda mungkin juga menyukai