Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PPKN BAB 1

Pembelaan Negara

Oleh:

Nama : Cindy Igustisari

Kelas : IX.3
TUGAS PPKN BAB 1

Pembelaan Negara

Oleh:

Nama : Agnes Ayunlandari

Kelas : IX.3
PEMBELAAN NEGARA

A. Pengertian Bela Negara


Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang di jiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin
kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan
negara dan Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang.
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan
kesediaan berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari
yang paling halus, hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama
warga negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata.
Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan
negara.
Konsep bela negara dapat diartikan secara fisik dan non-fisik,
secara fisik dengan mengangkat senjata menghadapi serangan atau agresi musuh,
secara non-fisik dapat didefinisikan sebagai segala upaya untuk mempertahankan
Negara dengan cara meningkatkan rasa nasionalisme, yakni kesadaran berbangsa
dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air, serta berperan aktif
dalam memajukan bangsa dan negara.
Landasan pembentukan bela negara adalah wajib militer. Bela negara adalah
pelayanan oleh seorang individu atau kelompok dalam tentara atau milisi lainnya,
baik sebagai pekerjaan yang dipilih atau sebagai akibat dari rancangan tanpa sadar
(wajib militer). Beberapa negara (misalnya Israel, Iran) meminta jumlah tertentu
dinas militer dari masing-masing dan setiap salah satu warga negara (kecuali untuk
kasus khusus seperti fisik atau gangguan mental atau keyakinan keagamaan).
Sebuah bangsa dengan relawan sepenuhnya militer, biasanya tidak memerlukan
layanan dari wajib militer warganya, kecuali dihadapkan dengan krisis perekratan
selama masa perang.
Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Jerman, Spanyol dan Inggris,
bela negara dilaksanakan pelatihan militer, biasanya satu akhir pekan dalam
sebulan. Mereka dapat melakukannya sebagai individu atau sebagai anggota
resimen, misalnya Tentara Teritorial Britania Raya Dalam beberapa kasus milisi
bisa merupakan bagian dari pasukan cadangan militer, seperti Amerika Serikat
National Guard.
Di negara lain, seperti Republik China (Taiwan), Republik Korea, dan Israel,
wajib untuk beberapa tahun setelah seseorang menyelesaikan dinas
nasional,Sebuah pasukan cadangan militer berbeda dari pembentukan cadangan,
kadang-kadang disebut sebagai cadangan militer, yang merupakan kelompok atau
unit personil militer tidak berkomitmen untuk pertempuran oleh komandan mereka
sehingga mereka tersedia untuk menangani situasi tak terduga, memperkuat
pertahanan negara.

B. Unsur Dasar Bela Negara


Unsur dasar bela negara yang dianut oleh bangsa indonesia adalah sebagai
berikut :
1. Cinta Tanah Air
2. Kesadaran Berbangsa & bernegara
3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara
4. Rela berkorban untuk bangsa & negara
5. Memiliki kemampuan awal bela negara

C. Dasar Hukum
Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa
"Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan
negara." dan " Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang."
Jadi sudah pasti mau tidak mau kita wajib ikut serta dalam membela negara dari
segala macam ancaman, gangguan, tantangan dan hambatan baik yang datang dari
luar maupun dari dalam.
Beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara:
1.Tap MPR No. VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan
Keamanan Nasional.
2. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.
3. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara
Rl. Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988.
4. Tap MPR No. VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
5. Tap MPR No. VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
6. Amandemen UUD '45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3.
7. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tenteng Pertahanan Negara.

D. Pentingnya Masyarakat Memiliki Jiwa Bela Negara


Wilayah Indonesia yang sebagian besar adalah wilayah perairan mempunyai
banyak celah kelemahan yang dapat dimanpaatkan oleh negara lain yang pada
akhirnya dapat meruntuhkan bahkan dapat menyebabkan disintegrasi bangsa
Indonesia. Indonesia yang memiliki kurang lebih 13.670 pulau memerlukan
pengawas yang cukup ketat. Dimana pengawas tersebut tidak hanya dilakukan oleh
pihak TNI/Polri saja tetapi semua lapisan masyarakat Indonesia/ bila hanya
mengandalkan TNI/Polri saja yang persenjataannya kurang lengkap mungkin
bangsa Indonesia sudah tercabik-cabik oleh bangsa lain/dengan adanya bela negara
kita dapat mempererat rasa persatuan di antara penduduk Indonesia yang saling
berbhineka tunggal ika. Sikap bela negara terhadap bangsa Indonesia merupakan
kekuatan Negara Indonesia bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan
nasional dan merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar proses pencapaian
tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses. Oleh karena itu, diperlukan
suatu konsepsi ketahanan nasional yang sesuai dengan karakterristik bangsa
Indonesia. Dengan adanya kesadaran akan bela negara, kita harus dapat memiliki
sikap dan prilaku yang sesuai kejuangan, cinta tanah air serta rela berkorban bagi
nusa dan bangsa. Dalam kaitannya dengan pemuda penerus bangsa hendaknya
ditanamkan sikap cinta tanah air sejak dini sehingga kecintaan mereka terhadap
bangsa dan Negara lebih meyakini dan lebih dalam.
Dalam sikap bela negara kita hendaknya mampu menyesuaikan diri dengan
situasi dan kondisi yang sedang berlangsung di negara kita, tidak mungkin kita
tunjukan sikap bela negara yang bersifat keras seandainya situasi keamanan
nasional terkendali.
Menjaga diri, keluarga dan lingkungan sekitar sudah merupakan salah satu
sikap bela negara dalam sekala kecil. Mentaati peraturan pemerintah dan lain
sebagainya. Bahkan menyanyikan lagu bela negara yang diciptakan oleh Dharma
Oratmangun atau mengenang hari bela negara yang jatuh pada tanggal 19
Desember yang ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2006 adalah salah satu
bentuk bela negara sekala kecil.
Sehingga ketika kita sebagai warga negara sudah terbiasa melakukan hak
dan kewajiban sebagai warga negara dengan baik dan benar maka seandainya ada
konprontasi atau intervensi terhadap negara, kita akan peka menyikapinya bahkan
dengan mengangkat senjatapun kita akan berani karena jiwa bela negara dalam diri
kita sudah terlatih dan terbiasa.
KESIMPULAN

Konsep bela negara dapat diartikan secara fisik dan non-fisik,


secara fisik dengan mengangkat senjata menghadapi serangan atau agresi musuh,
secara non-fisik dapat didefinisikan sebagai segala upaya untuk mempertahankan
Negara dengan cara meningkatkan rasa nasionalisme, yakni kesadaran berbangsa
dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air, serta berperan aktif
dalam memajukan bangsa dan negara.
Guna menjamin tetap tegaknya Negara Republik Indonesia dan
kelangsungan hidup bangsa dan negara, maka sumber daya manusia menjadi titik
sentral yang perlu dibina dan dikembangkan sebagai potensi bangsa yang mampu
melaksanakan pembangunan maupun mengatasi segala bentuk ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) yang berasal dari dalam maupun luar
negeri.
Tujuan Bela Negara;
- Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara
- Menjaga identitas dan integritas bangsa/ negara
- Melestarikan budaya
- Berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.

Fungsi Bela Negara :


a. untuk mempertahankan negara dari berbagai ancaman;
b. untuk menjaga keutuhan wilayah negara;
c. merupakan panggilan sejarah;
d. merupakan kewajiban setiap warga negara.

Contoh upaya bela negara di lingkungan keluarga


1. Mengembangkan sikap saling mengasihi, saling menolong, saling
menghormati dan menghargai antar anggota keluarga.
2. Menciptakan suasana rukun, damai, dan harmonis dalam keluarga.
3. Membentuk keluarga yang sadar hukum
4. Menjaga kebersihan dan kesehatan keluarga
5. Saling mengingatkan kepada sesama anggota keluarga apabila ada yang
akan berbuat kejahatan, misalnya : minum minuman keras di rumah dan lain
sebagainya.
6. Memberikan pengertian kepada anak supaya cinta kepada tanah air dan
mencintai produk-produk dalam negeri
7. Memberikan pengertian kepada anggota keluarga agar selalu berusaha untuk
selalu menggunakan produk-produk dalam negeri
8. Menjaga nama baik keluarga dengan perilaku yang terpuji atau mulia
9. Saling mengingatkan sesama anggota keluaraga untuk selalu patuh pada
hukum yang berlaku
10.Menciptakan keluarga yang sadar dan patuh pada hukum/peraturan yang
berlaku

B. Contoh upaya bela negara di lingkungan sekolah

1. Meningkatkan imtaq dan iptek


2. Membudayakan GDN (Gerakan Disiplin Nasional) di sekolah meliputi :
budaya tertib, budaya bersih, dan budaya kerja/belajar
3. Mengembangkan kepedulian sosial di sekolah, misalnya dengan keihklasan
mengumplkan dana sosial, infak, zakat, shodaqoh, untuk menolong warga
sekolah yang membutuhkan.
4. Kesadaran untuk menaati tata tertib sekolah
5. Menjaga nama baik sekolah dengan tidak melaksanakan perbuatan yang
berakibat negatif untuk sekolah dan sebagainya
6. Belajar dengan giat terutama pada materi Pendidikan Kewarganegaraan
7. Belajar dengan giat supaya mendapatan prestasi baik
8. Saling mengingatkan sesama murid apabila ada yang akan melanggar
peraturan sekolah
9. Menjadi murid yang berprestasi dan mengharumkan nama baik sekolah dan
negara.

C. Contoh upaya bela negara di lingkungan masyarakat


1. Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tolong membantu antar warga
negara masyarakat.
2. Bersama-sama menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat
3. Meningkatan kegiatan gotong royong dan semangant persatuan dan kesatuan
4. Menjaga keamanan lingkungan melalui kegiatan siskamling/ronda
5. Menciptakan suasana rukun, damai, dan tentram dalam masyarakat

Anda mungkin juga menyukai