Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Banyak darah yang senantiasa lewat melalui ginjal yang terdiri atas filter (saringan )
kecil tak terhitung banyaknya ( neuron ). Filtrat ( air saringan, air tapis) melewati tabung –
tabung mini yang terletak di lapisan sumsum ginjal, ditempat zat – zat bermanfaat dan
berharga seperti garam, mineral, dan gula diseleksi dan diserap lagi ke dalam dara. Sisanya,
ampas yang tak berguna dari pembakaran di jaringan menuju lewat piala ginjal sebagai urine
ke saluran kemih dan kandung kemih.
Seperti kebanyakan kanker, pada penyakit kanker ginjal keluhan dan simptom tidak ada
untuk jangka waktu lama, tumornya muncul secara laten (tersembunyi ). Tanda pertamanya
adalah darah pada urine, nyeri punggung atau benjolan yang teraba. Tiga gejala ini terkadang
disebut trias grawit, jelas merupakan tanda lambat dan menunjukkan pada suatu stadium
lanjut. Hamturi, darah di urine disebabkan oleh pertumbuhan lanjut ke dalam piala ginjal,
diikuti oleh perdarahan dari tumor. Terkadang darah di dalam piala ginjal membeku,
kemudian darah beku ini disertai serangan kolik ( remas ) yang ditandai oleh kejang nyeri
hebat, didesak ke bawah melalui saluran kemih. Saluran kemih bereaksi atas darah beku
seakan – akan berupa batu ginjal. Jadi sesudah suatu kolik, tidak keluar batu bersama air
kemih, maka mungkin kanker sel ginjal penyebab.
Kanker ginjal menyebabkan 2% dari semua penyakit kanker yang menyerang orang
dewasa di Amerika serikat. Penyakit ini menyerang laki-laki hampir dua kali lebih banyak
dari pada wanita dan umumnya mengenai laki-laki pada usia diatas 55 tahun. Insidensi
carsinoma sel ginjal ( kanker ginjal ) mengenai 3 per 1000 orang dan ditemukan sekitar
31.000 kasus baru ditemukan disetiap tahun , serta 12.000 orang meninggal karena kanker
ginjal di AS.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi Kanker Ginjal ?
2. Bagaimana anatomi Fisiologi Kanker Ginjal?
3. Apa etiologi dari Kanker Ginjal?
4. Bagaimana patofisiologi Kanker Ginjal?
5. Apa Pathway/Patoflow dari Kanker Ginjal?
6. Bagaimana manifestasi Klinis Kanker Ginjal?
7. Bagaimana pemeriksaan diagnostik Kanker Ginjal?
8. Bagaimana klasifikasi Kanker Ginjal ?
9. Bagaimana penatalaksanaan Kanker Ginjal?
10. Bagaimana Asuhan Keperawatan pada Pasien Kanker Ginjal?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa Mengetahui Definisi Kanker Ginjal.
2. Mahasiswa Mengetahui Anatomi Fisiologi Kanker Ginjal.
3. Mahasiswa Mengetahui Etiologi Kanker Ginjal.
4. Mahasiswa Mengetahui Patofisiologi Kanker Ginjal.
5. Mahasiswa Mengetahui Pathway/Patoflow Kanker Ginjal.
6. Mahasiswa Mengetahui Manifestasi Klinis Kanker Ginjal.
7. Mahasiswa Mengetahui Pemeriksaan Diagnostik Kanker Ginjal.
8. Mahasiswa Mengetahui Klasifikasi Kanker Ginjal.
9. Mahasiswa Mengetahui Penatalaksanaan Kanker Ginjal.
10. Mahasiswa Mengetahui Asuhan Keperawatan Pasien Kanker Ginjal.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Carsinoma sel ginjal ( renal cell carcinoma ) adalah tumor malignansi renal tersering,
dua kali lebih sering ditemukan pada laki-laki dibandingkan pada wanita.
Kanker ginjal menyebabkan 2% dari semua penyakit kanker yang menyerang orang
dewasa di Amerika serikat. Penyakit ini menyerang laki-laki hampir dua kali lebih banyak
dari pada wanita dan umumnya mengenai laki-laki pada usia diatas 55 tahun. Insidensi
carsinoma sel ginjal ( kanker ginjal ) mengenai 3 per 1000 orang dan ditemukan sekitar
31.000 kasus baru ditemukan disetiap tahun , serta 12.000 orang meninggal karena kanker
ginjal di AS.

2.2 Etiologi
Tidak semua tumor merupakan kanker ( keganasan ). Tumor yang ganas disebut tumor
maligna. Sel-sel dari tumor ini menyusup dan merusak jaringan disekitarnya. sel-sel ini juga
keluar dari tumor asalnya dan memasuki aliran darah tau system getah bening, dan akan
terbawa ke bagian tubuh lainnya ( proses ini dikenal sebagai metastasetumor ).
Penyebab mengganasnya sel-sel ginjal tidak diketahui. Namun, penelitian telah
menemukan factor-faktor tertentu yang tampaknya meningkatkan risiko terjadinya kanker
ginjal. Risiko terjadinya carcinoma sel ginjal meningkat sejalan dengan bertambahnya usia.
Kanker ini paling sering terjadi pada usia 50-70 tahun. Pria memiliki risiko 2 kali lebih besar
dibandingkan wanita.

2.2.1 Factor risiko lainnya


 Merokok; Merokok adalah faktor resiko utama. Para perokok dua kali lebih mungkin
menderita kanker ginjal daripada bukan perokok. Orang yang menyukai rokok cerutu bahkan
bisa menderita kanker ginjal paling parah.
 Kegemukan/obesitas: Orang yang mengalami kegemukan mempunyai resiko yang lebih tinggi
dari mereka yang tidak kegemukan.
 Tekanan darah tinggi
 Lingkungan kerja ( pekerja perapian arang di pabrik baja memiliki resiko tinggi, juga pekerja
yang terpapar oleh asbes );
 Dialisa ( penderita gagal jantung kronik yang menjalani dialisa menahun, memiliki risiko
tinggi )
 Penyinaran
 Jenis kelamin. Laki – laki dimungkinkan lebih banyak menderita kanker ginjal daripada
perempuan. Di AS, sekitar 20.000 laki – laki dan 12.000 perempuan menderita kanker ginjal
dalam setiap tahun.

2.3 Patofisiologi
Jika kanker belum menyebar, maka pengangkatan ginjal yang terkena dan
pengangkatan kelenjar getah bening akan memberikan peluang untuk sembuh.
jika tumor telah menyusup ke dalam vena renalis dan bahkan telah mencapai vena
kava, tetapi belum menyebar sisi tubuh yang jauh, maka pembedahan masih bisa memberikan
harapan kesembuhan. Tetapi kanker ginjal cenderung menyebar dengan cepat, terutama ke
paru-paru.
Jika kanker telah menyebar ke tempat yang jauh, maka prognosisnya jelek karena tidak
dapat diobati dengan penyinaran, kemoterapi maupun hormon.

2.4 Pathway

Di proses di otak

Faktor penyebab/pencetus

Mengandung zat karsinogenik

Aktivasi abnormal gen seluler (onkogen)

Mutasi gen

protein abnormal

Sel kanker

imunitas
Inflamasi

Mengeluarkan mediator nyeri

Nosisptor

Menekan ujung saraf bebas

Substansi P Neurotransmiter

Nyeri tajam

Serabut A delta

Impuls dibawa oleh traktus spinoratikular

Membutuhkan nutrisi untuk replikasi

Hipermetabolisme sel

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Mengambil makanan dalam tubuh

Nyeri di presepsikan (Flank Pain)

Gangguan Rasa Nyaman Nyeri

2.5 Manifestasi Klinis


Pada stadium dini, kanker ginjal jarang menimbulkan gejala. Pada stadium lanjut,
gejala yang paling banyak ditemukan adalahhematuria ( adanya darah di dalam air kemih).
Hematuria bisa diketahui dari air kemih yang tampak kemerahan atau diketahui melalui
analisis air kemih.
Nyeri tumpul pada daerah punggung terjadi sebagai akibat dari tekanan balik yang
ditimbulkan oleh kompresi ureter, perluasan tumor ke daerah perienal atau perdarahan ke
dalam jaringan ginjal.
Nyeri yang bersifat kolik terjadi jika bekuandarah atau massa sel tumor bergerak turun
melalui ureter.
Tekanan darah tinggi terjadi akibat tidak kuatnya aliran darah ke beberapa bagian atau
seluruh ginjal sehingga memicu dilepaskannya zat kimia pembawa pesan untuk
meningkatkan tekanan darah. Polisitemia sekunder terjadi akibat tingginya kadar
hormoneeritropoietin, yang merangsang sumsum tulang untuk meningkatkan pembentukan
sel darah merah.

2.5.1 Tanda-tanda lain dari Carsinoma ginjal adalah;


 Warna urin abnormal ( gelap atau coklat ) karena terdapat darah dalam urin.
 Kehilangan berat badan lebih dari 5%
 Kebanyakan Carsinoma ginjal teridentifikasi secara kebetulan pada saat pemeriksaan
diagnostic abdomen seperti CT-scan
 Gejala yang Nampak mungkin berkaitan dengan metastase tumor seperti fraktur patologi pada
paha.

2.6 Penatalaksanaan
2.6.1 Operasi
Operasi adalah perawatan yang paling umum untuk kanker ginjal. Perawatan jenis ini
merupakan suatu tipe dari terapi lokal yang dilakukan dengan merawat kanker ginjal dan area
yang dekat pada tumor. Operasi untuk mengangkat ginjal disebut nephrectomy. Adapun tipe
operasi pengangkatan ginjal ini tergantung pada stadium dari tumor yaitu :
 Radical nephrectomy. Ahli bedah mengangkat seluruh ginjal bersama kelenjar adrenal dan
beberapa jaringan disekitar ginjal. Beberapa simpul getah bening di area itu juga diangkat.

 Simple nephrectomy. Ahli bedah hanya mengangkat ginjal. Biasanya tindakan ini dilakukan
pada penderita kanker ginjal stadium I.

 Partial nephrectomy. Ahli bedah hanya mengangkat bagian dari ginjal yang mengandung
tumor. Operasi ini dilakukan ketika seseorang itu hanya mempunyai satu ginjal, ketika kanker
sudah memengaruhi kedua ginjal, maupun penderita yang ukuran tumor ginjalnya kurang dari
4 cm atau ¾ inci.

Efek samping dari operasi adalah lamanya waktu untuk sembuh. Lama waktu yang
diperlukan untuk kesembuhan pun berbeda untuk setiap orang. Pasien sering tidak nyaman
selama beberapa hari pertama meskipun telah menggunakan obat penghilang nyeri.
2.6.2 Arterial embolization
Arterial embolization adalah tipe terapi lokal yang menyusutkan tumor dan dilakukan
sebelum tindakan operasi. Tujuannya adalah agar operasi dapat berjalan lebih mudah. Ketika
operasi tidak mungkin dilakukan, maka embolization digunakan untuk membantu
menghilangkan gejala – gejala kanker ginjal.
Cara ini dilakukan dengan memasukkan tabung yang sempit ke dalam suatu
pembuluh darah di kaki. Tabung dialirkan keatas hingga ke pembuluh darah besar utama atau
arteri ginjal yang menyediakan darah pada ginjal. Lalu disuntikkan suatu senyawa ke
pembuluh darah untuk menghalangi aliran darah ke dalam ginjal.
Setelah arterial embolization penderita biasanya merasakan nyeri punggung atau
mengalami demam. Efek – efek lainnya mual dan muntah. Namun masalah – masalah ini bisa
segera menghilang.

2.6.3 Terapi radiasi

Terapi radiasi ( radioterapi ) adalah tipe lain dari tipe lokal yang yang menggunakan
sinar bertenaga tinggi untuk membunuh sel – sel kanker, serta memengaruhi sel – sel kanker
di area yang dirawat. Pasien mendapatkan perawatan di rumah sakit atau klinik dalam lima
hari setiap minggu selama beberapa minggu.
Efek samping dari terapi radiasi tergantung pada jumlah radiasi yang diberikan dan
bagian tubuh yang dirawat. Pasien bisa menjadi sangat lelah selama terapi radiasi, terutama
pada minggu – minggu pertama perawatan.

Terapi radiasi pada ginjal dan area – area yang berdekatan memungkinkan terjadinya
mual, muntah, diare atau tidak nyaman ketika BAK. Selain itu juga menyebabkan
kekurangan jumlah sel darah putih sehat yang sebenarnya membantu melindungi tubuh
terhadap infeksi. Efek lainnya kulit diarea yang dirawat akan memerah, kering dan peka.
2.6.4 Terapi biologis
Terapi biologis adalah suatu tipe dari terapi sistematis atau terapi yang menggunakan
senyawa – senyawa yang berjalan melalui aliran darah, mencapai dan memengaruhi sel – sel
di seluruh tubuh. Terapi biologis menggunakan kemampuan alamiah tubuh atau sistem imun
untuk melawan kanker.
Terapi biologis mungkin menyebabkan gejala – gejala seperti flu, kedinginan,
demam, nyeri – nyeri otot, kelemahan, kehilangan nafsu makan, mual, muntah dan diare.
Pasien – pasien juga mungkin memperoleh suatu ruam kulit atau skin rash. Persoalan –
persoalan ini dapat menjadi parah, namun mereka menghilang setelah perawatan dihentikan.

2.6.5 Kemoterapi
Kemoterapi adalah tipe dari terapi sistemis dengan menggunakan obat – obatan. Obat
– obatan anti kanker memasuki aliran darah dan mengalir ke seluruh tubuh. Meskipun
berguna untuk kanker – kanker yang lain, obat – obatan tersebut telah menunjukkan
penggunaan yang teratas terhadap kanker.
Efek samping dari kemoterapi tergantung pada obat – obatan spesifik dan jumlah
yang diterima. Pada umumnya, obat – obatan anti kanker memengaruhi sel – sel yang
membelah secara cepat, terutama sel – sel darah. Sel – sel ini melawan infeksi, membantu
darah untuk menggumpal atau membantu, dan membawa oksigen ke seluruh tubuh. Ketika
obat – obat memengaruhi sel – sel darah, pasien lebih mudah mendapat infeksi, memar
berdarah, juga merasa sangat lemah dan lelah.
Kemoterapi dapat menyebabkan kerontokan rambut. Rambut tumbuh kembali, namun
adakalanya rambut yang baru memiliki warna dan tekstur yang agak berbeda.
Kemoterapi dapat menyebabkan nafsu makan yang buruk, mual, muntah, diare, atau
luka – luka mulut dan bibir. Namun, efek – efek samping ini dapat dikontrol dengan
menggunakan obat – obatan.

2.7 Klasifikasi
Ginjal yang semakin lama mengalami kegagalan atau gangguan fungsi ginjal,
sehingga tidak mampu lagi bekerja d;engan normal, membuat organ ginjal semakin berat dan
akhirnya menjadi kanker ginjal. Stadium kanker ginjal didasarkan pada ukuran tumor,
penyebaran dan luas penyebaran. Stadium – stadium tersebut adalah :
a. Stadium I. Stadium ini merupakan awal dari kanker ginjal. Tumornya berukuran 2,75 inci ( 7
cm ) atau tidak lebih besar dari sebuah bola tenis. Sel – sel kanker ditemukan hanya berada di
ginjal.
b. Stadium II. Stadium ini merupakan awal dari kanker ginjal namun tumor sudah berukuran
lebih dari 2,75 inci. Sel – sel kanker ditemukan hanya di ginjal.
c. Stadium III. Pada stadium ini, tumor tidak meluas diluar ginjal, tetapi sel – sel kanker telah
menyebar melalui sistem getah bening ke suatu simpul getah bening yang berdekatan. Tumor
juga menyerang kelenjar adrenal atau lapisan – lapisan dari lemak dan jaringan yang
berserabut yang mengelilingi ginjal. Namun, sel – sel kanker masih belum menyebar diluar
jaringan berserabut. Sel – sel kanker ditemukan pada satu simpul getah bening yang
berdekatan atau menyebar dari ginjal ke suatu pembuluh darah besar yang berdekatan. Sel –
sel kanker juga ditemukan pada simpul getah bening yang berdekatan.
d. Stadium IV. Pada stadium ini, tumor meluas dari luar jaringan berserabut yang mengelilingi
ginjal. Sel – sel kanker ditemukan pada lebih dari satu simpul getah bening yang berdekatan
atau kanker yang telah menyebar ke tempat – tempat lain di dalam tubuh, seperti paru – paru.
e. Kanker yang kambuh. Kondisi ini adalah kanker yang kembali muncul setelah
f. perawatan bisa muncul kembali di ginjal atau bagian tubuh lainnya.
 Gambar stadium ginjal

Stadium I Tumor terbatas pada parenkim ginjal


Stadium II Tumor menjalar kejaringan perinefrik tetapi tidak menembus
fasia Gerota
Stadium III III A Tumor menembus fasia gerota dan masuk ke V renalis
III B Kelenjar limfe regional
III C Pembuluh darah local
Stadium IV IV A Dalam organ, selain adrenal
IV B Metatase jauh
2.8 Pemeriksaan Diagnostik
1. CT – Scan.

2. Ultrasound. Alat ultrasoud bekerja dengan menggunakan gelombang – gelombang suara


yang tidak dapat didengar oleh orang. Gelombang – gelombang suara memantul balik dari
ginjal, dan komputer menggunakan gema – gema untuk menciptakan gambar yang disebut
sonogram.

3. Biopsy. Biopsy adalah pengangkatan jaringan untuk mencari sel – sel kanker.

4. Urografi intravena
5. USG
6. MRI bisa memberikan keterangan tambahan mengenai penyebaran tumor
7. RPG
8. Arteriografi
9. Pemeriksaan Fisik

10. Periksa tanda – tanda kesehatan umum dan mengujinya untuk demam dan tekanan darah
tinggi. Raba perut dan pinggang untuk memastikan adanya gejala tumor.
11. Tes urin.

12. Tes darah. Laboratorium memeriksa darah untuk melihat seberapa baik ginjal berfungsi.
Laboratorium memeriksa tingkat dari beberapa senyawa, seperti creatinine. Tingginya
creatinine akan mengakibatkan ginjal tidak bekerja secara normal.

13. Intravenous Pyelogram ( IVP ). Pemberian zat warna suatu vena di lengan dengan cara
disuntikkan. Zat warna berjalan melalui tubuh dan berkumpul di ginjal. Zat warna itu lalu
terlihat pada sinar X. Lalu zat warna itu akan bergerak melalui ginjal menuju kantung kemih.

2.9 Pencegahan
Ambil langkah-langkah untuk meningkatkan kesehatan Anda dapat membantu
mengurangi risiko kanker ginjal. Untuk mengurangi risiko Anda, cobalah untuk:
1. Berhenti merokok. Jika Anda merokok, berhenti. Banyak pilihan untuk berhenti termasuk
program-program dukungan, obat-obatan dan produk-produk pengganti nikotin. Beritahu
dokter Anda Anda ingin berhenti, dan diskusikan pilihan Anda bersama-sama.
2. Makan lebih banyak buah dan sayuran. Tambahkan lebih banyak buah dan sayuran untuk
diet Anda. Berbagai buah-buahan dan sayuran membantu memastikan bahwa Anda
memperoleh semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh Anda. Mengganti beberapa camilan Anda
dan lauk pauk dengan buah-buahan dan sayur-sayuran dapat membantu Anda menurunkan
berat badan.
3. Menjaga berat badan yang sehat. Bekerja untuk mempertahankan berat badan yang sehat.
Jika Anda kelebihan berat badan atau kegemukan, mengurangi jumlah kalori yang
dikonsumsi setiap hari dan mencoba untuk melaksanakan sebagian besar hari dalam
seminggu. Tanyakan kepada dokter Anda tentang strategi lain yang sehat untuk membantu
Anda menurunkan berat badan.
4. Kontrol tekanan darah tinggi. Mintalah dokter Anda untuk memeriksa tekanan darah Anda
pada pertemuan berikutnya. Jika tekanan darah Anda tinggi, Anda dapat mendiskusikan
pilihan-pilihan untuk menurunkannya. Langkah-langkah gaya hidup seperti berolahraga,
penurunan berat badan dan perubahan diet dapat membantu. Beberapa orang mungkin perlu
menambahkan obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah mereka. Diskusikan pilihan
dengan dokter Anda.
5. Kurangi atau hindari paparan racun lingkungan. Jika Anda bekerja dengan bahan kimia
beracun, ambil tindakan pengamanan khusus seperti memakai masker dan sarung tangan
tebal. Di Amerika Serikat, perusahaan diwajibkan untuk memberi tahu Anda apa bahan
kimia Anda mungkin terpapar pada pekerjaan. Mengikuti prosedur keselamatan kerja, dan
bertanya kepada dokter Anda jika ada cara lain untuk melindungi diri dari paparan bahan
kimia.

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn “A” DENGAN GANGGUAN SISTEM
PERKEMIHAN DENGAN DIAGNOSA CA. GINJAL DI RUANG PERAWATAN
KAIHAN RUMAH SAKIT JAYABAYA MAKASSAR

3.1 Pengkajian

Tanggal MRS : 11 Maret 2015


Tanggal pengkajian : 16 Maret 2015
No Register : 116950
Ruangan : Kaihan
Diagnosa : Tumor Ginjal

1. PENGKAJIAN
A. Biodata
1) Identitas klien
Nama : Tn “A”
Umur : 30 Tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Alamat :
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Bugis
Pendidikan : Strata 1
Pekerjaan : PNS

2) Identitas penanggung jawab


Nama : Ny “c”
Umur : 28 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat :
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Bugis
Pendidikan : Diploma
Pekerjaan : IRT
Pendapatan :
Hub dengan klien : Istri klien

B. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat kesehatan sekarang
a) Keluhan Utama : Nyeri Pinggang
b) Riwayat keluhan utama
P : Penumpukan massa
Q : Nyeri seperti ditusuk
R : Daerah pinggang dan perut
S : Skala nyeri 6
T : Dimulai sejak ± 3 minggu sebelum MRS
c) Kondisi yang memperberat : Aktivitas fisik
d) Kondisi yang meringankan : Tirah baring
e) Keluhan lain yang menyertai
 Klien mengatakan merasakan nyeri pada daerah perut
 Klien mengatakan tidak nafsu makan

2) Riwayat kesehatan masa lalu : Pasien sebelumnya tidak pernah mempunyai riwayat
penyakit apapun dan pasien juga belum pernah dirawat di Rumah Sakit.
3) Riwayat Keperawatan Keluarga : Pasien mengatakan bahwa keluarganya tidak ada yang
mempunyai penyakit
C. Analisa Data
Data Penyebab Masalah
Ds : Factor penyebab ca. ginjal Nyeri
 Klien mengeluh nyeri pada ↓
Pembentukan jaringan baru yang
pinggang berlebihan
 Nyeri tekan pada daerah ↓
ginjal yang terkena Menekan saraf perifer
 Ekspresi wajah nampak ↓
meringis Merangsang pengeluaran zat
pirogen
Do : ↓
 Kegelisaan Impuls disampai ke cortex serebri
 Hematuria ↓
 Klien mengeluh kencingnya Thalamus
berwarna merah ↓
Nyeri dipersepsikan
 Skla nyeri 6
Ds : Faktor penyebab Gangguan
 Klien mengeluh tidak ada ↓ pemenuhan nutrisi
Ca ginjal
nafsu makan ↓
 Klien mengeluh rasa mual Sekresi protein terganggu
dan muntah ↓
Do : Sindrom uremia
 Penurunan berat badan ↓
Gangguan keseimbangan asam
 Porsi makan tidak dihabiskan
basa

Produksi dan asam lambung naik

Gastritis

Mual, muntah

Intake nutrisi kurang

Gangguan pemenuhan nutrisi
D. Prioritas Masalah
1. Nyeri
2. Gangguan kebutuhan nutrisi

E. Nursing Care Planning


No. Diagnosa
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
keperawatan
1. Nyeri b/d agen NOC : NIC :
cidera biologis
v Pain Level
(kerusakan ginjal)
DS: setelah dilakukan tindakan Pain Management
- Klien mengeluh keperawatan selama 2x24 § Lakukan pengkajian nyeri
nyeri dibagian jam nyeri klien secara komprehensif
piggang menghilang dengan termasuk lokasi,
indicator : karakteristik, durasi,
DO: frekuensi, kualitas dan
-. TD:140/100 v Mampu mengontrol nyeri ( factor presipitasi
- RR: 30/mnt tahu penyebab nyeri, § Observasi reaksi
- T: 38 C mampu menggunakan nonverbal dari
tehnik nonfarmakologi ketidaknyamanan
untuk mengurangi nyeri, § Evaluasi pengalaman
mencari bantuan) (1-4 ) nyeri masa lampau
v Melaporkan bahwa nyeri § Evaluasi bersama pasien
berkurang dengan dan tim kesehatan lain
menggunakan manajemen tentang ketidak efektifan
nyeri ( 1-4) control nyeri masa
v Mampu mengenali nyeri lampau
(skala, §
intensitas, Kontrol lingkungan yang
frekuensi dan tanda dapat mempengaruhi
nyeri) ( 1-4 ) nyeri seperti suhu
v Menyatakan rasa nyaman ruangan, pencahayaan
setelah nyeri dan kebisingan
berkurang ( 1-4 ) § Kurangi factor presipitasi
v Tanda vital dalamrentang nyeri
normal ( 1-4 ) § Pilih dan lakukan
penanganan nyeri
Indicator : (farmakologi, non
farmakologi dan inter
1. Tidak menujukan personal)
kriteria hasil § Kaji tipe dan sumber nyeri
2. Jarang menujukan untuk menentukan
kriteria hasil intervensi
3. Kadang menujukan
§ Ajarkan tentang teknik
kriteria hasil non farmakologi
4. Sering menujukan
§ Berikan analgetik untuk
kriteria hasil mengurangi nyeri
5. Selalu menujukan
§ Evaluasi keefektifan
kriteria hasil control nyeri
§ Tingkatkan istirahat
§ Kolaborasikan dengan
dokter jika ada keluhan
dan tindakan nyeri tidak
berhasil
2. Ketidakseimbangan NOC : NIC :
nutrisi kurang dari
v Nutritional Status : nutrient Nutrition Management
kebutuhan tubuh Intake § Kaji adanya alergi
b/d makanan
ketidakmampuan setelah dilakukan tindakan§ Anjurkan pasien untuk
untuk keperawatan selama 2x24 meningkatkan intake Fe
mengabsorpsi jam nutrisi pasien
§ Anjurkan pasien untuk
nutrien tercukupi dengan indicator meningkatkan protein
DS: : dan vitamin C
- Klien mengatakan Kriteria Hasil : § Berikan substansi gula
tidak nafsu makanv Adanya peningkatan berat § Yakinkan diet yang
badan sesuai dengan dimakan mengandung
DO: tujuan (1-4) tinggi serat untuk
- intake nutrisi
v Berat badan ideal sesuai mencegah konstipasi
yang tidak adekuat dengan tinggi badan(1-5) § Berikan makanan yang
- mual, muntah v Mampumengidentifikasi terpilih ( sudah
- BB : 45 Kg kebutuhan nutrisi(1-4) dikonsultasikan dengan
- v Tidk ada tanda tanda ahli gizi)
malnutrisi(1-5) § Ajarkan pasien bagaimana
v Menunjukkan peningkatan membuat catatan
fungsi pengecapan dari makanan harian.
menelan(1-4) § Monitor jumlah nutrisi
v Tidak terjadi penurunan dan kandungan kalori
berat badan yang § mendapatkan nutrisi yang
berarti(1-4) dibutuhkan
Nutrition Monitoring
Indicator : § BB pasien dalam batas
normal
1. Tidak menujukan
§ Monitor adanya
kriteria hasil penurunan berat badan
2. Jarang menujukan
§ Monitor tipe dan jumlah
kriteria hasil aktivitas yang biasa
3. Kadang menujukan dilakukan
kriteria hasil § Monitor interaksi anak
4. Sering menujukan atau orangtua selama
kriteria hasil makan
5. Selalu menujukan
§ Monitor kulit kering dan
kriteria hasil perubahan pigmentasi
§ Monitor mual dan muntah
§ Monitor makanan
kesukaan
§ Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
§ Monitor kalori dan intake
nuntrisi
§ Catat adanya edema,
hiperemik, hipertonik
papila lidah dan cavitas
oral.
§ Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan pasien.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kanker Ginjal adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelainan pertumbuhan dari
sel-sel kanker pada ginjal. Biasanya, hanya satu ginjal yang terkena kanker.
Kanker ginjal merupakan sebagian besar tumor ginjal yang solid (padat) dan jenis
kanker ginjal yang paling sering ditemukan adalah karsinoma sel ginjal (adeno karsinoma
renalis / hipernefroma).
factor-faktor tertentu yang tampaknya meningkatkan risiko terjadinya kanker ginjal
diantaranya :
a. Merokok
b. Kegemukan / obesitas.
c. Dialysis jangka panjang. Dialysis adalah perawatan untuk orang – orang yang ginjalnya tidak
bekerja dengan baik.
d. Hipertensi.
e. Jenis kelamin. Laki – laki dimungkinkan lebih banyak menderita kanker ginjal daripada
perempuan.
f. Makanan tinggi lemak.
g. Faktor lingkungan seperti terpapar cadmium, pelarut klorin, asbestos.

LAMPIRAN
Kanker ginjal adalah suatu jenis kanker yang menyerang ginjal.
Ginjal adalah organ di dalam tubuh yang berfungsi menyaring kotoran dari
darah dan mengubahnya menjadi urine. Manusia memiliki dua buah ginjal
yang terletak di kedua sisi pinggang di bawah tulang rusuk. Kanker
biasanya menyerang salah satu ginjal saja.

Kanker ginjal sebagian besar diderita oleh orang-orang yang telah


berusia 50 tahun ke atas. Pada stadium awal biasanya tidak ada gejala
yang dirasakan. Pada stadium lanjut, seseorang yang menderita penyakit
ini dapat merasakan nyeri dan pembengkakan di sekitar area pinggang.
Selain itu, gejala kanker ginjal bisa berupa:

 Berubahnya warna urine menjadi kemerahan atau kecokelatan karena


telah bercampur dengan darah.

 Penurunan berat badan.

 Kekurangan darah atau anemia.

 Badan terasa lelah.

 Nafsu makan berkurang.

 Keluar keringat di malam hari.

 Hipertensi atau tekanan darah tinggi.

 Pembengkakan pembuluh darah di sekitar testis (jika kanker ginjal diderita


oleh pria).

 Demam tinggi.
Tingkat keparahan kanker ginjal secara umum ditandai dengan
sistem TNM. Huruf T mengindikasikan seberapa besar jaringan kanker
(tumor) telah tumbuh, di antaranya:
 T1a (apabila diameter tumor masih kurang dari 4 cm).

 T1b (apabila diameter tumor telah mencapai ukuran 4 sampai 7 cm).

 T2 (apabila diameter tumor sudah lebih dari 7 cm namun belum menyebar


keluar ginjal).
 T3a (apabila tumor telah menjalar ke lapisan lemak di sekeliling ginjal atau
telah menjalar ke kelenjar adrenal).

 T3b (apabila tumor telah menjalar ke dalam pembuluh balik ginjal atau ke
pembuluh balik utama/vena cava).

 T3c (apabila penyebaran tumor telah melewati diafragma).

 T4 (apabila penyebaran tumor telah melewati lapisan jaringan keras yang


melindungi ginjal).
Sedangkan huruf N menandakan apakah kanker telah menyebar ke nodus
limfa di dekat ginjal, di antaranya:
 N0 (belum adanya sel kanker di dalam nodus limfa).

 N1 (sel kanker sudah ada dalam satu nodus limfa).

 N2 (sel kanker sudah ada dalam dua atau lebih nodus limfa).
Dan huruf terakhir, yaitu huruf M, menandakan apakah sel kanker telah
menyebar ke bagian tubuh lainnya. Berikut ini pembagiannya:
 M0 (menandakan bahwa sel kanker belum menyebar ke bagian tubuh
lainnya).

 M1 (menandakan bahwa kanker telah menyebar ke bagian tubuh lainnya).

Penyebab Kanker Ginjal


Kanker terjadi ketika sel-sel di dalam tubuh manusia tumbuh secara tidak
terkendali. Pada kasus kanker ginjal, penyebabnya belum diketahui.
Meskipun belum diketahui, ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan
risiko terkena kanker ginjal, di antaranya:
 Kelebihan berat badan atau obesitas.

 Memiliki anggota keluarga penderita kanker ginjal.

 Merokok.

 Penyakit hipertensi.
Selain faktor-faktor tersebut, kanker ginjal juga disinyalir bisa terjadi akibat
efek samping pengobatan dialisis pada kasus gagal ginjal dan efek
samping konsumsi obat pereda rasa sakit (misalnya obat-obatan golongan
antiinflamasi nonsteroid), meskipun risiko ini sangat kecil.
Diagnosis Kanker Ginjal
Jika Anda merasakan gejala-gejala kanker ginjal, seperti nyeri terus-
menerus di daerah pinggang dan kencing disertai darah, segera temui
dokter untuk dilakukan pemeriksaan.
Dokter kemungkinan akan melakukan pengecekan darah dan urine terlebih
dahulu untuk memastikan kondisi ginjal yang dialami oleh pasien. Artinya
gejala yang dirasakan pasien belum tentu akibat kanker dan mungkin saja
akibat batu ginjal atau infeksi ginjal lainnya.

Sama halnya seperti pemeriksaan sistoskopi, metode ini mungkin akan


dilakukan jika dokter mencurigai darah dalam urine karena adanya
masalah pada kandung kemih.

Jika ternyata penyebab gejala bukan karena infeksi, penyakit batu ginjal,
atau kondisi-kondisi lainnya, maka dokter dapat melakukan pemeriksaan
lanjutan guna mendeteksi adanya kanker ginjal, seperti:

 USG

 Biopsi

 CT scan dan MRI scan

 Pemeriksaan X-ray

Pengobatan Kanker Ginjal


Metode penanganan kanker ginjal yang utama adalah melalui operasi. Ada
dua macam operasi, pertama adalah nefrektomi. Melalui prosedur ini,
dokter akan berusaha menghilangkan sel-sel kanker dengan mengangkat
sejumlah bagian dari ginjal atau bahkan seluruhnya, tergantung dari
besarnya diameter tumor.
Apabila diameter tumor masih kurang dari 4 cm, maka beberapa bagian
dari ginjal yang terkena kanker akan dipotong oleh dokter. Sebaliknya, jika
diameter tumor sudah lebih dari 4 cm, maka ginjal tersebut harus diangkat
dan selanjutnya pasien akan hidup dengan satu ginjal.

Jenis penanganan yang lain adalah embolisasi. Prosedur ini dilakukan


dengan cara menyuntikkan zat khusus ke dalam vena ginjal guna
menghambat aliran darah. Dengan terputusnya pasokan nutrisi atau
oksigen ke dalam ginjal, maka lambat laun tumor akan menyusut.

Selain itu, saat ini berbagai obat-obatan sedang dikembangkan untuk


mengobati kanker ginjal, seperti:

 Sunitinib. Obat ini bekerja dengan cara menghambat protein kinase (enzim
yang membantu pertumbuhan sel kanker) sehingga perkembangan kanker
dapat dihentikan.

 Sorafenib dan pazopanib. Selain bekerja seperti sunitinib, yaitu


menghambat enzim tirosin kinase, kedua obat ini juga mampu mencegah
sel kanker menumbuhkan pembuluh darah.

 Axitinib. Obat ini biasanya dijadikan alternatif oleh dokter apabila


pemberian sunitinib atau pazopanib tidak efektif. Obat ini belum masuk ke
Indonesia.

 Temsirolimus dan everolimus. Kedua obat ini bekerja dengan cara


menghambat atau mengganggu fungsi protein MTOR yang terdapat di
dalam sel-sel kanker, sehingga jumlah sel kanker tidak makin banyak.
Selain penggunaan obat-obatan, cara-cara penanganan dalam kasus
kanker ginjal juga meliputi:
 Radioterapi. Meskipun prosedur yang menggunakan radiasi dari energi
radioaktif ini tidak bisa mengobati kanker sepenuhnya, radioterapi mampu
mengurangi nyeri yang dirasakan pasien dan dapat memperlambat
perkembangan kanker.

 Ablasi radiofrekuensi. Metode ini sering kali diterapkan dokter apabila


tingkat keparahan kanker ginjal masih rendah (tahap awal). Di lain sisi,
langkah ini ditempuh karena kondisi pasien tidak memungkinkan untuk
dioperasi atau posisi kanker terlalu dekat dengan usus. Dalam metode ini,
sel-sel kanker akan dimusnahkan oleh panas yang dihasilkan dari
gelombang radio.

 Krioterapi. Hampir sama seperti ablasi radiofrekuensi, krioterapi dilakukan


jika kondisi pasien tidak memungkinkan untuk dioperasi, misalnya karena
kurang fit atau ukuran tumor masih kecil. Pada metode ini, sel-sel kanker
dibunuh dengan cara dibekukan.

Pencegahan Kanker Ginjal


Kita dapat meminimalkan risiko terkena kanker ginjal dengan cara
menerapkan pola hidup sehat, seperti:
 Berhenti merokok atau menghindari asap rokok.

 Mengonsumsi makanan yang kaya akan serat, seperti biji-bijian, sayuran,


dan buah-buahan, serta mengonsumsi makanan yang rendah lemak dan
garam. Selain itu, perbanyak konsumsi ikan salmon, sarden, dan makarel
karena kandungan vitamin D dalam minyak ikan dapat menurunkan risiko
terkena kanker.

 Lakukan olahraga secara rutin selama 2,5 jam dalam satu minggu, seperti
aktivitas bersepeda, jalan cepat, berenang, atau lari.
Apabila Anda menderita obesitas, kurangi berat badan agar terhindar dari
kanker ginjal dengan cara mengombinasikan latihan rutin dan konsumsi
makanan sehat.

Prognosis Kanker Ginjal


Tingkat keberhasilan pengobatan dan jangka umur penderita kanker ginjal
tergantung kepada agresivitas dan tingkat keparahan penyakit ini ketika
terdiagnosis. Apabila kanker ginjal masih dalam fase awal saat
terdiagnosis, maka peluang penderitanya untuk hidup lebih lama akan
makin besar dibandingkan mereka yang kankernya telah memasuki fase
menengah atau parah ketika terdiagnosis. Sering kali operasi
pengangkatan ginjal mampu menuntaskan penyakit ini dan pasien dapat
menjalani hidup sehat meski dengan satu ginjal.
Diperkirakan sebanyak hampir 90 persen penderita kanker ginjal tahap
awal yang berhasil terdiagnosis dokter, dapat hidup sekurang-kurangnya
lima tahun ke depan. Sedangkan pada kasus kanker yang sudah
menyebar ke luar ginjal ketika terdiagnosis, penderita yang mampu hidup
setidaknya 5 tahun ke depan diperkirakan mencapai 70 persen.

Harapan hidup tersebut dinilai lebih baik jika dibandingkan dengan kasus
kanker ginjal yang terdiagnosis parah, yaitu ketika sel-sel kanker telah
menggerogoti sejumlah organ tubuh lainnya. Peluang untuk bisa hidup
setidaknya lima tahun ke depan diperkirakan hanya 10 persen saja.

Anda mungkin juga menyukai