Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL PROGRAM KEGIATAN MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KOPI TERHADAP


BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS DENGAN METODE DIFUSI :
Pemanfaatan Tanaman Lokal Sebagai Alternatif Pengobatan Infeksi Saluran
Pernafasan

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:

EDWIN (33101200124) ANGKATAN 2012


AYU TRISNA PUTRI (33101200137) ANGKATAN 2012
MUHAMMAD RIDWAN (33101200122) ANGKATAN 2012
AKHDAN SULTRAWAN RAZAK (33101300145) ANGKATAN 2013

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG


SEMARANG
2015

i
ii
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
RINGKASAN ................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ................................................................................... 1
1.2 Perumusan masalah ........................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................... 2
1.4 Urgensi (keutamaan) Penelitian ..................................................... ... 2
1.5 Luaran yang diharapkan .................................................................. .. 2
1.6 Manfaat ...................................................................................... ....... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kopi ................................................................................................... 2
2.2 Infeksi Saluran pernafasan ................................................................ 3
2.3 Bakteri Staphylococcus aureus .......................................................... 3
2.4 Metode Uji Pertumbuhan Bakteri ..................................................... 3
BAB III METODE PELAKSANAAN
3.1 Tahapan penelitian ......................................................................... ... 4
3.2 Luaran .......................................................................................... ..... 5
3.3 Indikator capaian ............................................................................... 6
3.4 Teknik pengumpulan data .............................................................. ... 6
3.5 Analisis data ................................................................................ ...... 6
3.6 Cara penafsiran ............................................................................. .... 6
3.7 Penyimpulan hasil penelitian ......................................................... ... 6
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran biaya ................................................................................. 7
4.2 Jadwal kegiatan .................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 8
LAMPIRAN ................................................................................................... 10

iii
RINGKASAN

Infeksi saluran pernapasan merupakan penyakit yang umum terjadi pada


masyarakat (Depkes, 2005). Secara umum penyebab dari infeksi saluran
pernafasan adalah berbagai mikroorganisme, dimana salah satunya adalah bakteri
Staphylococcus aureus (Depkes, 2005). Saat ini banyak dikembangkan
pengobatan alternatif untuk menangani penyakit akibat bakteri Staphylococcus
aureus dengan memanfaatkan tanaman herbal sebagai pengganti obat antibiotik.
Praharini et al., (2013) menyatakan bahwa senyawa flavonoid memiliki
kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus . Daun
kopi mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, kafein, dan polifenol
(Wulandari, 2014), akan tetapi penelitian mengenai aktivitas antibakteri daun kopi
terhadap bakteri Staphylococcus aureus hingga saat ini belum pernah dilaporkan.
Uji aktivitas antibakteri dapat dilakukan dengan metode difusi. Uji difusi disk
dilakukan dengan mengukur diameter zona bening yang merupakan petunjuk
adanya respon penghambatan pertumbuhan bakteri oleh suatu senyawa antibakteri
dalam ekstrak (Hermawan et al., 2007). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
pengaruh ekstrak daun kopi 10%, 20%, 30%, 40% dan 50% dalam menghambat
pertumbuhan Staphylococcus aureus secara in vitro. Luaran yang diharapkan
adalah berupa ekstrak daun kopi yang telah terbukti menghambat pertumbuhan
dan atau mematikan bakteri Staphylococcus aureus, khususnya untuk mendukung
pengembangan pemanfaatan bahan alam sebagai alternatif pengobatan Infeksi
saluran pernafasan akibat infeksi bakteri Staphylococcus aureus. Selain itu juga
akan dihasilkan artikel ilmiah yang dapat dipublikasikan secara luas kepada
masyarakat dalam jurnal ilmiah internasional terindeks scopus. Jika
memungkinkan maka akan diupayakan hak paten (HAKI) kaitanya dengan produk
riset ini. Secara berkelanjutan hasil penelitian ini diharapkan meningkatkan
pendapatan (added value) petani kopi. Jenis penelitian adalah penelitian
eksperimental, analisis data menggunakan Analisis data statistik One Way
ANOVA Jika datanya homogen, jika data tidak homogen maka dilakukan uji
kruskal wallis.

Kata kunci: Daun kopi, Staphylococcus aureus, Infeksi saluran pernafasan

iv
i
1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Infeksi saluran pernapasan merupakan penyakit yang umum terjadi pada
masyarakat, yang merupakan salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi
pada balita (22,8%) dan penyebab kematian bayi kedua setelah gangguan
perinatal. Prevalensi tertinggi dijumpai pada bayi usia 6-11 bulan. Tidak hanya
pada balita, infeksi pernapasan menjadi penyebab kematian umum terbanyak
kedua dengan proporsi 12,7% (Depkes, 2005).
Penyebab dari infeksi saluran napas adalah berbagai mikroorganisme,
namun yang terbanyak diakibatkan oleh infeksi virus dan bakteri, dimana salah
satunya adalah bakteri Staphylococcus aureus (Depkes, 2005). Staphylococcus
aureus adalah bakteri Gram positif dan merupakan flora normal pada kulit,
saluran pernafasan, dan saluran pencernaan pada manusia (Prescott et al., 2002).
Salah satu cara pengobatan penyakit akibat bakteri S. aureus adalah penggunaan
antibiotik (Rahim et al., 2014). Seiring berkembangnya penemuan, penggunaan
antibiotik sebagai agen terapi semakin marak yang akibatnya penggunaan secara
berlebihan dan tak terkontrol dapat menyebabkan peristiwa resistensi terhadap
beberapa antibiotik (Dini, 2010), sehingga perlu dicari alternatif lain, misalnya
dengan memanfaatkan tanaman-tanaman obat yang diduga efektif menghambat
pertumbuhan atau membunuh bakteri penyebab penyakit dan mudah didapat
(Prawira, 2013).
Saat ini banyak dikembangkan pengobatan alternatif untuk menangani
penyakit akibat bakteri Staphylococcus aureus dengan memanfaatkan suatu
tanaman herbal sebagai pengganti obat antibiotik. Menurut Praharini et al., (2013)
senyawa flavonoid memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri
Staphylococcus aureus dan dari penelitian Rahim et al., (2014) senyawa flavonoid
pada tanaman cabe rawit memiliki efektifitas menghambat pertumbuhan bakteri S.
aureus.
Dari penelitian diatas menunjukkan bahwa senyawa flavonoid memiliki
aktifitas antibakteri. Daun kopi mengandung flavonoid, alkaloid, saponin, kafein,
dan polifenol (Wulandari, 2014). Akan tetapi, belum ada penelitian yang
membuktikan efektifitas antibakteri daun kopi terhadap bakteri Staphylococcus
aureus. Bagian tanaman kopi yang paling banyak dimanfaatkan masyarakat
adalah buahnya sebagai bahan baku pembuatan kopi, tetapi bagian daun kopi
masih belum banyak dimanfaatkan dan hanya dianggap limbah (Wulandari,
2014).

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dibuat perumusan masalah
sebagai berikut : “ Bagaimana pengaruh ekstrak daun kopi terhadap pertumbuhan
Staphylococcus aureus secara in vitro?”
2

1.3 Tujuan
Mengetahui pengaruh ekstrak daun kopi konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%
dan 50% dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus secara in
vitro.

1.4 Urgensi (keutamaan) penelitian


Pemanfaatan daun kopi di masyarakat masih kurang dan hanya dianggap
limbah (Wulandari, 2014), sehingga perlu di gali lagi potensinya dengan
melakukan penelitian salah satunya adalah menguji aktivitas antibakteri ekstrak
daun kopi terhadap bakteri Staphylococcus aureus untuk pengobatan Infeksi
saluran pernafasan.

1.5 Luaran yang diharapkan


Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah berupa ekstrak daun kopi
yang telah terbukti menghambat pertumbuhan dan atau mematikan bakteri
Staphylococcus aureus, khususnya untuk mendukung pemanfaatan bahan alam
sebagai alternatif pengobatan infeksi saluran pernafasan akibat infeksi bakteri
Staphylococcus aureus . Selain itu juga akan dihasilkan artikel ilmiah yang dapat
dipublikasikan secara luas kepada masyarakat dalam jurnal ilmiah internasional
terindeks scopus. Jika memungkinkan akan diupayakan hak paten (HAKI)
kaitanya dengan produk riset ini. Secara berkelanjutan hasil penelitian ini
diharapkan meningkatkan pendapatan (added value) petani kopi.

1.6 Manfaat
Hasil penelitian ini sangat bermanfaat bagi banyak pihak. Bagi akademisi,
hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi aktivitas antibakteri ekstrak
daun kopi. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini merupakan informasi yang sangat
berguna untuk menambah pengetahuan mengenai penggunaan daun kopi sebagai
obat Infeksi saluran pernafasan. Bagi praktisi, hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai acuan pengembangan potensi tanaman tradisional khususnya kopi sebagai
alternatif pengobatan Infeksi saluran pernafasan. Bagi pihak industri obat, hasil
penelitian ini diharapkan sebagai langkah awal untuk mengembangkan obat-obat
dari tanaman tradisional.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Kopi
Kopi merupakan spesies tanaman berbentuk pohon yang termasuk dalam
famili Rubiaceae dan genus Coffea, tumbuh tegak, bercabang dan bila dibiarkan
dapat tumbuh mencapai tinggi 12 m. Daunnya bulat telur dengan ujung agak
meruncing, daun tumbuh berhadapan pada batang, cabang dan ranting-rantingnya
(Hartono, 2009). Tanaman kopi mengandung flavonoid, alkaloid, saponin, kafein,
3

dan polifenol pada daunnya (Wulandari, 2014), Sedangkan pada bijinya


terkandung senyawa volatil, seperti aldehida, furfural, keton, ester, asam format
dan asam asetat (Widyotomo dan Sri, 2007). Selain senyawa volatil, dalam kopi
juga terdapat kafein, senyawa fenolik, trigonelline dan asam klorogenik yang
dilaporkan memiliki aktivitas antimikroba (Fardiaz, 1995).

2.1 Infeksi saluran pernafasan


Infeksi saluran pernafasan berdasarkan wilayah infeksinya terbagi menjadi
infeksi saluran pernafasan atas dan infeksi saluran pernafasan bawah. Infeksi
saluran pernafasan atas meliputi rhinitis, sinusitis, faringitis, laringitis, epiglotitis,
tonsilitis, otitis. Sedangkan infeksi saluran pernafasan bawah meliputi infeksi
pada bronkhus alveoli seperti bronkhitis, bronkhiolitis, pneumonia (Depkes,
2005). Infeksi saluran pernafasan merupakan infeksi yang disebabkan oleh
bakteri, virus, jamur, dan protozoa yang menyerang saluran pernafasan bagian
atas maupun bawah. Sebagian besar infeksi ini disebabkan oleh bakteri, di
antaranya adalah bakteri gram positif dan negatif. Bakteri gram positif penyebab
infeksi saluran pernafasan antara lain Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus
aureus, Chlamydia pneumoniae, dan Legionella pneumophila (Prawira, 2013).

2.2 Bakteri Staphylococcus aureus


Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram positif berbentuk bulat
berdiameter 0,7-1,2 μm, tersusun dalam kelompok-kelompok yang tidak teratur
seperti buah anggur, fakultatif anaerob, tidak membentuk spora, dan tidak
bergerak. Bakteri ini tumbuh pada suhu optimum 37ºC, tetapi membentuk pigmen
paling baik pada suhu kamar (20-25 ºC). Koloni pada perbenihan padat berwarna
abu-abu sampai kuning keemasan, berbentuk bundar, halus, menonjol, dan
berkilau (Jawetz et al., 1995). Beberapa penyakit infeksi yang disebabkan oleh S.
aureus adalah bisul, jerawat, impetigo, dan infeksi luka. Infeksi yang lebih berat
diantaranya pneumonia, mastitis, plebitis, meningitis, infeksi saluran kemih,
osteomielitis, dan endokarditis (Ryan, et al., 1994; Warsa, 1994).

2.3 Metode uji pertumbuhan bakteri


Uji aktivitas antibakteri dapat dilakukan dengan metode difusi dan
pengenceran. Uji difusi disk dilakukan dengan mengukur diameter zona bening
yang merupakan petunjuk adanya respon penghambatan pertumbuhan bakteri oleh
suatu senyawa antibakteri dalam ekstrak. Syarat jumlah bakteri untuk uji
kepekaan/sensitifitas yaitu 105-108 CFU/mL (Hermawan et al., 2007). Metode
difusi dapat dilakukan dengan tiga metode yaitu metode silinder, metode
lubang/sumuran dan metode cakram kertas. Metode lubang/sumuran yaitu
membuat lubang pada agar padat yang telah diinokulasi dengan bakteri.Jumlah
dan letak lubang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Kemudian lubang
diinjeksikan dengan ekstrak yang akan diuji. Setelah dilakukan inkubasi,
4

pertumbuhan bakteri dapat diamati untuk melihat ada tidaknya daerah hambatan
disekeliling lubang (Kusmayati dan Agustini, 2007). Pada cara difusi digunakan
media agar padat dan recervoir yang dapat berupa cakram kertas, silinder atau
cekungan yang dibuat pada media padat. Larutan uji akan berdifusi dari
pencadang kepermukaan media agar padat yang telah diinokulasi bakteri. Bakteri
akan terhambat pertumbuhannya dengan pengamatan berupa lingkaran atau zona
disekeliling pencadang (Rostinawati, 2009).

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tahapan penelitian

3.1.1 Pembuatan simplisia dan Ekstraksi


2000 g (2 kg) daun kopi segar dibersihkan dengan air mengalir, dipotong
kecil-kecil lalu dikeringkan dengan lemari pengering. Simplisia kering selanjutnya
diserbuk dengan blender lalu diayak dengan ayakan 60 mesh, kemudian dilakukan
ekstraksi dengan metode maserasi dengan cara, serbuk daun kopi yang telah
diayak dimasukkan dalam bejana erlenmeyer dengan ditambah etanol 70%
sebanyak 500 ml. Campuran ini lalu di gojog supaya tercampur rata dan
didiamkan selama 3 x 24 jam. Setelah itu disaring dengan kertas saring lalu
ampasnya di tambah etanol 70% secukupnya sampai 750 ml, diaduk dan diserkai.
Kemudian dilakukan pemekatan dengan rotary evaporatory sehingga didapatkan
ekstrak kental.

3.1.2 Pembuatan media


Pembuatan media nutrien agar (NA) yaitu dengan 2,8 g nutrien agar dengan
100 ml aquadest kedalam erlenmeyer dan ditutup alumunium foil, distirer dengan
pemanas hingga mendidih kemudian distrerilkan dengan autoklaf pada suhu
121ºC selama 15 menit dan tekanan 1 atm. Setelah itu media dituangkan ke cawan
petri masing-masing 10 ml dibiarkan dingin hingga menjadi gel. Pembuatan
media nutrien broth (NB) yaitu dengan melarutkan 1,3 g nutrien broth dengan 100
ml aquades kedalam erlenmeyer dan ditutup aluminium foil, distirer dengan
pemanas hingga mendidih lalu dimasukkan ke tabung reaksi masing-masing 5 ml,
kemudian ditutup dengan kapas dan aluminium foil lalu di sterilisasi dengan
autoklaf pada suhu 1210C selama 15 menit dan tekanan 1 atm.

3.1.3 Pembiakan bakteri


Bakteri Staphylococcus aureus diinokulasi ke medium cair (nutrien broth)
dengan menggunakan spet volume sebanyak 1 ml bakteri. Setelah itu diinkubasi
selam 24 jam dengan suhu 370C.

3.1.4 Pembuatan kelompok perlakuan


Kelompok perlakuan yang dibuat yaitu, kelompok kontrol positif (antibiotik
Ampisilin), kelompok kontrol negatif (Aquades), kelompok kontrol pertama P1
(maserat daun kopi 10%), kelompok kontrol kedua P2 (maserat daun kopi 20%),
kelompok kontrol ketiga P3 (maserat daun kopi 30%), kelompok kontrol keempat
5

P4 (maserat daun kopi 40%), kelompok kontrol kelima P5 (maserat daun kopi
50%).

3.1.5 Pengujian daya hambat


Uji daya hambat menggunakan metode difusi cakram kertas. Disiapkan 5
cawan petri yang telah dituangi media padat kemudian ditambahkan 0,1 ml
bakteri aktif media cair NB, diratakan dengan spreader (metode sebar) sampai
mengering. Kemudian cakram disk dicelupkan pada masing-masing perlakuan
konsentrasi maserat daun kopi. Cakram disk hasil celupan tersebut dianginkan
agar kering dan diletakkan pada permukaan media NA, setelah itu media tersebut
diinkubasi selama 24-48 jam pada suhu 37ºC. Pengamatan dilakukan dengan
melihat zona hambat/zona bening di sekeliling cakram disk yang menunjukkan
daerah hambatan pertumbuhan bakteri.

3.1.6 Alur jalannya penelitian

Pembuatan ekstrak daun kopi

Pembuatan media

Pembiakan bakteri

Pembuatan kelompok perlakuan

Kontrol positif Kelompok kontrol : Kontrol negatif


(Antibiotik P1 (maserat daun kopi 10%) (Aquades)
Ampisilin) P2 (maserat daun kopi 20%)
P3 (maserat daun kopi 30%)
P4 (maserat daun kopi 40%)
P5 (maserat daun kopi 50%)

pengujian daya hambat

Gambar 1. Skema alur penelitian

3.2 Luaran
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah berupa ekstrak daun kopi
yang telah terbukti menghambat pertumbuhan dan atau mematikan bakteri
Staphylococcus aureus, khususnya untuk mendukung pemanfaatan bahan alam
6

sebagai alternatif pengobatan infeksi saluran pernafasan akibat infeksi bakteri


Staphylococcus aureus . Selain itu juga akan dihasilkan artikel ilmiah yang dapat
dipublikasikan secara luas kepada masyarakat dalam jurnal ilmiah internasional
terindeks scopus. Jika memungkinkan akan diupayakan hak paten (HAKI)
kaitanya dengan produk riset ini. Secara berkelanjutan hasil penelitian ini
diharapkan meningkatkan pendapatan (added value) petani kopi.

3.3 Indikator capaian


Target yang akan dicapai dan menjadi indikator keberhasilan adalah :
a. Ekstrak daun kopi yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri
Staphylococcus aureus .
b. Informasi mengenai konsentrasi optimum ekstrak daun kopi dalam
menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus .
c. Artikel ilmiah yang dipublikasikan melalui seminar internasional atau
majalah jurnal.

3.4 Teknik pengumpulan data


Data yang diambil merupakan data primer, yaitu pengukuran diameter zona
hambat pada konsentrasi ekstrak daun kopi 10%, 20%, 30%, 40%, 50% dalam
menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus .

3.5 Analisis data


Analisis data statistik yang diuji normalitas dan homogenitasnya dengan uji
kolmogorov smirnov. Jika data yang diperoleh homogen maka menggunakan uji
One Way ANOVA, jika data yang diperoleh tidak homogen maka dilakukan uji
kruskal wallis.

3.6 Cara penafsiran


Analisis data menggunakan One Way ANOVA, yang sebelumnya harus
memenuhi persyaratan normalitas dan homogenitas. Uji normalitas menggunakan
kalmogorov smirnov dengan tingkat kepercayaan 𝛼=0,005. Jika, 𝛼>0,005 maka
data terdistibusi normal dan jika, 𝛼<0,005 maka tidak terdistribusi normal.
Apabila data terdistribusi normal dan homogen maka data dianalisis dengan
menggunakan uji One Way ANOVA. Namun jika data tidak terdisfiibusi normal
dan tidak homogen maka data di uji dengan kruskal wallis.

3.7 Penyimpulan hasil penelitian


Hasil penelitian dilihat diameter zona hambatnya yaitu pengujian antibakteri
ekstrak daun kopi terhadap bakteri Staphylococcus aureus . Pada pengukuran
diameter zona hambat, semakin tinggi nilai diameternya semakin baik daya
hambatnya.
7

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1 Peralatan penunjang 3.125.000,00
2 Bahan habis pakai 4.375.000,00
3 Perjalanan 3.100.000,00
4 Lain-lain 1.900.000,00
Jumlah Total 12.500.000,00

4.2 Jadwal Kegiatan


No Jenis kegiatan Bulan

1 2 3 4 5

1 Determinasi Bahan
2 Identifikasi Fitokimia
3 Ekstraksi Bahan
4 Uji efek Anti Bakteri
5 Analisis data
6 Penyusunan laporan
akhir
8

DAFTAR PUSTAKA

Dini, I. R. E. 2010. Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Kulit Kayu Manis


(Cinnamomum burmani Blume) Terhadap Escherichia coli Multiresisten
Dan Staphylococcus aureus. Fakultas Farmasi Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Skripsi. Surakarta.
Departemen Kesehatan RI. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Infeksi
Pernapasan. 2005.
Fardiaz, S. 1995. Antimicrobial Activity of Coffee (Coffea robusta) Extrac.,
ASEAN Food Journal Vol. 10 No. 3 : 103.
Hartono, E. 2009. Penetapan Kadar Kafein Dalam Biji Kopi Secara Kromatografi
Cair Kinerja Tinggi. Fakultas Farmasi, Universitas Setia Budi.
Hermawan, A., Hana W., Wiwiek, T. 2007. Pengaruh Ekstrak Daun Sisrih (Piper
Betle L.) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus Aureus Dan
Escherichia Coli Dengan Metode Difusi Disk. Universitas Airlangga.
Jawetz, E., J.L. Melnick., E.A. Adelberg., G.F. Brooks., J.S. Butel., dan L.N.
Ornston. 1995. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi ke-20 (Alih bahasa
:Nugroho & R.F.Maulany). Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
hal. 211,213,215.
Kusmayati dan Agustinus, N. W. R. 2007. Uji Aktivitas Senyawa Antibakteri Dari
Mikroalga (Porphyridium Cruentum). Biodiversitas. 8(1): 48-53.
Praharini, S. R., Sari, L. A. P., Imamah, N., Probowo, D. A., Winarsih, W. 2013.
Potensi Anti Acnes Terong Ungu. Universitas Jember, Jember.
Prawira, M., Sarwiyono, Puguh, S. 2013. Daya Hambat Dekok Daun Kersen
(Muntingia calabura L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus
Aureus Penyebab Penyakit Mastitis Pada Sapi Perah. Universitas
Brawijaya.
Prescott LM, Harley JP, Klein DA. 2002. Microbiology. 5th Ed. Boston:
McGraw-Hill.
Rahim, A., Wahyudin, I., Lusyana, E., Aprilianti, E., Shofa, Z. N.,
Widyaningrum, N., Sari, N. P. 2014. Efektifitas Antibakteri Ekstrak
Etanolik Daun Cabe Rawit (Capsicum Frutescens L. ) Terhadap Bakteri
Staphylococcus Aureus Dengan Metode Difusi: Uji Pendahuluan Potensi
Tanaman Obat Tradisional Sebagai Alternatif Pengobatan Infeksi
Saluran Pernafasan. Universitas Islam Sultan Agung.
Rostinawati, T. 2009. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Bunga Rosella
(Hibiscus Sabdariffa L.) Terhadap Escherichia Coli, Salmonella Typhi
Dan Staphylococcus Aureus Dengan Metode Difusi Agar. Fakultas
Farmasi Universitas Padjadjaran. Jatinangor.
Ryan, K.J., J.J. Champoux, S. Falkow, J.J. Plonde, W.L. Drew, F.C. Neidhardt,
and C.G. Roy. 1994. Medical Microbiology An Introduction to Infectious
Diseases. 3rd ed. Connecticut: Appleton&Lange. p.254.
9

Warsa, U.C. 1994. Staphylococcus dalam Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran.


Edisi Revisi. Jakarta : Penerbit Binarupa Aksara. hal. 103-110.
Widyotomo, S., Sri, M. 2007. Kafein : Senyawa Penting Pada Biji Kopi, Warta
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Vol. 23 No. 1 Hal. 44.
Wulandari, A. 2014. Aktivitas Antioksidan Kombucha Daun Kopi (Coffea
Arabica) Dengan Variasi Lama Waktu Fermentasi Dan Konsentrasi
Ekstrak. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
10
11
12
13
14
15

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Penelitian

1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Kuantitas Harga Harga Total
pemakaian Satuan (Rp) (Rp)
Sewa 5 bulan 200.000,00 1.000.000,00
Laboratorium
Mikrobiologi
Sewa alat gelas 5 bulan 100.000,00 500.000,00
laboratorium
(tabung reaksi,
labu erlenmeyer,
dan sejenisnya)
Tissue 1 pak 20.000,00 20.000,00
Kapas 1 pak 15.000,00 15.000,00
Sewa timbangan 5 buah 10.000,00 50.000,00
elektronik
Cawan petri 10 buah 30.000,00 300.000,00
Stopwatch 1 buah 30.000,00 30.000,00
dan Jam
Sewa autoklaf 5 bulan 25.000,00 125.000,00
Spet volume 5 buah 15.000,00 75.000,00
Mikro pipet 5 buah 20.000,00 100.000,00
Jangka sorong 1 buah 100.000,00 100.000,00
Aluminium foil 1 gulung 20.000,00 20.000,00
Lampu spiritus 5 buah 20.000,00 100.000,00
Ose 5 buah 50.000,00 250.000,00
Perata (spreader) 5 buah 30.000,00 150.000,00
Kertas label 2 pak 15.000,00 30.000,00
Jarum inokulun 1 pak 100.000,00 100.000,00
Sewa inkubator 5 bulan 20.000,00 100.000,00
Hands scon 1 pak 30.000,00 30.000,00
Masker 1 Pak 30.000,00 30.000,00
Jumlah total 3.125.000,00
16

2. Bahan Habis Pakai


Material Justifikasi Kuantitas Harga Harga Total
pemakaian Satuan (Rp) (Rp)
Daun Kopi 50 kg 20.000,00 1.000.000,00
Etanol 70% 10 liter 100.000,00 1.000.000,00
Aquadest 10 liter 50.000,00 500.000,00
Bakteri 1 tabung 155.000,00 155.000,00
Staphylococcus
aureus
Kertas cakram 1 pak 500.000,00 500.000,00
(kertas saring
whattman)
Nutrient Agar (NA) 22 kg 35.000,00 770.000,00
Nutrient Broth 15 kg 30.000,00 450.000,00
(NB)
Jumlah total 4.375.000,00
3. Perjalanan
Material Justifikasi Kuantitas Harga Harga Total
pemakaian Satuan (Rp) (Rp)
Pencarian bahan 4 Orang 200.000,00 800.000,00
penelitian
Pencarian alat 4 Orang 200.000,00 800.000,00
penelitian

Perjalanan 4 Orang 75.000,00 300.000,00


determinasi
tanaman di
UNNES
Perjalanan 4 Orang 300.000,00 1.200.000,00
Publikasi
Jumlah total 3.100.000,00
4. Lain-lain
Material Justifikasi Kuantitas Harga Harga Total
pemakaian Satuan (Rp) (Rp)
Pembuatan Laporan 5 Buah 30.000,00 150.000,00
Dokumentasi 1 Album 150.000,00 150.000,00
Publikasi jurnal 1 Kegiatan 1.200.000,00 1.200.000,00
Honor Analis Lab 1 orang 400.000,00 400.000,00
Jumlah total 1.900.000,00
17

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas


No Nama/Nim Program Bidang Alokasi Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu (Jam/Minggu)
1 Edwin / Farmasi Kesehatan 30 jam/minggu Ketua
33101200124 pelaksana:
pembuatan
simplisia,
ekstrak, media,
kelompok
kontrol,
pembiakan
bakteri uji
daya hambat
2 Ayu Trisna Farmasi Kesehatan 30 jam/minggu Pelaksana 1:
Putri / pembuatan
33101200137 simplisia,
ekstrak, media,
kelompok
kontrol,
pembiakan
bakteri dan uji
daya hambat
3 Muhammad Farmasi Kesehatan 30 jam/minggu Pelaksana 2:
Ridwan / pembuatan
33101200122 simplisia,
ekstrak, media,
kelompok
kontrol,
pembiakan
bakteri dan uji
daya hambat
4 Akhdan Farmasi Kesehatan 30 jam/minggu Pelaksana 3:
Sultrawan pembuatan
Razak / simplisia,
33101300145 ekstrak, media,
kelompok
kontrol,
pembiakan
bakteri dan uji
daya hambat
18

Anda mungkin juga menyukai