Anda di halaman 1dari 3

Kelompok Clients

“Kasus Bank Bukopin”

Nama/NPM:

Joshua Timothy/1606911433
Maria Theresia Helena Adella/1606911143
Putra Eka Prakoso/1706058275
Tesya Chrisniawaty/1606911351
Vitha Masyita Ramli/1606950503

WHAT

Bank Bukopin memodifikasi laporan keuangan yaitu dengan memodifikasi data kartu kredit.
Modifikasi tersebut menyebabkan posisi kredit dan pendapatan berbasis komisi Bukopin
bertambah tidak semestinya. Hal ini sudah dilakukan lebih dari 5 tahun lalu, sekitar lebih dari
100.000 kartu dimodifikasi. Kejadian ini lolos dari berbagai layer pengawasan dan audit
mulai dari Audit Internal, KAP, BI bahkan OJK. Auditor independen Bukopin selama ini
adalah KAP Purwantono, Sungkoro, dan Surja yang terafiliasi dengan auditor internasional
Ernst & Young.

Setelah temuan modifikasi tersebut, Bank Bukopin harus merevisi laporan keuangan untuk
tahun 2015, 2016, dan 2017. Revisi dilakukan pada laba bersih (Bagian pendapatan provisi
dan komisi yang merupakan pendapatan dari kartu kredit dengan hasil penurunan laba bersih
cukup besar). Revisi juga dilakukan pada pembiayaan anak usaha Bank Syariah Bukopin
(BSB) terkait penambahan saldo cadangan kerugian penurunan nilai debitur tertentu, hal ini
menyebabkan beban penyisihan kerugian meningkat dan menyebabkan beban perseroan
meningkat. Penurunan ekuitas juga terjadi akibat revisi turun saldo laba, akhirnya berdampak
juga pada rasio kecukupan modal. Awalnya rasio ini masih dibatas aman ternyata setelah
dilakukan revisi menurun.
WHY

 Audit internal tidak berjalan sebagaimana mestinya , tidak dapat mencegah kesalahan
modifikasi data tersebut.

 Kurangnya pengawasan internal di Bank Bukopin.

 Kurangnya pengetahun professional dari divisi akuntansi atas pencatatan laba dan
pembiayaan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

 Auditor independen gagal menemukan kesalahan di laporan keuangan. Profesional


auditor independen dipertanyakan.

 Modifikasi dilakukan untuk menampilkan bahwa kinerja perusahaan baik.


Memodifikasi pendapatan memperoleh hasil yang tinggi tentunya menghasilkan laba
yang tinggi pula, sehingga kinerja perusahaan terlihat baik, laba yang dihasilkan
dijadikan sebagai tolak ukur kinerja perusahaan secara kuantitatif.

HOW

 Manajemen harus memberikan klarifikasi atas alasan mengapa Bank Bukopin harus
melakukan revisi laporan keuangannya.

 Manajemen harus mengaku salah kepada publik atas kejadian modifikasi laporan
keuangan tersebut.

 Mengganti manajemen Bank Bukopin.

 Memperbaiki bahkan dapat mengganti audit internal Bank Bukopin.


 Mengganti auditor independen yang dahulu tidak dapat menemukan modifikasi
tersebut.

 Fokus pada perbaikan kualitas atas pengawasan internal Bank Bukopin.

 Memberikan pelatihan kepada divisi akuntansi tentang ketentuan pencatatan laporan


keuangan yang benar dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

 Memperbaiki sistem pencatatan data kartu kredit agar sesuai fakta.

 Memperbaiki kebijakan untuk saldo beban penyisihan kerugian.

Anda mungkin juga menyukai