Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmu Administrasi Publik 4 (2) (2016): 152-161

Jurnal Administrasi Publik

http://ojs.uma.ac.id/index.php/publikauma

Kinerja Pegawai Dalam Memberikan Pelayanan


Kesehatan di Puskesmas Medan Denai
Kota Medan
Deliana, Irwan Nasution*

Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Medan Area, Indonesia

Diterima Agustus 2016; Disetujui Oktober 2016; Dipublikasikan Desember 2016

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja pegawai puskesmas Medan Denai
dan faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam memberikan pelayanan.Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif dan berbentuk deskriptif dan menganalisis data yang
diperoleh dengan rumus deskriptif data tunggal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan
kesehatan di puskesmas Medan Denai termasuk dalam kategori baik dengan skor jawaban
responden ±48.7. Masyarakat merasa puas atas kinerja dan pelayanan pegawai puskesmas
Medan Denai, yaitu kemampuan para dokter dalam menangani pasien. Kinerja pegawai puskesmas
Medan Denai dalam memberikan pelayanan kesehatan sudah diterapkan sesuai prosedur,
responsivitas, akuntabilitas, dantranspransi. Tersedianya fasilitas kesehatan seperti puskesmas
dari pemerintah dan di dukung dengan kinerja pegawai puskesmas yang berkualitas mampu
dan membantu meningkatkan kesehatan masyarakat sehat.

Kata Kunci : Kinerja; Kualitas Pelayanan


Abstract
This research purposes to know the performances of people who work in puskesmas Medan
Denai and also to know the supporting things and the abstacles for doing services.This research
used the quantity method and descriptive form and also to analysethe data which is taken by
single data descriptive formula. By doing this research, we know that the healthiness service in
puskesmas Medan Denai is in good category with score of respondent’s answers. There were
48,7 percents of people or patients felt satisfied for the performances and services of puskesmas
Medan Denai workers that include the capability of the doctors for handling their patients.The
performance of puskesmas Medan Denai for giving health services, are according to standart
procedures that include responsiveress, accountability, and transparency. The astablishment of
health services such as Puskesmas from our government which is followed with great
performances and capabilities of Puskesmas workers could make the maximum services and help
people form sickness.
Keywords : Performances/Quality; services; descriptive
How to Cite : Deliana, Irwan Nasution (2016). Kinerja Pegawai Dalam Memberikan Pelayanan
Kesehatan di Puskesmas Medan Denai Kota Medan
4 (2): 152-161
*Corresponding author: P-ISSN-2549-9165
E-mail: Irwannasution@yahoo.co.id e-ISSN
152
Jurnal Ilmu Administrasi Publik 4 (2) (2016): 152-161

PENDAHULUAN memuaskan, kecepatan dalam penanganan


Puskesmas adalah salah satu intansi pasien yang tidak efesien, pemberian obat
pemerintah yang berperan penting dalam yang kurang berkualitas.
penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada Berdasarkan kebutuhan masyarakat
masyarakat, yang dimana puskesmas dituntut pemerintah juga menyediakan puskesmas
untuk meningkatkan kualitas kinerja dalam disetiap kecamatan kota, salah satunya adalah
memberikan pelayanan kepada masyarakat. puskesmas Kecamatan Medan Denai.
Pelayanan yang diberikan harus mampu Puskesmas Medan Denai memiliki perbedaan
memberikan kepuasaan terhadap masyarakat dengan puskesmas dengan kecamatan
sehingga dapat menjadi bahan penilaian lainnya disebabkan puskesmas ini selalu ramai
terhadap unsur pelayanan yang masih perlu pasien mengunjunginya dan para pegawai
perbaikan dan menjadi pendorong setiap pelayanan puskesmas ini selalu bertambah
unit penyelenggara pelayanan untuk setiap tahunnya. Dengan demikian dapat
meningkatkan kualitas pelayanan. Karena dilihat bagaimana kinerja pegawai dalam
pelayanan adalah suatu proses pemenuhan memberikan pelayanan.
kebutuhan melalui aktifitas yang diberikan
kepada orang lain yang diselenggarakan METODE PENELITIAN
secara sendiri atau secara bersama-sama Penelitian ini menggunakan metode
dalam suatu organisasi yang bertujuan untuk deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif
memelihara dan meningkatkan kesejahteraan dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan
masyarakat karena adanya penyediaan masalah yang diselidiki dengan
pelayanan sesuai UU nomor 25 TAHUN menggambarkan keadaan subyek/objek
2009 maka semakin meningkat pula tuntutan penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat,
masyarakat akan kualitas pelayanan. Hal ini dan lain-lain) pada saat berdasarkan fakta-
menuntut jasa pelayanan seperti pelayanan fakta yang tampak atau sebagaimana adanya
kesehatan puskesmas untuk meningkatkan (Nawawi, 2001:63). Menurut (Rakhmat,
kualitas pelayanan yang lebih baik karena 2004:25) penelitian deskriptf ditujukan
puskesmas adalah pendukung tercapainya untuk: (1) mengumpulkan informasi aktual
tujuan pembangunan kesehatan nasional secara rinci yang melukiskan gejala-gejala
yakni untuk meningkatkan kesadaran, yang ada, (2) mengidentifikasikan masalah
kemauan dan kemampuan hidup sehat. atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek
Sebagaimana yang tertuang dalam PASAL 30 yang berlaku, (3) membuat perbandingan
AYAT 1 Puskesmas mempunyai tugas yaitu atau evaluasi.
melaksanakan pelayanan pembinaan dan Penelitian ini dilakukan di puskesmas
pengembangan upaya kesehatan secara jermal 17 Kecamatan Medan Denai Kota
paripurna kepada masyarakat diwilayah Medan, Sumatera Utara. Pertimbangan
kerjanya. Bukan itu saja pasal 32 yang yang mendasari pemilihan lokasi penelitian
diselenggarakan pasal 31 puskesmas ini, antara lain: (1) Banyaknya pengunjung
mempunyai fungsi yaitu (1) Penggerak puskesmas yang berobat kepuskesmas ini
pembangunan berwawasan kesehatan dan pegawai puskesmas yang selalu
ditingkat kecamatan, (2) Pemberdayaan bertambah setiap tahunnya, (2) Merupakan
masyarakat dan keluarga dalam pembangunan intansi pemerintah yang tujuan melayani
masyarakat, (3) Kesehatan tingkat pertama, masyarakat. Adapun yang menjadi populasi
(4)Penyuluhan Pelayanan dan pembinaan dalam penelitian ini adalah keseluruhan
kesehatan masyarakat, (5) Pembina teknis pegawai puskesmas Jermal 17 kecamatan
untuk pelayanan kesehatan swasta dan kader Medan Denai Kota Medan yaitu sebanyak 27
pembangunan kesehatan,(6) Pengembangan orang. Sedangkan populasi dari kalangan
kegiatan swadaya kesehatan masyarakat,(6) pelayanan/pelanggan adalah masyarakat yang
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh melakukan kunjungan ke puskesmas jermal
kepala dinas. Meskipun puskesmas sudah 17 kecamatan Medan Denai Kota Medan.
mempunyai tugas dan fungsi pokok masih Dikarenakan keterbatasan waktu dan hal lain,
banyak masyarakat yang tidak berminat penulis membatasi penelitian dilakukan pada
berobat ke puskesmas dengan alasan kunjungan yang dilakukan oleh masyarakat
pelayanan puskesmas yang kurang dalam waktu seminggu (6 hari kerja).
153
Deliana, Irwan Nasution. Kinerja Pegawai Dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas

Sampel adalah sebagian atau wakil (Library Research) yaitu penelitian yang
populasi yang diteliti. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan cara mempelajari dan
dilakukan untuk melihat kinerja pegawai mengumpulkan data melalui literatur dan
puskesmas dalam memberikan pelayanan sumber bacaan yang relevan dan mendukung
kepada masyarakat. Yang menjadi sampel penelitian. Dalam hal ini yang penelitian
dalam penelitian ini adalah dari kalangan kepustakaan dilakukan dengan membaca
masyarakat, peneliti akan memilih sample buku,literatur, serta tulisan yang berkaitan
dari masyarakat yang melakukank unjungan dengan masalah yang dibahas.
masyarakat ke puskesmas dengan Analisis data proses penyederhanaan
menggunakan metode Accidental sampling, data kedalam bentuk yang lebih mudah
yaitu pengambilan sample dilakukan dibaca dan dipresentasikan (Singarimbun,
bertepatan dengan saat sampel sedang berada 2005: 263). Data yang diperoleh dari hasil
di lokasi penelitian. Berdasarkan data penelitian akan dianalisis. Teknik analisa data
kunjungan puskesmas kunjungan pelanggan yang dilakukan dengan membagi-bagikan
atau pasien dalam seminggu dirata-ratakan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori
sebanyak 30 pasien. Menurut Arikunto yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel
(2002: 75), bila populasi kurang dari 100 tunggal merupakan suatu langkah awal
orang, maka diambil keseluruhannya, dalam menganalisis data yang terdiri dari
sehingga penelitiannya merupakan penelitian kolom, yaitu sejumlah frekuensi dan
populasi. Selanjutnya jika populasi lebih dari presentase untuk setiap kategori
100 orang, maka dapat diambil 10-15 persen (Singarimbun, 2005: 226). Setelah data yang
atau 20-25 persen sampel atau lebih. Oleh terkumpul ditabulasi, kemudian dianalisis dan
karena, merajuk pada pernyataan diatas, diinterprestasikan. Penentuan skala ukur
dikarenakan populasi dalam penelitan ini didasarkan atas kualitas jawaban pelayanan
kurang dari 100 orang, maka yang menjadi yang diberikan kepada responden penulis
sampel dalam penelitian ini adalah seluruh dalam ini menetapkan 3 (tiga) kualitas
populasi (100 persen), yaitu 30 orang. jawaban, maka penentuan skala ukurannya
Teknik pengumpulan data adalah suatu adalah sebagai berikut:
cara untuk memperoleh kebenaran yang 1. Skor 3 ( baik) untuk alternative jawaban a
dipandang ilmiah dalam suatu penelitian 2. Skor 2 (cukup) untuk alternative b
terhadap hasil yang diperoleh secara 3. Skor 1 (kurang) untuk alternatif jawabab c
keseluruhan. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan 2 jenis data yang diperlukan HASIL DAN PEMBAHASAN
yaitu : (1) Data Primer, yang diperoleh melalui Puskesmas Medan Denai didirikan
pengamatan langsung terhadap gejala-gejala pada tanggal 23 Oktober 1975 yang
yang dapat diamati dari objek penelitian. diresmikan oleh Gubernur Sumut KDHT,
cara-cara yang dilakukan adalah (a) T.I.H. Marah Halim pada tanggal 19 Mei
Observasi nonpartisipan. Menurut Husaini 1979 sebagai pusat kesehatan masyarakat
Usman (2011-52) observas ialah pengamatan dibawah naungan Dinas Kesehatan kota
dan pencatatan yang sistematis terhadap Medan. Puskesmas Medan Denai yang
gejala-gejala yang diteliti. Kegiatan terletak di jalan Jermal XV No. 06 kelurahan
pengamatan dan pencatatan tersebut Menteng merupakan puskesmas non
dilakukan secara langsung pada objek perawatan yang hanya melayani pasien
penelitian dengan cara nonpartisipasi artinya berobat jalan dan rujukan. Pasien yang
peneliti tidak ikut serta dalam proses kerja memerlukan perawatan yang lebih lanjut dan
dan mencatat hal yang berkaitan dengan memerlukan rawat inap akan dirujuk
permasalahn penelitian (b) Kuesioner kerumah sakit terdekat. Puskesmas Medan
pertanyaan terstruktur yang diisi sendiri oleh Denai memiliki motto Budayakan prilaku
responden atau diisi oleh pewawancara yang hidup bersih dan sehat. Jumlah tenaga kerja
membacakan pertanyaan dan kemudian dipuskesmas Medan Denai sebanyak 27 orang
mencatat jawaban yang diberikan. (2) Data yang terdiri dari 5 orang dokter umum, 2
Skunder, dari bahan kepustakaan yang orang dokter gigi, 2 orang perawat gigi, 6
merupakan data pendukung dan pembanding orang bidan, 4 orang perawat, 1 orang
terhadap data primer. Penelitian kepustakaan asisiten apoteker, 1 orang tata usaha, 1 orang
154
Jurnal Ilmu Administrasi Publik 4 (2) (2016): 152-161

petugas gizi, 1 orang sanitasi, 1 orang analisis, menurunkan angka kelahiran dan
3 orang honerer. Kegiatan yang dilaksanakan meningkatkan kesehatan ibu dan
dipuskesmas Medan Denai meliputi upaya kesehatan keluarga, sasaran dari
kesehatan wajib dan usaha pengembangan. program ini adalah usia subur (PUS),
Adapun kegiatan upaya kesehatan pokok dan WUS
yang dilakukan terdiri dari 7 program yaitu : 4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
1. Upaya Promosi Kesehatan Tujuan dari upaya kesehatan gizi
Tujuan dari program ini untuk masyarakat untuk meningkatkan status
meningkatkan program status/derajat gizi yang diarahkan pada peningkatan
kesehatan yang optimal. Sasarannya adalah kecerdasan, produktifitas dan prestasi
kelompok orang sehat agar masyarakat kerja serta penurunan angka gizi kurang
mampu meningkatkan kesehatannya dan angka gizi lebih.
kelompok orang sehat meningkat dan 5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan
kelompok orang sakit menurun bentuk Penyakit Menular
kegiatannya pendidikan kesehatan tentang Tujuan dari program kesehatan dan
cara memelihara kesehatan yang pemberantasan penyakit menular adalah
dilakukan oleh petugas kesehatan baik menurunkan angka kesakitan, kematian,
secara perorangan maupun kelompok kecatatan akibat penyakit menular dan
dengan tujuan dari penyuluhan ini tidak menular. Prioritas penyakit
adalah untuk meningkatkan kesadaran menular yang akan ditanggulangi adalah
masyarakat akan arti pentingnya hidup malaria, demam berdarah, diare, polio,
sehat supaya masyarakat sadar dan mau filarial, ispa dan penyakit-penyakit yang
mengubah prilaku hidupnya menjadi dapat dicegah dengan imunisasi.
prilaku hidup sehat. 6. Upaya Pengobatan
2. Upaya Kesehatan Lingkungan Tujuan dari pelaksanaan pengobatan
Tujuan dari program pelaksanaan adalah memberikan pertolongan segera
kesehatan lingkungan melakukan koreksi dengan menyelesaikan masalah kritis yang
atau perbaikan terhadap segala bahaya dan ditemukan untuk mengembalikan fungsi
ancaman pada kesehatan dan vital tubuh serta meringankan penderita
kesejahteraan hidup manusia. dari sakitnya dengan memeriksa dan
3. Upaya KIA dan KB mendiagnosa serta memberikan obat yang
Tujuan dari pelaksanaan program KIA ini sesuai, memberikan penyuluhan pada
adalah untuk munurunkan angka kematian pasien. Sasarannya adalah masyarakat yang
(Mortality) dan kejadian sakit (Morbidity) berobat ke puskesmas Medan Denai
dikalangan ibu untuk meningkatkan 7. Upaya Pencatatan dan Pelaporan
derajat kesehatan anak melalui Tujuan dari pelaksanaan dari pencatatan
pemantauan gizi dan imunisasi. Adapun dan pelaporan agar data dan informasi
kegiatan KIA yang dilaksanakan di yang akurat tepat waktu dan mutakhir
puskesmas Medan Denai adalah: secara periodik dan teratur pengolahan
a. Pemberian pelayanan kesehatan kepada program kesehatan masyarakat melalui
ibu hamil dan ibu bersalin puskesmas diberbagai tingkat administrasi.
b. Penyuluhan kepada ibu-ibu yang Visi Puskesmas Medan Denai adalah
memiliki balita terwujudnya kecamatan sehat sejahtera tahun
c. Pembinaan gerakan sayang ibu 2015. Sedangkan misinya adalah: (a)
d. Pemberian imunisasi TT pada ibu menggerakkan pembangunan berwawasan
hamil dan WUS, BCG, Polio, Hepatitis kesehatan diwilayah kerja puskesmas,
B, campak dan DPT pada bayi (b)mendorong kemandirian bagi
e. Pemberian imunisasi dasar dan ulang masyarakat untuk hidup sehat di wilayah
f. Pelayanan kesehatan usia anak kerja puskesmas, (c) memelihara dan
g. Pelayanan tumbuh kembang anak meningkatkan pelayanan yang bermutu
dibawah umur lima tahun merata dan terjangkau, (d) memelihara dan
h. Pelayanan tumbuh kembang bayi/balita. meningkatkan kesehatan individu, keluarga
Sedangkan tujuan dari program beserta lingkungannya. Kinerja dalam
kesehatan KB bertujuan untuk pelayanan merupakan hasil kerja secara
155
Deliana, Irwan Nasution. Kinerja Pegawai Dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas

kualitas dan kuatitas yang dicapai oleh i. Toilet pegawai


seseorang pegawai dalam melaksanakan j. Toilet pasien
tugasnya sesuai dengan tangung jawab yang 2. Fasilitas alat-alat seperti alat pemeriksaan
diberikan kepadanya. Untuk melihat secara pasien terdiri dari :
nyata sejauhman kinerja pegawai Puskesmas a. Stetoskop
Medan Denai terhadap pelayanan masyarakat b. Tensi meter
yang diharapkan dapat menunjang partisipasi c. Kia kit
masyarakat. d. Alat-alat suntik dan alat-alat P3k
Puskesmas Medan Denai mempunyai e. Timbangan bayi dan dewasa
wilayah kerja meliputi dua kelurahan yang f. Pengukuran tinggi
berada dikecamatan Medan Denai yaitu g. Lemari es
Kelurahan Medan Denai dengan luas areal h. Lemari obat
120,5 Ha dan terdiri dari 9 lingkungan dan i. Termos posyandu
kelurahan Medan tenggara dengan luas areal j. Perlengkapan gizi
102 Ha dan terdiri dari 11 lingkungan dengan 3. Fasilitas administrasi
jumlah areal wilayah kelurahan 324, 5 Ha. 4. Fasilitas imunisasi seperti obat-obatan
1. Wilayah kerja puskesmas Medan Denai Tabel 4.1 Distribusi Responden
terdiri dari : Berdasarkan Karakteristik
a. Luas Wilayah Kerja : 32,50 Ha Karakteristik F (%)
b. Jumlah Kelurahan : 2 Kelurahan Responden
c. Jumlah Lingkungan : 20 Lingkungan Umur
d. Jumlah Penduduk : 41.947 Lingkungan 20-30 tahun 17 56,7
e. Jumlah Penduduk Miskin : 618 Jiwa 21-40 tahun 12 40,0
f. Jumlah Kepala Keluarga : 10.675 KK 41-50 tahun 1 3,3
g. Jumlah Bumil : 825 Jiwa Jumlah 30 100
h. Jumlah Bulin : 787 Jiwa Pendidikan
i. Jumlah Balita : 2.625 Jiwa SLTP 8 26,7
j. Jumlah Buteki : 787 Jiwa SLTA 15 50,0
k. Jumlah Wus : 5775 Jiwa D-III 1 3,3
l. Jumlah Pus : 9028 Jiwa S-1 6 20,0
Jumlah 30 100
Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Wilayah Kerja Pekerjaan
Medan Denai Bekerja 21 70
No. Kelurahan Jumlah Penduduk Tidak Bekerja 9 30
Laki- Perempuan KK Jiwa
Jumlah 30 100
laki Kunjungan
1 Denai 9246 10745 4856 19991
Puskesmas
2 Menteng 11477 10479 5819 21956
2-4 kali 5 16,7
3 Jumlah 20723 10675 41945
>5 kali 25 83,3
Sumber: BPS Kota Medan Jumlah 30 100
Sumber, Puskesmas, 2015 diolah
Puskesmas Medan Denai dalam
menjalani kegiatan didukung oleh fasilitas Distribusi frekuensi berdasarkan umur
fisik meliputi :
responden dapat dilihat bahwa dari 30
1. Fasilitas Gedung Puskesmas permanen yang responden, diketahui mayoritas berumur
terdiri dari :
20 30 sebanyak 17 orang (56.7%) dan
a. Ruangan kepala puskesmas
minoritas berumur 41-50 sebanyak 1 orang
b. Ruangan poli umum
(3.3%). Pendidikan Responden bahwa
c. Ruangan kartu mayoritas berpendidikan SLTA sebanyak 15
d. Ruangan KIA
responden (50.0%) dan minoritas
e. Ruangan apotik berpendidikan D-III sebanyak 1 responden
f. Ruangan imunisasi
(3.3%). Pekerjaan responden dapat dilihat
g. Ruangan poli gizi bahwa dari 30 responden, diketahui bahwa
h. Ruangan rapat
156
Jurnal Ilmu Administrasi Publik 4 (2) (2016): 152-161

mayoritas bekerja sebanyak 21 responden Maleyani Pasien


(70,0%) dan minoritas tidak berkeja sebanyak Baik 13 43,3
9 responden (30.0%). Kunjungan responden Cukup 17 56,7
dapat dilihat dari 30 responden yang Jumlah 30 100
berkunjung di puskesmas diketahui Penjelasan Dokter
mayoritas berkunjung sebanyak >5 kali Terhadap Penyakit
berjumlah 25 orang (83.3%) dan minoritas Baik 16 53,3
berkunjung 2-4 kali sebanyak 5 orang Cukup 14 46,7
(16.7%). Selanjutnya dapat dilihat tabel Jumlah 30 100
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat: Kesigapan Dokter Dalam
Tabel 4.2 Pelayanan yang di Berikan Melayani
Kepada Masyarakat Baik 2 6,7
Pelayanan Yang Diberikan F (%) Cukup 28 93,3
Pelayanan di Bagian Kartu Jumlah 30 100
Baik 13 43,3 Waktu Mendapatkan
Cukup 17 56,7 Pelayanan Obat
Jumlah 30 100 Baik 17 56,7
Informasi Petugas Tentang Cukup 13 43,3
Proses Kartu Jumlah 30 100
Baik 7 23,3 Lokasi kemudahan segi
Cukup 23 76,7 transportasi
Jumlah 30 100 Baik 23 76,7
Waktu Yang Dihabiskan Cukup 7 23,3
Membuat Kartu Jumlah 30 100
Baik 12 60,0 Keramahtamahan Dokter
Cukup 18 40,0 Dalam Melayani Kesehatan
Jumlah 30 100 Baik 14 46,7
Pelayanan Pegawai Bagian Cukup 16 53,3
Pemeriksaan Jumlah 30 100
Baik 24 80,0 Penjelasan Dokter
Cukup 6 20,0 Terhadap Penyakit
Jumlah 30 100 Baik 16 53,3
Waktu Menunggu Untuk Cukup 14 46,7
Dilayani Jumlah 30 100
Baik 28 93,3 Kebersihan Ruangan-
Cukup 2 6,7 ruangan
Jumlah 30 100 Baik 27 90,0
Disiplin Petugas Kesehatan Cukup 3 10,0
Baik 24 80,0 Jumlah 30 100,0
Cukup 6 20,0 Kenyamanan Pada Ruang
Jumlah 30 100 Tunggu
Keramahtamahan Petugas Baik 28 93,3
Kesehatan Cukup 2 6,7
Baik 22 73,7 Jumlah 30 100
Cukup 8 26,7 Fasilitas Ruang Periksa
Jumlah 30 100 Pasien
Kecekatan dan Kesigapan Baik 24 80,0
Petugas Kesehatan Cukup 6 20,0
Baik 23 76,7 Jumlah 30 100,0
Cukup 7 26,7 Kualitas Alat Habis Pakai
Jumlah 30 100 Baik 28 80,0
Keramahtamahan Dokter Cukup 2 20,0
157
Deliana, Irwan Nasution. Kinerja Pegawai Dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas

Jumlah 30 100 reponden dan kategori cukup sebanyak 16


Kelengkapan Peralatan di responden (53.3%).
Laboratorium Kebersihan ruangan-ruangan di
Baik 18 60,0 puskesmas dengan kategori baik sebanyak
Cukup 12 40,0 27 responden (90.0%) dan kategori cukup
Jumlah 30 100 sebanyak 3 responden (10.0%). Kenyamanan
pada ruang tunggu pasien yangberkunjung
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dimana dengan kategori baik seabanyak 28
bahwa pelayanan Puskesmas Medan Denai responden dan kategori cukup sebanyak 2
dalam melayani dibagian kartu dengan responden (6.7%). Fasiltas ruang periksa
kategori baik sebanyak 13 responden (43.3%) pasien dengan kategori baik sebanyak 24
dan kategori cukup sebanyak 17 responden responden (80.0%) dan kategori cukup
(56.7%). Informasi petugas tentang proses sebanyak 6 responden (20.0%). Kualitas alat
kartu dimana dengan kategori baik sebanyak habis pakai dengan kategori baik
23 responden (76.7%) dan kategori cukup Sebanyak 28 responden (93.3%) dan
sebanyak 7 responden (23.3%). kategori cukup sebanyak 2 responden
Waktu yang dihabiskan untuk (6.7%). Dan kelengkapan peralatan
mendapatkan kartu dengan kategori baik baik laboratorium dengan kategori baik sebanyak
sebanyak 12 responden (40.0%) dan kategori sebanyak 18 responden (60.0%) dan kategori
cukup sebanyak 18 responden (60.0%). cukup sebanyak 12 responden (40.0%)
Pelayanan pegawai puskesmas bagian Pelayanan yang di berikan Kepada
pemeriksaan dengan kategori baik sebanyak Masyarakat atau Pasien dimana dihitung
24 responden (80.0%) dan kategori cukup dengan skor tertinggi 3 dengan 18 item
sebanyak 6 responden(20.0%). Waktu pasien pertanyaan maka skor tetinggi 56 dan skor
menunggu untuk dapat dilayani pemeriksaan terendah 1 dengan jumlah 18 item pertanyaan
dengan kategori baik sebanyak 28 maka baik dengan skor 38-56, cukup 18-
responden (93.3%) dan kategori cukup 37 dan tidak baik 1-17. Dimana total jawaban
sebanyak 2 responden (6.7%). responden menunjukan pelayanan kesehatan
Disiplin petugas kesehatan puskesmas di Puskesmas dengan kategori baik dimana
dengan kategori baik sebanyak sebaik 24 skor jawaban responden rata-rata 48.7.
responden (80.0%) dan kategori cukup Keberhasilan pelayanan publik
sebanyak 6 responden (20.0%). Keramah merupakan orientasi dalam paradigma good
tamahan petugas kesehatan puskesmas governance yang saat ini menjadi sorotan
dengan kategori baik sebanyak 22 responden disetiap lini pelaksanaan, penyelenggaraan
(73.3%) dan kategori cukup sebanyak 8 pemerintahan.Untuk mengetahui keberhasilan
responden (26.7%). Kecekatan dan kesigapan yang dimaksud bisa dinilai melalui apa yang
petugas kesehatan puskesmas dengan dirasakan oleh pelanggan atas pelayanan
kategori baik sebanyak baik sebanyak 23 yang diberikan oleh setiap instansi publik.
responden (76.7%) dan kategori cukup Apa yang dirasakan pelanggan akan sangat
sebanyak 7 responden (23.3%). Keramah- mempengaruhi kualitas pelayanan publik
tamahan Dokter dalam melayani kesehehatan karena pelanggan sebagai unsur terpenting
dengan kategori baik sebanyak 13 responden dalam proses pelayanan yaitu sebagai subyek
(43.3%) dan kategori cukup sebanyak 17 yang akan memaknai layanan jasa yang telah
responden (56.7%). mereka terima. Pelayanan yang diberikan
Kesigapan Dokter dalam melakukan Puskesmas Medan Denai kepada pasien atau
pelayanan dengan kategori baik sebanyak 28 masyarakat berdasarkan hail penelitian baik
responden (93.3%) dan kategori cukup hal sesuai dengan apa yang dirasakan pasien
sebnayak 2 responden (6.7%). Waktu pasien sebagai pengguna jasa Puskesmas. Puskesmas
untuk mendapatkan pelayanan obat dimana Medan Denai memberikan pelayanan dengan
dengan kategori baik sebanyak 17 responden cara meningkatkan kualitas pelayanan atau
(56.7%) dan kategori cukup sebanyak 13 mengoptimalisasikan pelayanan, yaitu dengan
responden (43.3%). Lokasi pasien dalam melalui peningkatan berbagai kegiatan
kemudahan ke Puskesmas segi transportasi pelayanan serta berusaha untuk memperbaiki
dengan kategori baik sebanyak 14 (46.7%) dan sekaligus menambah sarana dan
158
Jurnal Ilmu Administrasi Publik 4 (2) (2016): 152-161

prasarana penunjang kinerja untuk diatas menunjukkan dan mengarah bahwa


memperlancar pemberian pelayanan kemampuan serta ketrampilan para pegawai
kesehatan kepada pasien. Pasien sebagai yang terdiri dari para perawat, dokter dan
sasaran utama atas jasa pelayanan yang petugas lainnya dirasakan sudah baik.
diberikan oleh instansi kesehatan dalam Pegawai senantiasa siaga dan tanggap ketika
hal ini adalah Puskesmas Medan Denai, maka pasien masuk untuk berobat dan kemudian
ia akan menjadi faktor penentu atas langng ditangani oleh para dokter. Sekiranya
keberhasilan pemberian jasa di Puskesmas. doker umum belum mampu mengidentifikasi
Pelayanan kesehatan yang diberikan yang dikeluhkan pasien, maka pasien akan
Puskesmas Medan Denai dengan baik sesuai diperiksa oleh dokter spesialis yang setiap
dengan kompetensi teknik dari pegawai harinya selalu ada sesuai dengan yang
Puskesmas atau pemberi layanan, sehingga dijadwalkan. Kompetensi Teknik juga sangat
setiap pasien dapat ditangani secara baik terkait dengan dokter-dokteryang bertugas di
dan profesional. Kompetensi pegawai Puskesmas yaitu menilai apakah para
Puskesmas Medan Denai terkait dengan dokter sudah mampu bertindak sesuai
kemampuan pegawai dalam menangani pasien dengan prosedur pelayanan ataukah tidak.
yang meliputi beberapa hal yaitu : Dokter yang bertugas di rawat jalan
1. Petugas yang selalu siap melayani pasien Puskesmas Medan Denai ada 2 kategori yakni,
2. Pelayanan yang dilakukan kepada pasien dokter spesialis dan dokter umum.
sesuai prosedur yang berlaku Berdasarkan apa yang telah dialami
3. Memberikan pelayanan secara professional oleh banyak pasien menyebutkan bahwa
4. Dapat bekerja sesuai tugas dan fungsinya kemampuan dan kinerja para dokter dalam
dan sesuai standart pelayanan yang ada menangani pasien maupun pegawai lainnya
Keberhasilan Puskesmas Medan Denai berdasarkan apa yang terjadi di Puskesmas,
yang dinilai masyarakat dengan baik telah dirasakan sudah baik oleh pasien dan
terpenuhinya kemampuan pegawai dan pasien merasa puas dengan pelayanan yang
berhasil dalam memberikan pelayanan diberikan .
dipengaruhi oleh banyak hal diantaranya Perwujudan fungsi aparatur Negara
prosedur yang mengatur tentang tindakan sebagai abdi Negara dan abdi masyarakat
pegawai Puskesmas Medan Denai dalam adalah memberikan pelayanan kepada
melayani pasien. masyarakat. Untuk dapat memberikan
Keberadaan prosedur atau aturan itu pelayanan yang berkualitas diperlukan kinerja
sangat menunjukan keberhasilan penting yang baik dari aparat pemerintah, dalam hal
bagi keberlangsungan pelayanan yang ini adalah kinerja Pegawai Puskesmas Medan
dilakuakn pegawai Puskesmas Medan Denai, Denai dalam memberikan pelayanan
karena prosedur yang ditetapkan menjadi kesehatan kepada masyarakat untuk menilai
standar internal bagi Puskesmas sebagai kinerja organisasi pemerinatah. Kinerja
acuan bagi para pegawainya dalam pegawai dikelompokkan berdasarkan orientasi
menjalankan tugas-tugas pelayanan. pada proses dan berdasarkan orientasi pada
Puskesmas Medan Denai mempunyai hasil, sepeti yang diungkapkan Ratminto
perosedur yang telah dibuat oleh Puskesmas dan atik (2007:179), maka dalam penelitian
dan ketetapan dari departemen kesehatan ini menggunakan orientasi pada proses, yaitu:
untuk melayani pasien. Prosedur itu (1)responsivitas adalah kemampuan organisasi
selanjutnya disebut protap atau prosedur dalam mengenali kebutuhan masyarakat
ketetapan yang akan menjadi acuan para dalam menyelenggarakan pelayanan publik.
pegawai Puskesmas Medan Denai dalam indikator responsivitas digunakan untuk
bertugas melayani pasien. mengetahui kemampuan Puskesmas Medan
Berdasarkan apa yang telah dialami Denai dalam memberikan pelayanan kepada
oleh banyak pasien menyebutkan bahwa masyarakat atau pasien bukan saja dilihat
kemampuan para dokter dalam menangani dari pelayanannya saja akan tetapi ditinjau
pasien maupun pegawai lainnya berdasarkan dari kepuasan pasien yang telah
apa yang terjadi di Puskesmas, dirasakan mengunjunginya, sepeti kecepatan pegawai
sudah baik oleh pasien dan pasien merasa dalam menangani pasien dan pemberian obat
puas. Berdasarkan berbagai penuturan yang berkualitas,(2)responsibilitas merupakan
159
Deliana, Irwan Nasution. Kinerja Pegawai Dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas

indikator yang menunjukkan kesesuain antara


pelayanan dengan kepuasaan pasien, SIMPULAN
indikator ini dipilih dengan alasan untuk Puskesmas Medan Denai telah
dapat lebih mengetahui kesesuaian antara memberikan pelayanan kesehatan bagi
prosedur pelayanan yang ada dengan pasien/Masyarakat. Kualitas pelayanan yang
pelayanan yang diberikan puskesmas Medan diberikan Puskesmas Medan Denai dapat
Denai untuk memberikan pelayanan untuk mengambarkan kinerja pegawai dalam
mensejahterakan masyarakat. Akuntabilitas memberikan pelayanan dilihat dari beberapa
adalah suatu ukuran yang menunjukkan hal yang menunjukkan kinerja pegawai
seberapa besar kinerja pegawai dalam Puskemsas Medan Denai khususnya
memberikan pelayanan kepada masyarakat pelayanan kesehatan. Pelayanan yang
serta dapat dianggap benar dan sesuai memenuhi standar mutu kualitas pelayanan
dengan nilai dan norma yang berkembang adalah pelayanan yang sesuai dengan
dalam masyarakat. Oleh karena itu, apakah keinginan dan harapan pasien atau
telah terdapat kesesuain antara upaya atau masyarakat yang memanfaatkan pelayanan
kinerja pelayanan yang diberikan pegawai tersebut sehingga menimbulkan rasa puas
puskesmas kepada masyarakat atau pasien bagi pasien atau masyarakat. Pelayanan
sehingga pasien mendapatkan kepuasaan. kesehatan di Puskesmas dengan kategori baik
Transparansi adalah ukuran dimana skor jawaban responden rata-rata
keterbukaan dalam hal informasi baik diminta 48.7. Pelayanan yang diberikan Puskesmas
maupun tidak dengan tujuan agar mudah Medan Denai kepada pasien atau
diketahui dan dipahami oleh masyarakat masyarakat berdasarkan hasil penelitian
dalam mendapatkan pelayanan yang baik, sesuai dengan apa yang dirasakan
memuaskan, sesuai dengan pasal 1 UU no. 14 pasien sebagai pengguna jasa Puskesmas.
tahun 2008 adalah: keterangan, pernyataan, Berdasarkan apa yang telah dialami oleh
gagasan, dan tanda-tanda yang mengandung banyak pasien menyebutkan bahwa
nilai, makna dan pesan, baik data, fakta kemampuan para dokter dalam menangani
penjelasan yang dapat dilihat, didengar dan pasien maupun pegawai lainnya berdasarkan
dibaca yang disajikan dalam berbagai apa yang terjadi di Puskesmas, dirasakan
kemasan dan format sesuai dengan sudah baik oleh pasien dan pasien merasa
perkembangan teknologi dan informasi dan puas. Kinerja pegawai dikelompokkan
komunikasi secara elektronik dan berdasarkan orientasi pada proses dan hasil,
nonelektronik. Transpransi dipilih menjadi sesuai prosedur, responsivitas Akuntabilitas,
salah satu indikator, dikarenakan dengan dan Transpransi sudah diterapkan oleh
transpransi dapat dilihat keterbukaan biaya Puskesmas Medan Denai
dan informasi yang telah dilakukan oleh
pagawai puskesmas Kecamatan Medan denai
DAFTAR PUSTAKA
dalam memberikan pelayanan kepuasaan
pasien. Hasil penelitian dimana pelayanan Arikunto, Suharsimi 2002. Prosedur
pegawai Puskesmas Medan Denai menurut Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.
pasien atau masyarakat yang berkunjung ke Jakarta: PT RinekaCipta.
Puskesmas baik, hal ini menunjukan kinerja Bahrul.2009. Mengukur Kinerja
pegawai Puskesmas Medan Denai sangat Pelayanan dan Kepuasan Konsumen.
baik dalam melayani masyarakat yang Bandung: Pustaka Reka Cipta
berkunjung untuk berobat. Dimana Kinerja Husman Husaini. 2011. Metodologi Penelitian
pegawai dikelompokkan berdasarkan orientasi Sosial. Jakarta: Kiram
padaproses dan berdasarkan orientasi pada Malayu S.P.2000. Manajemen Sumber Daya
hasil, sesuai dengan apa yang diterapkan Manusia. Jakarta:BumiAksara.
Ratminto dan atik (2007:179) dimana Ratminto, Winarsih A.S.(2007). Manajemen
poin Responsivitas, Akuntabilitas, dan Pelayanan. Yogjakarta: Pustaka Pelajar
Transpransi sudah diterapkan oleh Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor
Puskesmas Medan Denai. Publik.Yogjakarta: UPP AMP YKPN

160
Jurnal Ilmu Administrasi Publik 4 (2) (2016): 152-161

WJS. Poerwardarmarminta. 1976. Kamus


Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka Bumi Aksara
Sugiono. 2012. Metode Penelitian
Kuantitatif kualitatif dan r &
DBandung: Alfabeta
Wibowo. 2012. Manajemen Kinerja. Jakarta :
PT. Raja GranfindoPersada.
Sanjaya.Wina. 2013. Penelitian pendidikan Jeis
Metode dan Prosedur.Jakarta : Kencana
Prenada Media Group
Handoko.T.Hani. 2008. Manajemen
Personalia dan Sumber Daya
Manusia Yogjakarta: BPFE anggota
Ikapi
Notoatmodjo, 2010. Metode Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Penerbit Rineka
Cipta.
Petunjuk Rekam Medis, 2010. Petunjuk Umum
Pelayanan Rumah Sakit. Jakarta:
Penerbit Ghalia
Klinis, 2009. Kepuasan Pasien terhadap
Pelayanan Rumah Sakit.
http://www.google.com
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, 2005.
Metode Penelitian Survei.Jakarta:
Pustaka LP3ES
Rakhmat, Jalaludin. 2004. Metode
Penelitian Komunikasi. Bandung: P.T
Rosdakarya
Nawawi, Hadari, 2001. Metode Penelitian
Bidang Sosial, Yogyakarta: UGM
Press
Peraturan Undang-Undang: UUD Nomor 25
tahun 2009 Tentang pelayanan
KepmenkesNo.128 tahun 2004

161

Anda mungkin juga menyukai