Limbah Padat & Upaya Pencegahan PDF
Limbah Padat & Upaya Pencegahan PDF
• Menurut WHO sampah adalah barang yang berasal dari kegiatan manusia
yang tidak lagi digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, ataupun yang
dibuang.
Dimanfaatkan Pemusnahan
Tujuan:
1.meningkatkan kesehatan masyarakat;
2.meningkatan kualitas lingkungan;
3.menjadikan sampah sebagai sumber daya.
Teknik Pengelolaan Sampah Perkotaan
berdasarkan SNI 19-2454-2002
PENGUMPULAN LANGSUNG
(DOOR-TO-DOOR)
KUMPUL
ANGKUT
Pengolahan Sampah Pengolahan Sampah
Skala Rumah Tangga Skala Kawasan
…
PENGUMPULAN LANGSUNG
(DOOR-TO-DOOR)
Paradigma Baru :
Tempat Pengolahan Akhir
Kurangi – Penanganan yg Tepat
Kondisi yg ada/Eksisting
Kondisi yg ada/ Eksisting Depo
tempat sampah warga
Kondisi Saluran penuh Kondisi sungai penuh
dengan sampah dengan sampah
Proses pengangkutan sampah
ke Truck
ASPEK PENGELOLAAN PERSAMPAHAN (kajian literatur)
Kajian literatur, ada beberapa faktor yg berpengaruh pd kualitas limbah;
1. Jumlah penduduk, semakin banyak jumlah penduduk, produksi limbah meningkat.
2. Sosial ekonomi, semakin tinggi sosial ekonomi masyarakat, makin banyak jumlah per kapita
limbah yang dibuang.
3. Kemajuan teknologi, menambah jumlah maupun kualitas limbah
4. Dari informasi KLH setiap individu hasilkan rata-rata 0,8 kg sampah per hari, Said (2008:78)
dengan jumlah 220 juta penduduk.
5. Limbah terbuang mencapai 176.000 ton per hari.
6. Lihat hasil penelitian Damanhuri dan Padmi (2010)
Tabel: Komponen sumber sampah
Dengan memanfaatkan teknologi yang tepat guna dalam pengelolaan sampah maka
dalam pengelolaan sampah organik dilakukan dengan cara Anaerobic Digester .
Mengurangi penggunaan
sampah styrofoam Meminimalisisr
menggantidengan bahan yang penggunaan kantong
lain karena sampah tersebut plastik dengan cara
tidak dapat didegradasi secara menggantinya dengan
alami menggunakan keranjang
PENGURANGAN SAMPAH
Mengurangi dari sumbernya
Melaksanakan konsep 3R, yaitu:
• Reduce, minimalisasi sampah dari sumber;
• Reuse, memanfaatkan kembali sampah;
• Recycle, melakukan pemrosesan sehingga
menghasilkan produk lainnya/daur ulang
→ Bank sampah (PermenLH no.13 th 2012 tentang
PEDOMAN PELAKSANAAN REDUCE, REUSE, DAN
RECYCLE MELALUI BANK SAMPAH)
Bank Sampah di Indonesia: Menabung, Mengubah Perilaku
• Sampah non-organik dipilah ke tiga sub-kelompok: plastik, kertas, serta botol dan
logam.
• Begitu ketiga tong sampah tersebut sudah penuh, isinya lalu bisa “ditabung” di
sebuah bank sampah.
• Seperti halnya sebuah bank komersil, kita bisa membuka rekening di sebuah bank
sampah.
• Secara berkala, kita bisa mengisi tabungan kita dgn sampah non-organik yg
ditimbang, diberi nilai moneter, sesuai harga yg sudah ditentukan pengepul.
• Nilai moneter ini ditabung, dan sama halnya sebuah bank komersil, isi tabungan
tersebut bisa ditarik sewaktu-waktu.
• Prinsip dasar bank sampah tetap sama: untuk menyimpan sampah, untuk
menabung, untuk menghasilkan uang, untuk mengubah perilaku & menjaga
kebersihan.
Upaya pencegahan perilaku merusak lingkungan
Pemahaman paradigma Antroposentrisme
• Kerusakan lingkungan terus-menerus sampai sekarang ini faktor penyebab
utama adalah kesalahan paradigma yang mengacu pada “Antroposentrisme.”
• Antroposentrisme memadang bahwa manusia sebagai pusat dari alam
semesta dan hanya manusia yang mempunyai nilai, alam dan segala isinya
sekedar sebagai alat pemuas kepentingan dan kebutuhan hidup manusia.
• Nilai tertinggi ada pada manusia dan hanya untuk kepentingannya.
• Manusia sebagai penguasa alam dan super power pada alam.
• Menusia boleh merusak alam, eksploitasi alam, karena alam dianggap tidak
mempunyai nilai.
• Manusia yang berkarakter antroposentrisme selalu berpikir dalam hati bahwa
semua yang ada di alam ini adalah miliknya dan milik keturunannya.
• Perilaku manusia “anthroposentris” harus dicegah karena ia tidak
memahami dirinya sendiri sebagai bagian dari alam.
• Manusia anthroposentris tidak sadar bahwa ia hidup bergantung pada alam
dan lingkungannya.
• Etika lingkungan perlu menjadi bahan rujukan bagi pemerhati lingkungan/
aktivis lingkungan di Indonesia.
• Perlu ada perubahan cara pandang manusia antroposentris menjadi
manusia sadar / peduli lingkungan.
• Secara radikal perlu perubahan cara pandang, jika tidak maka krisis
lingkungan akan semakin parah yg berarti kita siap menuai bencana.
• Manusia dan lingkungan merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan.
• Manusia dalam kegiatannya membutuhkan lingkungan untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
• Sebagian besar aktivitas manusia melibatkan lingkungan,
secara langsung maupun tidak langsung.
• Interaksi manusia dengan lingkungan jika dilakukan dengan
tidak bertanggung jawab akan merusak kelestarian alam.
• Kelestarian alam yang terganggu/ rusak akan berdampak pada
kehidupan manusia.
Contoh kegiatan manusia yang merusak lingkungan;
• Pembangunan perumahan yang tidak terencana
• Penebangan pohon dan pembakaran hutan
• Penambangan pasir laut
• Polusi (polusi udara, air, tanah)
• Penggunaan bahan kimia dan pestisida secara berlebihan
• Eksploitasi sumber daya laut
• Pembuangan sampah plastik sembarangan
Pembangunan perumahan yang tidak terencana
• Kebutuhan akan tempat tinggal semakin meningkat.
• Lahan pertanian yang tadinya luas, sedikit demi sedikit berubah fungsi menjadi
pemukiman.
• Galian pasir laut di pantai menyebabkan lubang galian ternganga dan merusak
lingkungan.
• Polusi udara; sumbernya dari sisa pembakaran bahan bakar, batu bara di pabrik,
BBM kenderaan bermotor, pembakaran lahan dan hutan.
• Polusi air; limbah cair industri, pertanian, rumah tangga, oli bengkel, sampah
organik dan logam berat.