Anda di halaman 1dari 1

*Banyak orang salah kaprah dalam menyikapi hari lebaran idul-fitri.

Secara lahiriah seolah-olah hari raya


adalah pesta pora, bersenang-senang bahkan berfoya-foya. Lebaran idul-fitri dilakukan dengan
menghambur-hamburkan uang dan waktu untuk bersenang-senang. Padahal tidaklah demikian cara
umat islam dalam merayakan idul-fitri.

*Dari wahab bin munabbib bahwa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya raja iblis berteriak-teriak marah karena Allah Ta’ala telah mengampuni umat islam pada
hari idul fitri sehingga raja iblis pun menugaskan kepada pengikutnya untuk membuat umat Muhammad
shallallahu alaihi wa sallam lalai kembali

*Teman-teman tahu tidak bahwa hari raya ini merupakan rahmat Allah yang diberikan kepada umat
Muhammad shallallahu alaihi wa sallam loh. Disebut Ied karena pada hari itu Allah memberikan
berbagai macam kebaikan yang kepada kita sebagai hambaNya. Diantara kebaikan itu adalah berbuka
setelah adanya larangan makan dan minum selama bulan suci Romadhan dan kebaikan berupa
diperintahkannya mengeluarkan zakat fitrah.

*Bagi orang berakal seperti kita hendaknya bisa menahan diri pada hari raya dari segala macam nafsu-
syahwat. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Bersungguh-sungguhlah kamu sekalian berhari
raya idul fitri dengan bersedekah dan amalan-amalan baik yakni, shalat, zakat, bertasbih, dan tahlil
karena sesungguhnya allah ta’ala mengampuni semua dosa kalian dan mengabulkan doa kalian”.

* Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-A’la ayat 14

*‫ قَ ْد أ َ ْفلَ َح َم ْن ت ََزكَّى‬, “Sungguh beruntunglah orang yang mensucikan diri”

ayat tersebut untuk menindak lanjuti hari raya Idul Fithri kita mesti senantiasa mensucikan diri.

* Ada banyak penafsiran dari kalimat “Sungguh beruntunglah orang yang mensucikan diri”. Antara lain
yang dimaksud orang yang mensucikan diri adalah: (1) Orang yang meninggalkan kecintaan pada dunia;
(2) Orang yang banyak mengingat Allah; (3) Orang yang sabar terhadap musibah; (4) Orang yang
berbakti kepada kedua orang tua; (5) Orang yang meninggalkan perbuatan aniaya dan sia-sia; (6) Orang
yang meninggalkan ghibah; (7) Orang yang menunaikan zakat; (8) Orang yang senantiasa dituntun oleh
Al-Qur’an; (9) Orang yang beramal dengan ikhlas dan (10) Orang yang menahan diri dari hawa nafsu.

Penutup

Jika kita benar-benar ingin merasakan kemenangan pada hari idul fitri hendaknya jangan terlalu -
berlebihan. Tahan diri kita dan banyak-banyak lah bersyukur dan berdoa kepada Allah agar dosa kita
diampuni dan doa kita terkabul 

Anda mungkin juga menyukai