Proposal Yusuf
Proposal Yusuf
Proposal Yusuf
PENDAHULUAN
industri. Kerugian yang dapat diakibatkan oleh terjadinya korosi sangat berbahaya
dan fatal. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan di bidang korosi sangat penting
definisi ini harus dibatasi untuk logam, tetapi seringkali para ahli teknik korosi harus
menganggap logam dan bukan logam untuk solusi masalah yang diberikan.1
(minyak, gas, dan air) yang berada di luar akan cepat rusak karena hujan, kabut dan
menyebabkan korosi merupakan salah satu faktor yang mempercepat korosi pada
peralatan itu. Biaya-biaya yang besar yang dikeluarkan oleh penguasa di bidang
penggantian alat yang rusak akibat korosi, perawatan peralatan, pengecetan material,
besar, maka dilakukan pengendalian korosi adalah dengan pemberian inhibotor yang
Korosi tidak dapat dicegah tetapi lajunya dapat dikurangi. Berbagai cara telah
dilakukan untuk mengurangi laju korosi, salah satunya dengan pemakaian inhibitor.
Sejauh ini penggunaan inhibitor merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk
mencegah korosi, karena biayanya yang relatif murah dan prosesnya yang sederhana.
Inhibitor korosi dapat didefinisikan sebagai suatu zat yang apabila ditambahkan
elektrokimia yang terjadi secara simultan pada daerah anoda dan katoda. Inhibitor
biasanya ditambahkan dalam jumlah sedikit, baik secara kontinu maupun periodik
Penggunaan inhibitor hingga saat ini masih menjadi solusi terbaik untuk
melindungi korosi internal pada logam, dan dijadikan sebagai pertahanan utama
industri proses dan ekstraksi internal pada logam, dan dijadikan sebagai pertahanan
utama industri dan ekstraksi minyak. Inhibitor merupakan metoda perlindungan yang
agresif sampai pada lingkungan yang tingkat korosifitasnya sangat tinggi, mudah
diaplikasikan, dan tingkat keefektifan biayanya paling tinggi karena lapisan yang
alternatif yang perlu dikaji terus menerus karena bahan alam biasanya lebih aman
dan ramah lingkungan dibandingkan senyawa kimia yang diproduksi sendiri[3]. Pada
umumnya, jenis Green Inhibitor yang digunakan oleh para peneliti mengandung
3
oksidan tersebut bisa dihambat. Ekstrak daun teh yang akan digunakan pada
penelitian ini merupakan salah satu tanaman yang mengandung zat antioksidan.
Pada penelitian ini, peneliti ingin membuat inhibitor dari ekstrak daun teh
(Camelia Sinensis.) sebagai inhibitor korosi baja. Dari pemaparan tersebut, maka
penelitian uji inhibitor menggunakan ekstrak daun Ginkgo ini perlu dilakukan agar
kita dapat memperoleh suatu zat inhibitor organik yang dapat bermanfaat secara luas.
Pengujian ini akan dilakukan pada skala laboratorium dengan menguji penambahan
konsentrasi ekstrak daun Ginkgo terhadap laju korosi pada baja ringan di larutan
semakin tinggi pula aktivitas kegiatan ekonomi manusia akan meningkatkan pula zat-
Keberadaan zat-zat polutan di udara ini tentu akan berpengaruh terhadap proses-
proses fisik dan kimia yang terjadi di udara. Beberapa contoh efek negatif
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menjadi isu-isu global salah
satunya adalah hujan asam[12]. Maka pencegahan korosi pada lingkungan hujan
pada penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh penambahan kadar
4
inhibitor ekstrak daun Ginkgo terhadap pengurangan laju korosi. Serta bagaimana
waktu optimal yang dibutuhkan untuk inhibitor bisa melapisi sampel baja ringan.
1. Bahan baku daun teh yang diperoleh dari Sukabumi, Jawa Barat.
aseton.
atau tanpa tambahan larutan inhibitor dengan berbagai konsentrasi (2%, 4%,
6. Pengujian Gravimetri.
Berdasarkan studi literatur dan hasil analisis dari penelitian sebelumnya, maka
hipotesis awal untuk penelitian ini adalah seiring meningkatnya konsentrasi dan lama
perendaman sampel dalam larutan maka akan ada penurunan nilai laju korosi .
Adapun metode penulisan dalam penyusunan proposal penelitian ini terdiri dari
3 Bab, yaitu Bab I merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang yang berisikan
tentang alasan mengangkat judul penelitian ini dan, selanjutnya ada rumusan masalah
yang menjelaskan variabel yang di amati, lalu ada tujuan penelitian yang menjadi
fokus utama dalam penelitian ini, setelah itu ada ruang lingkup penelitian yang
menjelaskan tentang hal-hal yang membatasi penelitian ini, lalu ada hipotesa awal
yang menjadi perkiraan hasil dari penelitian ini berdasakan sumber dari penelitian
sebelumnya, dan metode penulisan berisi tentang gambaran yang ada pada tiap bab
dalam proposal skripsi ini. Bab II merupakan tinjauan pustaka yang berisi tentang
sebelumnya yang berkaitan dengan judul penelitian, yaitu berisi pemaparan tentang
daun teh sebagai inhibitor alami. Bab III menjelaskan mengenai metode penelitian
yang berisi tentang diagram alir penelitian, bahan, alat-alat yang digunakan dalam
penelitian dan prosedur penelitian yang dilakukan. Serta daftar pustaka yang
berisikan literatur.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Korosi
Korosi adalah hasil kerusakan dari reaksi kimia antara logam atau logam
paduan dan lingkungannya. Atom logam di alam hadir dalam senyawa kimia
(yaitu, mineral). Jumlah energi yang sama dibutuhkan untuk mengekstrak logam
dari mineral mereka yang dipancarkan selama reaksi kimia yang menghasilkan
kimia yang mirip atau bahkan identik dengan mineral dari mana logam
language/schema/raw/master/csl-citation.json" }[4].
adanya faktor metalurgi (pada material itu sendiri) dan reaksi kimia dengan
logam. Bahan-bahan korosif (yang dapat menyebabkan korosi) terdiri atas asam
dan garam, seperti asam klorida (HCl) dan natrium klorida (NaCl) yang
laju korosi baja St-37 dalam medium asam klorida dan natrium klorida
Metode yang digunakan adalah metode potensiodinamik untuk melihat nilai arus
korosi, dan metode kehilangan berat untk melihat nilai laju korosi. Medium
korosif yang digunakan adalah HCl 3 % dan NaCl 3 %. Baja direndam di dalam
ditambahkan maka nilai laju korosi akan semakin menurun dan nilai efisiensi
% dan untuk medium korosif NaCl mencapai 92 %. Hal ini menunjukan bahwa
inhibitor ekstrak daun teh sangat efisien dalam mengendalikan laju korosi dalam
medium korosif HCl dan NaCl. Dari analisis foto optik morfologi permukaan baja
8
"page" : "204-211", "title" : "Pengendalian Laju Korosi Baja St-37 dalam Medium
Asam Klorida dan Natrium Klorida Menggunakan Inhibitor Ekstrak Daun Teh
[ "http://www.mendeley.com/documents/?uuid=e73789f9-e9da-416a-b9ad-
language/schema/raw/master/csl-citation.json" }[2].
mekanisma utama dari korosi adalah berdasarkan reaksi kimia secara langsung,
dan reaksi elektrokimia. Korosi dapat terjadi didalam medium kering dan juga
medium basah. Didalam medium basah, korosi dapat terjadi secara seragam
maupun secara terlokalisasi. Korosi didalam medium basah yang terjadi secara
galvani sistim besi - seng, korosi erosi, korosi retakan, korosi lubang, korosi
9
dihasilkan misalnya oleh korosi tegangan, korosi patahan, dan korosi antar
"itemData" : { "abstract" : "Secara umum suatu inhibitor dalah suatu zat kimia
inhibitor korosi adalah suatu zat kimia yang bila ditambahkan kedalam suatu
suatu lapisan tipis yang tidak nampak dengan ketebalan beberapa molekul saja,
ada pula yang karena pengaruh lingkungan membentuk endapan yang nampak dan
produk yang membentuk lapisan pasif, dan ada pula yang menghilangkan
konstituen yang agresif. Dewasa ini terdapat 6 jenis inhibitor, yaitu inhibitor yang
inhibitor pengendapan, dan inhibitor fasa uap. Pembahasan mengenai kimia dari
inhibitor korosi dapat menyangkut sifat dari inhibitor, interaksi inhibitor dengan
[ "http://www.mendeley.com/documents/?uuid=c409df4f-9df8-4e55-b7ab-
10
language/schema/raw/master/csl-citation.json" }[5].
Korosi dapat dibagi menjadi korosi basah dan korosi temperatur tinggi:
1. Korosi basah (atau berair) mengacu pada korosi pada cairan atau
per annum since the middle of the 20th century. The rapidly increasing number of
applications has led to a need among engineers, designers and materials specifiers
information. This need will at least partly be fulfilled by the present handbook.
the general and often limited informa- tion on stainless steels in the existing
student literature. The reader will become acquainted with the commodity stain-
less steel grades and also introduced to the most common speci- alty steels, e.g.
the modern weldable duplex grades with reduced alloying content and increased
strength. The handbook gives a broad view of the properties of different types of
steels and fabrication techniques. It also reflects the rapidly incre- asing use of
11
stainless steels in load bearing constructions, such as bridges and buildings, where
the low maintenance costs, high recycling ratio and thus low environmental
impact and carbon foot- print contributes to a sustainable society. This handbook
contributing their special compe- tence. It can act as an introduction to the other
which more in depth knowledge is presented. It is our hope that after reading the
handbook you should have a reasonably clear picture of the variety and the
versatility of the most important available stainless steels on the market today,
and elsewhere. We have strived to provide technical objective knowledge and not
[ "http://www.mendeley.com/documents/?uuid=6747cc02-319d-4f81-a0a1-
language/schema/raw/master/csl-citation.json" }[6].
sebagai berikut:
Bentuk korosi ini mudah diprediksi karena kecepatan atau laju korosi di
lingkungan.
INCLUDEPICTURE
"https://www.nace.org/uploadedImages/Corrosion_Central/Corrosion_101/uniform2.jpg" \*
MERGEFORMATINET
Korosi ini terjadi akibat dua logam atau lebih yang memiliki potensial
deret volta / deret galvanik, material yang memiliki potensial reduksi yang
INCLUDEPICTURE
"https://www.nace.org/uploadedImages/Corrosion_Central/Corrosion_101/galv-
plaque.jpg" \* MERGEFORMATINET
Korosi ini terjadi karena terdapat celah antara 2 logam sejenis yang
INCLUDEPICTURE
"https://www.nace.org/uploadedImages/Corrosion_Central/Corrosion_101/monel.jpg" \*
14
MERGEFORMATINET
Korosi yang terjadi akibat rusaknya lapisan pasif di satu titik karena
seperti pada air laut. Air laut yang mengandung Ion Cl- akan menyerang
lapisan pasif dari logam. Ketika terjadi permulaan pitting pada satu titik di
permukaan lapisan pasif, maka ion Cl- akan terkonsentrasi menyerang pada
permukaan lapisan pasif yang terjadi pitting terlebih dahulu sehingga pitting
INCLUDEPICTURE
"https://www.nace.org/uploadedImages/Corrosion_Central/Corrosion_101/pits.jpg" \*
MERGEFORMATINET
pada suatu titik, dan kemudian akan terbentuk retakan. Retakan ini akan
Sifat yang khas dari korosi ini adalah crack yang berbentuk akar serabut.
16
INCLUDEPICTURE
"https://www.nace.org/uploadedImages/Corrosion_Central/Corrosion_101/inter
grainscc.jpg" \* MERGEFORMATINET
Korosi terjadi karena adanya tegangan beban fatik pada suatu material
tersebut akan terkena korosi pada satu titik yang menyebabkan crack yang
INCLUDEPICTURE
"http://2.bp.blogspot.com/_39fGOBwj7eQ/TCdVmvsCieI/AAAAAAAAANQ/0PH0w0FN9Mg/s320/
CFC.JPG" \* MERGEFORMATINET
Korosi ini terjadi karena adanya fluida korosif yang mengalir pada
kecepatan tinggi dari fluida korosif yang mengalir, terjadi efek keausan
mekanis atau abrasi. Lapisan pasif atau pun coating pada permukaan
besar.
18
INCLUDEPICTURE "http://1.bp.blogspot.com/-0A-7zEYv5nE/UoSrUADZV-
I/AAAAAAAAAGk/uH6wblkjyKk/s320/erosion+corr.jpg" \* MERGEFORMATINET
struktur atom logam. Hidrogen dapat terbentuk akibat reduksi H2O ataupun
dari asam. Penetrasi hidrogen ini akan menyebabkan korosi pada material,
INCLUDEPICTURE "http://www.m2m-ndt.com/wp-content/uploads/2017/07/HIC.png" \*
MERGEFORMATINET
Korosi terjadi akibat adanya chrome pada sekitar batas butir yang
INCLUDEPICTURE
"https://www.nace.org/uploadedImages/Corrosion_Central/Corrosion_101/qete1.jpg" \*
MERGEFORMATINET
perilaku korosi pada air hujan ada bermacam-macam seperti faktor temperatur,
keasaman (pH), kadar garam (NaCl), kadar klorida (Cl -), kadar sulfat (SO42-) dan
unsur korosif air hujan terhadap produk korosi baja karbon rendah. Baja karbon
magnetik. Sampel sampel yang telah terkorosi dihitung laju korosinya, kemudian
produk korosi diamati menggunakan XRD dan SEM dengan fasilitas EDX. Hasil
terbesar, diikuti sampel 1 (0,4 x 10-5 mm/year) dan sampel 3 (0,17 x 10-5
mm/year). Secara umum laju parabolik produk korosi tidak bisa teramati untuk
oksida). Hasil pengamatan dengan SEM dan EDX menunjukkan bahwa produk
korosi cukup merata dan pada sampel 2 lapisan oksida terkelupas dan reaksi
[ [ "2009" ] ] }, "page" : "4", "title" : "Pengaruh Unsur Korosif Pada Air Hujan",
uuid=c91f809d-fb78-4866-8faf-997b84a96b54" ] } ], "mendeley" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json" }
Secara alami derajat kemasaman (pH) air hujan normal adalah 5,6.
Berdasarkan kandungan kimia air hujan dikenal istilah hujan asam dan hujan basa.
Hujan asam adalah air hujan dengan pH lebih kecil dari 5,6. Adalah Robert Angus
22
Smith, seorang berkebangsaan Inggris yang untuk pertama kali pada 1852
Dua puluh tahun kemudian (1872), Robert Angus Smith menemukan untuk
industrialisasi pada masa revolusi industri. Sedangkan hujan basa, jika pH air
[ "http://www.mendeley.com/documents/?uuid=b9c366b4-ea7a-4d9c-9441-
atmosfer terdapat bahan polutan udara berupa SO2 dan NOx yang bereaksi
dengan H2O (titik- titik air dalam awan) membentuk H2SO4 (asam sulfat) dan
HNO3 (asam nitrat) dan turun sebagai hujan asam. Asam nitrat (HNO3) berasal
dari NOx yang terjadi pada suhu tinggi di dalam mesin kendaraan bermotor.
Sementara SO2 berasal dari industri, kendaraan bermotor, dan erupsi gunung
23
uuid=b9c366b4-ea7a-4d9c-9441-d7b70e4c3e85" ] } ], "mendeley" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json" }
[8]
Tingkat keasaman diukur dengan nilai pH. PH air hujan normal juga bersifat
asam; alasannya adalah bahwa air bereaksi sedikit saja dengan karbon dioksida
transboundary nature. Acid rain is mainly a mixture of sulphuric and nitric acids
emissions. Due to the interaction of these acids with other constituents of the
24
atmosphere, protons are released causing increase in the soil acidity. Lowering of
soil pH mobilizes and leaches away nutrient cations and increases availability of
toxic heavy metals. Such changes in the soil chemical characteristics reduce the
soil fertility, which ultimately causes the negative impact on growth and
productivity of forest trees and crop plants. Acidification of water bodies causes
has some indirect effects on human health also. Acid rain affects each and every
structures. By reducing the emission of the precursors of acid rain and to some
has been reduced during last two decades.", "author" : [ { "dropping-particle" : "",
24", "title" : "Acid rain and its ecological consequences", "type" : "article-
uuid=a510cb07-6c18-4027-bdec-7e647d8842b7" ] } ], "mendeley" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json" }
[9]
25
interaksi SO2, NOx dan O3. Ketika polutan dilepaskan ke atmosfer oleh asap,
molekul SO2 dan NOx terperangkap dalam angin yang, di mana mereka
berinteraksi di hadapan sinar matahari dengan uap untuk membentuk asam sulfat
dan kabut asam nitrat. Asam-asam ini tetap dalam keadaan uap di bawah kondisi
yang karena adanya partikel karbon yang tidak terbakar akan menjadi hitam, asam
dan karbon di alam. Hal ini disebut “acid smut”. Kehadiran oksidator dan
transboundary nature. Acid rain is mainly a mixture of sulphuric and nitric acids
emissions. Due to the interaction of these acids with other constituents of the
atmosphere, protons are released causing increase in the soil acidity. Lowering of
soil pH mobilizes and leaches away nutrient cations and increases availability of
toxic heavy metals. Such changes in the soil chemical characteristics reduce the
soil fertility, which ultimately causes the negative impact on growth and
productivity of forest trees and crop plants. Acidification of water bodies causes
has some indirect effects on human health also. Acid rain affects each and every
structures. By reducing the emission of the precursors of acid rain and to some
has been reduced during last two decades.", "author" : [ { "dropping-particle" : "",
24", "title" : "Acid rain and its ecological consequences", "type" : "article-
uuid=a510cb07-6c18-4027-bdec-7e647d8842b7" ] } ], "mendeley" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json" }
[9]
Baja Karbon Rendah Baja karbon rendah adalah baja dengan kadar karbon
sekitar 0,05-1%. Untuk meningkatkan sifat mekanisnya, baja karbon rendah dapat
ditambahkan paduan lain. Baja karbon rendah sering digunakan karena harganya
: "Ubi ungu merupakan salah satu bahan organik yang dapat dikembangkan
sebagai inhibitor untuk mengurangi laju korosi pada baja karbon rendah di
lingkungan air laut. Inhibitor ubi ungu diharapkan akan menjadi inhibitor yang
inhibitor ubi ungu dengan variasi konsentrasi 2ml, 4ml, 6ml, dan 8ml. Hasil yang
diperoleh menunjukkan bahwa ekstrak ubi ungu cukup efektif sebagai inhibitor
dalam menghambat laju korosi baja karbon rendah di lingkungan NaCl 3,5%.
Ekstrak ubi ungu bekerja cukup optimal dan mampu menghambat laju korosi
uuid=290a5c1f-f38e-4d08-a6f1-9143f1597d8b" ] } ], "mendeley" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json" }
[10]
Penambahan elemen paduan pada baja karbon rendah seperti Cu, Ni, dan Cr
penambahan unsur seperti Si, Ti, S, Se, dan C akan menurunkan ketahanan
"itemData" : { "abstract" : "Ubi ungu merupakan salah satu bahan organik yang
28
dapat dikembangkan sebagai inhibitor untuk mengurangi laju korosi pada baja
karbon rendah di lingkungan air laut. Inhibitor ubi ungu diharapkan akan menjadi
dari inhibitor ubi ungu dengan variasi konsentrasi 2ml, 4ml, 6ml, dan 8ml. Hasil
yang diperoleh menunjukkan bahwa ekstrak ubi ungu cukup efektif sebagai
inhibitor dalam menghambat laju korosi baja karbon rendah di lingkungan NaCl
3,5%. Ekstrak ubi ungu bekerja cukup optimal dan mampu menghambat laju
uuid=290a5c1f-f38e-4d08-a6f1-9143f1597d8b" ] } ], "mendeley" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json" }
[10]
Pada kenyataannya, pH air alami berada pada kisaran 4,5 hingga 8,5 pH.
Nilai pH tinggi di mana korosi baja dapat ditekan, dan nilaipH rendah, di mana
perubahan gas hidrogen terjadi, tidak sering ditemukan di air alami. Tembaga
dipengaruhi sampai batas tertentu oleh nilai pH. Di perairan asam, sedikit korosi
29
terjadi, dan sedikit tembaga dalam larutan menyebabkan warna hijau dari kain dan
atau galvanis membentuk sel-sel korosi, yang berakibat pada pitting yang parah
pada logam. Penggunaan bahan-bahan yang berbeda ini dalam sistem air harus
dihindari. Di sebagian besar perairan, nilai pH kritis adalah sekitar 7,0, tetapi
dalam air yang mengandung asam organik mungkin lebih tinggi. Korosi air,
mengandung cakupan rinci dari efek pH dan suhu pada korosi logamADDIN
uuid=3dbb9452-7582-4663-99f6-355e4db98e81" ] } ], "mendeley" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json" }
[11].
Efek pH pada korosi besi dalam air soda ditunjukkan pada Gambar 2.10 Reaksi
anodiknya adalah:
Fe → Fe2+ + 2e-..................................................................................................(2.2)
Gambar 2.10 Pengaruh pH pada korosi besi menggunakan HCI dan NaOH untuk
pada semua nilai pH, tetapi laju korosi bervariasi karena perubahan dalam reaksi
reduksi katodik. Dalam rentang pH antara 4 sampai 10, endapan besi oksida yang
endapan. Laju korosi hampir konstan dan ditentukan oleh difusi seragam oksigen
terlarut melalui endapan dalam kisaran pH menengah ini. Pada permukaan logam
Dalam larutan yang lebih asam di bawah pH 4, oksida dapat larut dan korosi
Tidak adanya permukaan endapan juga meningkatkan akses oksigen terlarut, yang
jika ada, akan meningkatkan laju korosi lebih lanjut. Oksigen terlarut secara
"uris" : [ "http://www.mendeley.com/documents/?uuid=ea239aeb-0cf2-482b-
32
language/schema/raw/master/csl-citation.json" }[4]
Untuk korosi dalam media berair, dua variabel fundamental, yaitu potensial
korosi dan pH, dianggap sangat penting. Perubahan variabel lain, seperti
lokal yang sangat korosif yang sangat berbeda dari lingkungan curah nominal
techniques, this guide provides you with: Theory essential for understanding
resistance data for various materials Management techniques for dealing with
corrosion control, including life prediction and cost analysis, information systems,
and knowledge re-use Techniques for the detection, analysis, and prevention of
33
[ "http://www.mendeley.com/documents/?uuid=3dbb9452-7582-4663-99f6-
language/schema/raw/master/csl-citation.json" }[11].
sebagai fungsi dari pH dan potensi. Lingkungan operasi juga dapat ditentukan
termodinamika berbagai spesies kimia yang terkait dengan air juga dapat
batas termodinamika untuk spesies dan reaksi korosi yang penting. Perilaku korosi
yang diamati dari logam atau paduan tertentu juga dapat ditumpangkan pada
34
diagram E-pH. Seperti superposisi disajikan pada Gambar. 2.12. Perilaku korosi
baja yang disajikan dalam gambar ini dicirikan oleh pengukuran polarisasi pada
potensi yang berbeda dalam larutan dengan berbagai tingkat pH. Perlu dicatat
techniques, this guide provides you with: Theory essential for understanding
resistance data for various materials Management techniques for dealing with
corrosion control, including life prediction and cost analysis, information systems,
and knowledge re-use Techniques for the detection, analysis, and prevention of
[ "http://www.mendeley.com/documents/?uuid=3dbb9452-7582-4663-99f6-
language/schema/raw/master/csl-citation.json" }[11]
Gambar 2.11 Stabilitas termodinamika dari air, oksigen dan hidrogen [11]
Gambar 2.12 Batas termodinamika dari jenis korosi yang diamati pada baja. [11]
proses korosi, maka perlu dilakukan perlindungan terhadap korosi. Ada beberapa
36
"itemData" : { "abstract" : "Ubi ungu merupakan salah satu bahan organik yang
dapat dikembangkan sebagai inhibitor untuk mengurangi laju korosi pada baja
karbon rendah di lingkungan air laut. Inhibitor ubi ungu diharapkan akan menjadi
dari inhibitor ubi ungu dengan variasi konsentrasi 2ml, 4ml, 6ml, dan 8ml. Hasil
yang diperoleh menunjukkan bahwa ekstrak ubi ungu cukup efektif sebagai
inhibitor dalam menghambat laju korosi baja karbon rendah di lingkungan NaCl
3,5%. Ekstrak ubi ungu bekerja cukup optimal dan mampu menghambat laju
uuid=290a5c1f-f38e-4d08-a6f1-9143f1597d8b" ] } ], "mendeley" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json" }
[10]:
korosi yaitu dengan pemberian arus searah (DC) dari suatu sumber eksternal
untuk melindungi permukaan logam dari korosi. Metode ini efektif dan
air maupun di dalam tanah, seperti perlindungan pada kapal laut, instalasi
pipa bawah tanah, dan sebagainya. Untuk memberikan arus searah dalam
sistem proteksi katodik, terdapat dua cara yaitu dengan cara menerapkan
anoda korban (sacrificial anode) atau dengan cara menerapkan arus tanding
quantitative techniques, this guide provides you with: Theory essential for
techniques for dealing with corrosion control, including life prediction and
cost analysis, information systems, and knowledge re-use Techniques for the
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-
citation.json" }[11].
baru; pertama kali disarankan oleh Edeleanu pada tahun 1954. teknik ini
corrosion prevention, environments and theories. The book was first written
as a text book but can be used as a reference book. (from Preface)", "author"
[ "http://www.mendeley.com/documents/?uuid=bf9391c3-d9ba-4e42-a40f-
language/schema/raw/master/csl-citation.json" }[1].
atau serbuk, yang akan melekat secara kontinu pada logam yang akan
proses korosi pada logam. Pelapisan yang paling umum digunakan adalah
lapisan padat dan merata sebagai bahan isolator atau penghambat aliran
pada baja karbon rendah di lingkungan air laut. Inhibitor ubi ungu
40
mengetahui kadar penggunaan yang optimal dari inhibitor ubi ungu dengan
variasi konsentrasi 2ml, 4ml, 6ml, dan 8ml. Hasil yang diperoleh
menunjukkan bahwa ekstrak ubi ungu cukup efektif sebagai inhibitor dalam
Ekstrak ubi ungu bekerja cukup optimal dan mampu menghambat laju
[ "http://www.mendeley.com/documents/?uuid=290a5c1f-f38e-4d08-a6f1-
deposition.
2.8 Inhibitor
Suatu inhibitor kimia adalah suatu zat kimia yang dapat menghambat atau
suatu zat kimia yang bila ditambahkan kedalam suatu lingkungan tertentu, dapat
suatu inhibitor dalah suatu zat kimia yang dapat menghambat atau memperlambat
suatu reaksi kimia. Sedangkan inhibitor korosi adalah suatu zat kimia yang bila
terkadang lebih dari satu jenis. Sejumlah inhibitor menghambat korosi melalui
cara adsorpsi untuk membentuk suatu lapisan tipis yang tidak nampak dengan
ketebalan beberapa molekul saja, ada pula yang karena pengaruh lingkungan
membentuk endapan yang nampak dan melindungi logam dari serangan yang
dan ada pula yang menghilangkan konstituen yang agresif. Dewasa ini terdapat 6
jenis inhibitor, yaitu inhibitor yang memberikan pasivasi anodik, pasivasi katodik,
inhibitor ohmik, inhibitor organik, inhibitor pengendapan, dan inhibitor fasa uap.
Pembahasan mengenai kimia dari inhibitor korosi dapat menyangkut sifat dari
42
"uris" : [ "http://www.mendeley.com/documents/?uuid=c409df4f-9df8-4e55-b7ab-
language/schema/raw/master/csl-citation.json" }[5].
nitrat.
44
yang lain
reaksi anodik dan katodik logam tersebut secara tidak langsung. Contoh dari
W .K
EMBED Equation.3 CR (mpy )
DAs T
.....................................................................................(2.6)
Dimana,
K = Konstanta faktor
Metode ini adalah mengukur kembali berat awal dari benda uji (objek yang
ingin diketahui laju korosi yang terjadi padanya), kekurangan berat dari
Metode ini bila dijalankan dengan waktu yang lama dan suistinable dapat
treatment yang harus diterapkan pada daerah dan kondisi tempat objek
tersebut.
BAB III
METODE PENELITIAN
Adapun diagram alir dari penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1
Pengujian
Data
Pembahasan
Kesimpulan
diantaranya adalah gelas beker 250 ml, gelas ukur 250 ml, pipet gondok 1
ml, Bulb, Heater, pengaduk magnetik, Blender, labu ukur, tabung reaksi,
sampel.
dan ditimbang. Sampel yang sudah kering akan diuji menggunakan XRF
di dalam ruangan. Setelah kering, daun teh yang didapatkan sekitar 1000
bubuk teh.
gram bubuk daun teh dan di campur dengan 98 ml aquades dan dipanaskan
berbagai konsentrasi dari 2% - 8%, dari bubuk kering daun teh dan pelarut
[2] D. M. Sari, S. Handani, and Y. Yetri, “Pengendalian Laju Korosi Baja St-37
Ekstrak Daun Teh (Camelia sinensis),” J. Fis. Univ. Andalas, vol. 2, no. 3, pp.
204–211, 2013.
tembakau, teh dan kopi sebagai inhibitor korosi baja lunak dalam air laut buatan
yang jenuh CO2,” Sains MIPA, vol. 13, no. 2, pp. 163–168, 2007.
[4] R. Walker, Principles and prevention of corrosion, vol. 14, no. 3. 1993.
[5] Indra Surya Dalimunthe, “Kimia Dari Inhibitor Korosi,” Constr. Build.
2013.
[7] Lukman and Triwikantoro, “Pengaruh Unsur Korosif Pada Air Hujan,”
[9] A. Singh and M. Agrawal, “Acid rain and its ecological consequences,” J.
[12] Kurniawan, Annas. (2011, June 1). Makalah Jurnal Asam. [online].
Available : https://annaskurniawan.wordpress.com/2011/06/01/makalah-hujan-
asam-acid-rain/
https://www.nace.org/Corrosion-Central/Corrosion-101/Uniform-Corrosion/
"https://www.nace.org/Corrosion-Central/Corrosion-101/Galvanic-Corrosion/"
https://www.nace.org/Corrosion-Central/Corrosion-101/Galvanic-Corrosion/
https://www.nace.org/Corrosion-Central/Corrosion-101/Crecive-Corrosion/
"https://www.nace.org/Corrosion-Central/Corrosion-101/Pitting-Corrosion/"
https://www.nace.org/Corrosion-Central/Corrosion-101/Pitting-Corrosion/
HYPERLINK "https://www.nace.org/Corrosion-Central/Corrosion-101/Stress-
Corrosion-Cracking-(SCC)/" https://www.nace.org/Corrosion-
Central/Corrosion-101/Stress-Corrosion-Cracking-(SCC)/
HYPERLINK "https://www.nace.org/Corrosion-Central/Corrosion-
101/Corrosion-Fatigue/" https://www.nace.org/Corrosion-Central/Corrosion-
101/Corrosion-Fatigue/
bentuk-korosi.html"
http://m10mechanicalengineering.blogspot.co.id/2013/11/macam-macam-
bentuk-korosi.html
HYPERLINK "http://www.corrosionclinic.com/types_of_corrosion/hydrogen-
induced_cracking_HIC.htm"
http://www.corrosionclinic.com/types_of_corrosion/hydrogen-
induced_cracking_HIC.htm
HYPERLINK "https://www.nace.org/Corrosion-Central/Corrosion-
101/Intergranular-Corrosion/" https://www.nace.org/Corrosion-
Central/Corrosion-101/Intergranular-Corrosion/