Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT-ALAT BERAT

STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN JALAN ANTARTIKA II


DI KAWASAN INDUSTRI KRAKATAU STEEL, CILEGON

Andi Maddeppungeng, Soedarsono dan Yusep Depyudin


Jurusan Teknik Sipil,Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Dalam jurnal ini projek pembangunan jalan Antartika II di kawasan industri Krakatau
Steel. Penulis dalam menyelesaikan studi kasus menggunakan metode perhitungan produksi
kapasitas alat berat secara actual, yaitu perhitungan produktivitas alat berat dengan
menentukan waktu siklus alat, penentuan faktor koreksi, perhitungan produksi masing –
masing alat, dan menentukan komposisi alat berat yang digunakan.
Pekerjaan awal yang menggunakan alat berat adalah pekerjaan pemindahan tanah.
Pada Proyek pembangunan jalan Antartika II menggunakan alat berat pada pekerjaan
pematangan lahannya sehingga diperlukan analisis produktivitas alat berat yang digunakan
untuk mendukung keberhasilan proyek. Pekerjaan proyek ini terutama padakegiatan
penggalian, pemindahan, dan pemadatan tanah, untuk melakukan aktivitas ini maka
diperlukan pemilihan dan penentuan komposisi alat berat yang sesuai dengan kondisi medan,
agar alat tersebut dapat bekerja secara optimum.
Pada bab analisis dan pembahasan ada beberapa alat berat yang masuk kedalam
perhitungan durasi pekerjaan dan produktivitas alat berat diantaranya adalah:
1. Excvator/Backhoe
2. Crawler Tractor Dozer
3. Vibratiaon Roller
4. Dump Truck
 Sehingga menghasilkan rekapitulasi total penggunaan alat berat sebagai
berikut:
No. Jenis Alat Produktivitas Durasi Biaya Sewa
per jam (m3) (Jam) (Rp)
1. Excavator 48.1 608 Rp. 171.240.000

2. Crawler Tractor Dozer 88.83 128 Rp. 38.840.000

3. Vibration Roller 16.93 55 Rp. 17.400.000

4. 2 unit Dump truck 74 608 Rp. 152.000.000

TOTAL Rp. 379.480.000


Setelah mengetahui data diatas sebagai data lapangan atau proyek maka penulis
membuat beberapa alternatif kombinasi alat berat yang dapat menikatkan produktivitas dan
menekan biaya sewa alat berat.
 Perbedaan masing-masing komposisi alat berat terhadap biaya dan
waktu
Alternatif Jenis Alat Produksi Durasi Biaya sewa
per jam (m3) (jam) (Rp)
Kondisi 1 unit Excavator 48,1 608 Rp. 171.240.000
Lapangan
atau Proyek
Crawler Tractor Dozer 88,83 128 Rp.38.840.000
Vibration Roller 16,93 55 Rp.17.400.000
2 unit Dump truck 74 608 Rp. 152.000.000
Jumlah Biaya Rp. 379.480.000
Alternatif I Excavator 60,14 487 Rp. 224.508.650
(Alat 100%)

Crawler Tractor Dozer 168,779 67 Rp.39.052.700


Vibration Roller 28,62 33 Rp.15.653.750
2 unit Dump truck 92 487 Rp. 337.637.100
Jumlah Biaya Rp. 616.852.200

Alternatif II 3 unit Excavator 144,3 203 Rp. 173.520.000


Crawler Tractor Dozer 88,83 128 Rp.37.560.000
Vibration Roller 16,93 55 Rp. 17.400.000
4 unit Dump truck 148 203 Rp 101.500.000
Jumlah Biaya Rp. 329.980.000

Dari data ini dapat di simpulkan produktivitas alat berat, waktu dan biaya yang
paling efektif dan efisien dari penggunaan komposisi alat berat yaitu alternative kedua, yang
terdiri dari 3 unit Excavator: 144,3 m3/jam, 1 unit Crawler Tractor Dozer: 88,83 m3/jam, 1
unit Vibration Roller: 16,93 m3/jam dan 4 unit Dump Truck dengan total produksi 148
m3/jam dengan biaya total sebesar Rp 329.980.000 dan waktu pelaksanaan 26 hari.
ASSESSMENT OF FACTORS AFFECTING PRODUCTIVITY OF
EXCAVATOR
Dushyant A. Deshmukh, Prof. Parag S. MahatmeM.E. Student, Prof. Ram Meghe College of
Engineering and Management, Badnera Assistant Professor, Prof. Ram Meghe College of
Engineering and Management, Badnera

Alat-alat berat memainkan peran utama untuk menyelesaikan tugas konstruksi tepat
waktu dan berhasil. Ketergantungan dan kebutuhan untuk peralatan konstruksi berat telah
tumbuh dengan ukuran dan kompleksitas proyek konstruksi.
Excavator adalah salah satu alat berat yang paling umum digunakan di sektor
konstruksi. Ekskavator ini harus memberikan kinerja terbaik mereka di lokasi kerja tetapi
dalam kondisi sebenarnya, mereka gagal untuk memberikan output yang diinginkan.
Berbagai faktor mungkin bertanggung jawab dalam kasus seperti itu. Jurnal ini bertujuan
untuk mengidentifikasi dan menilai faktor-faktor tersebut.
Jurnal ini di dapatkan melalui pengisian kuesioner dan survei lapangan dengan
melakukan kunjungan lokasi konstruksi yang berbeda dengan pekerjaan penggalian yang
sedang berlangsung. Survei lapangan termasuk studi gerak waktu dan pengamatan beberapa
parameter lapangan. Data yang dikumpulkan dari survei kuesioner dianalisis dengan teknik
Indeks Relative Importance dan pemeringkatan dilakukan. Pada analisis, ditemukan bahwa,
keterampilan operator merupakan faktor yang ditemukan paling penting dari kedua survei.
Seperti yang kita ketahui dalam jurnal ini menggunakan dua metode guna
mendapatkan penilaian faktor yang mempengaruhi produktivitas excavator., yaitu:
1. Metode kuisioner
Berdasarkan tinjauan literatur, total 20 faktor dipilih untuk penelitian
ini yang mempengaruhi produktivitas excavator. Kuesioner yang disiapkan
diisi oleh orang-orang yang berwenang seperti, Insinyur, Manajer, Situs yang
bertanggung jawab dan Pengawas dll. Siapa pun yang hadir di situs selama
ekskavasi. Berikut ini adalah 20 faktor yang mempengaruhi produktivitas
excavator :
No. Factors

1 Measuring Productivity of Excavator

2 Proper Site Investigation

3 Proper Selection of Equipment


Repairs and Maintenance of
4
Equipment

5 Experience of Contractor
6 Presence of Site Engineer

7 Type of Equipment

8 Proper Handling of Equipment

9 Sufficient Knowledge about Machine

10 Condition at Site

11 Type of Soil

12 Condition of Equipment

13 Operator’s Skill

14 Bucket Capacity

15 Bucket Teeth
16 Cycle Time

17 Angle of Swing

18 Height of Cut

19 Availability of Hauling Unit

20 Capacity of Hauling Unit


2. Metode lapangan
Penelitian ini dilakukan di 32 lokasi kerja dengan total 32 bagian
peralatan penggalian back hoe secara individual. Kondisi operasi pekerjaan
yang sebenarnya yang dapat mempengaruhi produktivitas diidentifikasi dan
dicatat secara akurat untuk masing-masing peralatan dalam penelitian. Kondisi
pengoperasian ini meliputi Jenis Tanah, Kapasitas Bucket, Keterampilan
Operator, Sudut Ayunan, Kedalaman Pemotongan, Kondisi Peralatan, dan
Kapasitas Unit Pengangkutan.
Total waktu siklus termasuk waktu untuk elemennya direkam dengan
stopwatch. Beberapa waktu siklus diukur di lokasi dan nilai rata-rata dari
mereka dipertimbangkan untuk perhitungan.

 Setelah melakukan pengisisan kuisioner dan mengunjungi lapangan di


dapatkan hasil yang juga akan di jelaskan sebagai berikut:
1) Dalam studi ini, total 32 situs yang dikunjungi di antaranya, 72% situs
berasal dari Pune dan 28% situs berasal dari Amravati. Total 32 kuesioner
diisi dan dikumpulkan dari responden. Ekskavator yang paling umum
digunakan adalah JCB yang ditemukan pada 35% lokasi konstruksi.
Sedangkan 22% adalah L & T Komatsu, 19% adalah Tata Hitachi, 9%
adalah Volvo dan sisanya 15% adalah yang lain.
2) Hasil dari survey menggunakan metode kuisioner
Tabel.R.I.I. and Ranking of Identified Factors Influencing Performance of
Excavating Equipment
Sr. No. Factors R.I.I. Rank

Measuring Productivity of
1 Excavator 0.600 20

2 Proper Site Investigation 0.713 14

3 Proper Selection of Equipment 0.825 9

Repairs and Maintenance of


4 0.856 6
Equipment

5 Experience of Contractor 0.694 19

6 Presence of Site Engineer 0.788 11

7 Type of Equipment 0.725 13

8 Proper Handling of Equipment 0.863 5

Sufficient Knowledge about


9 Machine 0.838 8

10 Condition at Site 0.700 17

11 Type of Soil 0.894 3

12 Condition of Equipment 0.706 16

13 Operator's Skill 0.963 1

14 Bucket Capacity 0.888 4

15 Bucket Teeth 0.919 2


16 Cycle Time 0.763 12

17 Angle of Swing 0.694 18

18 Height of Cut 0.706 15

19 Availability of Hauling Unit 0.850 7

20 Capacity of Hauling Unit 0.800 10

 Faktor Keterampilan Operator telah mendapat peringkat tertinggi


pertama dengan RII 0,96. Sebagian besar responden telah menganggap
penting keterampilan operator karena peralatan bekerja terutama
didasarkan pada operatornya. Lebih banyak operator efektif; lebih
banyak output dari peralatan.
4) Hasil dari survey menggunakan metode lapangan
Beberapa faktor yang dapat dikontrol di lokasi konstruksi telah
dipertimbangkan dalam survei ini. Data yang dikumpulkan dari berbagai situs
telah dianalisis dan dibahas di sini. Produksi ekskavator telah dihitung untuk
setiap situs yang dikunjungi dengan mempertimbangkan properti tanah dengan
ukuran bucket yang bervariasi. Pencatatan siklus waktu melalui studi gerak
waktu dianggap untuk menghitung produksi aktual sedangkan, waktu siklus
standar dipertimbangkan untuk menghitung produksi teoritis. Memvariasikan
produksi peralatan galian untuk semua situs dengan mempertimbangkan
faktor-faktor medan yang berbeda ditunjukkan secara grafis pada jurnal

Dari grafik di atas, produksi ditemukan menjadi maksimum untuk


operator terampil yang baik. Lebih banyak kapasitas bucket yang disediakan
lebih banyak penggalian material. Ketersediaan dan kapasitas unit pengangkut
memainkan peran penting dalam penghematan waktu dan meningkatkan
efisiensi peralatan. Jenis tanah merupakan faktor penting di mana kinerja
excavator bergantung. Sebab, tanah lunak menyediakan akses mudah untuk
peralatan selama penggalian.
Kesimpulan yang dapat diambil dari jurnal ini adalah atas dasar
kuesioner dan survei lapangan yang dilakukan dalam penelitian ini, mengikuti
kesimpulan yang menonjol dapat ditarik,
1. Keterampilan Operator memiliki peringkat pertama dengan R.I.I
tertinggi ditemukan sebagai faktor yang paling memengaruhi produktivitas
excavator dan keterampilan operator adalah faktor yang menjadi lebih penting
baik dalam kuesioner maupun survei lapangan.
2. Sudut ayunan antara 60 ° hingga 120 ° menyediakan produksi
maksimum untuk ekskavator. Juga, waktu siklus memainkan peran penting
dalam produktivitas excavator.
3. Dari analisis data lapangan yang dikumpulkan dari 32 lokasi,
produktivitas ekskavator untuk setiap situs diperkirakan. Produksi ekskavator
sebenarnya telah ditemukan kurang dari produksi teoritis untuk sekitar 81%
persen dari tempat yang dikunjungi.
4. Efisiensi excavator memainkan peran penting dalam
produktivitasnya. Ini adalah menit kerja per jam.
5. Ketersediaan, kapasitas dan posisi yang tepat dari unit pengangkut
dapat menghemat waktu siklus dan meningkatkan efisiensi peralatan yang
meningkatkan produktivitasnya.
6. Mempertimbangkan parameter lapangan saat eksekusi, pemilik dan
pengelola dapat menyimpan tugas penggalian dari masalah yang dihadapi
seperti penundaan dan biaya tambahan.
A CRITICAL STUDY ON LATEST HEAVY EQUIPMENT AND
TECHNOLOGIES USED IN ROAD WORKS AND RECOMMENDING
THE TYPES OF EQUIPMENT AND ITS EFFECTIVENESS FOR
INDIAN ROADS RECOMMENDATION FOR INDIAN ROADS – A
CRITICAL STUDY
Mithilesh V.V.S, Nagavinothini R
Department of Civil Engineering, SRM University, Chennai, India

Pada jurnal ini didasarkan pada industri konstruksi India, tidak memiliki praktik
manajemen yang tepat untuk peralatan konstruksi. Penting untuk memiliki manajemen yang
tepat untuk pemeliharaan, jadwal kerja, konsumsi bahan bakar, dan waktu idle. Penting untuk
mengetahui tentang pemanfaatan mesin dengan benar dan menyesuaikan kapasitasnya
dengan persyaratan proyek tertentu. Dalam industri konstruksi India, waktu dan biaya proyek
merupakan kendala paling penting bagi keberhasilan proyek.
Untuk proyek pembangunan jalan raya memerlukan peralatan konstruksi di samping
karakteristik umum komoditas, pengendalian biaya dan pengelolaan menghadirkan
kompleksitas dan tingkat yang berbeda antara satu proyek dan proyek lainnya. Peralatan
konstruksi akan bertindak sebagai tumpuan untuk proyek konstruksi besar. Penggunaan yang
tepat dari peralatan yang sesuai akan memberikan kontribusi ekonomi, kualitas, keselamatan,
kecepatan dan penyelesaian proyek tepat waktu. Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan
jalan adalah dari peralatan konstruksi kecil hingga berat. Hampir 15-30% dari total biaya
proyek telah diperhitungkan untuk peralatan dan mesin. Penggunaan peralatan & metode
telah memungkinkan perubahan teknologi konstruksi dalam beberapa dekade terakhir.
Perencanaan proyek konstruksi melibatkan memutuskan tentang sejauh mana
mekanisasi, perencanaan peralatan, dan perencanaan pelaksanaan dll. Ketika
merencanakan manajer proyek jalan raya harus secara hati-hati memutuskan sejauh
mana mekanisasi sehingga dapat meminimalkan biaya proyek.

Tujuan dari penelitian ini bermacam-macam dan mereka adalah sebagai berikut:
• Untuk mengidentifikasi alat berat terbaru yang digunakan dalam pekerjaan jalan.
• Untuk mengevaluasi peralatan dan menyarankan kemungkinan.
• Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan alat berat di jalan bekerja.
• Konsumsi bahan bakar dan produktivitas.
• Perawatan alat berat yang efektif.
• Keamanan tentang operator selama operasi
 Metodologi yang digunakan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut.
Sebuah survei rinci dilakukan untuk menganalisa peralatan dan literatur dapat
dilihat dalam referensi dari makalah ini.
Flow Chart

Dalam hal area studi ketika kami melakukan studi rinci tentang peralatan terbaru,
perusahaan manufaktur dan model peralatan yang berbeda bersama dengan perusahaan
manufaktur yang berbeda. Jadi kita harus memiliki data yang benar dan tepat dari area studi
tempat penelitian akan dilakukan agar data yang di dapatkan bisa terkumpul secara praktis.

Penulis juga melakukan pengumpulan data dan analisisa sebagai berikut :

1) Kuesioner yang dirancang dengan baik termasuk 51 faktor yang mempengaruhi


kinerja peralatan individu dalam industri konstruksi jalan telah dipersiapkan
menggunakan studi sebelumnya dan mereka didistribusikan di antara para insinyur
dari proyek jalan yang berbeda di Chennai. Dua belas insinyur telah menanggapi dan
mengembalikan kuesioner beserta komentar. Para peserta diminta untuk mengisi
ruang dengan nilai yang dialokasikan 1-10. (1,2- pengaruh yang sangat buruk; 3,4
buruk pengaruh; 5,6- pengaruh rata-rata; pengaruh 7,8- tinggi; 9,10- sangat pengaruh
tinggi) untuk setiap faktor pengaruh menurut pengetahuan mereka. Di antara faktor-
faktor itu, sepuluh faktor diperoleh skor rata-rata 3,00
Tabel Financial factors of the equipment

Description of Number after Original no

factors ranking allocated

Oil 1 13

Fuel 2 12
Maintenance 3 10

Insurance 4 6

Inspection 5 19
External revenue 6 27

Labor 7 14

Break down 8 16
Selection of
equipment 9 25

Table Non financial factors of the equipment

Description Number after Original no


Of factors ranking allocated

Company goals 1 4
Planning, budgeting 2 5
Lag time during
Procurement 3 10
Prestige of
company 4 2
Compatibility Of
staff for proper 5 19
operation
Employee morale 6 22
Other investments 7 16

2) Skor rata-rata dari berbagai tanggapan bervariasi mulai dari 4,57 hingga 2,77. Faktor
diperoleh skor rata-rata 3,00 dan ini dipilih untuk analisis faktor awalnya. IDM SPSS
(Paket Statistik untuk Studi Sosial) Versi perangkat lunak 22 digunakan untuk analisis
faktor dan pelaksanaan awal dilakukan untuk 51 faktor. Hasil analisis faktor dari run
ini menunjukkan bahwa matriks tersebut tidak definitif positif. Untuk membuat
matriks positif pasti jumlah faktor yang dipilih harus kurang dari jumlah tanggapan.
Oleh karena itu 27 faktor hingga skor rata-rata 4,07 dipilih dan analisis faktor kedua
dijalankan dan hasilnya menunjukkan bahwa pelaksanaan ini memuaskan.

Dari jurnal ini dapat disimpulkan bahwa jenis peralatan yang digunakan dalam
industri konstruksi memiliki pengaruh yang sangat signifikan dari industri konstruksi.
Karena biaya peralatan memainkan peran utama, industri konstruksi berdasarkan ukuran
proyek yaitu; proyek kecil, menengah, dan besar menggunakan jenis peralatan
berdasarkan kebutuhannya.

Anda mungkin juga menyukai