LAPORAN AKHIR
diajukan guna memenuhi tugas akhir Matakuliah
Teknik Pengolahan dan Rancangan Proses
Oleh
TEP A
Kelompok 7
Hidayatul Rohmah 171710201003
Arif Rohmattulloh 171710201043
Moh. Ilwan Tegih 171710201046
i
DAFTAR ISI
ii
RINGKASAN RANCANGAN PROSES
Krupuk aci edamame merupakan krupuk dengan bahan baku utma dalah
edamame dan tepung tapioka. Bahan tambahan pada pembuatan keupuk ini dalah
tepung terigu, bawang putih dan garam. Industri ini mencoba untuk mengolah
edamame menjadi olahan yang berbeda dari olahan edamame yang pada umumnya
sudah ada dimasyarakt misalnya edamame rebus.
Proses pembuatan krupuk aci edamame ini hamper sama dengan proses
pembutan krupuk pada umunya, tetapi bahan baku utma yang digunakan berupa
edamame. pada proses produksi terdapat beberapa roses utama pada pembutan
kerupuk ini yaitu pengukusan, pengecilan ukuran, pengeringan dan penggorengan.
Pada proses produksi dihasilkan produk jadi sebanyak 404 kemasan dan sisa yang
tidak terkemas 0,05 kg dengan berat bersih perkemasan 100 gram. Harga jual
kerupuk aci edamame adalah Rp. 15.000 per kemasan.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limphan rahmat serta hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Proyek Matakuliah Tekink
Pengolahan dan Rancangan Proses yang berjudul “ Acime Krupuk Aci Edamame”.
Penulisan ini bertujuan untuk memebuhi tugas akhir Matakuliah Teknik
Pengolahan dan Rancangan Proses.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna dan banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca
diharapkan dapat menjadikan laporan ini menjadi lebih baik lagi. Penulis berharap
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Penulis
iv
BAB 1. LATAR BELAKANG PERANCANGAN
1
edamame dalam skala industri besar perlu memperhatikan beberapa hal agar proses
produksi sampai dengan pemasaran produk dapat berjalan lancar. Hal yang perlu
diperhatikan tersebut adalah proses pembuatan produk, pemilihan peralatan,
analisis energi, dan analisis biaya pada saat proses produksi sehingga
meminimalkan tingkat kerugian dalam proses produksi.
Analisis keuntungan, BEP, dan kelayakan dari proses produksi juga perlu
diperhatikan. Dengan melakukan analisis keuntungan, BEP, dan kelayakan dari
proses produksi dapat diketahui berapa banyak biaya yang dikeluarkan untuk
investasi barang, biaya produksi, biaya kebutuhan energy dan pemasukan yang
diperoleh dari hasil penjualan produk. Hal ini dapat meminimalkan kerugian pada
perusahaan.
2
BAB 2. DESKRIPSI PROSES
3
Berat per satuan produk : 1,12 gram
4
2.3 Kondisi – kondisi Proses
Kondisi – kondisi proses pengolahan krupuk aci edamame disajikan dalam
bentuk flowchart sebagai berikut:
Mulai
Edamame
M = 50kg
T.terigu = 30kg
Pencampuran
T.tapioka = 10kg
M= 110kg, t = 1 jam 30
B. putih = 3kg
menit
Garam = 3kg
Pengukusan
Air Limbah air = 128kg
M= 116kg, t = 2 jam 30
M = 200kg Uap air = 66kg
menit
Pendinginan
Uap air = 6kg
M= 110kg, t = 2 jam
Pengecilan ukuran
Adonan terbuang =
M= 104kg, t = 1 jam 30
6kg
menit
Pengeringan
Uap air = 54kg
M= 50kg, t = 3 jam
Minyak Penggorengan
goreng M= 45,45kg, t = 1 jam 30 Sisa minyak= 30kg
M = 40kg menit
Pengemasan
@ 100gr/pcs, t = 1jam
Selesai
5
Berikut penjelasan kondisi proses diatas:
1. Pengupasan kulit edamame
Proses awal yang dilkukan untuk memproduksi krupuk aci edamame adalah
pengupsan kulit edamame. pada proses ini input yang masuk adalah edamame
sebesar 50 kg dan ouputnya berupa biji edamame sebesar 40 kg serta dihasilkan
limbah kulit edamame sebesar 10 kg.
2. Pencucian
Proses kedua adalah pencucian biji edamame, Input yang masuk adalah biji
edamame sebesar 40 kg dan air sebesar 110 kg. Output yang dihasilkan dari proses
ini adalah biji edamame bersih sebesar 40 kg dan limbah air cucian 110kg.
3. Pengecilan ukuran
Proses ketiga adalah pengecilan ukuran , pada tahap ini inut yang masuk adalah
biji edamame yang sudah bersih sebesar 40 kg dan air sebesar 30 kg. Output yang
dihasilkan adalah bubur edamame sebesar 64 kg dan limbah bubur edamame
sebesar 6 kg.
4. Pencampuran
Pada tahap ini input yang masuk adalah bubur edamame sebesar 64 kg dan
bahan tambahan tepung terigu 10 kg, teppung tapioka 30 kg, bawang utih 3 kg dan
ggaram 3 kg. Output yang dihasilkan adalah adonan kerupuk aci edamame sebesar
110 kg.
5. Pengukusan
Pada tahap ini input yang masuk adalah adonan kerupuk sebesar 110 kg dan air
200 kg untuk mengukus kerupuk. Output yang dihasilkan adalah adonan yang telah
dikukus sebesar 116 kg dan limbah berupa air 128 kg serta uap air 66 kg.
6. Pendinginan
Pada tahapp ini input yang masuk adalah adonan yang sudah dikukus dan
dihasilkan output adonan yang sudah dingin sebesar 110 kg serta limbah uap air
sebesar 6 kg. Tahap ini dilukakan agar pada tahap pengecilan ukuran adonan
menjjadi bentulk slides dapat mudah dilukan karena adonan sudah mengeras.
6
7. Pengecilan ukuran
Pada tahap ini input yang masuk adalah adonan yang sudah dingin sebesar 110
kg dan dihasilkan ouput berupa adonan yang telah dipotong berbentuk slides
sebesar 104 kg serta limbah adonan yang tebuang sebesar 6 kg.
8. Pengeringan
Pada tahap ini input yang masuk adalah adonan yang sudah dalam bentuk slides
sebesar 104 kg dan dihasilkan output berupa adonan kerupuk yang sudah kering
sebesar 50 kg. Pada tahap ini juga dihasilkan limbah uap air sebesar 54 kg.
9. Penggorengan
Pada tahap ini input yang masuk adalah adonan krupuk yang sudah kering
sebesar 50 kg dan minyak goreng sebesar 40 kg. Output yang dihasilkan pada tahap
ini adalah krupuk aci edamae sebesar 45,45 kg dan sisa minyak sebesar 30 kg.
10. Penirisan
Pada tahap ini input yang masuk adalah krupuk aci edamame sebesar 45,45 kg
dan dihasilkan output krupuk aci edamame yang sudah ditiriskan sebesar 40,45 kg
serta sisa minyak 5 kg. Tahap ini dilakukan agar minyak yang ikut pada kerupuk
setelah proses penggorengan dapat berkurang sehingga umur simpan krupuk lebih
lama.
11. Pengemasan
Pada tahap ini input yang masuk adalah kerupuk aci edamame sebesar 40,45
kg. krupuk dikemas dalam kemasan standing pouch dan berat bersih per kemasan
adalah 100 gram. Pada tahap ini dihasilkan 404 kemasan dengan sisa krupuk yang
tidak terkemas adalah 0,05 kg.
7
BAB 3. KESETIMBANGAN MASSA dan ENERGI
8
terdapat input tambahan sebesar 426 kg, selama proses total output limbah yang
dihasilkan sebesar 419,5 kg. Output produk yang dihasilkan dari proses produksi
sebesar 40,45kg. Pada proses juga dihasilkan rendeman sebesar 32,1%.
Tabei 1.1 Bahan yang digunakan pada proses produksi
No Nama bahan Kuantitas Satuan
1 Edamame 50 kg
2 Tepung tapioka 30 kg
3 Tepung terigu 10 kg
4 Bawang putih 3 kg
5 Garam 3 kg
6 Minyak goreng 5 kg
9
Tabel 1.2 Analisis Energi
Manual Ebs
Pengecilan ukuran 0,11 0,104 0,79 0,0833
7 Mekanik Els 2 0,9455 2 0,8013 0,0997 2,7 103,8462 103,945901
Manual Ebs
pengeringan 0,104 0,05 0,79 0,1250
8 Mekanik Els 3 0,4808 2 2,5000 0,2374 7,2 864 864,23738
Manual Ebs
9 Penggorengan 0,05 0,04545 0,79 0,0833
Mekanik Els 2 0,9090 3 1,8335 0,3292 18 2376,2376 2376,56679
Manual Ebs
10 1 0,79 0,0417
Penirisan Mekanik Els 0,04045 0,04045 1 1 1,0301 0,0339 2,7 66,7491 66,7829797
Manual Ebs
11 Pengemasan 0,04045 0,0001 0,79 0,0833
Mekanik Els 2 0,0025 4 833,3333 0,5425 1,44 115200 115200,543
Poses Watt=j/s MJ/jm Energi input total 119136,771
Pengupasan 550 1,98
Pencucian 1500 5,4
Pengecilan ukuran 240 0,864
Pencampuran 370 1,332
Pengukusan 0 0
Pendinginan 800 2,88
Pengecilan ukuran 750 2,7
Pengeringan 2000 7,2
Penggorengan 5000 18
Penirisan 750 2,7
Pengemasan 400 1,44
10
BAB 4. PEMILIHAN PERALATAN, LAYOUT PABRIK
DAN DESAIN KEMASAN
Nama : Blander
Tipe : QS-832
Kapasitas : 32 kg
Daya : 110-240 watt
Harga : Rp13.900.000
12
Nama : Mixer
Tipe : Mesin molen stainless steel
Kapasitas : 60-100 kg/jam
Daya : 370 watt
Harga : Rp7.000.000
13
Nama : Mesin pengering
Tipe : OVL-16
Kapasitas : 50-80 kg/jam
Daya : 750-2000 watt
Harga : Rp590.000
Nama : Spinner
Tipe : MPS 250
Kapasitas : 25 kg/jam
Daya : 400-750 watt
Harga : Rp6.500.000
14
ruang bersih. Ruang kotor disisni merupakan ruang yang menghasilkan limbah
selama prose produksi. Proses produksi yang terjadi di ruang kotor ini antara lain
pengupasan kulit edamame, pencucian bji edamame, pengecilan ukuran biji
edamame, pencampuran atau pembuatan adonan dan pengukusan adonan. Ruang
bersih atau clean area merupakan ruang yang tidak menghsilakan limbah selama
proses produksi. Pada ruang bersih atau clean area proses produksi yang berlasung
diantaranya pendinginan, pengecilan ukuran, pengeringan, penggorengan,
penirisan dan pengemasan.
15
7. Pengecilan ukuran adonan dengan cara memotong adonan yang sudah
dingin menjadi bentuk-bentuk tipis
8. Pengeringan adonan yang sudah berbentuk tipis
9. Penggorengan adonan yang sudah kering
10. Penirisan kerupuk setelah digoreng agar minyak yang ikut pada kerupuk
berkurang sehingga masa simpan kerupuk lebih lama
11. Pengemasan kerupuk kedalam kemasan dengan berat bersih masing-masing
keamsan 100 gram.
16
Informasi – informasi yang tetera pada kemasan dapat menjadi ciri khas dari
sebuah produk dan menarik konsumen untuk membeli produk tersebut. Selain itu,
konsumen dapat mudah mengenali produk.
17
BAB 5. ANALISIS BIAYA
18
Mesin
2 unit 13.900.000 27800000 5004000 417000
3 blander
Mesin
1 unit 7.000.000 7000000 1260000 105000
4 mixer
Mesin
2 unit 8.500.000 17000000 3060000 255000
5 Steamer
Mesin
2 unit 3.750.000 7500000 1350000 112500
6 pendingin
Mesin
1 unit 7.510.000 7510000 1351800 112650
7 pemotong
Mesin
2 unit 590.000 1180000 212400 17700
8 pengering
Mesin
3 unit 1.450.000 4350000 783000 65250
9 Penggoreng
Mesin
2 unit 6.500.000 13000000 2340000 195000
10 spinner
Mesin
4 unit 2.360.000 9440000 1699200 141600
11 sealing
12 Lampu 10 unit 30.000 300000 54000 4500
Kendaraan
1 unit 50.000.000 50000000 9000000 750000
13 pengangkut
14 Pompa air 1 unit 450.000 450000 81000 6750
15 Furniture 2.000.000 2.000.000 360000 30000
Total = 162482800 29246904 2437242
Berdasarkan tabel 1.4 total biaya investasi yang digunakan untuk pembelian
peralatan adalah sebesar Rp162.482.800, dengan mengalami penyusutan barang
sebesar 10 % setiap tahun dan umur ekonomis alat adalah 5 tahun. Total biaya
penyusutan peralatan per tahun sebesar Rp29.246.904 maka total penyusatan
perbulan sebesar Rp2.437.242. Asumsi penyusutan perlu dilakukan karena kinerja
mesin atau alat akan mengalami penurunan seiring bertambahnya waktu.
Tabel 1.5 Biaya listrik
Biaya Listrik
Biaya
Kebutuh- Lama Biaya
Nama Jum- Biaya total
No Satuan an listrik penggu- per kWh
Peralatan lah total per
(watt) naan kWh
bulan
Mesin 40342,
1 1 unit 550 2 1467 1,1 1613,7
pengupas 5
Mesin 55012,
2 1 unit 1500 1 1467 1,5 2200,5
pencucian 5
Mesin 1408,3
3 2 unit 240 2 1467 0,96 35208
blander 2
1085,5 27139,
4 Mesin mixer 1 unit 370 2 1467 0,74
8 5
Mesin 11736
5 2 unit 800 2 1467 3,2 4694,4
pendingin 0
19
Mesin 55012,
6 1 unit 750 2 1467 1,5 2200,5
pemotong 5
Mesin 44010
7 2 unit 2000 3 1467 12 17604
pengering 0
Mesin 11002
8 3 unit 5000 2 1467 30 44010
Penggoreng 50
Mesin 1100,2 27506,
9 2 unit 750 1 1467 0,75
spinner 5 25
11736
10 Mesin sealer 4 unit 400 2 1467 3,2 4694,4
0
2229,8
11 Lampu 10 unit 19 8 1467 1,52 55746
4
12 Pompa air 1 unit 125 8 1467 1 1467 36675
84308, 21077
Total
49 12,3
Berdasarkan tabel 1.5 biaya listrik yang dikeluarkan untuk proses produksi
krupuk aci edamame perbulan sebesar Rp2.107.712,3.
Tabel 1.6 Biaya tetap (FC)
3 Listrik 2107712,25
Penyusutan
2437242
4 peralatan
Biaya perawatan
5 170.000
mesin
Total 36381620,92
Berdasarkan tabel 1.6 total biaya tetap (FC) perbulan yang dikerluakan
untuk memproduksi krupuka aci edamame sebesar Rp36.381.620,92. Biaya tetap
ini terdiri dari biaya tenaga kerja, sewa bangunan, listrik, penyusutan peralatan dan
biaya perawatan mesin. Pada industri ini, jumlah produksi perbulan sebanyak
10112,5 kemasan. Biaya variabel (VC) yang dikeluarkan sebesar Rp36.757.500
sedangkan biaya variabel per unit sebesar Rp3.634,858. Harga jual produk sebesar
Rp15.000 dan keuntungan yang diperoleh sebesar Rp151.687.500.
Analisis biaya pada industri ini bertujuan untuk menganlisa kelayakan dari
industri sehingga diharapkan jika industri dijalankan tidak menggalami kerugian.
Analisis ini dilakukan dengan cara melakukan perhitungan total cost, BEP unit,
20
BEP rupiah, B/C ratio dan R/C ratio. Titik impas produksi kerupuk aci edamame
(BEP unit) adalah 3.201 kemasan baru setelahnya perusahaan akan mengalami
untung. Nilai ratio B/C diperoleh nilai ratio B/C sebsear 2,0739 maka nilai B/C ≥ 1
sehingga industri layak untuk dijalankan.
21
BAB 6. KESIMPULAN
22
DAFRTAR SIMBOL
a) Rendemen = Massa terpakai/ Massa input X 100%
b) Energi biologis
𝑉𝐼 𝑋 𝐶𝑙 𝑋 𝑅𝑑
𝐸𝑙𝑠 = 𝐶𝐻
Keterangan :
𝑀𝐽
VI = konsumsi bahan bakar ( )
𝑙𝑡
𝑙𝑡
Cl = Nilai unit energi bahan bakar ( 𝑗𝑎𝑚 )
d) Total cost = FC + VC
𝐹𝐶
e) 𝐵𝐸𝑃 𝑢𝑛𝑖𝑡 =
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑗𝑢𝑎𝑙−𝑣𝑐 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑛𝑖𝑡
23
𝐹𝐶
f) 𝐵𝐸𝑃 𝑟𝑢𝑝𝑖𝑎ℎ = 𝑉𝐶 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑛𝑖𝑡
(1−( )
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑗𝑢𝑎𝑙
𝑘𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
g) 𝐵/𝐶 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝐹𝐶+𝑉𝐶
24
DAFTAR PUSTAKA
Achidah, Nur, dkk., 2016. Pengaruh Promosi, Harga, Dan Desain Terhadap
Agrowindo.2015.Mesin Pengering Listrik.http://www.agrowindo.com / mesin-
oven-pengering-stainless-listrik.htm. [9 Desember 2017]
Enterprise (Wise) Pada Industri Kerupuk Sala. Jurnal SIMETRIS: Vol. 9
No. 1
Hartati, A. Satuan, Dimensi, Kesetimbangan massa dan Energi.
Keputusan Pembelian Sepeda Motor Mio Gt (Study Empiris Pada Produk
Kusuma, P., dan Mayasti, N. 2014. Analisa Kelaykan Finansial Pengembanan
Usaha Produksi Komoditas Lokal: Mie Berbasis Jagung.
Maksindo.2017.Mesin Krupuk.http://www.tokomesin.com. [9 Desember 2017]
Muliandika,D.2013. Karakteristik Aliran Energi Pada Proses Pengolahan Kopi
Rakyat Di Desa Sidomulyo.
http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/3814. [13 Desember 2017]
Produksi Pangan Yang Baik (Cppb) Dan Work Improvement In Small
Suhardi, Bambang, dkk., 2018. Perbaikan Proses Produksi Dengan Standar Cara
Yamaha Mio Gt Di Weleri-Kendal). Journal Of Management: Vol. 2 No.2.
25
LAMPIRAN
26