PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN GURU
Definisi guru berkembang secara luas, guru disebut pendidik professional karena guru itu
telah menerima dan memikul beban dari orangtua untuk ikut mendidik anak. Guru juga
dikatakan sebagai seseorang yang memperolah Surat Keputusan (SK), baik dari pemerintah atau
swasta untuk melaksanakan tugasnya, dan karena itu memiliki hak dan kewajiban untuk
melaksanakan kegiatan pembelajaran di lembaga pendidikan sekolah.
Guru merupakan pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus. Pekerjaan ini tidak dapat
dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan pekerjaan sebagai guru.
Profesi guru memerlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru yang professional, yang
harus menguasai seluk-beluk pendidikan dan pembelajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan.
Profesi ini juga perlu pembinaan dan pengembangan melalui masa pendidikan tertentu atau
pendidikan prajabatan.
Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen No.14 Tahun 2005 Pasal 2, guru dikatakan
sebagai tenaga profesional yang mengandung arti bahwa pekerjaan guru hanya dapat dilakukan
oleh seseorang yang mempunyai kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikasi pendidik
sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan tertentu.
Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa pada pendidikan anak
usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan menengah. Orang yang disebut guru
adalah orang yang memiliki kemampuan merancang program pembelajaran, serta mampu
menata dan mengelola kelas agar siswa dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat
kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan.
c. bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama,
suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi
peserta didik dalam pembelajaran;
d. menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-
nilai agama dan etika; dan
BAGIAN SATU
Kewajiban Umum
Pasal 1
(1) Menjunjung tinggi, menghayati, dan mengamalkan sumpah/ janji guru.
(2)Melaksnakan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
BAGIAN DUA
Kewajiban Guru Terhadap Peserta Didik
Pasal 2
(1) Bertindak professional dalam Melaksnakan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi proses dan hasil belajar
peserta didik.
(2)Memberikan layanan berdasarkan karakteristik individual serta tahapan tumbuh kembang
kejiwaan peserta didik.
(3)Mengembangkan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
(4)Menghormati martabat dan hak – hak serta memperlakukan peserta didik secara adil dan
objektif.
(5)Melindungi peserta didik dari segala tindakan yang dapat mengganggu perkembangan,
proses belajar, kesehatan, dan keamanan bagi peserta didik.
(6)Menjaga kerahasiaan pribadi peserta didik, kecuali dengan alas am yang dibenarkan
berdasarkan huku, kepentingan pendidikan, kesehatan, dan kemanusiaan.
(7)Menjaga hubungan professional dengan peserta didik dan tidak memanfaatkan untuk
keuntungan pribadi dan/atau kelompok dan tindakan melanggar norma yang berlaku.
2. HAK GURU
Hak Guru adalah hak untuk memproleh gaji, hak untuk pengembangan karir, hak untuk
memproleh kesejahteraan, dan hak untuk memproleh perlindungan hukum, baik dalam
melaksanakan tugas maupun dalam memproleh perlindungan hukum, baik dalam melaksanakan
tugas maupun dalam memproleh hak-hak mereka. Berikut ini adalah hak-hak guru menurut UUD
No.14 Tahun 2005.
(2)Ketentuan lebih lanjut mengenai hak guru sebagaimana dimaksud pada ayat diatur dengan
Peraturan Pemerintah.
2. HAK SISWA