Disusun oleh :
KELAS 1A D3 KEPERAWATAN
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Kami panjatkan puji syukur atas kehadiratNya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Pemilu” .
Saya mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing Ibu Any Farida, SH MH.
yang telah memberikan bimbingan, ide, dan saran dalam kesempatan ini dan bantuan dari
semua pihak yang ikut berkontribusi dalam penyelesaian makalah ini.
Semoga makalah yang kami susun dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
kepada pembaca.
kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan makalah ini.
Kelompok Satu
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemilihan umum (disebut Pemilu) adalah proses memilih orang untuk mengisi
jabatan-jabatan tertentu.Jabatan-jabatan tersebut beraneka-ragam, mulai dari Presiden,
Wakil rakyat di berbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa Pada konteks yang
lebih luas, Pemilu dapat juga berarti proses mengisi jabatan-jabatan seperti ketua OSIS
atau ketua kelas, walaupun untuk ini kata 'pemilihan' lebih sering digunakan.
Pemilu merupakan salah satu usaha untuk memengaruhi rakyat secara persuasif
(tidak memaksa) dengan melakukan kegiatan retorika, hubungan publik, komunikasi
massa, lobi dan lain-lain kegiatan. Meskipun agitasi dan propaganda di Negara
demokrasi sangat dikecam, namun dalam kampanye pemilihan umum, teknik agitasi dan
teknik propaganda banyak juga dipakaioleh para kandidat atau politikus selalu
komunikator politik.
Dalam Pemilu, para pemilih dalam Pemilu juga disebut konstituen, dan kepada
merekalah para peserta Pemilu menawarkan janji-janji dan program-programnya pada
masa kampanye. Kampanye dilakukan selama waktu yang telah ditentukan, menjelang
hari pemungutan suara.
Oleh karena itu untuk mewujudkan pemilu yang baik dan menyeluruh sebagai upaya
perbaikan kehidupan sospolekbud hankam bangsa.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tentang pemilu?
2. Bagaimana proses berpolitik di Indonesia?
3. Bagaimana jalannya sejarah politik di Indonesia?
4. Bagaimana Peran serta masyarakat dalam sistem politik di Indonesia ?
1.3 Tujuan
1. Apa pengertian tentang pemilu?
2. Bagaimana proses berpolitik di Indonesia?
3. Bagaimana jalannya sejarah politik di Indonesia?
4. Bagaimana Peran serta masyarakat dalam sistem politik di Indonesia ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemilu
Pemilihan Umum adalah suatu proses untuk memilih orang-orang yang akan
menduduki kursi pemerintahan. Pemilihan umum ini diadakan untuk mewujudkan
negara yang demokrasi, di mana para pemimpinnya dipilih berdasarkan suara
mayoritas terbanyak.
Walaupun setiap warga negara Indonesia (laki-laki dan wanita) mempunyai hak untuk
memilih, namun UU Pemilu mengadakan pembatasan umur untuk dapat ikut serta di
dalam pemilihan umum. Batas waktu untuk menetapkan batas umum ialah waktu
pendaftaran pemilih untuk pemilihan umum :
2. Belum mencapai usia 17 tahun, akan tetapi sudah kawin terlebih dahulu.
Pemilihan umum dilakukan secara rahasia. Rahasia yang dimaksud ialah para pemilih
dijamin oleh peraturan, bahwa tidak akan diketahui oleh pihak siapa pun dan dengan
jalan apa pun, siapa yang dipilihnya. Pemilih memberikan suaranya pada suara-suara
dengan tidak dapat diketahui oleh orang lain kepada siapa suaranya diberikan.
Pemilihan umum diadakan secara bebas. Maksudnya bahwa tiap-tiap warga negara
yang berhak memilih dalam menggunakan haknya dijamin keamanannya untuk
melakukan pemilihan menurut hati nuraninya tanpa adanya pengaruh, tekanan
maupun paksaan dari siapa pun atau apa pun juga.
B. Bentuk-bentuk Pemilu
1. Pemilu Langsung
Surat suara secara konvensional terbuat dari kertas yang dicetak/atau fotocopy
yang memuat nama dan atau gambar dan atau nomor urut calon yang dipilih.
Panitia pemilihan sudah menetapkan cara pemberian suara; misalnya dengan cara
menuliskan nama/nomor urut calon, atau menusuk sehingga kertas berlubang, atau
mencontreng pada gambar/nama/nomor calon dan atau partai yang dipilih.
Akan tetapi di zaman dulu ketika sumber daya anggaran masih terbatas, pada
Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) "surat suara" bisa terbuat dari bukan kertas,
akan tetapi terbuat dari "bithing" (batang daun kelapa) yang kemudian oleh
pemilih dimasukkan ke dalam "bumbung" (bambu) sebagai kotak suara milik
calon yang dipilih.
Pemilu tidak langsung adalah pemilu yang dilaksanakan oleh para anggota
perwakilan di lembaga perwakilan (parlemen). Para pemilih dalam memberikan
suara bisa secara langsung (voting) atau melalui mufakat musyawarah; tergantung
kesepakatan bersama.
C.
D. Tujuan Pemilu
4. Memilih wakil-wakil rakyat yang benar-benar membawakan isi hati nurani rakyat
dalam melanjutkan perjuangan mempertahankan dan mengembangkan
kemerdekaan negara kesatuan RI.
E. Fungsi Pemilu
Fungsi Pemilihan Umum sebagai alat demokrasi yang digunakan untuk :
1. Mempertahankan dan mengembangkan sendi-sendi demokrasi di Indonesia.
2. Mencapai suatu masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila
(Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia).
3. Menjamin suksesnya perjuangan orde baru, yaitu tetap tegaknya Pancasila dan
dipertahankannya UUD 1945.
F. DASAR PEMIKIRAN DILAKSANAKAN PEMILU DI INDONESIA
Ada beberapa hal yang menjadi dasar pemikiran dilaksanakan pemilu di Indonesia,
diantaranya adalah :
1. Sebagai sarana untuk dapat melaksanakan reformasi dalam berbagai bidang
kehidupan, khususnya reformasi dalam bidang politik.
2. Membentuk lembaga permusyawarah / perwakilan rakyat agar dapat berpartisipasi
dalam pemerintahan.
3. Melaksanakan asas kedaulatan rakyat sesuai sila keempat Pancasila yaitu
kerakyatan yang dimpimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
dan perwakilan.
4. Melaksanakan hak politik warga negara Indonesia
Pemilu yang demokratis merupakan suatu cara untuk menyatakan diri sebagai
negara demokrasi karena suatu negara dikatakan demokratis apabila memenuhi dua
asas pokok pemerintahan demokrasi yaitu :
Menurut Pasal 2 ayat (1) UUD 1945 hasil Amandemen keempat tahun 2002,
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) terdiri atas anggota Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) dan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang dipilih melalui
pemilihan umum. Hal ini juga tercantum dalam Pasal 19 ayat (1) UUD 1945 hasil
Amandemen kedua tahun 2000 yang berbunyi: “Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
dipilih melalui pemilihan umum.” serta Pasal 22C UUD 1945 hasil Amandemen
ketiga tahun 2001 yang berbunyi:“Anggota Dewan Perwakilan Daerah dipilih dari
alam Pasal 6A UUD 1945 yang
setiap provinsi melalui pemilihan umum.” D
merupakan hasil Amandemen ketiga tahun 2001 dijelaskan mengenai pemilihan
Presiden dan Wakil Presiden yang lengkapnya berbunyi:
a. Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh
rakyat.
b. Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik atau
gabungan partai politik peserta pemilihan umum sebelum pelaksanaan pemilihan
umum.
c. Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang mendapatkan suara lebih dari
lima puluh persen dari jumlah suara dalam pemilihan umum dengan sedikitnya
dua puluh persen suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari setengah
jumlah provinsi di Indonesia, dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden.
UUD 1945 yang merupakan Konstitusi Negara Republik Indonesia mengatur
masalah pemilihan umum dalam Bab VIIB tentang Pemilihan Umum Pasal 22E
sebagai hasil Amandemen ketiga UUD 1945 tahun 2001. Secara lengkap, bunyi Pasal
22E tersebut adalah:
a. Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan
adil setiap lima tahun sekali.
b. Pemilihan umum diselenggarakan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan
Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah.
c. Peserta pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan
anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah partai politik.
d. Peserta pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah adalah perseorangan.
e. Pemilihan umum diselenggarakan oleh suatu komisi pemilihan umum yang
bersifat nasional, tetap, dan mandiri.
J.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemilihan umum diadakan untuk mewujudkan negara yang demokrasi, di mana para
pemimpinnya dipilih berdasarkan suara mayoritas terbanyak.
Pemilihan umum dilakukan secara rahasia. Rahasia yang dimaksud ialah para pemilih
dijamin oleh peraturan, bahwa tidak akan diketahui oleh pihak siapa pun dan dengan
jalan apa pun, siapa yang dipilihnya. Pemilih memberikan suaranya pada suara-suara
dengan tidak dapat diketahui oleh orang lain kepada siapa suaranya diberikan.
Pemilihan umum diadakan secara bebas. Maksudnya bahwa tiap-tiap warga negara
yang berhak memilih dalam menggunakan haknya dijamin keamanannya untuk
melakukan pemilihan menurut hati nuraninya tanpa adanya pengaruh, tekanan
maupun paksaan dari siapa pun atau apa pun juga.
Daftar Pustaka
C.S.T. Kansil dan Christine S.T. Kansil, 2000. Hukum Tata Negara Republik Indonesia.
Penerbit PT Rineka Cipta : Jakarta.
Tim Eska Media. 2002, Edisi Lengkap UUD 1945. Jakarta: Eska Media.
Undang-undang Politik 2003, UU No. 12 tahun 2003 tentang Pemilihan Umum, hal 35.
Soehino, Hukum Tata Negara Perkembangan Pengaturan dan Pelaksanaan Pemilihan umum
di Indonesia,( Yogyakarta: UGM 2010),hlm.72