Anda di halaman 1dari 4

BRONKOPNEUMONIA

PENGERTIAN
Bronkopneumonia adalah salah satu jenis pneumonia yang mempunyai pola penyebaran
berbercak, terturdalam satu atau lebih area terlokalisasi di dalam bronchi dan meluas ke
parenkim paru yang berdekatan di sekitarnya (smeltzer & Suzanne C, 2002)

ETIOLOGI

Menurut Sandra M. Nettina, (2001: 628) Bronkopneumonia disebabkan oleh :

1. Bakteri : Streptococcus, Staphylococus, H. Influenza, Klebsiella.


2. Virus : Legionella Pneumonia
3. Jamur : Aspergillus spesies, Candida albicans
4. Aspirasi makanan, sekresi orofaringeal atau isi lambung kedalam paru
5. Terjasi karena kongesti paru yang lama

MANIFESTASI KLINIS

Menurut Price & Wilson, 2008 tanda gejala bronkopneumonia yaitu Menggigil, demam,
nyeri dada, pleuritis, batuk produktif, hidung kemerahan, saat bernapas menggunakan otot
aksesorius dan bisa timbul sianosis. Terdengar adanya krekels diatas paru yang sakit dan
terdengar ketika terjadi konsolasi,

PEMERIKSAAN PENUNJANG

wim de jonng , 2009

1. Pemeriksaan laboratorium
 pemeriksaan darah
 pemeriksaan sputum
 analisa gas darah
 kultur darah
 sampel darah dan urin
2. pemeriksaan radiologi
 rontgenogram Thoraks
 Laringoskopi/Bronkoskopi

PENATALAKSANAAN

1. Menjaga kelancaran pernapasan


2. kebutuhan istirahat
Pasien sering hiperpireksia maka psien perlu cukup istirahat, semua kebutuhan pasien
harus ditolong di tempat tidur
3. Kebutuhan nutrisi dan cairan
Pasien bronkopneumonia hampir selalu mengalami masukan makanan yang kurang.
Suhu tubuh yang tinggi selama beberapa hari dan masukan cairan yang kurang dapat
menyebabkan dehidrasi. Untuk mencegah dehidrasi dan kekurangan kalori dipasang
infus dengan cairan glukosa 5% dan Nacl 0,9 %
4. Mengontrol suhu tubuh
5. Pengobatan
Pengobatan diberikan berdasarkan etiologi dan uji resistensi. Beri penisilin dan
Cloramfenikol atau diberikan antibiotik yang mempunyai spektrum luas seperti
ampisilin. pengobatan di lanjutkan sampai bebas demam 4-5 hari. pasien mengalami
asidosis metabolik akibat kurang makan dan hipoksia.

MASALAH YANG SERING MUNCUL


Lynda Juall, 2007
1. ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan inflamasi
trakeobronkal, pembentukan edema, peningkatan produksi sputum
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran alveolus
kapiler, gangguan kapasitas pembawa oksigen darah, gangguan pengiriman
oksigen
3. ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kebutuhan metabolik skunder terhadap demam dan proses infeksi,
4. Anoreksia yang berhubungan dengan toksin bakteri bau dan rasa sputum, distensi
abdomen atau gas
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan insufisiensi O2 untuk aktifitas sehari-
hari
6. Resiko Ketidakseimbangan elektrolit

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall, 2007, Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Edisi 10, Alih
Bahasa Yasmin Asih, S.Kp, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta

Nanda International. 2015. Diagnosa keperawatan: definisi dan klasifikasi 2015-2017.


Jakarta :EGC

Nurarif, Amin Huda & Hardhi K. 2016. Asuhan Keperawatan Praktis berdasarkan
Penerapan Diganosa Nanda, Nic, Noc dalan berbagai kasus edisi revisi jilid 1.
Jogjakarta : Mediaction Jogja.

Sandra M. Nettina (2002). Pedoman Praktik Keperawatan.. EGC. Jakarta

S jamsuhidayat R, Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 3. Jakarta:EGC; 2015

Smeltzer, Suzanne C. dan Bare, Brenda G, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner dan Suddarth (Ed.8, Vol. 1,2), Alih bahasa oleh Agung
Waluyo…(dkk), EGC, Jakarta.
Price, S. A. dan Wilson, L. M. (2006). Patofisiologi : Konsep Klinis ProsesProses
Penyakit, Edisi 6, Volume 1. Jakarta: EGC.

Wong & Whaley’s. (2002). “Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik” Edisi 4, EGC:
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai