Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DISUSUN OLEH :

ALMA ANDAMI
1714401018

D3 KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
2018/2019
PRODI D.III KEPERAWATAN TANJUNGKARANG

JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIKKESEHATAN TANJUNGKARANG
Kampus : Jl. Soekarno Hatta No.1 Bandar Lampung Telp/Fax : (0721) 703580

SATUAN ACARA PROMKES (SAP)

Topik : Tetanus
Hari/Tanggal : Sabtu/09 Februari 2019
Waktu : 55 menit
Tempat : Ruang Alamanda, RSUD Abdul Moeloek, Lampung
Sasaran : penyakit tetanus pada anak

A. Latar Belakang
Saat Tetanus adalah penyakit infeksi yang diakibatkan toksin kuman Clostridium
tetani, sebuah organisme yang mampu hidup bertahun-tahun di tanah dalam bentuk
spora. Tetanus merupakan penyakit akut yang menyerang susunan saraf pusat dan
ditandai dengan kekakuan otot (spasme) tanpa disertai gangguan kesadaran.
Tetanus terjadi ketika luka terkontaminasi dengan spora bakteri. Luka tusuk seperti
yang disebabkan oleh paku berkarat, pecahan atau gigitan serangga merupakan lokasi
biasa bagi bakteri untuk masuk dalam tubuh. Infeksi luka akan berlangsung jika spora
menjadi aktif lalu berkembang biak dan menghasilkan racun yang sangat kuat sampai
akhirnya mempengaruhi otot.
Tidak terkendalinya kejang otot kadang juga disebut kejang mulut, bahkan dalam
kasus berat, tetanus menyebabkan otak dan organ lain kekurangan oksigen. Kondisi ini
mungkin bisa mengakibatkan kematian.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah pemberian penyuluhan ini diharapkan para penderita dapat memahami dan
mengerti tentang penyakit tetatus.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, para penderita dapat menjelaskan kembali :
1. Pengertian tetanus.
2. Penyebab tetanus.
3. Tanda dan gejala dari penyakit tetanus.
4. Komplikasi dari penyakit tetanus.
5. Pencegahan terhadap penyakit tetanus.

C. Materi
1. Pengertian tetanus
1. Definisi
2. Penyebab
3. Tanda Dan Gejala
4. Komplikasi
5. Penatalaksana

D. Strategi Pelaksanaan
1. Persiapan
a. survei karakter dan lokasi sarana
b. koordinas dengan penanggung jawab ruangan perawat/pembimbing
c. menyiapkan alat dan bahan
2. Pelaksanaan

kegiatan
no Kegiatan Waktu
Penyaji Klien
1. Pembukaan 10 Memberi salam Menjawab salam
menit
Perkenalan Mendengarkan dan memperhatikan
menjelaskan tujuan promosi Mendengar dan memperhatikan
kesehatan
Menjelaskan waktu yang Mendengar dan memperhatikan
sudah di sepakati
2. Tahap 10 Menjelaskan pengetahuan Memperhatikan dn mendengarkan
appersepsi menit klien tentang tetanus:
pengertian batuk rejan
(pertussis), tanda dan gejala,
kompilaksi pencegahan dan
pengobatan
3. Tahap 30 Menjelakan tentang Mendengarkan dan memperhatikan
informasi menit pengertian tetanus,tanda dan
(kegiatan gejala, komplikasi,
inti) pencegahan, pengobatan
Memberikan kesempatan Mengajukan pertanyaan
bertanya kepada klien
Menjawab pertanyaan Mendengar dan memperhatikan
4. penutup 5 menit Mengajukan beberapa Mendengarkan, menyimak
pertanyaan secara lisan
kepada klien untuk
mengevaluasi tingkat
pemahaman klien tentang
materi yang telah di beri
Penyaji reinfosemen positif Mendengarkan, menyimak
Penyaji mengarahkan tindak Mendengarkan, menyimak
lanjut tentang tetanus
Penyaji menutup acara dan Mendengarkan, menyimak
mengucapkan salam

E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Media
1. Laporan Pendahuluan
2. Satuan Acara Penyuluhan
3. Leaflet
4. Slide

G. Evaluasi
1. Struktur
a. Ruang kondusif untuk kegiatan
b. Peralatan memadai dan berfungsi
c. Media dan materi tersedia memadai
d. SDM memadai

2. Proses
a. Ketetapan waktu pelaksanaan
b. Peran serta aktif klien
c. Penyampaian penyaji materi promosi kesehatan oleh penyaji
d. Faktor pendukung dan penghambat kegiatan

3. Hasil terkait dengan tujuan yang ingin dicapai


a. Penyaji mengajukan 5 pertanyaan secara langsung kepada klien tentang materi
yang dijelaskan
b. Bila klien dapat menjawab >60% dari pertanyaan yang diajukan, maka
dikategorikan pengetahuan baik.

H. Sumber Pustaka
a. P.N oka. (1993) Ilmu Perawatan Mata. Airlangga university Press. Surabaya
b. Joyce L.K. (1996) Farmakologi Pendekatan Proses Keperwatan. EGC.Jakarta.
c. Setiyohadi, Bambang dkk. 2006. Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Jakarta Departemen
Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
d. Ngastiyah, dkk. 2005. Perawatan Anak Sakit Edisi 2. Jakarta : EGC.
I. Lampiran : Materi Tetanus
1. Pengertian tetanus
Penyakit tetanus adalah penyakit infeksi yang diakibatkan oleh kuman
Cloctradium tetani yang dimanifestasikan berupa kejang otot proksimal, diikuti oleh
kekuatan otot seluruh tubuh. Kekuatan tonos otot ini selalu tampak pada otot maseter
dan otot – otot rangka.

2. Penyebab
Clastradium tetani adalah kuman berbentuk batang, rangping berukuran 2-
5x0,4-0-0,5 milimikron. Kuman ini berspora termasuk dalam golongan gram positif
dan hidup anaerob. Spora dewasamempunyai bagian yang bergenderang ( drum stick).
Kuman mengeluarkan toksin yang bersifat neorotoksik. Toksik ini (tetanuspasmin)
mula-mula akan menyebabkan kejang otot daqn syaraf ferefer setempat. Toksin labil
pada pemanasan pada suhu 65 derajat celcius akan hancur dalamwaktu5 menit.
Disamping itu dikenal juga tetanolisin yang bersifat hemolisis yang perannya kurang
berani dalam proses hemolisis.

3. Gejala Klinis :
Masa inkubasi tetanus berkisar antara 2-21 hari. Timbulnya gejala klinis
biasanya mendadak yang didahului oleh ketegangan otot pada rahang dan leher.
Timbul kesukaran membuka mulut, (trismus) karena spasmus otot masseter. Kejang
ototini akan berlanjut kekuduk dinding perut dan sepanjang tulang belakang. Bila
serangan toksik sedang sering tampak rimus sardonikus karena spasmus otot muka
dengan gambaran alis tertarik keatasdan sudut mulut tertarik keluar dankebawah ,
bibir tertekan kuat pada gigi . Gambaran umum yang khas pada tetanus adalah berupa
badan kaku dengan epistotonus ,tungkaidalam keadaan ektensi, lengan kaku dan
tangan mengapel, biasanya kesadaran tetap baik.
Secara umum, dalam kurun waktu kurang lebih 48 jam penyakit tetanus
menjadi nyata terlihat dengan gambaran klinis sebagai berikut :
1. Tetanus : karena spasmus otot-otot matikatoris ( otot pengunyah).
2. Kaku kuduk sampai epistotonus ( karena ketegangan otot-otot erector tungkai).
3. Ketegangan otot dinding perut (perut kaku seperti papan).
4. Kejang tonis teritama bila dirangsang karena toksin yang tendapat di komus
anterior.
5. Resus sardonikos karena spasme otot muka ( alis tertarik keatas,sudut muka
tertarik keluar dan kebawah, bibir tertekan kuat pada gigi).
6. Kerusakan menelan, gelisah ,mudah terrangsang, nyeri kepala, nyeri anggota
badan.
7. Spasme yang khas yaitu badan kaku dengan epitotonus, ektrimitas inferior dalam
keadaan ektensi, lengan kaku dan tangan mengepal kuat.
8. Asfiksia dan sianosis terjadi akibat serangan pada otot pernapasan dan laring.
9. Panas biasanya tidak terlalu tinggi.
10. Biasanya terdapat leukositisis ringan dan kadang-kadang peninggian tekanan
cairan otak.

Menurut beratnya gejala dapat dibedakan dalam 3 stadium :


1. Trismus ( 3cm) tampa kejang tonik umum meskipun dirangsang.
2. Trismus (3 cm atau lebih kecil) dengan kejang tonik umum bila dirangsang.
3. Trismus ( 1 cm) dengan kejang tonik umum spontan.

4. Pencegahan :
1. Mencegah luka
2. Merawat luka secara adekuat
3. Beri ATS setelah luka
4. Diluar negeri dicegah dg pemberian TIG dan toksoid.

5. Pemeriksaan Laboratorium :
Biasanya terdapat leukositosis ringan dan kadang-kadang didapat peningkatan
tekanan cairan otak.

6. Penatalaksanaan :
1. Umum :
a. Merawat dan membersihkan luka dgn sebaik-baiknya
b. Diet cukup ka;lori dan protein ( bentuk makanan tergantungpada
kemampuan membuka mulut dan menelan ).
c. Isolasi klien untuk menghindari rangsang luar seperti suara dan tidakan
terhadap klien lainnya.
d. Oksigen dan pernapasan buatan dan tracheotomy kalau perlu.
e. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.

2. Obat-obatan :
a. Anti toksin . Tetanus Imun Glubolin (TIG ) lebih dianjurkan pemakainnya di
bandingkan dengan anti tetanus serum (ATS) dari hewan. Disis initial TIG
adalah 5000 U IM ( disis harian 500 – 6000 U ). Kalau tidak adaTIG diberi
ATS dengan dosis 5000 U IM dan 5000 U IV.
b. Anti kejang.
Beberapa obat yg dapat diberikan :
Obat Dosis Efek samping
Diazepam 0,5-10 mg/kg BB/24 jam IM Spoor, koma
Meprobamat 300-400 mg/4 jam IM Tidak ad
Klorpromosin 25-75 mg/ 4 jam IM Hipertensi
Fenobarbital 50-100 mg/ 4 jam IM Defresi nafas

J. Lampiran Tes Lisan


1. Apa pengertian tetanus ?
2. Sebutkan tempat pengobatan tetanus

Anda mungkin juga menyukai