Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PENGANTAR MANAJEMEN

PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN

OLEH

NAMA : indri minarti

NIM : 32118067

SEMESTER :2

KELAS :B

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA KUPANG

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

2019/2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap organisasi, perusahaan, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat,


ataupun yang lainnya pasti memerlukan perencanaan dalam setiap kegiatan
organisasinya, baik perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen siswa baru,
perencanaan anggaran, dan lain sebagainya. Perencanaan merupakan proses
dasar untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menetapkan bagaimana cara
mencapai tujuan tersebut.

Perencanaan merupakan tahapan paling penting dalam fungsi manajemen


didalam mengambil suatu keputusan atau tindakan. Tanpa adanya fungsi
perencanaan, fungsi-fungsi manajemen yang lainnya, seperti pengorganisasian,
pengontrolan, dan pengarahan tidak dapat berjalan dengan baik. Sehingga dapat
dikatakan perencanaan yang baik akan mewujudkan tercapainya tujuan dari
suatu kegiatan atau aktivitas yang telah direncanakan.

Menurut Engkoswara (2010, dikutip dalam Ikhwan, 2016: 132) perencanaan


adalah suatu kegiatan untuk menetapkan aktivitas yang berhubungan 5W1H
yaitu, apa (what) yang akan dilakukan, mengapa (why) hal tersebut dilakukan,
siapa (who) yang melakukannya, dimana (where) melakukannya, kapan (when)
dilakukan, dan bagaimana (how) melakukannya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut
berkaitan dengan tujuan-tujuan yang akan dirumuskan, teknik dan metode yang
dipergunakan, dan sumber yang diperdayakan untuk mencapai tujuan tersebut.

Perencanaan merupakan aspek penting daripada manajemen. Manusia tidak


boleh menyerah pada keadaan dan masa depan yang tidak menentu tetapi
menciptakan masa depan itu. Dengan demikian landasan dasar perencanaan
adalah kemampuan manusia untuk secara sadar memilih alternatif masa depan
yang dikehendakinya dan kemudian mengarahkan daya upayanya untuk
mewujudkan masa depan yang dipilihnya dalam hal ini manajemen yang akan
diterapkan seperti apa. Sehingga dengan dasar itulah maka suatu rencana itu
akan terealisasikan dengan baik. (Bukhari et al, 2005 dalam Ikhwan, 2016: 129-
130).

Sependapat dengan itu, Sanjaya (2008, dikutip dalam Sholeh, 2007: 131)
menyebutkan terdapat empat unsur perencanaan, yaitu adanya tujuan yang
harus dicapai, adanya strategi untuk mencapai tujuan, sumber daya yang dapat
mendukung, dan implementasi setiap keputusan. Dengan demikian, mengingat
pentingnya fungsi perencanaan maka dalam karya ilmiah ini akan dijelaskan
mengenai pengertian dari perencanaan, tujuan dan manfaat perencanaan, ruang
lingkup perencanaan, serta proses disusunnya suatu rencana.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari makalah ini
adalah sebagai berikut:

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan perencanaan?

1.2.2 Apa tujuan dan manfaat dari perencanaan?

1.2.3 Apa saja ruang lingkup dari perencanaan?

1.2.4 Bagaimana proses perencanaan?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan dari makalah ini
ialah sebagai berikut:

1.3.1 Untuk mengetahui definisi perencanaan.

1.3.2 Untuk mengetahui tujuan dan manfaat perencanaan.

1.3.3 Untuk mengetahui ruang lingkup perencanaan.

1.3.4 Untuk mengetahui proses perencanaan.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perencanaan


suatu proses menentukan hal-hal yang ingin di capai (tujuan) di masa depan serta
menentukan berbagai tahapan ang diperlukanuntuk mencapai tujuan tersebut.
Perencanaan adalah salah satu fungsi dari manajemen yang paling penting
dimana tujuan organisasi, membuat strategi, serta mengembangkan rencana
kerja organisasi. Perencanaan adalah tahapa awal dalam kegiatan suatu
organisasi terkait dengan pencaoaian tujuan organisasi tersebut.
 Definisi perencanaan menurut para ahli
1. George R. Terry (1975)
Perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan fakta-fakta, membuat
serta menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang
dengan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang
diyakini diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu.
2. Henry Fayol
Perencanaan merupakan pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi
dan penentuan strategi kebijaksanaan proyek, program, prosedur, metode,
sistem anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
3. Harold Koontz dan Cyril O’Donnel
Perencanaan adalah fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan
memilih tujuan-tujuan, kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, program-
program dari alternatif-alternatif yang ada.
4. Drs. Ulbert Silalahi, M.A
Perencanaan merupakan kegiatan menetapkan tujuan serta merumuskan dan
mengatur pendayagunaan manusia, informasi, finansial, metode dan waktu
untuk memaksimalisasikan efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan.
5. Abdulrachman (1973)
Perencanaan adalah pemikiran rasional berdasarkan fakta-fakta dan atau
perkiraan yang mendekat (estimate) sebagai persiapan untuk melaksanakan
tindakan-tindakan kemudian.
6. Sondang P. Siagian (1994:108)
Perencanaan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses pemikiran dan
penentuan secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang
akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
2.2 Tahap tahap perencanaan

1. tujuan atau serangkaian tujuan


Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan
atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja tampa rumusan tujuan yang
jelas organisasi akanmenggunakan sumber daya-sumberdayanya secara tidak
efektif.
2. Merumuskan keadaan
Pemahaman akan sisi perusahan sekarang dari tujuan yang hendak di
capai atau sumber daya sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan
adalah sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkut waktu yang
akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisah, rencana
dapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap
kedua ini memerlukan informasi terutama keuangan dan data statistik yang di
dapatkan melau komunikasi dalam organisasi
3. Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu
diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencpai
tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan interen dan
eksteren yang dapat membantu organisasi mencpai tujuanya atu yang
menimbulkan masalah. Walaupun sulit dilakukan, antisipasi keadan, masalah
dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang
adalah bagian esensi dari peroses perencanaan
4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapaian
tujuan
Tahap terakhir dalam peroses perencaan meliputi pengembangan
berbagai alternatif dalam peroses pencapaian tujuan, penilaian alternatf-
alternatif tersebut dan pemiliahan alternatif terbaik diantar berbagai
alternatif yang ada.

2.3 Alasan perlu adanya perencanaan

 Untuk dipakai sebagai alat pengawasan dan pengendalian kegiatan usaha


sehari-hari
1. Perencanaan usaha yang telah disusun dengan baik akan memudahkan
para pelaksana untuk mengetahui apakah tindakan mereka
menyimpang atau sesuai dengan rencana.
2. Dengan adanya perencanaan usaha yang disusun (tentunya sebelum
sesuatu kegiatan dilakukan) dengan cermat dapatlah dipilih dan
ditetapkan kegiatan-kegiatan mana yang diperlukan dan mana yang
tidak.
3. Dengan adanya perencanaan usaha, maka segalah kegiatan dapat
dilakukan secara tertip dan teratur sesuai dengan tahap-tahap yang
semestinya
 Untuk mendapatkan pembiayaan dari lembaga pemberi pinjaman (To obtain
institution financing)
Dengan adnya perencanaan usaha yang jelas akan memudahkan kita untuk
mencari bentuk kerja sama dari berbagai pihak karena didalam perencanaan
usaha menunjukan aspek keuangan, dan aspek pemasaran yang mana hal
tersebut akan memudahkan pengelolah usaha mendapat dukungan berupa
pinjaman melalui lembaga pemberi pinjaman.
 Untuk mendapatkan dana investasi (To obtain investmentfunds)
Perencanaan usaha yang jelas juga memungkinkan pinjaman melalui pihak-
pihak lain yang potensial yang akan mendukung pemenuhan infestasi usaha
kita.
 Untuk mengatur dengan siapa harus bekerja sama (To arrange strategic)
Mengatur dan membentuk kerjasama dengan perusahan-perusahan lain yang
sudah ada dan saling menguntungkan misalnya dari para produsen yang dapat
diharapkan memasuk barang buat perusahan anda.
 Untuk mendapatkan kontrak besar (To large contracts)
Perencanaan yang baik menarit minat perusahaan-perusahaan yang lebih
besar memberi pekerjaan atau kontak yang dapat dikerjakan oleh perusahaan
anda.
 Untuk menarik tenaga kerja inti (To attract amployes)
Perencanaan yang baik mengundang orang-orang tertentu yang pontensial
atau memounyai keahlian untuk bergabung bekerjasama dengan anda.
Mungkin saja anda memerlukan orang-orang yang mempunyai kemampuan
untuk menduduki posisi kunci dalam perusahaan anda namun anda harus
berhati-hati menerima orang-orang tertentu yang dapat pula menjerumuskan
perusahaan anda baru berdiri.
 Untuk memotivasi dan fokus (To motivate and focus your management team)
Perusahaan yang baik menjamin adanya perhatian yang fokus pada tujuan dari
berbagai personil yang ada dalam perusahaan. Sebap sebuah perusahan akan
bertumbuh makin lama makin komplek sehingga perencanaan usaha akan
menjadi komponen yang sangat penting bagi setiap orang untuk tetap
berpijak pada arah yang sama.

2.4 Tipe-tipe Perencanaan.

Tipe-tipe perencanaan dalam manajemen yang begitu berkaitan juga dengan


manajemen.
 Strategi: adalah program untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi
dalam pelaksanaan misi.Strategi juga memberikan pengarahan terpadu
bagi organisasi dan berbagai tujuan organisasi, serta memberikan
pedoman tentang pemanfaatan sumber daya organisasi yang akan
digunakan untuk pencapaian tujuan.
 Program: adalah serangkaian kegiatan yang relatip luas. Program
mencakup langkah-langkah pokok untuk mencapai tujuan.
 Proyek: adalah rencana sekali pakai yang lebih sempit dan merupakan
bagian terpisah dari program.
 Anggaran: adalah sumber daya keuangan yang disusun untuk kegiatan
tertentu. Anggaran juga merupakan peralatan pengawasan kegiatan
organisasi dan kegiatan.

2.5 Jenis-Jenis Perencanaan

 Dilihat dari segi waktu


Dilihat dari segi waktu perencanaan dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
1) Perencanaan janka panjang,yang termasuk dalam perencanaan
jangka panjang adalah rentang waktu sepuluh sampai tiga puiuh
tahun.perencanaan jangka panjang ini bersifat umum,dan belum
terperinci.
2) Perencana jangka menengah,jangka menengah biasanya
mempunyai jangka waktu antara lima sampai sepuluh tahun.
3) Perencanaan jangka pendek,yaitu perencanaan yang
mempumyai jangka waktu antar satu tahun sampai lima tahun.
 Dilihat dari segi sifatnya
Perencanaan dibagi menjadi dua yaitu:
1) Perencanaan kuantatif,yang termasuk perencanaan kuantatif
adalah semua target dan sasaran dinyatakan dengan angka-
angka.
2) Perencanaan kualitatif adalah perencanaan yang ingin dicapai
dinyatakan secara kualitas.
 Dari segi perioritas pembuatan
Perencanaan dapat dibagi menjadi tiga:
1) Perencanaan sentralisasi,yaitu perencanaan yang ditentukan oleh
pemerintah pusat pada suatu negara.
2) Perencanaan disentralisasi yaitu perencanaan yang di susun oleh
masing-masing wilayah.
3) Perencanaan dekonsentrasi yaitu perencanaan gabungan antara
sentralisasi dengan desentralisasi.
 Dari segi obyek
Perencanaan dapat dibagi menjadi tiga kelompok:
1) Perencanaan filosofikal, yaitu perencanaan yang bersifat
umum, hanya berupa konsep-konsep dari nilai yang bersifat
ideal dan masih memerlukan penafsiran-penafsiran dalam
bentuk program.
2) Perencanaan program adalah perencanaan berupa penjabaran
dari perencanaan filosofikal.
3) Perencanaan operasional yaitu perencanaan yang jelas dan
dapat dilakukan.
2.6 Pengertian organisasi
adalah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang untuk
berkerjasama, terkendali dan terpimpin untuk tujuan tertentu. Organisasi
biasanya memanfaatkan suatu sumber daya tertentu misalnya lingkungan, cara
atau metode, material, mesin, uang, dan beberapa sumberdaya lain dalam rangka
mencapai tujuan organisasi tersebut. Orang-orang yang terkumpul dalam sebuah
organisasi sepakat untuk mencapai tujuan tertentu melalui sumber daya secara
sistematis dan rasional yang terkendali dan adanya pemimpin organisasi dengan
terencana.

 Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut:


1.Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan melalui mana orang-
orang dibawah pengarahan manajer mengejer tujuan bersama.
2. Organisasi menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk memcapai
tujuan bersama.
3. Organisasi menurut Chester I. Berard
Struktur organisasi adalah susunan-susunan komponen (unit-unit
kerja) dalam organisasi. Sruktur organisasi menunjukan bagaimana fungsi-
fungsi atau kegiatan-kegitan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan
(koordinasi). Selain dari pada itu struktur organisasi menunjukan
spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, seluruh perintah dan penyampaian
laporan.

Struktur organisasi sangat penting untuk dapat di pahami oleh semua


komponen dalam rangka menciptakan sistem kerja yang efektif dan efesien. Struktur
organisasi merupakan dekskripsi bagaimana orgnisasi membagi pekerjaan dan
melaksanakan tugas atau pekerjaannya dalam rangka mencapai tujuaan organisasi.
Struktur organisasi juga mengatur siapa yang melaksanakan tugas dan pekerjaan itu.
Selain membagi dan mwngatur tugas dan pekerjaan yang diemban oleh organisasi,
struktur organisasi juga menggambarkan hubungan organisasi secarainternal
maupun eksternal.

2.7 Tahap-tahap organisasi


1. Tahap kreatifitas
 Orientasi pada kemampuan operasional dan wira-usaha.
 Titik berat organisasi pada produksi dan pemasaran.
 Jam kerja relatif lama dengan imbalan dengan menarik.
 Sifat komunikasi nonformal.
 Kegiatan organisasi dikontrol berdasarkan umpan balik kondisi pasar
atau reaksi konsumen.
2. Tahap pengarahan
 Organisasi fungsional memisahkan produksi dengan pemasaran.
 Penetapan pegawai didasarkan pada spesialisasi.
 Pengadaan produksi dan pembelian dikendalikan dengan siste
pembukuan yang baik.
 Standar beban kerja,sistem insentif dan penyusunan anggaran mulai
dianut.
 Komunikasi semakin formal sesuai dengan hirarki jabatan.
 Fungsi pimpinan mulai berperan.
3. Tahap pendelegasian
 Tanggung jawab pegawai bertambah.
 Profit Center & bonus sebagai sarana untuk meningkatkan motifasi
kerja pegawai.
 Komunikasi antara atasan dengan bawahan semakin jarang dilakukan,
dilakukan melalui media surat, edaran, buletin, ataau bentuk
komunikasi tertulis semakin digunakan.
 Dengan delegasi, semangat kerja pegawai meningkat.
 Mendorong perluasan pasar, sehingga penghayatan kebutuhan
pelanggan dapat bertambah disanubari pwgawai.

2.8 Alasan Perlu Adanya Organisasi


1. Pengertian Organisasi dalam arti statis.
Organisasi statis adalah gambaran secara skematis tentang hubungan
kerjasama antara orang-orang yang terdapat dalam suatu usaha untuk
mencapai sesuatu tujuan. Pengertian organisasi dalam arti dinamis
organisasi dinamis adalah setiap kwgiatan yang yang berhubungan
dengan usaha merencanakan skema organis, mwngadakan
depertemenisasi, menetapkan wewenang, tugas, dan tanggung jawab,
dari orang-orang didalam suatubadan/organisasi. Atau disingkat
sebagai kegiatan-kegiatan mwngorganisir yaitu menetapkan susunan
organisasi suatu usaha.
2.Manajemen & organisasi.
Manajemen adalah kegiatan perencanaan tujuan melalui kerja sama
antara manusia. Adanya sebuah hubungan antara kerja sama di satu
pihak dengan tujuan di pihak lain. Tujuan tesebut dibentuk suatu
organisasi dapat diartikan sebagai sekelompok manusia dalam
kerjasama yang efisien untuk mencapai tujuan. Jadi, adanya
manajemen maka harus ada organisasi. Dengan kata lain’’Organisasi
adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapain tujuan.”

2.9 Tipe-tipe Organisasi


Dalam organisasi setiap individu dapat bernteraksi dengan semua
struktur yang terkait baik itu secara langsung maupun tidak langsung kepada
organisasi yang mereka pilih. Agar dapat berinteraksi secara efektif setiap
individu bisa berpartisipasi pada organisasi yang berasngkutan. Dengan
berpartisipasi setiap individu dapat lebih mengetahui hal-hal apa saja yang
harus dilakukan.

2.10 Tipe-Tipe organisasi


 Organisasi garis (Line organication)
 Organisasi Garis dan staf (Line and staff Organization)
 Organisasi Fungsional (Functional Organization)
 Organisasi Panitia (Commit Organization)
1) Organisasi Garis
Organisasi garis adalah tipe organisasi yang tertua dan paling
sederhana. Dalam organisasi garis, tugas-tugas perencanaan,
pengendalian dan pengawasan (line outhority) langsung dari
pimpinan kepada bawahan. Bentuk organisasi diciptakan oleh
Henry Fayol.
2) Organisasi garis dan staf
Tipe organisasi garis dan staf pada umumnya digunakan untuk
organisasi yang besar. Daerah kerjanya luas dan mempunyai
bidang-bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit. Bentuk
ini diciptakan olwh Harrington Emerson.
3) Organisasi Fungsional
Pada umumnya yang dimaksud dengan organisasi fungsional
adalah yangdisusun berdasarkan sifat dan macam-macam fungsi
yang harus dilaksanakan.
4) Organisasi Panitia Tipe organisasi panitia pada umumnya
dibentuk dalam bentuk yang terbatas untuk melaksanakan
tugas-tugas tertentu.
 Tugasnya tertentu dan jangka waktu berlakunya terbatas.
 Seluruh pimpinan duduk dalam panitia baik sebagai
ketuamaupun sebagai anggota.
 Tugas kepemimpinan dilaksanakan secara kolektif, oleh
sebab itu tanggung jawabpunsecara kolektif pula.
 Semua anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang
dan tanggung jawab yang pada umumnya sama.
 Para pelaksanaan dikelompokan menurut bidang dan
tugas tertentu yang harus dilaksanakan dalam bentuk
tugas (task force).

2.11 Jenis-Jenis Organisasi.


Organisasi yang umumnya dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Bentuk jenis organisasi ditinjaukan dari jumlah pimpinan puncak dapat
dibedakan:
 Organisasi yang mempunyai pimpinan puncak satu orang, misalnya
perusahaan perseorangan.
 Organisasi yang mempunyai pimpinan puncak lebih dari satu orang
atau dewan, misalnya perseroan terbatas atau firma.
2. Bentuk organisasi berdasrkan hubungan wewenangnya dibedakan
menjadi:
 Wewenang lini adalah wewenang yang menimbulkan tanggung
jawab atas tercapainya tujuan-tujuan perusahan.
 Wewenang staf adalah wewenang yang membantu agar orang yang
mempunyai wewenang lini bekerja secara efektif dalam mencapai
tujuan-tujuan perusahan.
 Wewenang fungsional adalah wewenang yang diberikan kepada
seseorang atau depertemen untuk dapat tujuan-tujuan perusahan.
 Wewenang fungsional adalah wewenang yang diberikan kepada
seseorang atau depertemen untuk dapat mengambil keputusan
mengenai hal-hal yang berada di depertemen lain.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
tugas ini dapat tersusun hingga selesai .

Dan harapan saya semoga tugas ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca , untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi tugas ini agar menjadi lebih baik lagi .

Karna keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya , saya yakin masih


banyak kekurangan dalam tugas ini , oleh karna itu saya sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan tugas ini .

Anda mungkin juga menyukai