Scabies Er
Scabies Er
STATUS GENERALIS
Kulit : perabaan hangat, kelainan kulit (+)
Kepala : mesocephal, jejas (-)
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), sekret (-/-)
Telinga : presbyacusis (-/-),tinitus (-/-)
Hidung : paten, rhinorea (-/-)
Mulut : sianosis (-),
Tenggorok : tonsil tidak membesar (T1-T1)
Wajah : dalam batas normal
Leher : Kaku kuduk (-) meningeal sign (-)
Dada :
1. Paru
I: Pergerakan dinding dada simetris kanan = kiri, retraksi (-), tertinggal (-), pectus
excavatum (-), pectus carinatum(-), sikatriks (-).
P: Krepitasi (-), massa (-), Vokal fremitus lapang paru kiri = kanan.
P: Sonor pada seluruh lapang paru.
A: Sp vesikuler +/+, Rh-/-, Wh-/-
2. Jantung:
I: Ictus cordis tidak terlihat
P: Ictus cordis teraba di SIC 5 2 jari medial linea midklavikula kiri
P: Batas jantung kiri di SIC 5 2 jari medial linea midklavikula kiri, batas jantung
kanan di ICS 5 linea sternalis kanan.
A: S1>S2, regular, gallop (-), murmur (-).
Abdomen :
PEMERIKSAAN LAB :
Tidak dilakukan
Daftar Pustaka:
1. Djuanda, Adhi, Mochtar, Aisah, Siti. 2008. Skabies. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.
Edisi 5. FKUI: Jakarta..
2. Barakbah J dkk. 2005. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin. Fakultas Kedokteran Universitas Airsalngga: Surabaya.
3. Stone SP, Goldfarb JN, Bacelieri RE. Scabies, other Mites, and Pediculosis. In: Wolff K,
Lowell A, Katz GSI, Paller Gas, Leffell DJ, editors. Fitzpatrick’s Dermatology in
General Medicine. 7th ed. United State of America. McGraw-Hill; 2008: p.2029-2032.
4. Karthikeyan K. Treatment of Scabies: Newer Perspective. Postgraduate Med J. 2005;
81: p.8-10
5. Currie JB, McCarthy JS. Permethrin and Ivermectin for Scabies. New England J Med.
2010;362:p. 718.
Hasil Pembelajaran
1. Menegakkan Diagnosis skabies
2. Memberikan penatalaksanaan yang tepat terhadap kasus skabies
3. Pencegahan skabies
RANGKUMAN HASIL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO
SUBJEKTIF
Keluhan gatal merupakan keluhan yang hampir terjadi pada setiap penyakit kulit dan
memiliki banyak kemungkinan penyebab. Oleh karena itu perlu dicermati dengan baik untuk
memastikan dengan benar diagnosa penyakit tersebut.
OBJEKTIF
Hasil anamnesis dan pemeriksaan yang telah dilakukan mendukung diagnosa skabies
pada kasus ini.
ASSESMENT
Diagnosa skabies pada pasien ini didasarkan pada anamnesis dan pemeriksaan fisik. Hasil
anamnesis dengan keluhan gatal-gatal di hampir seluruh tubuh, gatal bertambah hebat saat
malam hari, hampir seluruh keluarga mengalami hal yang serupa. Dari hasil pemeriksaan
fisik ditemukan lesi kulit di daerah predileksi penyakit skabies. Hal tersebut memenuhi
beberapa kriteria cardinal sign pada skabies, yaitu pruritus nocturna, menyerang kelompok
orang, adanya terowongan pada lesi kulit, dan menemukan sarcoptes scabies.
PLAN :
Diagnosis klinis : Skabies
Pengobatan :
1. Farmakologis :
- Krim permetrin 5%
- Cetirizin sirup
2. Non Farmakologis :
Edukasi
- Pengobatan harus dilakukan secara bersamaan pada seluruh orang yang
terkena di rumah.
- Bersihkan badan sebelum menggunakan obat. Oleskan obat krim secara
merata ke seluruh tubuh kecuali bagian wajah, baik bagian yang gatal
maupun tidak. Pemakaian obat harus dibantu oleh orang lain. Diamkan obat
selama 10 jam. Setelah 10 jam bersihkan obat dengan sabun dan air.
- Jemur dan bersihkan semua baju, sprei, sarung bantal, karpet serta peralatan
rumah lain yang digunakan.
Promotif :
- Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit ini tidak akan membaik jika
pengobatan tidak dilakukan dengan baik.
- Menjelaskan untuk menjaga kebersihan perorangan, tidak menggunakan
peralatan pribadi bersama-sama, menghindari kontak dengan pasien skabies
Kuratif :
- Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal dan perlengkapan pribadi
Konsultasi / Rujukan : -
Asembagus, 2016
Peserta Pendamping