Anda di halaman 1dari 5

PORTOFOLIO KASUS

Nama Peserta : dr. Erikawati Renny Asmara


Nama Wahana: RSUD Asembagus
Topik: Skabies
Tanggal (kasus) : 25 Juli 2016
Tanggal Presentasi : 30 Juli 2016 Pendamping : dr. Sindiana
Tempat Persentasi : RSUD Asembagus
Obyek presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi: Laki-laki usia 3 tahun
Tujuan: Menegakkan diagnosis skabies dan melakukan terapi yang tepat
Bahan Bahasan: Tinjauan pustaka Riset Kasus Audit
Cara Membahas: Diskusi Presentasi dan diskusi E-mail Pos
Data Pasien: Nama: An. F No.Registrasi: XXXX
Nama klinik RSUD Asembagus
Data utama untuk bahan diskusi:
1. Gambaran Klinis
Berdasarkan aloanamnesis oleh ibu kandung pasien, pasien mengeluh gatal pada hampir
di seluruh tubuh. Keluhan ini dirasakan sejak ± 1 bulan yang lalu. Awalnya, kulit pasien
berwarna kemerahan dan muncul beruntus – beruntus kecil. Pertama kali, keluhan muncul di
sela jari, punggung tangan kakan kemudian semakin banyak dan menyebar ke tangan kiri,
dada, perut, leher, punggung, sekitar kemaluan, dan bokong. Keluhan gatal dirasakan
semakin hebat pada malam hari, pasien lebih sering menggaruk bagian tubuh yang gatal
sehingga luka akibat garukan.
2. Riwayat pengobatan: pasien sudah berobat ke klinik namun keluhan tidak membaik
3. Riwayat kesehatan/penyakit: Tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya
4. Riwayat keluarga: ibu dan 3 saudara kandung pasien mengalami hal serupa
5. Riwayat pekerjaan: -
6. Kondisi lingkungan sosial dan fisik: Pasien tinggal bersama kedua orangtua dan 3
saudara kandungnya
7. Lain – Lain
Pemeriksaan fisik dilakukan di Poli KIA RSUD Asembagus pada tanggal 5 Januari 2015.
PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Nadi : 84 x/menit Suhu : 36 0C
Tekanan darah : - mmhg Respirasi : 22 x/menit

STATUS GENERALIS
 Kulit : perabaan hangat, kelainan kulit (+)
 Kepala : mesocephal, jejas (-)
 Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), sekret (-/-)
 Telinga : presbyacusis (-/-),tinitus (-/-)
 Hidung : paten, rhinorea (-/-)
 Mulut : sianosis (-),
 Tenggorok : tonsil tidak membesar (T1-T1)
 Wajah : dalam batas normal
 Leher : Kaku kuduk (-) meningeal sign (-)
 Dada :
1. Paru
I: Pergerakan dinding dada simetris kanan = kiri, retraksi (-), tertinggal (-), pectus
excavatum (-), pectus carinatum(-), sikatriks (-).
P: Krepitasi (-), massa (-), Vokal fremitus lapang paru kiri = kanan.
P: Sonor pada seluruh lapang paru.
A: Sp vesikuler +/+, Rh-/-, Wh-/-
2. Jantung:
I: Ictus cordis tidak terlihat
P: Ictus cordis teraba di SIC 5 2 jari medial linea midklavikula kiri
P: Batas jantung kiri di SIC 5 2 jari medial linea midklavikula kiri, batas jantung
kanan di ICS 5 linea sternalis kanan.
A: S1>S2, regular, gallop (-), murmur (-).

 Abdomen :

I : Abdomen datar, caput medusa (-), sikatriks (-), venektasi -.


A : Bising usus (+), 8 kali per menit.
P : timpani, pekak alih (-), pekak sisi (-)
P : Dinding abdomen supel, nyeri tekan regio epigastrium (-), nyeri tekan suprapubik
(-), hepar dan lien tidak teraba, H/L: tidak teraba besar
 Ekstremitas : CRT <2", Tidak ada edema, akral hangat
 Neurologis : motorik (5/5/5/5), sensorik dbn. Kelainan nervus II,III, IV, V, VI,
VII,IX,X , XII (-)
 Status Dermatologis
- Lokasi : punggung dan sela jari tangan kanan dan kiri, perut, dada, leher,
punggung, sekitar kemaluan dan bokong.
- Efloresensi : papul eritematosa dan hiperpigmentasi disertai skuama halus,
ekskoriasi
- Konfigurasi : miliar, lentikular
- Distribusi : generalisata

PEMERIKSAAN LAB :
Tidak dilakukan

Daftar Pustaka:
1. Djuanda, Adhi, Mochtar, Aisah, Siti. 2008. Skabies. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.
Edisi 5. FKUI: Jakarta..
2. Barakbah J dkk. 2005. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin. Fakultas Kedokteran Universitas Airsalngga: Surabaya.
3. Stone SP, Goldfarb JN, Bacelieri RE. Scabies, other Mites, and Pediculosis. In: Wolff K,
Lowell A, Katz GSI, Paller Gas, Leffell DJ, editors. Fitzpatrick’s Dermatology in
General Medicine. 7th ed. United State of America. McGraw-Hill; 2008: p.2029-2032.
4. Karthikeyan K. Treatment of Scabies: Newer Perspective. Postgraduate Med J. 2005;
81: p.8-10
5. Currie JB, McCarthy JS. Permethrin and Ivermectin for Scabies. New England J Med.
2010;362:p. 718.

Hasil Pembelajaran
1. Menegakkan Diagnosis skabies
2. Memberikan penatalaksanaan yang tepat terhadap kasus skabies
3. Pencegahan skabies
RANGKUMAN HASIL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO
SUBJEKTIF
Keluhan gatal merupakan keluhan yang hampir terjadi pada setiap penyakit kulit dan
memiliki banyak kemungkinan penyebab. Oleh karena itu perlu dicermati dengan baik untuk
memastikan dengan benar diagnosa penyakit tersebut.
OBJEKTIF
Hasil anamnesis dan pemeriksaan yang telah dilakukan mendukung diagnosa skabies
pada kasus ini.
ASSESMENT
Diagnosa skabies pada pasien ini didasarkan pada anamnesis dan pemeriksaan fisik. Hasil
anamnesis dengan keluhan gatal-gatal di hampir seluruh tubuh, gatal bertambah hebat saat
malam hari, hampir seluruh keluarga mengalami hal yang serupa. Dari hasil pemeriksaan
fisik ditemukan lesi kulit di daerah predileksi penyakit skabies. Hal tersebut memenuhi
beberapa kriteria cardinal sign pada skabies, yaitu pruritus nocturna, menyerang kelompok
orang, adanya terowongan pada lesi kulit, dan menemukan sarcoptes scabies.
PLAN :
Diagnosis klinis : Skabies

Pengobatan :
1. Farmakologis :
- Krim permetrin 5%
- Cetirizin sirup

2. Non Farmakologis :
Edukasi
- Pengobatan harus dilakukan secara bersamaan pada seluruh orang yang
terkena di rumah.
- Bersihkan badan sebelum menggunakan obat. Oleskan obat krim secara
merata ke seluruh tubuh kecuali bagian wajah, baik bagian yang gatal
maupun tidak. Pemakaian obat harus dibantu oleh orang lain. Diamkan obat
selama 10 jam. Setelah 10 jam bersihkan obat dengan sabun dan air.
- Jemur dan bersihkan semua baju, sprei, sarung bantal, karpet serta peralatan
rumah lain yang digunakan.
Promotif :
- Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit ini tidak akan membaik jika
pengobatan tidak dilakukan dengan baik.
- Menjelaskan untuk menjaga kebersihan perorangan, tidak menggunakan
peralatan pribadi bersama-sama, menghindari kontak dengan pasien skabies
Kuratif :
- Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal dan perlengkapan pribadi

Konsultasi / Rujukan : -

Asembagus, 2016

Peserta Pendamping

( dr. Erikawati Renny Asmara ) (dr. Sindiana)

Anda mungkin juga menyukai