Anda di halaman 1dari 7

PENATALAKSANAAN RONTGEN UMUM

No.Dokumen No.Revisi Halaman

SPO/31/PSG/JANMED- 00 6/6
RO/2019

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh:


STANDAR
Direktur RSUD Pesanggrahan
PROSEDUR
OPERASIONAL
23 Januari 2019
drg. Endah Kartika Dewi,MARS
NIP : 196712071994032004

Penatalaksanaan rontgen umum di RSU Pesanggrahan


PENGERTIAN merupakan pemeriksaan Radiologi umum sederhana tanpa
bahan kontras dengan menggunakan teknik radiografi
menggunakan digital radiodiagnostik merk DK+.
Sebagai acuan di Rumah Sakit Umum Daerah Pesanggrahan
TUJUAN dalam menyelenggarakan pelayanan di Unit Radiologi.

Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah


KEBIJAKAN Pesanggrahan nomor 69 Tahun 2019 tentang penetapan
Pedoman Pelayanan radioLogi di Rumah Sakit Umum Daerah
Pesanggrahan.
1. Alat :
a. Pesawat DR DK+

b. Ruang Operator
PROSEDUR
c. Kaset, film DR

d. Pakaian pasien.

e. Perlengkapan proteksi radiasi.

2. Bahan :
a. Film DR small dan medium

Amplop rontgen berbagai ukuran

3. Langkah – Langkah
1. Pemeriksaan Radiologi Kepala (Cranium)
sesuai dengan prosedur dan melakukan verifikasi tindakan
yang akan dilakukan ke pasien Untuk pemeriksaan
PENATALAKSANAAN RONTGEN UMUM

No.Dokumen No.Revisi Halaman

SPO/31/PSG/JANMED- 00 6/6
RO/2019

cranium dilakukan dalam dua proyeksi yaitu antero-


posterior dan lateral
 Prosedur Pemeriksaan
Proyeksi Cranium Antero-Posterior
a. Posisi Pasien
Pasien terlentang diatas meja pemeriksaan/brankard,
Mid Sagital Plane (MSP) kepala tepat pada garis
pertengahan meja pemeriksaan/pertengahan kaset.
b. Posisi Obyek
Kepala ditundukkan sehingga Orbita Meatal Line
(OML) tegak lurus dengan meja pemeriksaan. MSP
kepala tegak lurus dengan meja pemeriksaan.
c. Pengaturan Sinar
Atur arah sumbu sinar vertikal tegak lurus dengan
meja pemeriksaan/film dengan titik bidik pada
glabella menuju pertengahan film dengan jarak fokus
ke film 100 cm.
d. Faktor Eksposi
Petugas Radiologi mengatur faktor eksposi dengan
KV 65-75, 20 mAs
e. Kriteria Radiograf Proyeksi Anterior-posterior
Tampak os petrosum simetris, fossa orbitalis simetris,
Os frontal, sutura sagitalis, sutura lamdoidea.Tampak
os mandibula, sinus maksila.
2. Pemeriksaan Radiologi Pelvis
Prosedur Pemeriksaan : Proyeksi Anterior-posterior
a. Posisi Pasien

Pasien diposisikan supine diatas meja


pemeriksaan/brankard.
b. Posisi Obyek

Pelvis diatur true AP dengan mengatur SIAS kanan


dan kiri berjarak sama dengan kaset dan kedua kaki
PENATALAKSANAAN RONTGEN UMUM

No.Dokumen No.Revisi Halaman

SPO/31/PSG/JANMED- 00 6/6
RO/2019

lurus.
c. Pengaturan Sinar

Petugas Radiologi mengatur sinar ke arah titik bidik


vertikal tegak lurus menuju pada pertengahan pelvis
yang difoto jarak fokus ke film : 100 cm.

d. Faktor Ekspopsi

Petugas Radiologi mengatur faktor eksposi : 65-70


kV, ma : 100 – 150, 20 mAs

e. Kriteria Radiograf

Tampak gambar pelvis true AP. Tampak caput


femoris, acetabulum, kedua os pubis, foramen
obturatorium, os illium dalam posisi AP

3. Pemeriksaan Radiologi Abdomen (BNO) Pediatric


Prosedur
Untuk pemeriksaan Abdomen (BNO) Pediatric dapat
dilakukan satu proyeksi yaitu anterior-posterior
a. Posisi Pasien

Pasien diposisikan supine diatas meja


pemeriksaan/brankard. Kedua tangan disamping
tubuh atau diangkat dibawah kepala.
b. Posisi Obyek

Bagian abdomen diatur true AP, semua area


abdomen tercakup didalam kaset
c. Pengaturan Sinar

Petugas Radiologi mengatur sinar ke arah titik bidik


vertikal tegak lurus menuju pada pertengahan
abdomen yang difoto jarak fokus ke film : 100 cm.
PENATALAKSANAAN RONTGEN UMUM

No.Dokumen No.Revisi Halaman

SPO/31/PSG/JANMED- 00 6/6
RO/2019

d. Faktor Ekspopsi

Petugas Radiologi mengatur faktor eksposi : 55 - 60


kV, ma : 100 , 16 mAs
e. Kriteria Radiograf

Tampak gambar abdomen true AP simetris. Tampak


gambaran kedua ginjal dan kantung kemih tidak
terpotong. Columna vetebralis tidak terjadi
perputaran.
4. Pemeriksaan Radiologi Extremitas Atas dan Bawah
Prosedur :
Untuk pemeriksaan femur dapat dilakukan dua proyeksi
pemeriksaan yaitu antero-posterior, dan lateral.
Prosedur Pemeriksaan Extremitas Bawah :
Proyeksi Anterior-posterior
a. Posisi Pasien

Pasien diposisikan supine diatas meja


pemeriksaan/brankard

b. Posisi Obyek

Pelvis True AP dengan mengatur SIAS kanan dan


kiri berjarak sama dengan kaset. Knee joint true
AP dengan mengatur condylus lateral dan medialis
berjarak sama dengan kaset

c. Pengaturan Sinar

Petugas Radiologi mengatur sinar ke arah titik


bidik vertikal tegak lurus menuju pertengahan os
femur yang difoto. Jarak fokus ke film : 100 cm

d. Faktor Eksposi

Petugas Radiologi mengatur faktor eksposi


PENATALAKSANAAN RONTGEN UMUM

No.Dokumen No.Revisi Halaman

SPO/31/PSG/JANMED- 00 6/6
RO/2019

dengan KV: 60-65 kV. 10 mAs

e. Kriteria Radiograf

Kriteria radiograf proyeksi antero-posterior

Tampak gambar AP os femur dengan batas atas


hip joint dan batas bawah knee joint

5. Pemeriksaan Radiologi Thorax


Untuk pemeriksaan thorax dapat dilakukan proyeksi
pemeriksaan postero-anterior.
Prosedur Pemeriksaan : Proyeksi posterior-anterior
a Posisi Pasien

Pasien erect atau duduk membelakangi arah


datangnya sinar.

b Posisi Obyek

MSP tubuh tepat digaris tengah kaset, dada


menempel pada kaset dan dagu diletakkan pada
sandaran dagu atau tepi atas kaset, atur kedua
lengan sehingga scapula berada posisi lateral dan
tidak menutupi lapangan paru-paru, eksposi saat
pasien inspirasi penuh dan tahan nafas.

c Pengaturan Sinar

Titik bidik horizontal tegak lurus menuju pada


pertengahan kaset yang difoto. Jarak fokus ke film :
150 cm – 180 cm.

d Faktor Eksposi

Petugas Radiologi mengatur faktor eksposi : 55-60


kV, 10 mAs

e Kriteria Radiograf Proyeksi Postero-Anterior


PENATALAKSANAAN RONTGEN UMUM

No.Dokumen No.Revisi Halaman

SPO/31/PSG/JANMED- 00 6/6
RO/2019

Tampak gambaran paru dari apeks hingga sinus


costo prenicus.

Bayangan scapula tidak menutupi daerah paru.

6. Pemeriksaan Radiologi Vertebrae


Untuk pemeriksaan Lumbal dapat dilakukan dua proyeksi
pemeriksaan yaitu antero-posterior, dan lateral.
Prosedur Pemeriksaan Vertebrae :
Proyeksi Anterior-posterior
a. Posisi Pasien
Pasien diposisikan supine diatas meja
pemeriksaan/brankard
b. Posisi Obyek

Pasien supine di atas meja pemeriksaan dengan mid


sagital line sudah jab dengan pertengahan kaset

c. Pengaturan Sinar

Petugas Radiologi mengatur sinar ke arah titik bidik


vertikal tegak lurus menuju pertengahan umbilicus.
Jarak fokus ke film : 100 cm

d. Faktor Eksposi

Petugas Radiologi mengatur faktor eksposi dengan


KV: 70-80 kV. 10 mAs

e. Kriteria Radiograf

Kriteria radiograf proyeksi antero-posterior

Tampak gambar AP lumbal dengan batas atas thoracal


12 dan batas bawah sacrum

UNIT TERKAIT Unit Radiologi

Anda mungkin juga menyukai