Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PELAKSANAAN

Masalah keperawatan : Halusinasi pendengaran dan penglihatan


Pertemuan : Ke 1
Tanggal : 11 Oktober 2016
SP : 1

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS : Klien mengatakan sebelumnya suka mendengar suara-suara seperti orang memainkan handphone dan suka melihat bayangan seperti orang
memita tolong.

DO :
1. Klien tampak diam.
2. Diagnosa : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran dan penglihatan.
3. Tujuan Khusus :
1. Pasien mengenali halusinasi yang dialaminya
2. Pasien dapat mengontrol halusinasinya denga cara menghardik
4. Tindakan Keperawatan
a. Evaluasi klien dalam mengenal halusinasi
- Isi
- Waktu
- Frekuensi
- Situasi
- Respon terhadap / terjadinya halusinasi
b. Ajarkan dan latih klien cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik

ORIENTASI:
”Assalammualaikum bapak, perkenalkan saya mahasiswa dari keperawatan Stikep PPNI Jawa Barat yang akan merawat bapak, Perkenalkan nama
Saya Robert Saputra, umur saya 23 Tahun, hobby saya bermain futsal… senang dipanggil Robet. Nama bapak siapa ya? Bapak Senang dipanggil
apa dan umur bapak berapa ya” Kalau hobby bapak…?
”Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa keluhan bapak saat ini”
”Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara yang selama ini bapak dengar tetapi tak tampak wujudnya dan bayangan yang
mengganggu? Di mana kita duduk? Di ruang tamu? Berapa lama? Bagaimana kalau 20-30 menit” apakah bapak bersedia untuk di wawancarai…

KERJA:
”Apakah bapak mendengar suara tanpa ada wujudnya dan penglihatan seperti bayangan menggangu?Apa yang dikatakan suara itu dan ceritakan
tentang bayangan yang mengganggu bapak?”
” Apakah terus-menerus terdengar suara yang mengganggu dan melihat bayangan atau sewaktu-waktu? Kapan yang paling sering D dengar suara?
Berapa kali sehari bapak alami? Pada keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada waktu sendiri?”
” Apa yang bapak rasakan pada saat mendengar suara dan bayangan itu?”
”Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara bayangan itu? Apakah dengan cara itu suara-suara bayangan itu hilang? Bagaimana kalau kita
belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara dan bayangan saat muncul?
” bapak , ada empat cara untuk mencegah suara-suara dan bayangan itu muncul. Pertama, dengan menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara
bercakap-cakap dengan orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang ke empat minum obat dengan teratur.”
”Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik”.
”Caranya sebagai berikut : saat suara-suara yang muncul, bapak menutup telinga langsung bapak bilang, pergi saya tidak mau dengar, … Saya
tidak mau dengar, Kamu suara palsu. Untuk mengatasi bayangan yaitu dengan cara menutup mata terus yakinkan dalam hati kalau semua itu
bohong dan palsu…. Begitu diulang-ulang sampai suara dan bayangan itu tidak mengganggu lagi. Coba bapak peragakan! Nah begitu, … bagus
bapak! Coba lagi bapak! Ya bagus bapak Tn. D sudah bisa”
TERMINASI:
Evaluasi subjektif :
”Bagaimana perasaan Tn. D setelah peragaan latihan tadi?” Semogah bapak cepat sembuh ya?

Evaluasi objektif :
Kalau suara-suara dan bayangan itu muncul lagi, silakan coba cara tersebut !
Rencana tindak lanjut :
Bagaimana kalu kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya? (Saudara masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam
jadwal kegiatan harian pasien).

Kontrak :
Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan mengendalikan suara-suara dengan cara yang kedua? Jam berapa Tn.D? Bagaimana
setelah makan siang? Berapa lama kita akan berlatih? Dimana tempatnya”
”Baiklah, sampai jumpa bapak.”
STRATEGI PELAKSANAAN

Masalah keperawatan : Halusinasi pendengaran dan penglihatan


Pertemuan : Ke 2
Tanggal : 13 Oktober 2016
SP : 1

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS : Klien mengatakan sudah jarang mendengar suara-suara seperti orang memainkan handphone dan suka melihat bayangan seperti orang
memita tolong.

DO :
1. Klien tampak tenang.
2. Diagnosa : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran dan penglihatan.
3. Tujuan Khusus :
1. Pasien mengenali halusinasi yang dialaminya
2. Pasien dapat mengontrol halusinasinya denga cara menghardik
4. Tindakan Keperawatan
a. Evaluasi klien dalam mengenal halusinasi
- Isi
- Waktu
- Frekuensi
- Situasi
- Respon terhadap / terjadinya halusinasi
b. Ajarkan dan latih klien cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik

ORIENTASI:
”Selamat pagi bapak, Saya Mahasiswa keperawatan Stikep PPNI Jawa Barat yang akan merawat bapak, Perkenalkan nama Saya Robert Saputra,
senang dipanggil Robet. Nama bapak siapa? Bapak Senang dipanggil apa”
”Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa keluhan bapak saat ini”
”Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara yang selama ini bapak dengar tetapi tak tampak wujudnya dan bayangan yang
mengganggu? Di mana kita duduk? Di ruang tamu? Berapa lama? Bagaimana kalau 30 menit”

KERJA:
”Apakah bapak mendengar suara tanpa ada wujudnya dan penglihatan seperti bayangan menggangu?Apa yang dikatakan suara itu dan ceritakan
tentang bayangan yang mengganggu bapak?”
” Apakah terus-menerus terdengar suara yang mengganggu dan melihat bayangan atau sewaktu-waktu? Kapan yang paling sering D dengar suara?
Berapa kali sehari bapak alami? Pada keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada waktu sendiri?”
” Apa yang bapak rasakan pada saat mendengar suara dan bayangan itu?”
”Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara bayangan itu? Apakah dengan cara itu suara-suara bayangan itu hilang? Bagaimana kalau kita
belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara dan bayangan saat muncul?
” bapak , ada empat cara untuk mencegah suara-suara dan bayangan itu muncul. Pertama, dengan menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara
bercakap-cakap dengan orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang ke empat minum obat dengan teratur.”
”Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik”.
”Caranya sebagai berikut : saat suara-suara yang muncul, bapak menutup telinga langsung bapak bilang, pergi saya tidak mau dengar, … Saya
tidak mau dengar, Kamu suara palsu. Untuk mengatasi bayangan yaitu dengan cara menutup mata terus yakinkan dalam hati kalau semua itu
bohong dan palsu…. Begitu diulang-ulang sampai suara dan bayangan itu tidak mengganggu lagi. Coba bapak peragakan! Nah begitu, … bagus
bapak! Coba lagi bapak! Ya bagus bapak Tn. D sudah bisa”

TERMINASI:
Evaluasi subjektif :
”Bagaimana perasaan Tn. D setelah peragaan latihan tadi?” Semogah bapak cepat sembuh ya?

Evaluasi objektif :
Kalau suara-suara dan bayangan itu muncul lagi, silakan coba cara tersebut !
Rencana tindak lanjut :
Bagaimana kalu kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya? (Saudara masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam
jadwal kegiatan harian pasien).

Kontrak :
Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan mengendalikan suara-suara dengan cara yang kedua? Jam berapa Tn.D? Bagaimana
setelah makan siang? Berapa lama kita akan berlatih? Dimana tempatnya”
”Baiklah, sampai jumpa bapak.”
STRATEGI PELAKSANAAN

Masalah keperawatan : Halusinasi pendengaran dan penglihatan


Pertemuan : Ke 3
Tanggal : 14 Oktober 2016
SP : 1 dan 2

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS : Klien mengatakan sudah jarang mendengar suara-suara seperti orang memainkan handphone dan juga jarang melihat bayangan seperti
orang memita tolong.

DO :
1. Klien tampak tenang.
2. Klien tampak senang saat berbicara dengan perawat.
2. Diagnosa : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran dan penglihatan.
3. Tujuan Khusus :
1. Pasien mengenali halusinasi yang dialaminya
2. Pasien dapat mengontrol halusinasinya denga cara menghardik
4. Tindakan Keperawatan
a. Evaluasi klien dalam mengenal halusinasi
- Isi
- Waktu
- Frekuensi
- Situasi
- Respon terhadap / terjadinya halusinasi
b. Ajarkan dan latih klien cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
ORIENTASI:
”Assalammualaikum bapak, apakah bapak masih ingat dengan saya, iya betul nama saya Robert… Bapak apa kabar,
”Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa keluhan bapak saat ini”
”Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang keadaan yang bapak rasakan hari ini apakah masih suka mendengar suara yg tidak palsu
dan bayangan yang tidak nyata? kita duduk di ruangan tempat bermain aj ya pak? Berapa lama bercakap-cakap nya pak? Bagaimana kalau
25/30menit pak”
KERJA:
”Saat ini Apakah bapak mendengar suara tanpa ada wujudnya dan penglihatan seperti bayangan menggangu? Coba bapak ceritakan?
” Apa yang bapak rasakan pada saat hari ini ceritakan pak?”
”Apa yang bapak lakukan jika mendengar suara dan bayangan yang tidak nyata? Apakah dengan cara itu suara-suara bayangan bayangan itu
hilang? Bagaimana kalau praktekkan cara-cara untuk mencegah suara-suara dan bayangan saat muncul?
” bapak , masih ingat tidak cara mengatasi halusinasinya? Iya ada empat cara untuk mencegah suara-suara dan bayangan itu muncul. Pertama,
dengan menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan
yang ke empat minum obat dengan teratur.”
”Bagaimana kalau praktekkan lagi cara mengatasi halusinasi atau menghardik halusinasi”.
”Caranya sebagai berikut : saat suara-suara yang muncul, bapak menutup telinga langsung bapak bilang, pergi saya tidak mau dengar, … Saya
tidak mau dengar, Kamu suara palsu. Untuk mengatasi bayangan yaitu dengan cara menutup mata terus yakinkan dalam hati kalau semua itu
bohong dan palsu…. Begitu diulang-ulang sampai suara dan bayangan itu tidak mengganggu lagi. Coba bapak peragakan! Nah begitu, … bagus
bapak! Coba lagi bapak! Ya bagus bapak Tn. D sudah bisa”
“Menjelaskan cara kedua untuk mengatasi halusinasi, jika bapak mendengar suara yg palsu atau mengganggu dan bayangan yangb tidak nyata..
Menganjurkan bapak untuk bercakap-cakap atau berkomunikasi denan orang terdekat agar menghilangkan gangguan halusinasi yang
mengganggu… Coba bapak peraktekkan memanggil orang terdekat dan bercerita apa saja agar halusinasi menghilang.
TERMINASI :
Evaluasi subjektif :
”Bagaimana perasaan Tn. D setelah peragaan latihan tadi?”

Evaluasi objektif :
Kalau suara-suara dan bayangan itu muncul lagi, silakan bapak gunakan cara 1 dan 2? Pertama cara menghardik dan kedua berkomunikasih dengan
orang terdekat….

Rencana tindak lanjut :


Bagaimana kalu kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya? (Saudara masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi kedalam
kegiatan harian klien dan berkomunikasih dengan orang-orang terdekat bapak).

Kontrak :
Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan mengendalikan suara-suara dengan cara menghardik dan kedua berkomunikas? Jam
berapa Tn.D? Bagaimana setelah makan siang? Berapa lama kita akan berlatih? Dimana tempatnya”
”Baiklah, sampai jumpa bapak.”

Anda mungkin juga menyukai