Anda di halaman 1dari 15

ALUMUNIUM KLORIDA ANHIDRAT

ALUMINUM CHLORIDE, ANHYDROUS

1. N a m a
Golongan (1,4)
Garam anorganik; Garam logam anorganik.

Sinonim / Nama Dagang (1,2)


Aluminum trichloride; Trichloroaluminum; Aluminum chloride; Aluminum
chloride (1:3); A-575; Aluminum chloride (AlCl3); Aluminum trichloride (AlCl3);
AlCl3,, Aluminum (III) chloride.

Nomor Identifikasi (1,2,3,5,7)


Nomor CAS : 7446-70-0
Nomor OHS : 00900
Nomor Indeks EC : 013-003-00-7
Nomor EC : 231-208-1
Nomor RTECS : BD0525000
UN : 1726

2. Sifat Fisika Kimia


Nama bahan
Alumunium klorida anhidrat

Deskripsi (1,2,7)
Padatan (kristal padat), berbentuk serbuk; berbau tajam dan mengiritasi;
berwarna putih, kuning atau abu-abu; berasa manis, asam. Dapat
mengalami perubahan dari bentuk serbuk menjadi cair jika terpapar dan
mengabsorbsi kelembapan dari udara. Rumus molekul AlCl3; Berat molekul
133,34; Larut dalam alkohol, karbon tetraklorida, benzofenon, nitrobenzen,
eter, dan benzen. Sedikit larut dalam kloroform; Titik lebur 190oC (374oF);
Tekanan uap 1 mmHg @ 100oC; Berat jenis (air=1) 2,44 @ 25oC.
Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya
Peringkat NFPA (Skala 04) (1,2,3,5):
Kesehatan 3 = Tingkat keparahan sangat tinggi
Kebakaran 0 = Tidak dapat terbakar
Reaktivitas 2 = Reaktif
C = Korosif
R 34 = Menyebabkan terbakar
R 36/38 = Iritasi pada mata dan kulit
S 1/2½ = Jaga agar pada posisi menghadap ke atas dan
jauhkan dari jangkauan anak-anak
S 7/8 = Jaga wadah dalam keadaan tertutup rapat dan
kering
S 26 = Jika terkena mata, bilas segera dengan air yang
banyak lalu segera cari pertolongan medis
S 28 = Setelah kontak dengan kulit, cuci segera dengan
sejumlah besar .... (ditunjukkan oleh produsen)
S 36/37/39 = Pakai/kenakan pakaian pelindung, sarung tangan,
dan pelindung mata/wajah
S 45 = Jika terjadi kecelakaan atau jika anda tidak sehat,
jika memungkinkan segera bawa ke dokter/rumah
sakit/puskesmas (perlihatkan label kemasan)

3. Penggunaan (4,6,8)
Alumunium klorida digunakan dalam manufaktur cat, sebagai bahan aktif
dalam antiperspirant, penyulingan minyak, produksi karet sintetik, pembuatan
detergen, sebagai pelumas dan pengwet kayu. Aluminum klorida adalah
Asam Lewis yang paling umum digunakan. Aplikasinya dipakai di industri
kimia, sebagai katalis dari reaksi Friedel–Crafts, baik sebagai akilasi dan
alkilasi, contohnya untuk preparasi antraquinone (industri zat pewarna) dari
benzen dan fosgen. Produk yang dihasilkan antara lain detergen dan
etilbenzen. Zat ini juga digunakan pada reaksi polimerisasi dan isomerisasi
hidrokarbon. Digunakan untuk pengolahan air dan sebagai astringent dalam
kosmetik.

4. Identifikasi Bahaya
Risiko utama dan sasaran organ (1)
Bahaya utama terhadap kesehatan: Luka bakar pada saluran napas, kulit,
mata, dan membran mukosa.

Organ sasaran: Mata, kulit, membran mukosa (3), paru-paru (7).

Bahaya Fisik: Dapat bereaksi dengan udara, panas, cahaya, atau air.

Rute paparan (1)


Paparan jangka pendek
Terhirup
Luka bakar

Kontak dengan kulit


Luka bakar

Kontak dengan mata


Luka bakar, penglihatan kabur

Tertelan
Luka bakar

Paparan jangka panjang (1)


Terhirup
Sama seperti efek yang dilaporkan pada rute paparan terhirup jangka
pendek.

Kontak dengan kulit


Sama seperti efek yang dilaporkan pada rute paparan kontak dengan kulit
jangka pendek .

Kontak dengan mata


Sama seperti efek yang dilaporkan pada rute paparan kontak dengan mata
jangka pendek.
Tertelan
Kerusakan ginjal, kerusakan hati.

5. Stabilitas dan Reaktivitas


(2)
Stabilitas : Stabil . Dapat terdekomposisi jika terkena
panas. Bereaksi dengan air, sensitf terhadap
lembap. Higroskopik: menyerap lembap atau air
(3)
dari udara . Stabil pada temperatur ruang pada
wadah tertutup, dalam penyimpanan dan
(5,7)
penanganan yang normal .
Reaktivitas : Dapat terurai ketika kontak dengan udara,
cahaya, kelembapan, panas atau pada
penyimpanan dan penggunaan di atas suhu
ruangan. Sangat bereaksi dengan air
menghasilkan gas toksik dan/atau mudah
terbakar. Wadah yang tertutup rapat dapat pecah
dengan hebat (1).
Kondisi yang harus : Hindarkan kontak dengan bahan yang mudah
dihindari terbakar. Jaga tetap kering. Gas berbahaya dapat
terakumulasi di ruangan terbatas. Jauhkan dari
tempat persediaan air dan selokan pembuangan
(1)
air . Bahan tak tercampurkan, debu, paparan
(3)
terhadap lembap atau air, dan panas . Akan
mudah bereaksi dengan kebanyakan logam
(alumunium, besi, seng, timah, dll) dan
melepaskan gas hidrogen yang mudah terbakar
(4)
.
Bahan tak tercampurkan : Basa, bahan mudah terbakar, halo karbon, logam,
(1)
bahan pengoksidasi, oksida logam . Air, etilen
oksida, oksigen diflourida, fenol, komponen nitro
(organik, contohnya nitrobenzen, nitrogliserin,
asam pikrat, trinitrotoluen, perkloril flourida,
benzen (3).
Alumunium klorida dengan (1)
Alkali : Reaksi eksplosif
Alkena : Mungkin terjadi polimerisasi hebat
Alil klorida : Mungkin terjadi polimerisasi hebat
Benzoil klorida + Naftalen : Mungkin terjadi reaksi yang hebat
Etilen : Mungkin terjadi polimerisasi hebat
Etilen oksida : Mungkin terjadi polimerisasi hebat
Isobutena : Mungkin terjadi polimerisasi hebat
Logam : Dapat berkarat dengan adanya kelembaban
Nitrobenzen : Membentuk campuran yang tidak stabil secara
termal
Nitrobenzen + Fenol : Ledakan hebat
Nitrometan + Bahan : Mungkin terjadi ledakan
Organik
Senyawa nitro organik : Reaksi yang kuat
Oksigen Diflorida : Meledak
Perkloril Benzen : Mungkin terjadi ledakan
Perkloril fluorida + : Menghasilkan produk eksplosif
Benzen
Fenil Azida : Ledakan hebat
Kalium : Membentuk campuran yang sensitif terhadap
benturan
Natrium oksida : Tak tercampurkan
Natrium peroksida : Dapat bereaksi pada penyimpanan yang lama
Natrium tetraborat + Bis : Ledakan hebat
(2-Metoksetil)
Korosivitas : Tidak korosif dengan adanya kaca (2).
(1)
Bahaya dekomposisi : Produk dekomposisi termal : asam halida , gas
hidrogen klorida, alumunium oksida, alumunium
hidroksida (7)
Polimerisasi : Tidak akan berpolimerisasi (1,2,4)

6. Penyimpanan (1,2,3)
 Simpan sesuai dengan peraturan dan standar yang berlaku.
 Simpan terpisah dari bahan tak tercampurkan.
 Simpan pada ruangan yang sejuk dan kering.
 Hindarkan kontak dengan air atau lembab.
 Hindarkan kontak dengan cahaya.
 Jaga agar wadah tetap kering dan tertutup rapat.

7. Toksikologi
Toksisitas
Data pada hewan (1,2,7)
Data toksisitas:
LD50 oral-tikus 3450 mg/kg; LD50 tidak dilaporkan-tikus 315 mg/kg; LD50 oral-
mencit 1130 mg/kg; LD50 oral-mencit 3805 mg/kg; LD50 tidak dilaporkan-
mencit 390 mg/kg; LD50 kulit-kelinci >2 gm/kg; TDLo oral-tikus 9380 mg/kg/52
hari intermittent; TDLo oral-tikus (rat) 2307 mg/kg/26 minggu intermittent;
TDLo oral-tikus 100 gm/kg/48 minggu terus-menerus; TDLo intraperitoneal-
tikus 99 mg/kg/5 hari intermittent; TDLo intravena-tikus 15 mg/kg/3 hari
intermittent; TDLo oral-mencit 8421 mg/kg/40 hari terus-menerus.

Efek lokal
Korosif: inhalasi, kulit, mata, tertelan (1).

Tingkat toksisitas akut


Toksik sedang: pencernaan

Kondisi medis yang diperburuk akibat paparan


(1)
Gangguan mata, gangguan pernapasan, gangguan kulit, dan alergi .

Data Mutagenik (1)


Kerusakan DNA – tumor asites pada tikus 500 µmol/L; Analisis sitogenetik –
intraperitoneal mencit 444 mg/kg.
Data Reproduksi (1)
TDLo oral-tikus betina hamil 1512 mg/kg selama 822 hari secara terus
menerus; TDLo oral-tikus betina hamil 5723 mg/kg selama 121 hari secara
terus menerus; TDLo oral-tikus betina hamil 900 mg/kg selama 15 hari secara
terus menerus; TDLo intraperitoneal-tikus betina hamil 375 mg/kg selama
913 hari secara terus menerus; TDLo intraperitoneal-tikus betina hamil 500
mg/kg selama 1418 hari secara terus menerus; TDLo oral-mencit betina
hamil 425 mg/kg multigenerasi.

Data Tambahan (1)


Paparan alumunium secara berlebihan telah dikaitkan dengan degenerasi
otak, pelunakan tulang, dan peningkatan tingkat serum kalsium.

Data Karsinogenik (5)


Tidak terdaftar sebagai bahan yang karsinogenik menurut IARC, NTP, dan
OSHA (4,5).

Informasi Ekologi (1)


Ekotoksisitas :
Toksisitas pada ikan: LC50 (96 jam, mortalitas) rainbow trout, donaldson trout
(Oncorhyncus mykiss) 8600 µg/L

Toksisitas pada invertebrata: EC50 (48 jam, imobilisasi) kutu air (Daphnia
magna) 3900 µg/L

Toksisitas pada alga: EC50 (96 jam, biomassa) alga hijau (Selenastrum
capricornutum) 460 µg/L

Toksisitas pada amfibi: LC50 (7 jam, mortalitas) katak bermulut kecil, narrow
mouthed forg (Microhyla carolinensis) 50 µg/L

Biokonsentrasi: 250 µg/L selama 3 jam BCFD (residu) mussel (Unio pictorum)
166,8 µg/L
(2)
Produk biodegradasi : Tidak ada bahaya produk dalam jangka pendek,
tetapi.kemungkinan timbul produk degradasi dalam jangka panjang.
(2)
Toksisitas dari produk biodegradasi : Produk hasil degradasi bersifat lebih
toksik.

8. Efek Klinis (1,2)


Keracunan Akut
Terhirup
Alumunium klorida: Bentuk heksahidratnya dapat mengiritasi membran
mukosa. Bentuk anhidratnya membentuk asam hidroklorida yang korosif jika
kontak dengan kelembaban. Inhalasi bahan korosif dapat menyebabkan
gejala iritasi saluran napas, seperti batuk, tersedak, nyeri pada hidung, mulut,
dan tenggorokan, serta rasa terbakar pada membran mukosa. Jika kuantitas
zat yang terhirup cukup banyak, dapat terjadi edema paru, seringkali dengan
periode laten 572 jam. Gejalanya berupa sesak dada, dispnea,
dahak/sputum yang berbusa, sianosis, dan pusing. Gejala fisik meliputi
lemah, denyut jantung yang cepat, hipotensi, hemokonsentrasi, dan moist
rales (suara bising akibat adanya cairan di saluran bronkial).

Kontak dengan kulit


Alumunium klorida: Kontak langsung dengan bahan dalam bentuk
heksahidrat dapat menyebabkan iritasi, sedangkan paparan dengan bentuk
anhidratnya, terutama pada kulit lembab, dapat menyebabkan iritasi berat,
nyeri, dan kemungkinan luka bakar. Garam alumunium dicurigai dapat
menjadi sensitizers, meskipun demikian alergi sensitivitas sangat jarang
terjadi.

Kontak dengan mata


Alumunium klorida: Pemberian 100 mg bahan dalam bentuk kristal
heksahidrat pada kornea mata kelinci dapat segera menimbulkan
blefarospasme . Jika kristalnya dibiarkan sampai terbasahi oleh air mata,
maka dapat menyebabkan kerusakan epitel sementara, dan akan terjadi
kelemahan persisten nebula di stroma kornea.

Tertelan
Alumunium klorida: Garam logam yang bersifat korosif dapat menyebabkan
nyeri terbakar di mulut dan kerongkongan, serta luka bakar hebat di membran
mukosa. Dapat terjadi perubahan warna pada jaringan. Mula-mula dapat
timbul kesulitan menelan dan berbicara yang kemudian akan menjadi
semakin parah. Dapat pula terjadi muntah, diare berdarah dan berair,
tenesmus, hemolisis, hematuria, kerusakan ginjal, anuria, kerusakan hati
yang disertai jaundice, hipotensi, pingsan, dan konvulsi. Pada hewan uji yang
diberikan bahan secara oral dapat menimbulkan letargi, anoreksia, dan
kematian.

Keracunan Kronik
Terhirup
Alumunium klorida: Paparan zat korosif ini dalam waktu lama dan berulang
dapat menyebabkan inflamasi dan pembentukan ulser di mulut, pembusukan
gigi, serta gangguan bronkial dan pencernaan, tergantung pada konsentrasi
dan durasi paparan.

Kontak dengan kulit


Alumunium klorida: Paparan zat ini dalam waktu lama dan berulang dapat
menyebabkan iritasi, dermatitis, nekrosis dan terbentuknya parut pada
kelenjar keringat, tergantung pada konsentrasi dan durasi paparan.

Kontak dengan mata


Alumunium klorida: Efek tergantung pada konsentrasi dan durasi paparan.
Paparan zat ini dalam waktu lama dan berulang dapat menyebabkan
konjungtivitis atau efek seperti pada paparan akut

Tertelan
Alumunium klorida: Tergantung pada konsentrasinya, paparan berulang zat
ini dapat menyebabkan efek yang sama seperti pada efek akutnya. Paparan
alumunium klorida 100–200 mg/kg jangka panjang pada tikus menyebabkan
hambatan dalam pertumbuhan dan gangguan metabolisme fosfat dan
karbohidrat. Dilaporkan adanya efek pada reproduksi hewan uji.
9. Pertolongan Pertama (1)
Terhirup
Bila aman memasuki area, segera pindahkan korban dari area paparan. Jika
diperlukan, gunakan masker berkatup atau alat yang serupa untuk melakukan
pernapasan buatan (jaga pernapasan). Istirahatkan tubuh dan jaga tetap
hangat. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Kontak dengan kulit


Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci
dengan sabun atau detergen ringan dan cuci dengan air yang banyak sampai
tidak ada lagi zat kimia yang tersisa (sekitar 15–20 menit). Untuk luka
terbakar, tutupi bagian yang terkena dengan kain steril dan kering, serta
gunakan pakaian yang longgar. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas
kesehatan terdekat.

Kontak dengan mata


Segera cuci mata dengan air yang banyak dengan sesekali membuka
kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia
yang tertinggal. Lanjutkan pembersihan mata dengan normal salin hingga
korban siap dibawa ke rumah sakit. Tutup mata dengan perban steril. Segera
bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Tertelan
Jangan membuat korban yang tidak sadar muntah atau minum cairan.
Berikan air putih atau susu. Jika terjadi muntah, jaga agar kepala lebih
rendah daripada panggul untuk mencegah aspirasi. Jika pasien tidak sadar,
posisikan kepala menoleh ke samping. Segera bawa ke rumah sakit atau
fasilitas kesehatan terdekat.

Catatan untuk dokter: Pertimbangkan pemberian oksigen jika terpapar bahan


melalui inhalasi. Pertimbangkan dilakukannya kumbah lambung jika terpapar
(1)
bahan melalui jalur oral / tertelan . Berikan pengobatan penunjang dan
simptomatik (3).
Antidotum: Tidak ada informasi mengenai antidotum spesifik untuk
keracunan aluminium klorida.

10. Penatalaksanaan oleh Petugas Kesehatan


Stabilisasi
a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk
menjamin pertukaran udara.
b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi
dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya
kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida
c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi
darah.

Dekontaminasi
a. Dekontaminasi mata
- Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan
miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.
- Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan
sejumlah air bersih dingin diguyur perlahan selama 1520 menit atau
sekurangnya satu liter untuk setiap mata.
- Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.
- Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.
- Jangan biarkan pasien menggosok matanya.
- Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah
sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.

b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku)


- Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.
- Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin
atau hangat serta sabun minimal 15 menit.
- Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau
kertas secara lembut. Jangan digosok.
- Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi dan
buanglah dalam wadah/plastik tertutup.
- Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan
menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati
untuk tidak menghirupnya.
- Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.

c. Dekontaminasi saluran cerna


Dapat diberikan obat yang merangsang untuk muntah. Namun jangan
dimuntahkan tanpa instruksi tenaga kesehatan

11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri (1,2)


Batas paparan aluminium klorida anhidrat:
Garam alumunium yang dapat larut (sebagai Al) (1):
OSHA TWA : 2 mg/m3
NIOSH direkomendasikan TWA 10 jam : 2 mg/m3
UK OES TWA : 2 mg/m3

Metode pengukuran: Penyaring partikel; Asam nitrit; Spektrofotometri


serapan atom; NIOSH III # 7013, Alumunium.

Ventilasi: Sediakan sistem ventilasi penghisap udara setempat. Pastikan


dipatuhinya paparan yang sudah ditentukan.

Proteksi mata: Gunakan kaca mata pengaman tahan percikan yang


dilengkapi pelindung wajah. Sediakan kran pencuci mata untuk keadaan
darurat serta semprotan air deras dekat dengan area kerja.

Pakaian: Gunakan pakaian pelindung yang tahan bahan kimia.

Sarung tangan: Gunakan sarung tangan pelindung yang tahan bahan kimia.

Respirator: Pada kondisi penggunaan bahan yang sering atau paparan berat
kemungkinan diperlukan pelindung pernapasan. Pelindung pernapasan
diurutkan mulai dari minimun hingga maksimum. Perhatikan sifat peringatan
sebelum penggunaan.
Setiap respirator debu dan kabut yang dilengkapi masker wajah penuh.
Setiap respirator pemurni udara yang dilengkapi masker wajah penuh dan
penyaring partikel berefisiensi tinggi.

Setiap respirator pemurni udara yang bertenaga dan dilengkapi masker wajah
penuh serta penyaring partikel yang berefisiensi tinggi.

Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau sangat berbahaya bagi


kehidupan dan kesehatan:
Setiap respirator pemasok udara yang dilengkapi masker wajah penuh dan
dioperasikan dalam mode perlu tekanan atau tekanan positif lain yang
dikombinasikan dengan pemasok escape terpisah.

Setiap alat pernapasan serba lengkap yang dilengkapi masker wajah penuh.

Pelindung dari tumpahan zat yang besar: Kacamata pengaman tahan


percikan, alat pernapasan mandiri sebaiknya digunakan untuk menghindari
bahan ini terhirup. Pakaian pelindung kemungkinan kurang memadai,
konsultasikan dengan ahli sebelum menangani bahan ini.

12. Manajemen Pemadam Kebakaran (1)


Bahaya ledakan dan kebakaran: Bahaya kebakaran ringan.

Media pemadam kebakaran: Bahan kimia kering, karbon dioksida.

Kebakaran besar: Basahi dengan air dari tempat yang terlindungi atau dari
jarak yang aman.

Pemadaman kebakaran: Jangan memasukkan air ke dalam wadah. Jangan


menyebarkan tumpahan bahan dengan aliran air yang bertekanan tinggi.
Pindahkan wadah dari area kebakaran jika dapat dilakukan tanpa risiko.
Dinginkan wadah dengan semprotan air sampai api padam. Jaga jarak dari
tangki.

13. Manajemen Tumpahan


Pelepasan di tempat kerja: Hindarkan kontak dengan bahan yang mudah
terbakar. Jangan menyentuh bahan yang tumpah. Jangan memasukkan air
ke dalam wadah. Hentikan kebocoran jika mungkin dilakukan tanpa adanya
risiko pada individu. Gunakan semprotan air untuk mengurangi uap air.
Hindarkan kontak air secara langsung dengan bahan. Hanya personel yang
terlatih menangani bahan berbahaya saja yang dapat melakukan
pembersihan dan pembuangan. Jangan gunakan air. Hindarkan individu yang
tidak berkepentingan untuk mendekati area berbahaya dan isolasi area
berbahaya. Usahakan ada pertukaran udara sebelum masuk ke ruangan
tertutup (1).

Tumpahan kecil: Gunakan peralatan yang memadai untuk mengumpulkan


(2)
tumpahan ke dalam wadah pembuangan . Jika diarahkan ke saluran
pembuangan industri, cuci dengan volume air yang besar. Tumpahan bisa
dinetralisasi dan diabsobrsi dengan soda abu atau kapur. Netralisasi dapat
melepaskan karbondioksida yang berbahaya untuk pernapasan (4).

Tumpahan besar: Padatan bahan bersifat korosif dan beracun. Hentikan


(2)
tumpahan jika dapat dilakukan tanpa menimbulkan risiko . Tampung
tumpahan yang berbentuk cairan untuk pembuangan selanjutnya. Jangan
arahkan tumpahan ke selokan atau saluran air. Pompa residu ke dalam
wadah penyimpanan atau netralisasi dengan soda abu atau kapur. Netralisasi
dapat melepaskan karbondioksida yang berbahaya untuk pernapasan (4).

Pembersihan: Cuci atau netralisasi area yang terkena bahan untuk


menghilangkan residu (4).

14. Daftar Pustaka


1. OHS, MDL Information System, Inc., Donelson Pike, Nashville, 1997.
2. http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9922851
(diunduh Maret 2012)
3. http://www.fishersci.com/msds?productName=AC217460050&productDes
cription=ALUMINUM+CHLORIDE+ANYHYDROU+5G&catNo=AC21746-
0050&vendorId=VN00032119&storeId=10652
(diunduh Maret 2012)
4. http://www.deltachemical.com/PDFS/DeltaAluminumChloride.pdf (diunduh
Maret 2012)
5. http://www.inchem.org/documents/icsc/icsc/eics1125.htm (diunduh Juli
2012)
6. A. Olah (ed.), 1963, Friedel-Crafts and Related Reactions, Vol. 1,
Interscience, New York.
7. http://www.vanchlor.com/pdf/msds.pdf (diunduh Juli 2012)
8. http://www.chemicalland21.com/industrialchem/inorganic/ALUMINUM%20
CHLORIDE.htm (diunduh Juli 2012)

------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Disusun oleh:
Sentra Informasi Keracunan Nasional (SIKerNas)
Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI
Tahun 2012
------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Anda mungkin juga menyukai