Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara


kontinu, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Banyak orang yang
menggunakan istilah “pertumbuhan” dan “perkembangan” secara
bergantian. Kedua proses ini berlangsung secara interdependensi, artinya
saling bergantung satu sama lain.

Kedua proses ini tidak bisa dipisahkan dalam bentuk-bentuk yang


secara pilah berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi bisa dibedakan untuk
maksud lebih memperjelas penggunaannya. Dalam hal ini kedua proses
tersebut memiliki tahapan-tahapan diantaranya tahap secara moral dan
spiritual. Karena pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dilihat
dari tahapan tersebut memiliki kesinambungan yang begitu erat dan
penting untuk dibahas maka kita meguraikannya dalam bentuk struktur
yang jelas baik dari segi teori sampai kaitannya dengan pengaruh yang
ditimbulkan.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana definisi pertumbuhan dan perkembangan pada anak ?
1.2.2 Bagaimana Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan
Perkembangan?
1.2.3 Bagaimana Ciri-ciri Tumbuh Kembang Anak?
1.2.4 Bagaimana Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan?
1.2.5 Bagaimana Masa Pertumbuhan dan Perkembangan pada Anak
1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Untuk Menjelaskan definisi pertumbuhan dan perkembangan pada


anak

1.3.2 Untuk Menjelaskan Faktor-faktor yang Mempengaruhi


Pertumbuhan dan Perkembangan

1
1.3.3 Untuk Menjelaskan Ciri-ciri tumbuh kembang

1.3.4 Untuk Menjelaskan tahap pertumbuhan dan perkembangan.

1.3.5 Untuk mengetahui masa pertumbuhan dan perkembangan pada


anak.

1.4 Manfaat Penulisan

1.4.1 Bagi Penulis

Menambah wawasan pengetahuan Ilmu Neonatus, bayi, balita dan


Anak Pra Sekolah tentang masa Pertumbuhan dan perkembangan
pada anak.

1.4.2 Bagi Pembaca

Memberikan wawasan tentang masa Pertumbuhan dan


perkembangan pada anak dan dapat menambah dan meningkatkan
wawasan pengetahuan khususnya di bidang Ilmu Asuhan
Keperawatan Neonatus, bayi, balita dan Anak Pra Sekolah

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pertumbuhan

Pertumbuhan merupakan bertambah jumlah dan besar diseluruh


bagian tubuh yang secara kuantitatifdapat diukur adalah bertambah
sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh
kematangan dan belajar (Hidayat 2005).

Pertumbuhan (growth) adalah berkaitan dengan masalah perubahan


dalam besar jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ
maupun individu, yang bs diukur dengan ukuran berat (gram, pound,
kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan
metabolic (retensi kalsium dan nitrogen tubuh); sedangkan perkembangan
(development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur
dan pungsi tubuh yg lebih komleks dalam pola yg teratur dan dapat
diramalkan ,sebagian hasil dari proses pematangan (Suetjiningsih, 1998).

Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah perubahan dalam


besar, jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu
perkembangan lebih menitik beratkan aspek perubahan bentuk atau fungsi
pematangan organ atau individu, termasuk perubahan aspek social atau
emosional akibat pengaruh lingkungan. (Markum, 1991)

Pertumbuhan adalah bertambah banyak dan besarnya sel, seluruh


bagian tubuh yg bersipat kuantitatif dan dapat diukur;
sedangkan perkembangan adalah bertambah sempurnanya pungsi dari
alat tubuh (depkes RI 2002).

Perkembangan (development), adalah perubahan secara berangsur-


angsur dan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkat dan
meluasnya kapasitas seseorang melalui pertumbuhan, kematangan, atau
kedewasaan, dan pembelajaran. (Wong, 2000).

3
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner
(1957) bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis,
perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi
sampai ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi
meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip
totalitas pada diri anak. Dari penghayatan totalitas itu lambant laun bagian-
bagiannya akan menjadi semakin nyata dan tambah jelas dalam rangka
keseluruhan.

2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang

Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh


terhadap tumbuh kembang anak yaitu:

a. Faktor genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir
proses tumbuh kembang anak dan merupakan faktor bawaan anak,
yaitu potensi anak yang menjadi ciri khasnya.
b. Faktor lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentuan tercapai atau
tidaknya potensi bawaan dan disebut juga milieu merupakan tempat
anak tersebut hidup dan berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar
anak. lingkungan yang cukup baik akan mungkinkan tercapainya
potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya.
Lingkungan merupakan lingkungan ‘’bio-Fisiko-Psiko-Sosial’’ yang
mempengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir
hayatnya.

Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagi menjadi :

1) Faktor yang mempengaruhi anak pada waktu masih di dalam kandung


(faktor pranatal) faktor lingkungan prenatal yang berpengaruh terhadap
tumbuh kembang janin mulai dari konsepsi sampai lahir antara lain :
a) Gizi ibu pada waktu hamil

4
Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun
pada waktu sedang hamil, lebih serinh menghasilkan bayi
BBLR/lahir mati, menyebabkan cacat bawaan, hambatan
pertumbuhan otak , anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir
mudah tekena infeksi , abortus dan sebagainya.
b) Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang, posisi janin dalam
uterus dapat kelainan bawaan, talipes, dislokasi panggul,
tortikolis kongenital, palsi fasialis atau kranio tabes.
c) Toksin/zat kimia
Zat-zat kimia yang dapat menyebabkan kelainan bawaan
pada bayi antara lain obat anti kanker, rokok, alcohol, beserta
logam berat lainnya.
d) Endokrin
Hormon-hormon yang mungkin berperan pada
pertumbuhan janin adalah : somatotropin, tiroid, insulin, hormon
plasenta, peptida-peptida lainnya dengan aktifitas mirip insulin,
apabila salah satu dari hormon tersebut mengalami defisiensi maka
dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada pertumbuhan
susunan saraf pusat sehinnga terjadi retardasi
mental,cacat bawaan dan lain-lain.
e) Radiasi
Radiasi pada janin sebelum kehamilan 18 minggu dapat
menyebabkan kematian janin,kerusakan otak, mikrosefali, atau
cacat bawaan lainnya, sedangkan efek radiasi pada orang laki-laki
dapat menyebabkan cacat bawaan pada anaknya.
f) Infeksi
Setiap hiperpirexia pada ibu hamil dapat merusak janin.
infeksi intrauterin yang sering menyebabkan cacat bawaan adalah
TORCH, sedangkan infeksi lainnya yang juga dapat menyebabkan
penyakit pada janin adalah varisela, malaria, polio, influenza dan
lain-lain.

5
g) Stress
Stress yang di alami oleh ibu pada waktu hamil dapat
mempengaruhi tumbuh kembang janin, antara lain cacat bawaan,
kelainan kejiwaan dan lain-lain.
h) Imunitas
Rhesus atau ABO inkomtabilitas serin menyebabkan
abortus, hidropsfetalis,kernicterus, atau lahir mati.
i) Anoksia embrio
Menurunkan oksigenisasi janin melalui ganguan pada
plasenta atau talipusat, menyebabkan BBLR.
2) Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah
lahir (faktor postnatal). lingkungan postnatal yang mempengaruhi
tumbuh kembang secara umum dapat digolongkan menjadi :

a) Lingkungan biologis

Lingkungan biologis yang di maksud adalah ras/suku bangsa, jenis


kelamin, umur, gizi, perawatan kesehatan, kepekapan terhadap
penyakit, penyakit kronis, fungsi metabolism dan hormone.

b) Faktor fisik

Yang termasuk dalam faktor fisik itu antara lain yaitu ; cuaca,
musim, keadaan geografis satu daerah, sanitasi, keadaan rumah
baik dari strukur bangunan, ventilasi, cahaya dan kepadatan
hunian, serta radiasi.

c) Faktor psikososial

Stimulasi merupakan hal penting dalam tumbuh kembang anak,


selain itu motivasi belajar dapat ditimbulkan sejak dini, dengan
memberikan lingkungan yang kundusif untuk belajar,ganjaran atau
hukuman yang wajar merupakan hal yang dapat menimbulkan
motivasi yang kuat dalam perkembangan kepribadian anak kelak
dikemudian hari, dalam proses sosialisasi dengan lingkungan anak

6
memerlukan teman sebaya, stres juga sangat berpengaruh terhadap
anak, selain sekolah, cinta dan kasih sayang, kualitas Interaksi anak
orang tua dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang anak.

d) Faktor keluarga dan adat istiadat

Faktor keluarga yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak


yaitu pekerjaan/pendapat keluarga yang memadai akan menunjang
tumbuh kembang anak karena orang tua dapat menyediakan semua
kebutuhan anak baik yang primer maupun sekunder, pendidikan
ayah/ibu yang baik dapat menerima infomasi dari luar terutama
tentang mengasuh anak yang baik, menjaga kesehatan dan
pendidikan yang baik pula, jumlah saudara yang banyak pada
keluarga yang keadaan social ekonominnya cukup akan
mengakibatkan berkurangnya perhatian dan kasih sayangnya yang
diterima anak, jenis dalam kelamin dalam keluarga seperti pada
masyarakat tradisional masih banyak wanita yang mengalami
malnutrisi sehingga dapat menyebabkan angka kematian bayi
meningkat, stabilas rumah tangga, kepribadian ayah/ibu, adat
istiadat, norma-norma, tabu-tabu, agama, urbanisasi yang
menyebabkan kemiskinan dengan segala permasalahan, serta
kehidupan politik dalam masyarakat yang mempengaruhi prioritas
kepentingan anak, anggaran dan lain-lain.

2.3 Ciri-Ciri Tumbuh Kembang

Tumbuh kembang anak yang sudah dimulai sejak konsepsi


sampai dewasa itu mempunyai ciri-ciri tersendiri yaitu, yaitu :

a. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi


sampai maturitas/dewasa,yang dipengaruhi oleh paktor bawaan dan
lingkungan.

b. Terdapat masa percepatan dan masa perlambatan,serta laju tumbuh


kembang yang berlainan organ- organ.

7
c. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak, tetapi
kecepatanya berbeda antara anak satu dengan yang lainya.

d. Perkembangan erat hubunganya dengan nutrisi system susunan syaraf.

e. Aktifitas seluruh tubuh diganti respon individu yang khas.

f. Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal.

g. Refleks primitif seperti refleks memegang dan berjalan akan


menghilang sebelum gerakan volunter tercapai.

2.4 Tahapan Tumbuh Kembang

Tahap tumbuh kembang anak secara garis besar dibagi menjadi


dua, yaitu

A. Tahap tumbuh kembang usia 0-6 tahun, terbagi atas :


a) Masa Pranatal mulai masa embrio (mulai konsepsi-8 minggu),
masa fetus (9 minggu sampai lahir),
b) Masa Pascanatal mulai dari masa neonatus (0-28 hari), masa bayi
(29 hari-1 tahun), masa anak (1-2 tahun), dan masa prasekolah (3-
6 tahun).
1) Masa Pranatal
Masa pranatal (saat dalam kandungan) adalah waktu yang terletak
antara masa pembuahan dan masa kelahiran. Pada saat ini terjadi
pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel menjadi satu organisme
yang lengkap dengan otak dan kemampuan berperilaku, dihasilkan
dalam waktu Iebih kurang sembilan bulan.

Masa pranatal terdiri atas dua fase yaitu :

a. Fase Embrio.

b. Fase Fetus.

2) Masa Pascanatal

8
Tumbuh kembang pada masa pascanatal dibagi ke dalam beberapa
fase berikut:
A. Masa Neonatus (0-28 hari)
Tumbuh kembang masa pascanatal diawali dengan masa
neonatus, yaitu dimana terjadinya kehidupan yang baru. Pada
masa ini terjadi proses adaptasi semua sistem organ tubuh,
dimulai dari aktifitas pernafasan, pertukaran gas dengan
frekuensi pernapasan antara 35-50 kali permenit, penyesuaian
denyut jantung antara 120-160 kali permenit, perubahan ukuran
jantung menjadi lebih besar di bandingkan dengan rongga dada,
kemudian gerakan bayi mulai meningkat untuk memenuhi
kebutuhan gizi.
B. Masa Bayi (29 hari – 1 tahun)
Pada masa bayi, tahap tumbuh kembang dapat
dikelompokkan menjadi 3 tahap yaitu :
1) Usia 1-4 bulan, tumbuh kembang pada tahap ini diawali
dengan perubahan berat badan. Bila gizi anak baik, maka
perkiraan berat badan akan mencapai 700-1000 g/bulan.
Pertumbuhan tinggi badan agak stabil, tidak mengalami
kecepatan dalam pertumbuhan tinggi badan.
2) Usia 4-8 bulan, pertumbuhan pada usia ini ditandai dengan
perubahan berat benda pada waktu lahir. Rata-rata kenaikan
berat benda adalah 500-600 g/bulan, apabila mendapatkan
gizi yang baik. Sedangkan pertumbuhan tinggi badan tidak
mengalamikecepatan dan stabil berdasarkan pertambahan
umur.
3) Usia 8-12 bulan, pada usia ini pertumbuhan berat badan
dapat mencapai tiga kali berat badan lahir, pertambahan
berat badan perbulan sekitar 350-450 gram pada usia 7-9
bulan, 250-350 gram pada usia 10-12 bulan, bila
memperoleh gizi baik. Pertumbuhan tinggi badan sekitar 1,5
kali tinggi badan pada saat lahir. Pada usia 1 tahun,

9
pertambahan tinggi badan masih stabil dan diperkirakan
mencapai 75 cm
C. Masa Ana.k (1-2 tahun)
Pada masa ini, anak akan mengalami beberapa perlambatan
dalam pertumbuhan fisik. Pada tahun kedua, anak hanya
mengalami kenaikan berat badan sekitar 1,5 – 2,5 kg dan
penambahan tinggi badan 6-10 cm. Pertumbuhan otak juga
akan mengalami perlambatan, kenaikan lingkar kepala hanya 2
cm. untuk pertumbuhan gigi, terdapat tambahan 8 buah gigi
susu, termasuk gigi geraham pertama dan gigi taring, sehingga
seluruhnya berjumlah 14-16 buah. Pada usia 2 tahun,
pertumbuhan fisik berat badan sudah mencapai 4x berat badan
lahir dan tinggi badan sudah mencapai 50 persen tinggi badan
orang dewasa. Menginjak usia 3 tahun, rata-rata berat badan
naik menjadi 2-3 kg/tahun, tinggi badan naik 6-8 cm/tahun, dan
lingkar kepala menjadi sekitar 50 cm.
D. Masa Prasekolah (3-6 tahun)
Pada masa prasekolah, berat badan mengalami kenaikan
rata-rata 2kg/tahun. Tubuh anak terlihat kurus, akan tetapi
aktivitas motorik tinggi dan sistem tubuh mencapai kematangan
dalam hal berjalan, melompat, dan lain-lain. Tinggi badan
bertambah rata-rata 6,75 – 7,5 cm setiap tahun.

Pada masa ini anak mengalami proses perubahan pola


bakan, umumnya mengalami kesulitan untuk makan. Anak
juga mulai menunjukkan kemandirian pada proses eliminasi.

Tahap Tumbuh Kembang Usia 6 Tahun Keatas

A. Masa Sekolah (6-12 tahun)


Fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-kira umur
6 sampai 12 tahun, sama dengan masa usia Sekolah Dasar.
Anak-anak menguasai keterampilan-keterampilan dasar
membaca, menulis dan berhitung. Secara formal mereka mulai

10
memastiki dunia yang lebih luas dengan budayanya.
Pencapaian prestasi menjadi arah perhatian pada dunia anak,
dan pengendalian diri sendiri bertambah pula.
B. Masa Remaja (12-18 tahun)
Pada masa remaja ini banyak dijumpai masalah, karena
masa ini merupakan proses menuju kedewasaan dan anak ingin
mencoba mandiri. Masalah yang sering dijumpai adalah
perubahan bentuk tubuh.
Perkembangan khusus yang terjadi pada masa ini adalah
kematangan identitas seksual yang ditandai dengan
perkembangan organ reproduksi. Masa ini merupakan masa
krisis identitas dimana anak memasuki proses pendewasaan
dan meninggalkan masa anak-anak, sehingga membutuhkan
bantuan dari orang tua.

2.5 Pertumbuhan dan Perkembangan Masa Konsepsi Sampai Remaja

Tabel I. Pertumbuhan dan perkembangan embrio manusia dalam


kandungan

Usia Ciri-ciri
1 bulan Bagian kepala, jantung, dan hati mulai terbentuk; sistem pencernaan
(4 minggu) sebagai suatu saluran sederhana; ada sebuah ekor yang khas;
jaringan-jaringan ekstra embrionik mulai muncul.
2 bulan Telinga, mata, jari-jari, mulut, hidung, dan tumit merupakan
(8 minggu) bentuk-bentuk tersendiri; tulang mulai dibentuk, sistem pencernaan
terbentuk; sistem saraf dan sistem sirkuler mulai berfungsi; adanya
alat kelamin luar, tetapi belum dapat dibedakan jenis kelaminnya.
3 bulan Ginjal, hati, tangan, lengan, tungkai, kaki, dan sistem pencernaan
(12 telah berkembang baik; alat kelamin luar antara pria dan wanita
minggu) mulai dapat dibedakan; paru-paru mulai jelas; adanya gerakan-
gerakan kecil dari janin.
4 bulan Detak jantung sudah dapat dirasakan; terbentuknya tulang-tulang di

11
(16 seluruh tubuh; kulit berkembang sepenuhnya; sudah dapat
minggu) ditentukan jenis kelaminnya; munculnya alis, bulu mata, dan
rambut kepala; gerakan janin meningkat.
9,5 bulan Sejak minggu ke-16 sampai saat kelahiran terjadi akumulasi lemak
(38 di bawah kulit; menjelang minggu ke-22 janin mulai membuka
minggu) matanya; gerakan-gerakan janin dirasakan oleh ibunya, terjadi
kenaikan gerak badan yang sangat cepat; pada bulan ke-7 posisi
kepala ke bawah sebagai persiapan untuk kelahiran.

Tabel II. Pertumbuhan dan perkembangan setelah lahir

A. Pertumbuhan dan Perkembangan Balita

1. Ciri-ciri fisik

Usia Pertumbuhan Perkembangan


Tinggi Berat Motorik Kognitif
Badan Badan
0–3 45–65 3–5 kg Menggerakkan Mulai mengenal suara, bentuk
bulan cm beberapa bagian benda dan warna.
tubuh seperti
tangan, kepala,
dan mulai belajar
memiringkan
tubuh.
6–9 64- 70 7–9 kg Dapat Mengoceh, sudah mengenal wajah
bulan cm menegakkan seseorang, bisa membedakan
kepala, belajar suara, belajar makan dan
tengkurap mengunyah
sampai dengan
duduk (pada usia
8 – 9 bulan), dan
memainkan ibu

12
jari kaki.
12– 74–81 10–11 Belajar berjalan Mulai belajar berbicara,
18 cm kg dan berlari, mempunyai
bulan mulai bermain, ketertarikan terhadap jenis-jenis
dan koordinasi benda, dan mulai muncul rasa
mata semakin ingin tahu.
baik.
2–3 86–96 12–15 Sudah pandai Keterampilan tangan mulai
tahun cm kg berlari, membaik,
berolahraga, dan pada usia 3 tahun belajar
dapat meloncat menggunting kertas, belajar
menyanyi, dan membuat coretan
sederhana.
4–5 100– 16–22 Dapat berdiri Mulai belajar membaca,
tahun 120 cm kg pada satu kaki, berhitung,
mulai dapat menggambar, mewarnai, dan
menari, merangkai
melakukan kalimat dengan baik.
gerakan olah
tubuh,
keseimbangan
tubuh mulai
membaik.

2. Ciri-ciri Psikologis

Usia Ciri-ciri Psikologis Balita (bawah lima tahun)


0-5 Mulai mengenal lingkungan. Membutuhkan perhatian khusus dari orang
tahun tua. Senang bermain. Bersifat kekanak-kanakan (manja). Cenderung
keras kepala. Suka menolak perintah. Membutuhkan zat gizi yang
banyak. Hormon pertumbuhan dihasilkan secara meningkat.

13
B. Pertumbuhan dan Perkembangan masa anak-anak

1. Ciri-ciri fisik

Usia Pertumbuhan Perkembangan


Tinggi Berat Motorik Kognitif
Badan Badan
6–8 120–130 21–27 Mampu meloncati Menggambar dengan bentuk
tahun cm kg tali setinggi 25 proporsional,
cm, belajar naik memakai dan mengancingkan
sepeda. baju, menulis, lancar
membaca, tangkas dalam berhitung,
belajar bahasa asing, belajar memainkan
alat musik.
9–10 131–145 28–33 Melakukan olah Pandai menyanyi, mampu membuat
tahun cm kg raga permainan sebuah karangan, Menyerap
seperti pelajaran dengan optimal, mulai belajar
bulutangkis, berdiskusi dan mengemukakan
sepak bola, pendapat.
tangkas
bersepeda.
11–12 145–152 33–39 Melompat tali Konsentrasi belajar meningkat, mulai
tahun cm kg sampai di atas 50 belajar bertanggung jawab, senang
cm, meloncat berpetualang dan mempunyai rasa ingin
sejauh lebih dari tahu yang besar.
1 meter,
terampil dalam
menggunakan
peralatan.

2. Ciri-ciri Psikologis

14
Usia Ciri-ciri Psikologis
6 – 12 Gigi susu mulai tanggal dan gigi permanen mulai tumbuh. Pertumbuhan
tahun jiwanya relatif stabil. Daya ingat kuat, mematuhi segala perintah
gurunya. Mudah menghafal tetapi juga mudah melupakan. Sifat keras
kepala mulai berkurang dan lebih dapat menerima, pengertian karena
kemampuan logikanya mulai berkembang.

C. Pertumbuhan dan Perkembangan masa remaja (puber)

1. Ciri-ciri fisik

Perbedaan Laki-laki Perempuan


Usia 11 – 16 tahun 10 – 15 tahun
Ciri Terjadi mimpi basah Mengalami menstruasi
khusus
Ciri – ciri tumbuhnya kumis dan payudara tumbuh membesar, tumbuhnya
kelamin jambang, tumbuhnya rambut di ketiak dan di sekitar alat kelamin,
sekunder rambut di ketiak dan serta membesarnya pinggul.
di sekitar alat kelamin,
serta dada menjadi
lebih bidang.

2. Ciri-ciri Psikologis

Usia Ciri-ciri Psikologis


Kurang Mulai memperhatikan penampilan. Mudah cemas dan bingung bila
lebih usia adanya perubahan psikis. Tidak mau dibatasi aktivitasnya. Mulai
10 – 17 memilih teman yang cocok. Tidak mau diperlakukan seperti anak
tahun kecil. Selalu ingin mencoba hal-hal baru. Senang meniru idola atau
berkhayal. Mulai bersikap kritis. Mulai ada perubahan bentuk fisik.
Mulai menghasilkan hormon reproduksi. Alat kelamin mulai
berkembang. Hormon pertumbuhan masih terus dihasilkan.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Anak sejak lahir telah memiliki potensi yang berbeda satu sama
lain. Oleh karena itu perlu diberi dorongan, bimbingan dan pengaruh
positif agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Dalam
pemberian pengaruh ini pendidik perlu mengetahui masa perkembangan
anak. Pengaruh kebaikan yang diberikan kepada anak sebaiknya
dihubungan dengan berbagai kecerdasan yang dimiliki akan. Supaya nanti
dapat menghasilkan manusia yang berkepribadian utuh.

Anak adalah subjek yang harus diperhatikan, di beri kebebasan


untuk tumbuh maupun berkembang sendiri berdasarkan apa adanya. Tugas
pendidik adalah mempengaruhi karena itu perlu pembiasaan, keteladanan,
dan pembelajaran. Pemberian kegiatan pada anak perlu disesuaikan
dengan kematangan dan perkembangan anak. Sehingga nanti dapat
menjadi anak yang sehat, cerdas dan ceria. Beberapa pandangan diatas
dapat dijadikan acuan untuk mendidik anak usia sekolah agar menjadi
anak yang sehat cerdas melalui bermain.

3.2 Saran

Diharapkan Mahasiswa Keperawatan meningkatkan wawasasan


pertumbuhan dan perkembangan pada anak sehingga dapat
mengaplikasikannya ilmunya pada masyarakat.

16
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat,A.Aziz Alimul.2005.Pengantar Ilmu Keperawatan Anak,Edisi


1.Jakarta:Salemba Medika

Maryanti, Dwi, SST, dkk. 2011. Buku Ajar Neonatus, Bayi, dan Balita. Jakarta :
CV. Trans Info Media.

17

Anda mungkin juga menyukai