MAKALAH TUMBANG 3 Di Print
MAKALAH TUMBANG 3 Di Print
PENDAHULUAN
1
1.3.3 Untuk Menjelaskan Ciri-ciri tumbuh kembang
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner
(1957) bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis,
perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi
sampai ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi
meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip
totalitas pada diri anak. Dari penghayatan totalitas itu lambant laun bagian-
bagiannya akan menjadi semakin nyata dan tambah jelas dalam rangka
keseluruhan.
a. Faktor genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir
proses tumbuh kembang anak dan merupakan faktor bawaan anak,
yaitu potensi anak yang menjadi ciri khasnya.
b. Faktor lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentuan tercapai atau
tidaknya potensi bawaan dan disebut juga milieu merupakan tempat
anak tersebut hidup dan berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar
anak. lingkungan yang cukup baik akan mungkinkan tercapainya
potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya.
Lingkungan merupakan lingkungan ‘’bio-Fisiko-Psiko-Sosial’’ yang
mempengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir
hayatnya.
4
Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun
pada waktu sedang hamil, lebih serinh menghasilkan bayi
BBLR/lahir mati, menyebabkan cacat bawaan, hambatan
pertumbuhan otak , anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir
mudah tekena infeksi , abortus dan sebagainya.
b) Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang, posisi janin dalam
uterus dapat kelainan bawaan, talipes, dislokasi panggul,
tortikolis kongenital, palsi fasialis atau kranio tabes.
c) Toksin/zat kimia
Zat-zat kimia yang dapat menyebabkan kelainan bawaan
pada bayi antara lain obat anti kanker, rokok, alcohol, beserta
logam berat lainnya.
d) Endokrin
Hormon-hormon yang mungkin berperan pada
pertumbuhan janin adalah : somatotropin, tiroid, insulin, hormon
plasenta, peptida-peptida lainnya dengan aktifitas mirip insulin,
apabila salah satu dari hormon tersebut mengalami defisiensi maka
dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada pertumbuhan
susunan saraf pusat sehinnga terjadi retardasi
mental,cacat bawaan dan lain-lain.
e) Radiasi
Radiasi pada janin sebelum kehamilan 18 minggu dapat
menyebabkan kematian janin,kerusakan otak, mikrosefali, atau
cacat bawaan lainnya, sedangkan efek radiasi pada orang laki-laki
dapat menyebabkan cacat bawaan pada anaknya.
f) Infeksi
Setiap hiperpirexia pada ibu hamil dapat merusak janin.
infeksi intrauterin yang sering menyebabkan cacat bawaan adalah
TORCH, sedangkan infeksi lainnya yang juga dapat menyebabkan
penyakit pada janin adalah varisela, malaria, polio, influenza dan
lain-lain.
5
g) Stress
Stress yang di alami oleh ibu pada waktu hamil dapat
mempengaruhi tumbuh kembang janin, antara lain cacat bawaan,
kelainan kejiwaan dan lain-lain.
h) Imunitas
Rhesus atau ABO inkomtabilitas serin menyebabkan
abortus, hidropsfetalis,kernicterus, atau lahir mati.
i) Anoksia embrio
Menurunkan oksigenisasi janin melalui ganguan pada
plasenta atau talipusat, menyebabkan BBLR.
2) Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah
lahir (faktor postnatal). lingkungan postnatal yang mempengaruhi
tumbuh kembang secara umum dapat digolongkan menjadi :
a) Lingkungan biologis
b) Faktor fisik
Yang termasuk dalam faktor fisik itu antara lain yaitu ; cuaca,
musim, keadaan geografis satu daerah, sanitasi, keadaan rumah
baik dari strukur bangunan, ventilasi, cahaya dan kepadatan
hunian, serta radiasi.
c) Faktor psikososial
6
memerlukan teman sebaya, stres juga sangat berpengaruh terhadap
anak, selain sekolah, cinta dan kasih sayang, kualitas Interaksi anak
orang tua dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang anak.
7
c. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak, tetapi
kecepatanya berbeda antara anak satu dengan yang lainya.
a. Fase Embrio.
b. Fase Fetus.
2) Masa Pascanatal
8
Tumbuh kembang pada masa pascanatal dibagi ke dalam beberapa
fase berikut:
A. Masa Neonatus (0-28 hari)
Tumbuh kembang masa pascanatal diawali dengan masa
neonatus, yaitu dimana terjadinya kehidupan yang baru. Pada
masa ini terjadi proses adaptasi semua sistem organ tubuh,
dimulai dari aktifitas pernafasan, pertukaran gas dengan
frekuensi pernapasan antara 35-50 kali permenit, penyesuaian
denyut jantung antara 120-160 kali permenit, perubahan ukuran
jantung menjadi lebih besar di bandingkan dengan rongga dada,
kemudian gerakan bayi mulai meningkat untuk memenuhi
kebutuhan gizi.
B. Masa Bayi (29 hari – 1 tahun)
Pada masa bayi, tahap tumbuh kembang dapat
dikelompokkan menjadi 3 tahap yaitu :
1) Usia 1-4 bulan, tumbuh kembang pada tahap ini diawali
dengan perubahan berat badan. Bila gizi anak baik, maka
perkiraan berat badan akan mencapai 700-1000 g/bulan.
Pertumbuhan tinggi badan agak stabil, tidak mengalami
kecepatan dalam pertumbuhan tinggi badan.
2) Usia 4-8 bulan, pertumbuhan pada usia ini ditandai dengan
perubahan berat benda pada waktu lahir. Rata-rata kenaikan
berat benda adalah 500-600 g/bulan, apabila mendapatkan
gizi yang baik. Sedangkan pertumbuhan tinggi badan tidak
mengalamikecepatan dan stabil berdasarkan pertambahan
umur.
3) Usia 8-12 bulan, pada usia ini pertumbuhan berat badan
dapat mencapai tiga kali berat badan lahir, pertambahan
berat badan perbulan sekitar 350-450 gram pada usia 7-9
bulan, 250-350 gram pada usia 10-12 bulan, bila
memperoleh gizi baik. Pertumbuhan tinggi badan sekitar 1,5
kali tinggi badan pada saat lahir. Pada usia 1 tahun,
9
pertambahan tinggi badan masih stabil dan diperkirakan
mencapai 75 cm
C. Masa Ana.k (1-2 tahun)
Pada masa ini, anak akan mengalami beberapa perlambatan
dalam pertumbuhan fisik. Pada tahun kedua, anak hanya
mengalami kenaikan berat badan sekitar 1,5 – 2,5 kg dan
penambahan tinggi badan 6-10 cm. Pertumbuhan otak juga
akan mengalami perlambatan, kenaikan lingkar kepala hanya 2
cm. untuk pertumbuhan gigi, terdapat tambahan 8 buah gigi
susu, termasuk gigi geraham pertama dan gigi taring, sehingga
seluruhnya berjumlah 14-16 buah. Pada usia 2 tahun,
pertumbuhan fisik berat badan sudah mencapai 4x berat badan
lahir dan tinggi badan sudah mencapai 50 persen tinggi badan
orang dewasa. Menginjak usia 3 tahun, rata-rata berat badan
naik menjadi 2-3 kg/tahun, tinggi badan naik 6-8 cm/tahun, dan
lingkar kepala menjadi sekitar 50 cm.
D. Masa Prasekolah (3-6 tahun)
Pada masa prasekolah, berat badan mengalami kenaikan
rata-rata 2kg/tahun. Tubuh anak terlihat kurus, akan tetapi
aktivitas motorik tinggi dan sistem tubuh mencapai kematangan
dalam hal berjalan, melompat, dan lain-lain. Tinggi badan
bertambah rata-rata 6,75 – 7,5 cm setiap tahun.
10
memastiki dunia yang lebih luas dengan budayanya.
Pencapaian prestasi menjadi arah perhatian pada dunia anak,
dan pengendalian diri sendiri bertambah pula.
B. Masa Remaja (12-18 tahun)
Pada masa remaja ini banyak dijumpai masalah, karena
masa ini merupakan proses menuju kedewasaan dan anak ingin
mencoba mandiri. Masalah yang sering dijumpai adalah
perubahan bentuk tubuh.
Perkembangan khusus yang terjadi pada masa ini adalah
kematangan identitas seksual yang ditandai dengan
perkembangan organ reproduksi. Masa ini merupakan masa
krisis identitas dimana anak memasuki proses pendewasaan
dan meninggalkan masa anak-anak, sehingga membutuhkan
bantuan dari orang tua.
Usia Ciri-ciri
1 bulan Bagian kepala, jantung, dan hati mulai terbentuk; sistem pencernaan
(4 minggu) sebagai suatu saluran sederhana; ada sebuah ekor yang khas;
jaringan-jaringan ekstra embrionik mulai muncul.
2 bulan Telinga, mata, jari-jari, mulut, hidung, dan tumit merupakan
(8 minggu) bentuk-bentuk tersendiri; tulang mulai dibentuk, sistem pencernaan
terbentuk; sistem saraf dan sistem sirkuler mulai berfungsi; adanya
alat kelamin luar, tetapi belum dapat dibedakan jenis kelaminnya.
3 bulan Ginjal, hati, tangan, lengan, tungkai, kaki, dan sistem pencernaan
(12 telah berkembang baik; alat kelamin luar antara pria dan wanita
minggu) mulai dapat dibedakan; paru-paru mulai jelas; adanya gerakan-
gerakan kecil dari janin.
4 bulan Detak jantung sudah dapat dirasakan; terbentuknya tulang-tulang di
11
(16 seluruh tubuh; kulit berkembang sepenuhnya; sudah dapat
minggu) ditentukan jenis kelaminnya; munculnya alis, bulu mata, dan
rambut kepala; gerakan janin meningkat.
9,5 bulan Sejak minggu ke-16 sampai saat kelahiran terjadi akumulasi lemak
(38 di bawah kulit; menjelang minggu ke-22 janin mulai membuka
minggu) matanya; gerakan-gerakan janin dirasakan oleh ibunya, terjadi
kenaikan gerak badan yang sangat cepat; pada bulan ke-7 posisi
kepala ke bawah sebagai persiapan untuk kelahiran.
1. Ciri-ciri fisik
12
jari kaki.
12– 74–81 10–11 Belajar berjalan Mulai belajar berbicara,
18 cm kg dan berlari, mempunyai
bulan mulai bermain, ketertarikan terhadap jenis-jenis
dan koordinasi benda, dan mulai muncul rasa
mata semakin ingin tahu.
baik.
2–3 86–96 12–15 Sudah pandai Keterampilan tangan mulai
tahun cm kg berlari, membaik,
berolahraga, dan pada usia 3 tahun belajar
dapat meloncat menggunting kertas, belajar
menyanyi, dan membuat coretan
sederhana.
4–5 100– 16–22 Dapat berdiri Mulai belajar membaca,
tahun 120 cm kg pada satu kaki, berhitung,
mulai dapat menggambar, mewarnai, dan
menari, merangkai
melakukan kalimat dengan baik.
gerakan olah
tubuh,
keseimbangan
tubuh mulai
membaik.
2. Ciri-ciri Psikologis
13
B. Pertumbuhan dan Perkembangan masa anak-anak
1. Ciri-ciri fisik
2. Ciri-ciri Psikologis
14
Usia Ciri-ciri Psikologis
6 – 12 Gigi susu mulai tanggal dan gigi permanen mulai tumbuh. Pertumbuhan
tahun jiwanya relatif stabil. Daya ingat kuat, mematuhi segala perintah
gurunya. Mudah menghafal tetapi juga mudah melupakan. Sifat keras
kepala mulai berkurang dan lebih dapat menerima, pengertian karena
kemampuan logikanya mulai berkembang.
1. Ciri-ciri fisik
2. Ciri-ciri Psikologis
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Anak sejak lahir telah memiliki potensi yang berbeda satu sama
lain. Oleh karena itu perlu diberi dorongan, bimbingan dan pengaruh
positif agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Dalam
pemberian pengaruh ini pendidik perlu mengetahui masa perkembangan
anak. Pengaruh kebaikan yang diberikan kepada anak sebaiknya
dihubungan dengan berbagai kecerdasan yang dimiliki akan. Supaya nanti
dapat menghasilkan manusia yang berkepribadian utuh.
3.2 Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
Maryanti, Dwi, SST, dkk. 2011. Buku Ajar Neonatus, Bayi, dan Balita. Jakarta :
CV. Trans Info Media.
17